Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Sabtu, 17 Mei 2014

Cintailah Kebudayan Indonesia Mengapa Tidak!

Zamrud Khatulistiwa, sebuah julukan untuk suatu wilayah bernama Indonesia. Sebuah tempat di Asia Tenggara dimana membentang hamparan alam hijau nan permai, birunya laut yang luas, dengan berbagai-jenis hayati yang akan membuat siapa saja terkesima. Tanah yang subur dengan berbagai sumber daya alam utama yang dari manfaatnya hampir semua bangsa di dunia ini membutuhkan. Banyak suku dan kebudayaa indonesia dari sabang sampai marauke yang sangat menarik mulai dari seni tari, adat istiadat,  makanan khas, dan permain Tradisional.
Tapi mengapa kita sebagai warga negara indonesia sendiri sering melupakan akan budaya kita sendiri yang begitu kaya akan seninya. Seperti zaman sekarang pemuda bangsa ini sudah melupakan warisan nenek moyang kita dulu  yang dengan bangganya melestarikan seni dan budaya yang kita miliki. Siapa yang salah? sebenernya apakah negara ini mulai melupakan jati dirinya dan  mulai mencintai budaya asing yang begitu cepat masuk ke negara ini  seiring cepatnya informasi di zaman sekarang.
Padahal  sudah banyak kebudayan indonesia yang terkenal di luar negeri bakan sudah di aku  di UNESCO seperti Batik dan Angklung  contohnya batik yang sudah terkenal bakan banyak warga asing yang meyukai Batik mulai dari tekstur bahanya bahkan nilai seninya yang mungkin begitu tinggi dan anggklung  alat musik yang berasal dari jawabart ini bahkan  sudah memecahkan rekor duni di luar negeri. Kurang kaya apa lagih Negara ini yamg begitu kaya bahkan negara lain pun mungkin iri dengan apa yang dimilki Indonesia ini. Tapi Mengapa KITA sendiri sebagi pemilik Batik itu sendiri masih malu ketika memakinya apakah ketikak kita memaki batik terlihat kuno,ketinggaln zaman dan lainya sebaginya.
Makah  dari itu mulailah sekarang kita mencintai budaya kita ini dan melestraikanya agara cucuk kita nanti  lima tahun yang akan datang bisa melihat budaya Negaranya sendiri. Dan  negra lain mengetahui bahawa begitu kaya Negara ini  akan suku, agama dan yang terpenting budanya. Kalau bukan KITA siapa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar