Ramai pengamat menyatakan perlunya koalisi antar Partai agar Presiden yang memenangi Pemilu mendapatkan jalan yang mulus untuk melaksanakan program-program pemerintahannya sehingga tidak disandera oleh DPR dalam persutujuan program yang diusulkan. Pernyataan ini sungguh menyesakkan dada saya karena ketakutan-ketakutan yang ditebarkan oleh pengamat-pengamat tersebut tidak mendidik bangsa ini menuju bangsa yang besar.
Apa yang telah kita lihat dan alami dengan koalisasi yang dibangun oleh SBY selama 10 tahun pemerintahannya hanya menggambarkan bahwa seorang Presiden yang tidak teguh pada pendiriannya dan tidak mementingkan rakyat diatas segala-galanya sehingga banyak kebijakan yang tidak dirasakan rakyat.
Koalisi yang besar juga merupakan ajang bagi-bagi jabatan Menteri bagi Parpol yang ikut Koalisi. Dengan akses Menteri dari Parpol maka terbukalah kesempatan untuk mengkorupsi dana Pemerintah melalui Kementerian yang dipimpinya. Apa yang terjadi dengan Partai Demokrat, PKS dan PKB (kok Cak imin bisa adem masalah kardus durenya ya ?) menunjukkan kepada rakyat bahwa Partai-Partai politik mengumpulkan uangnya dari proyek-proyek yang ada di Pemerintahan.
Modus Operandi lainnya adalah dengan menggarap proyek-proyek Pemerintah melalui Persetujuan Banggar DPR yang sudah pula kita saksikan dari Proyek Hambalang, Proyek Pengadaan Qur’an, Proyek E-KTP dan proyek-proyek lainnya
Oleh karena itu, dengan pengalaman yang sudah kita alami dan lihat maka mari kita dukung Koalisi Partai yang simpel dan tak perlu banyak, kita telah melihat contoh apa yang telah dilakukan Jokowi dan Ahok di DKI yang membuat program-program Pro Rakyat, keterbukaan dana yang bisa diakses oleh siapapun membuat rakyat maju kedepan untuk membela pemimpinnya (kasus Kartu Jakarta Sehat).
Selama Presiden yang akan dipilih oleh rakyat Indonesia ini bekerja dan mencurahkan perhatiannya untuk kemakmuran rakyat maka hanya pada Tuhan lah yang perlu ditakuti apabila tidak Amanah. Jangan takut disendera olehh DPR, karena rakyat yang akan maju membela kebenaran.
Bagi kita rakyat Indonesia, mari memilih dengan hati nurani, jangan terbujuk rayuan uang, jangan terbujuk iklan, jangan terbujuk ketokohan yang ditampilkan di iklan-iklan. Sekali lagi mari memilih untuk kemakmuran bagi petani, nelayan, pedagang, pengusaha dan seluruh bidang hajat hidup manusia Indonesia.
Semoga apa yang telah dicita-citaka pendiri bangsa dalam UUD 1945 dapat dilaksanakan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar