Di sebuah kabupaten K, seorang guru SLTA meminta imbalan uang dengan nilai bervariasi (sekitar satu koma sekian juta) kepada wali. Akhirnya terbongkar apa yang dilakukan sang guru dan uang sudah dikembalikan pada wali murid.
Pertanyaannya : mengapa guru dapat memperjualbelikan nilai raport?
Sang guru mengatakan khilaf! Kalau tidak ada laporan, mungkin guru akan merasa aman-aman saja. Nilai raport kok didongkrak. Memang motivasinya apa? Kalau nanti ketahuan bagaimana?
Ini benar-benar mencoreng dunia pendidikan! Karena ulah segelintir guru, guru yang lain akan kena imbasnya. Minimal kena imbas citra buruk.
Kasihan guru-guru yang lain kalau kebetulan ngobrol dengan orang yang beda profesi. Misalnya ditanya pekerjaannya apa? Lalu dijawab: guru. Orang yang bertanya akan meneruskan obrolan, enak ya jadi guru bisa jual beli nilai….!(DONGKOL)
Kalau membaca koran setiap hari, jadi tahu benar info apa saja dan dari mana saja. Semoga besok pagi saya tidak lagi mendapatkan berita yang sedikit miring dari koran tentang dunia pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar