Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Minggu, 20 April 2014

Perempuan dan Kebebasan

Bagi sebagian orang, perempuan selalu menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagipara musisi, novelis, penyair bahkan pelukis sering menjadikan perempuan sebagi sumber inspirasi dalam karyanya. ratusan bahkan ribuan karya tercipta baik berupa novel, puisi, lukisan dan music tercipta kan.

Perempuan adalah cinta dan keindahan
Tidak bisa dipungkiri dunia saat ini masih didominasi oleh laki laki dalam berbagai bidang, bukan dominasi jumplahnya, akan tetapi tata kehidupan dalam keseharianya. dengan demikian keindahan tentunya dilihat dari sudut pandang laki laki.
Di dunia kapitalisme perempuan lebih banyak dipandang sebgai ojek yang sering menjadi sasaran oleh para ahli pemasaran. tenggoklah di iklan iklan tv dan media lainya. banyak menggambarkan wanita sebagai masyarakat yang modern dan ideal dalam kesehariannya, parahnya lagi sebagian perempuan-perempuan tidak hanya disorot dalam sifat dan karakternya akan tetapi juga dalam hal exploitasi tubuhnya..
Berbeda dengan saat ini, dulu perempuan hanya dijadikan sebagai konco wingking atau pendamping lelaki, perempuan sebagai pilar dalam rumah tangganya mengatur kehidupan keluarga,mengasuh dan membesarkan anak-anaknya dan hal itu menjadi tugas utamanya., namun saat ini mungkin apa yang dicita-citakan Kartini sudah terwujud, begitu banyak perempuan-perempuan hebat sudah bisa bersaing atau menjajarkan dirinya dengan kaum laki-laki baik dalam bidang ekonomi, politik, sosbud, pendidikan dan banyak lagi, dan patut diakui merekalah perempuan-perempuan hebat.
Walaupun terjadi pergeseran nilai namun sebagian perempuan Indonesia masih tetap menjaga kodrat dirinya sebagai perempuan yang baik yang senantiasa menjaga dan menyelaraskan antara karir dan kehidupan dalam keluarga, menjalankan fungsi-fungsi sebagai perempuan tradisional secara utuh.
Namun tak dipungkiri ada saja perempuan yang melenceng jauh dari cita-cita Kartini emansipasi kebablasan kalau boleh saya mengatakannya.
Kemajuan berfikirnya dan lingkungan pergaulan yang mendewakan kebebasan berfikir dan berekspresi berdampak banyaknya perempuan yang melupakan fungsi-fungsi utama dalam keluarga hal ini berdampak bagi anggota keluarganya,baik suami ataupun anak-anaknya.
Rasanya tidak adil kalau saya hanya menyorot dari sisi perempuanya saja, kaum laki-laki pun banyak berperan dalam terjadinya proses tersebut, pergaulan dan kebebasan berfikir antara keduanya, atau malah hal ini sebagai imbas atau konsekwensi dari proses kemajuan jaman dalam sebuah bangsa seperti saat ini?. lihatlah fenomena-fenomena yang bermunculan dalam kehidupan bersosial kita, pergaulan remaja yang bebas dan cenderung kebablasan. Butuh peran aktif kita semua untuk bisa mengurangi dampak negative dari sebuah emansipasi yang cenderung berlebihan .
Akhirnya selamat hari Kartini, semoga akan selalu hadir Kartini-Kartini baru yangsenantiasa membangun bangsa dan keluarganya dan tidak melupakan kodaratnya sebagai kaum perempuan seutuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar