Kick Andy, sebuah acara talk show di Metro
TV, pada 2 Nopember 2006 menyajikan suatu cerita yang mengugah pribadi saya
untuk mampu bangkit dan berkarya dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Menceritakan kisah si Buyung yang berumur
sekitar 40 tahun, menderita buta akibat penyakit campak berkepanjangan. Hidup
bersama dengan Amai (ibu) Nila di Payakumbuh, Sumatra Barat. Semenjak ditinggal
mati oleh suami, Amai Nila yang menjadi penanggung beban hidup. Namun seiring
dengan bertambahnya umur, Amai Nila sudah tidak mampu bekerja karena masalah
kesehatan. Untuk menggantungkan hidup kepada Buyung, hampir mustahil.
Mereka punya tekad yang kuat untuk terus
berusaha mencukupi kebutuhan hidup. Mereka yakin bahwa manusia tidak bisa hanya
bergantung pada nasib, hanya manusia yang dapat mengubah nasibnya sendiri.
Usaha apa yang dilakukan Buyung dan Amai Nila
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Buyung yang lemah dan Amai Nila yang lemah
bahkan tidak kuat berjalan, membuat dan menjajakan sapu lidi keliling kampung.
Mereka menggunakan sebuah gerobak untuk menjajakan sapu lidi buatan mereka,
menempuh perjalanan hingga 40 km. Buyung yang buta, menarik gerobak—Amai Nila
yang lemah tua dan lemah, duduk di dalam gerobak, bertugas sebagai penunjuk
arah bagi Buyung sewaktu menarik gerobak. Ibarat sebuah delman, Buyung adalah
kudanya dan Amai Nila adalah Kusirnya. Dengan pendapatan hanya sekitar Rp 10-15
ribu/hari, yang hanya cukup buat makan sehari. Mereka menikamati pekerjaan itu.
Tapi, mengapa mereka berdua tidak mengemis
mengaharapkan belas kasihan orang lain. Padahal pendapatan mengemis lebih besar
dari menjual sapu lidi. Disitulah mulianya mereka, sebuah pesan yang selalu
diucapkan Amai Nila kepada Buyung “ lebih baik tidak makan seharian, dari pada
harus meminta-minta. Bagi mereka, tidak ada kata menyerah, terus berusaha
selama mereka masih memiliki kekuatan untuk menikmati hidup dan tidak pernah
menyesali kekurangan yang ada pada diri mereka. Tekat yang saya dapat dari kisah itu : Mereka
adalah orang yang memiliki kekurangan, tapi dengan sebuah tekad yang luar
biasa, seseorang yang mengalami kekurangan, berusaha untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya dengan kemampuan yang mereka punya. Mereka tidak pernah mengeluh
dengan kekurangan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar