Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Kamis, 24 April 2014

Kemurnian Agama

Beberapa saat yang lalu saya membaca tentang manifesto dari salah satu partai tentang kemurnian agama…
Agama di dunia ini sangat beragam dan lumayan banyak dan khususnya di Indonesia yang disahkan menurut undang undang ada 6 agama yaitu Islam, Kristen, Katholik, Budha dan terakhir adalah Konghucu.
Agama adalah  satu bentuk keyakinan dan kepercayaan manusia kepada ajaran dari para nabi untuk memuja TUHAN YANG MAHA ESA.
Agama yang berkembang pada saat ini adalah ajaran yang sudah ribuan tahun yang lalu diturunkan oleh nabi kepada pengikut pengikutnya.
Seiring berjalannya waktu, banyak dari para pengikut membentuk sendiri kelompok kelompok dengan memakai dasar dasar ajaran yang dianggap sama dengan yang terdahulu.
Misalkan umat Budha, memiliki beberapa aliran/sekte yang berkembang di Indonesia dengan tetap memakai payung nama Budha dan semuanya mempunyai umat yang cukup banyak.  Begitu pula Nasrani, dengan Katholik dan Kristen, Katholik dan Kristen walaupun dengan kitab suci yang sama terbagi lagi dalam beberapa kelompok kelompok lagi. Begitu pula dalam Islam, Hindu dan Konghucu. Walaupun kelompok ini saling mengklaim bahwa kelompoknyalah yang paling benar tapi selama ini semua umat yang berbeda aliran dapat tetap hidup berdampingan dengan damai. Dan meskipun ada konflik tetap bisa diselesaikan tanpa ada konflik lanjutan.
Masalah agama adalah masalah yang sangat sensitif untuk dibicarakan oleh umat yang berbeda agamanya. Karena umat lain belum tentu memahami sepenuhnya agama yang lain. Jangankan memahami agama orang lain, agama yang kita anut sendiripun, kita belum tentu memahami dengan  sempurna seperti ajaran nabi kita.
Bumi pertiwi kita ini terdiri dari Kebhinekaan, beragam suku, agama, ras, golongan dan menjadi kebanggaan tersendiri dengan keragaman itu. Berpuluh tahun sudah kita hidup berdampingan dengan rukun, berjuang bersama sama untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini. Bukan sedikit dari anggota keluarga kita masing masingpun mempunyai agama yang berbeda. Pernikahan antar suku, ras dan golongan juga sangat banyak terjadi di Indonesia ini.
Pada saat menjelang Pilpres, suhu politik semakin lama semakin panas. Banyak isu dilemparkan untuk menyerang oleh lawan politiknya. Entah dengan cara menyindir, memaki, membuka masalah yang sudah sangat basi dll. Apapun caranya dipakai untuk menyerang, menjatuhkan lawan politik. Begitu pula yang dilakukan oleh kelompok pengikut masing masing Capres.
Dengan membawa isu agama kedalam persaingan Pilpres adalah sangat rentan dan akan membawa kita kedalam perpecahan. Banyak sudah kekerasaan yang terjadi dengan mengatas namakan agama. Klaim dari pihak minoritas merasa terlalu ditekan oleh pihak mayoritas, dan pihak mayoritas merasakan hal yang sama. Namun sampai saat ini semua masih bisa diselesaikan dengan baik. Jika hal itu diungkit dan diusung terus dalam kampanye, bukan tidak mungkin akan membawa korban yang tidak sedikit. Akan menjadi titik awal menuju perpecahan bangsa ini. Banyak pihak yang akan mentertawai kita  jika bangsa ini terpecah pecah..
Oleh sebab itu mari kita tetap bersaing dengan sehat tanpa membawa bawa perbedaan suku, agama, ras dan golongan pihak lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar