Tak dipungkiri lagi sepak bola memang salah satu cabang paling populer di planet ini, semua penduduk bumi nyaris menggemari adu sepak sebelas pemain saling berhadapan dan berebutan satu bola. Bahkan permainan ini kadang dikaitkan dengan suhu politik antar negara, masih ingat bukan saat perempat final piala dunia 1986, antara Inggris dan Argentina,pertandingan yang akhirnya dikenang salah satunya dengan gol ‘Tangan Tuhan’ Diego Maradona, dikaitkan dengan pertempuran Malvinas yang melibatkan Argentina dan Inggris beberapa tahun sebelumnya.
Di Eropa, sepak bola adalah industri dan juga hiburan, yang mampu menggelontorkan Euro dan Dollar bagi klub dengan pengelolaan rapi, dan salah satu pemasukan signifikan klub bola di sana adalah bisnis jersey atau replika kaus yang dikenakan si pemain, tentu saja kita masih ingat kepindahan Van Persie dari Arsenal menuju klub berjuluk Setan Merah, Manchester United, di klub barunya Van Persie mampu mempersembahkan gelar liga Inggris dan top skor di tahun lalu.
Dan jersey dengan nama Van Persie pun laris manis di beli fans, dengan harga jersey di kisaran 88 Dollar,atau nyaris satu juta rupiah bila di kurskan dengan nilai kurs 11 ribu rupiah, dan klub pun tentu saja tidak menangguk untung penjualan jersey satu pemain,biasanya klub memiliki pemain pemain yang juga punya fans base fanatik di seluruh dunia, selain Van Persie,ada nama nama hebat pemain MU, seperti Rooney, Chicarito, Giggs, De Gea yang mampu menyumbang keuntungan dari penjualan seragam klub.
Selain MU yang moncer dalam penjualan kaos replika,Real Madrid pun menjadi klub yang sukses mendulang dari penjualan jersey,dan aktor utama Real madrid tentu saja adalah striker flamboyant dari Portugal,berkaus dengan nomor 7, Christian Ronaldo kerap di sapa media dengan sebutan CR7.
Promo kaus jersey benar benar dimanfaatkan oleh tim tim Eropa,tak heran memang jika jersey ini bisa menghasilkan fulus yang fantastis,sebagai informasi saja,klub sekaliber MU dapat melego jersey di atas angka satu juta,dan ini pun jelas pemasukan finansial yang luar biasa. Dan hebatnya management United pun melirik pasar Asia juga,terutama Jepang karena pemain mereka bernama Kagawa adalah salah satu pemain United,sebuah kejelian pasar yang patut ditiru.
Bagaimana klub klub ISL memanfatkan jersey ini sebagai ladang uang? Data-data belum menyebutkan ada lub klub lokal mampu menhimpun dana dari penjualan jersey para pemainnya,padahal ini adalah hal yang perlu di garap dengan serius,ataukah memang kita tak benar benar mencintai klub kesayangan,dengan membeli jersey aseli klub karena jersey KW pun banyak di jual dengan harga terjangkau?Entahlah,semoga klub klub lokal mampu mengadopsi untung jersey dari klub klub Eropa.
Selama bola tetap di mainkan maka di situlah jersey akan tetap menjadi tambang uang bagi klub-klub sepak bola,dan kita menantikan juga,di satu masa klub lokal Indonesia mampu mendulang rezeki dari bisnis jersey, tetap semangat tim tim di tanah air,teruslah berkarya dan salam sportifitas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar