Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Minggu, 04 Mei 2014

Konflik Pemicu Permusuhan atau Pertemanan?

Konflik selama ini menjadi hal yang dianggap negative oleh berbagai masyarakat umum. Namun jika dilihat lebih mendalam lagi konflik bisa saja menjadi asal dari pertemanan. Jika konflik tersebut mengarah pada perpecahan sudah pastilah konflik tersebut mendatangkan perpecahan, namun jika konflik untuk membangun satu sama lain ? apakah itu masih disebut konflik yang mengarah negative.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain denngan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya (Wikipedia). Konflik merupakan ekspresi ertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dlam pandangan ini, pertikaian menunjukan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
Konflik memang selalu menjadi topic pembicaraan yang tiada henti.konflik sendiri memiliki arti yang sedemikian rupa. Namun konflik diakalangan orang terpelajar yang saling berkonflik untuk bisa menjadi terbaik bukanlah sesuatu yang harus dinilai negative. Bisa saja konflik ini mengarah pada peremanan yang pada intinya saling memberi motivasi yang kuat antara satu dengan lainnya. Konflik yang membawa pertemanan ini akan memiliki nilai positif jika dilakukan dengan keadaan yang tetap tenang tanpa adanya kekerasan fisik maupun hal-hal yang menimbulkan keributan.
Contohnya, mungkin yang tau anime Jepang yang berjudul “Death Note”, cerita yang tergambar mencerminkan konflik yang membawa pada pertemanan antara kedua tokoh yang genius yaitu sang detektif “L” dan sang pembunuh “Kira”. Mereka sebenarnya tengah berkonflik hebat tentang kasus “Kira” namunkonflik mereka tidak menimbulkan hal-hal negative. Malah mereka berteman akrab dan sama-sama mencari kebenaran “Kira”. Memang mereka saling mencurigai satu dan lainnya tetapi masing-masing dari mereka termotivasi kuat untuk menjadi pemenang. Akhir cerita memang harus ada yang kalah dan menang, terjadilah penangkapan “Kira” dan berakhir dengan kematian sang “Kira”.
Anime Jepang ini adalah sedikit contoh yang dapat dikutip mengenai konflik yang mendatangkan pertemanan anatar kedua pihak yang berkonflik. Namun sebenarnya dalam dunia yang nyata ini banyak sekali konflik-konflik pertemanan ini. Intinya, konflik janganlah dianggap sebagai suatu negaatif saja, tapi ubahlah pandangan kita dan sikap kita dalam menilai konflik agar tidak terjadi konflik-konflik yang bernilai negative lagi. Konflik bukanlah sebuah ajang untuk menjadikan antar individu sebagai seorang musuh yang harus dibasmi, namun konflik harus dijadikan sebagai sesuatu yang bisa mendorong individu untuk menjadi terbaik dengan cara-cara yang terhormat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar