Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Minggu, 27 April 2014

Berakhir Genocida?

Zaman dahulu,di abad sebelum ke 21 ini. Hampir mayoritas penduduk di Indonesia adalah masyarakat termiskin. Dan sebelum para penjajah sperti Belanda,Portugis,dan Jepang menginjakkan kakinya dan menindas bangsa Indonesia. ”Bangsa Indonesia Miskin dan Hanya  Memiliki  Gubuk Namun Memiliki tanah Untuk di kelola”.
Zaman sekarang yang berubah secara keseluruhan. Tingkat kemiskinan di Indonesia termasuk tinggi. Dan sesudah para Koruptor mengais keuntungan secara haram tersebut menindas rakyat lebih sengsara. “Bangsa Indonesia miskin dan benar benar miskin karena tak memiliki lahan apapun untuk di kelola”.
Kemiskinan diperparah lagi dengan banyaknya tindakkriminalitas yang dilakukan noleh kaum bawah. ”Yang kaya maka dia berkuasa. Yang miskin dia diperbudak”. Kejahatan kejahatan tumbuh pesat dengan berbagai jenis,dengan berbagai topik terhangat di bberbagaiMedia. Peristiwa ini terjadi sudah semestinya. Hidup tidak akan seimpbang jika tanpa lawan jenis. Ada peeristiwa yang merugikan pihak dan dari peristiwa yang merugi di untungkan bagi para awak media.
Indonesia diambang kemiskian,lalu siapa yang mampu dapat memimpin tanpa koruptor ? kemiskinan dimana-mana. Seakan akan  Negara telah terkotori oleh ribuan lalat yang menganggur.
Kemiskinan juga melahirkan kaum kaum baru yang bertebarab di pinggiran jalan, maupun di bawah jembatan. Anak jalanan,Pengamen,Orang gila,Preman. Keadaan ini dianggap mengganggu keindahan kota. Hingga akhirnya pemerintah kota dengan bantuan ptugas Satpol PP. Menangkap mereka untuk diminta aasal mereka.
Mereka berasal dari berbagai kota. Dan keputusan Petugas mengirim mereka ketempat asal mereka. Sedangkan di kota lainnya juga menerapkan sistem ini. Dan mengirim mereka ke  kota lainnya. Pemerintah kota melakukannya sebagai bagian dari Estafet, yang mereka lakukan secara terus menerus namun tak menyelesaikan masalah. Lebih tepatnya hanya menimbulkan keributan disaat Razia petugas Satpol PP.
Ya…jika dibayangkan apabila pemerintah sudah bosan dengan rutinitas itu. Apakah langkah selanjutnya ? Jika Pemerintah adalah sang diktator seperti Adolf hittler. Sudah pasti dia akan membasmi sebagai tindakan GENOCIDA. Saya rasa pemerinta Indonesia tak mungkin tega melakukan hal itu. Karena kita adalah Bangsa ASIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar