SUDAH berapa tahun kita menuntut ilmu?
Sudah berapa lama kita duduk di depan para asatidz untuk mengkaji sebuah kitab?
Sudah berapa banyak buku aqidah, fiqih, dll kita baca dan tamatkan?
Dan sudahkah niat kita “betul” dalam menuntut ilmu?
Maka, mari kita tengok sejenak nasehat dari seorang ulama tentang niat menuntut ilmu. Ibnu Hazm -rahimahullah- berkata:
“Apabila engkau menghadiri majelis ilmu, maka jangan kau (niatkan) kehadiranmu, kecuali untuk menambah ilmu dan pahala, bukannya hadir dengan kesombongan karena merasa sudah cukup ilmu. Atau sekedar mencari kesalahan untuk disebarkan, atau sesuatu yang ganjil untuk dibeberkan. Karena perbuatan ini adalah perbuatan orang-orang yang rendah yang tidak akan beruntung dalam ilmu selama-selamanya”.
(Mudaawaatin Nafus: 92/Akh Aan)
Allohu akbar! Sepertinya ucapan beliau -rohimahulloh- “menampar” kita hari ini. Yang mana kita lebih banyak sibuk dengan mengupas aib seseorang dan mengghibahi seseorang, ada apa dengan kita ini?
Tak malukah kita, sudah bertahun-tahun duduk di hamparan majelis ilmu, namun hati semakin keras?
Tak malukah kita, sudah sekian banyak membaca buku, namun membuat lisan semakin tajam dan akhlak kian amburadul?
Tak malukah kita, sudah ratusan kali kita ikut taklim, dauroh, dan tablig akbar, namun kesombongan kita semakin “gemuk”. Semua orang dicela, bahkan para asatidz dan ulama!
Nas alulloha salaman wal afiyah.
Mudah-mudahan penuturan Imam Ibnu Hazm rohimahulloh menjadi teguran buat kita semua.
Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala memberi taufik kepada kita semua…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar