Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Sabtu, 24 Mei 2014

Gerakan Turun Tangan Anies Baswedan untuk Siapa?

Anda pernah mendengar ‘Gerakan Turun Tangan’ yang memiliki simbol lima jari dengan tanda hati di tengahnya?  Ya, gerakan yang diinisiasi Anies Baswedan yang berisi relawan yang mayoritasnya adalah anak muda ini sempat menyebar di berbagai kota di Indonesia untuk turut serta mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden RI. Anak muda yang juga banyak didominasi kalangan mahasiswa ini benar-benar relawan. Tanpa dibayar. Pergerakannya yang cukup masif, diisi oleh orang-orang yang dapat dikatakan memiliki intelektualitas cukup, bisa jadi membuat iri calon presiden baik yang tidak sampai ke ring laga maupun yang sedang akan berlaga di Pilpres 9 Juli nanti. Sang empunya gerakan ini, Anies Baswedan sudah secara terang-terangan mendukung pasangan Jokowi-JK untuk duduk menjadi juru rawat negara. Pertanyaannya, kemana gerakan ini akan dilabuhkan? Akankah gerbong yang sedemikian ‘aduhai’ ini akan dibiarkan menganggur? Atau justru akan dilabuhkan kepada pasangan yang didukung si empunya?

Surat Anies
Dalam suratnya yang dipublikasikan melalui aniesbaswedan.com , anies mengaku menerima telepon dari Jokowi dan JK untuk membantu keduanya dalam Pilpres 2014 ini. Dengan alasan Indonesia membutuhkan penyegaran, memerlukan cara pandang baru, semangat baru, pendekatan baru, cara kerja baru, dan orang baru, Anies Baswedan memutuskan mendukung pasangan Jokowi-JK.
Keputusan Anies direaksi beragam. Ada yang mendukung, tapi banyak juga yang menolak. Yang mendukung sepakat dengan Anies bahwa Indonesia membutuhkan sesuatu baru, yang menolak banyak menuliskan ‘Saya menghormati Mas Anies. Namun, mohon maaf kali ini jalan kita berbeda’, ‘Sukses Mas Anies ke depan, tapi untuk saat ini kita tidak senafas’. Jumlahnya cukup banyak. Ada beberapa juga yang mengkritisi agar sekiranya Anies bersikap netral saja.
Dalam suratnya pun Anies juga sudah memberikan kebebasan bagi para relawannya untuk menentukan pilihan sesuai prioritas masing-masing. Berbeda pilihan itu biasa,rilex saja begitu katanya. Salut untuk kedewasaan berpikir seorang Anies Baswedan menyikapi followersnya yang beragam. Baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, semoga benar merupakan putra-putra terbaik bangsa. Mari berikhtiar untuk memilih yang terbaik untuk Indonesia yang berdikari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar