Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Selasa, 20 Mei 2014

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Bangkit untuk Maju atau Mundur?

Hari ini seluruh sekolah dan kantor-kantor pemerintah melakukan upacara bendera untuk memperingati 106 tahun perayaan kebangkitan nasional yang bersamaan dengan kelulusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Upacara ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun oleh rakyat Indonesia. Apa yang didapatkan dari setiap peringatan hari kebangkitan nasional setiap tahunnya? banyak kalangan masyarakat yang ditanya tentang hal ini, tetapi jawabannya nihil. Peringatan hari kebangkitan nasional yang dilakukan setiap 20 Mei ini hanya sebatas pada upacara untuk mengenang semata, tidak terlihat adanya upaya lebih baik yang mengarah pada makna kebangkitan nasional negara Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan yang dialami negara yang sistem pemerintahannya presidensial ini.
Jika dilihat masyarakat pun kurang paham dengan makna setiap peringatan hari kebangkitan nasional. Bagaimana bisa anak sekolah lupa akan hari kebangkitan nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei setiap tahun. Padahal dalam pembelajaran di sekolah kebangkitan nasional ini salah satu sejarah penting adanya negara Indonesia yang harusnya diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia. Mungkin bagi sebagian orang memandang hal ini tidak masalah atau wajar saja. Tetapi coba direnungkan kembali, sia-sia saja jika hanya dilakukan upacara setiap tanggal 20 Mei untuk memperingati kebangkitan nasional dengan tidak ada makna dan upaya perbaikan untuk merealisasilkan kebangkitan nasional. Karena pada hakikatnya dengan adanya peringatan kebangkitan nasional seyogyanya masyarakat memaknai dan mengembangkan semangat untuk bangkit dari keterpurukan yang terjadi di negara Indonesia.
Makna kebangkitan nasional sendiri sebenarnya lebih pada perekatan persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia. Jauh sebelum adanya kemerdekaan semangat akan kebangkitan nasional telah digelorakan saat organisasi Budi Utomo berdiri. Dari sini semangat akan persatuan dan kesatuan diwujudkan dengan ikrar Sumpah Pemuda yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia pada waktu itu untuk berjuang bersama mencapai suatu kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Melihat sejarah yang ada dengan tekad keras para pemuda pada 106 tahun silam yang berkorban untuk memperjuangkan kehidupan bangsa yang lebih baik haruslah pada pemuda di era sekarang ini sadar. Bagaimana bisa para pemuda-pemudi penerus bangsa berdiam diri melihat kondisi negara Indonesia yang terpuruk akibat politiknya, sistem yang dijalankan dan kehidupan sosial ekonominya? Harusnya dengan adanya peringatan kebangkitan nasional yang telah berumur 106 tahun ini menjadi titik awal dan membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Setidaknya dengan usaha memperbaiki moral dan perilaku diri sendiri terlebih dahulu. Perlu dipupuk dan gelorakan semangat Kebangkitan Nasional dalam jati diri setiap warga negara Indonesia. Ini bertujuan agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman negara lain serta memperbaiki kehidupan bangsa yang lebih baik kedepannya. Semoga saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar