Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Kamis, 01 Mei 2014

Dzat yang Membolak-balik Hati

Allah dzat yang membolak-balikkan hati, memalingkan hati hambanya sesuai hikmah-Nya. Seorang pemuda merantau untuk menjadi insinyur, sekembalinya ke kampung malah menjadi santri. Seorang aktivis yang menyibukkan diri berdakwah, setelah bekerja tidak terlihat lagi syi’ar islam ada padanya. Semua kebaikan atau keburukan di masa ini adalah hasil dari masa lalu. Merasa aman dengan semua yang kita peroleh saat ini adalah sebuah kerugian.
Abdullah adalah seorang pemuda belum mengenal dakwah meskipun sangat marak di kampusnya. Hampir setiap hari taklim selalu hadir di sekitar kampus dengan mendatangkan ustadz-ustadz alumni timur tengah maupun lokal. Dia enggan menyempatkan diri duduk di hadapan para ustadz untuk mendengar firman Allah maupun sabda Rasulullah. Di hatinya telah tumbuh rasa puas dengan agamanya dan selalu haus akan dunianya.
Abdurrahman, seorang pemuda yang aktif dalam dunia dakwah kampus, selalu mengisi hari-harinya dengan kegiatan keagamaan, bahkan sempat didaulat sebagai ketua di organisasi dakwah tingkat jurusan. Hari-harinya dilalui dengan berkumpul dengan teman-teman sesama aktivis kampus. Meskipun mereka berdua berteman, mereka menempuh jalan masing-masing dalam hidup.
Setelah lulus S1, Abdullah melanjutkan belajar ke luar negeri, di sebuah negeri dengan penduduk mayoritas non muslim. Di negeri tersebut adzan tidak pernah berkumandang di angkasa, bahkan di dalam satu kota hanya terdapat satu buah masjid yang terletak jauh dari kampus dan tempat tinggalnya. Meskipun begitu, pihak kampus mengijinkan para mahasiswa muslim shalat jama’ah di kampus. Mereka selalu shalat berjamaah di kampus, kecuali shalat subuh.
Seringnya berkumpul dengan sesama mahasiswa muslim tiap kali menunaikan shalat membuat cakrawala baru tentang Islam terbuka, sesuatu yang selama ini dia sia-siakan meskipun berada di dekatnya. Berawal dari shalat berjamaah, lalu Abdullah mengikuti kelas tahsin untuk memperbaiki bacaan Al Qur’annya. Tidak hanya sampai disitu, kemudian dia berlanjut ke kajian materi diniyyah, sebuah ilmu yang bisa mengobati kehausannya akan dunia. Ilmu yang selama ini mengelilinginya tetapi dia selalu berpaling darinya.
Akhirnya jatuh ketetapan di hatinya untuk lebih mendalami ilmu agama, ilmu yang bisa menyelamatkannya di dunia dan akherat. Setelah menggenggam gelar Master, dia memutuskan pulang dengan mengubur impiannya untuk belajar ke jenjang yang lebih tinggi.
Allah dzat yang mebolak balik kan hati, Abdullah mendapati temannya, abdurrahman, sudah tidak seperti dahulu. Abdurrahman mulai menikmati harapan kosong dunia, semua telah berubah semenjak kepergiannya. Kekecewaan akan temannya membuatnya sadar bahwa dia bisa saja sewaktu-waktu berubah.
Rasa aman dengan apa yang kita usahakan saat ini adalah semu, bisa saja kita berubah dalam sekejap mata. Boleh jadi di pagi hari kita menjadi penuntut ilmu, ternyata di sore hari kita menjadi orang yang bermaksiyat. Maka Rasulullah telah mewarisakan doa agar kita tetap diberi keteguhan hati:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar