Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Sabtu, 24 Mei 2014

Orang Baik Berkumpul Dengan Orang Baik, Kok Malah Kampanye Hitam dan Menyebar Fitnah?

Entah gejala apa yang terjadi belakangan ini, semakin banyak orang yang “aneh” berseliweran dengan bangganya di segala penjuru lapangan media, berlomba memuji muji diri sendiri dan kelompoknya dengan sangat percaya diri, tanpa ada rasa malu. Mungkin mereka ini sedang bermasalah sehingga mencoba menyelesaikan masalah tanpa masalah dengan menggadaikan rasa malunya.
Banyak yang curhat mulai sulit menemukan orang baik akhir akhir ini. Buat saya tidak, banyak sekali orang baik di sekitar saya, alhamdulillah. Di masjid masih bisa ketemu orang baik, di pasar juga banyak yang baik, di jalan pas berangkat ke kantor banyak banget orang baik, di kantor banyak juga, di kompasiana wuih lebih banyak lagi.
Kategori orang disebut baik atau tidak pun juga macam macam tergantung juri dan komentatornya, lha wong X-Factor sama Idol aja kategorinya beda meskipun komentatornya ya Ahmad Dhani. Tapi ada beberapa kategori umum yang biasa dipakai berdasarkan hasil survey cak lemper (mungkin masih sodaraan sama cak lontong) di bawah ini;
1. Orang baik tidak akan menyebut diri atau kelompoknya sendiri sebagai orang baik. ini kayaknya gak perlu penjelasan deh, masa gitu aja gak ngerti, mikir..!!! (kata cak lontong lho ya)
2. Orang baik gak bakalan sempat omongin aib orang lain apalagi nyebarin fitnah. Nah ini yang lagi ngetren nih. Banyak yang ngaku mendukung orang baik, orang baik akan berkumpul dengan orang baik, tapi sibuk nyari aib orang lain trus ditambahin MSG dan “disedekahkan” gratis dimana mana. Ya amplop, gak segitunya keles (kata cak lontong lagi lho ya).
3. Orang baik biasanya telah mengusai ilmu ikhlas (jadi inget sinetronnya Dedi Mizwar). Orang baik melakukan segala sesuatu tanpa pamrih, melakukan segalanya bukan untuk mencari pujian dari sesama manusia, tanpa publikasi, tanpa bawa bawa wartawan ngalor ngidul ngetan bali ngulon.
4. Orang baik itu tidak pernah memposisikan dirinya terdzalimi. Orang baik biasanya lapang dada dan tidak pernah mengumumkan ke seantero bumi bahwa dialah orang termiskin di dunia, dialah orang yang paling tersakiti, dialah orang difitnah dengan berbagai macam tuduhan sampai diberitakan telah pindah ke alam barzah.
5. Orang baik itu selalu amanah, tidak ingkar janji dan tidak kemaruk. Orang baik itu amanah, dapat dipercaya sehingga kalau diberi amanah akan menyelesaikan amanah itu sampai tuntas sesuai janjinya, pantang mengingkari janji. Orang baik itu tidakkemaruk, yang ini bahasa jawa, kalau kata pak ustad tama’, gak pernah merasa cukup, makan belum habis udah ambil lagi, tangan kanan udah pegang pisang eh tangan kiri berusaha ambil pisang lagi padahal di mulut udah ada pisang juga. Lebih gila lagi 2 kakinya juga berusaha ambil pisang, gila gak tuh?.
Orang baik juga gak kemaruk dalam tugasnya. Tugas yang satu belum selesai eh minta tugas yang lain yang lebih, udah dapet tugas yang lebih sebentar aja malah minta tugas lain lagi yang lebih besar. Mudah ditebak hasilnya, atau bahkan sulit ditebak hasilnya karena memang belum ada hasilnya.
Orang baik memang akan berkumpul dengan orang baik untuk memberi kesejukan bukan untuk saling membakar ambisi dan menyebar fitnah.
Orang baik akan berkumpul dengan orang baik untuk mengoreksi dirinya sendiri apakah telah benar benar baik bukan mengumbar aib orang yang belum tentu kebenarannya.
Orang baik tidak akan teriak lantang bahwa dirinyalah orang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar