Resensi Buku
Jokowi (Bukan) Untuk Presiden
Oleh : Sri Mulyono
Siapa yang tak kenal Jokowi ? sang Fenomenal yang merajai mass Media “media darling”. Jurus jurus mautnya menghipnotis dengan kekuatan penuh. Puluhan buku telah lahir menampilkan sosok Jokowi. Namun buku kumpulan Tulisan Kompasianers dengan Judul “ Jokowi (bukan) Untuk Presiden, kata warga tentang DKI 1” lain dari yang lain. Cita rasa “warga biasa” begitu kental , lepas bebas dari segala macam kepentingan. Bahasa kerenya “ikhlas”.
Resmi diluncurkan pada tanggal 19 Oktober 2013 lalu, buku hasil kolaborasi 40 Kompasianer. Buku ini memiliki tebal 320 halaman termasuk daftar para penulis “ 40 kompasianers”. Diterbitikan oleh PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Editor Nurullah.
Editor berhasil menyeleksi, menyusun dan menampilkan tulisan tulisan terbaik dari kompasianers menjadi mirip sebuah cerita bersambung dan nyaris sempurna. Pembaca diajak “Blusukan” menyusuri lorong lorong waktu, membuka lipatan lipatan peristiwa yang bervariasi dan runut.
Bagian pertama, menampilkan rekam jejak Jokowi dari tahun 1997, yang masih berprofesi sebagai bisnisman murni, menjadi ketua asosiasi salah satu organisasi pofesi di Solo dan akhirnya terpilih menjadi wali kota Solo. Rekam jejak Jokowi selama menjadi walikota solo juga ditampilkan dengan apik oleh beberapa penulis.
Yang sangat menarik dibagian ini, adalah sebuah tulisan dengan judul “Jokowi dan Sopir Taksi Solo”. Tulisan yang akan menggugah setiap pembaca bagaimana seorang pemimpin yang jujur akan memberikan efek melahirkan rakyat yang jujur pula. Pelajaran lainya adalah kronologi bagaimana “Demam Jokowi” mulai mewabah ke media mainstream sampai media social termasuk Kompasiana yang penuh dengan tulisan soal Jokowi.
Bagaian kedua pembaca dicerahkan dengan Sembilan tulisan yang sungguh memikat. Mulai dari perang urat syaraf , strategi perang para calon DKI 1, propaganda yang ditampilkan secara moderat sampai ekstrim oleh para competitor hingga kemenangan Jowoki menjadi Gubernur DKI.
Yang istimewa, pembaca dihanyutkan secara rasional dan emosional seolah olah sedang mengikuti Pilkada DKI dari awal sampai akhir dengan runut. Bagian ini juga menampilkan seabrek permasalahan kota Jakarta , harapan, kerinduan dan kebutuhan warga Jakarta akan seorang sosok pemimpin yang benar benar mampu menata Jakarta dengan visi, misi kuat, kerja nyata dan sudah teruji.
Keberhasilan Jokowi selama mempimpin kota Solo dan hobinya dalam music Rock menambah variasi dalam bab ini. Satu hal lain yang menarik adalah ternyata Jokowi pernah membuat statement dalam sebuah wawancara di Majalah Rolling Stone Indonesia edisi april 2011 kolom National Affair bahwa Jokowi tidak punya niat menjadi menteri atau presiden bahkan juga gubernur Jawa Tengah sekalipun. Nah loh ?
Bagian ketiga, mengupas tuntas kelemahan dan keunggulan Jokowi. Bagian ini menampilkan opini dan analisis sepak terjang Jokowi setelah terpilih menjadi Gubernur DKI. Bagi yang mencintai Jokowi akan menyanjungnya setinggi langit dan bagi yang oposisi akan berusaha mencampakanya serendah rendahnya. Bayangkan saja ada tulisan yang membandingkan Jokowi dan Bethoven sang komponis klasik legendaris. Apa hubunganya, Lebay kan ? tapi tetap menarik untuk dinikmati.
Bagian keempat menyajikan gebrakan Gubernur Jokowi. Mungkin masyarakat sudah pernah mendengar, menyaksikan atau membaca sejumlah gebrakan Jokowi yang fenomenal dari mass media. Namun analisis dari warga biasa punya nilai tersendiri. Dibagian ini, para Kompasianer benar benar jeli dalam mengamati, menganalisis dan menjelaskan secara detail satu demi satu gebrakan Jokowi untuk Jakarta. Mulai dari Pendidikan, Birokrasi, Sumber Daya Manusia, sosial, ekonomi sampai lingkungan. Pokoknya lengkap deh,..
Bagian kelima adalah bagian yang paling penting. Yaitu Jokowi Presiden. Belum genap dua tahun menjadi Gubernur DKI, Jokowi sudah didorong dorong jadi Calon Presiden. Termasuk oleh Kompasianers. Boleh jadi Tulisan para Kompasianer ini yang menjadi pemicu pencapresan Jokowi. Buka saja Kompasiana “ full Jokowi”.
Menurut berbagai survey Jokowi memang merupakan calon presiden terkuat 2014 . Namun benarkah Jokowi pilihan yang tepat? Buku dengan cover Jokowi tertawa lebar mengenakan baju “luckynya” kotak kotak divariasi pernak pernik ibukota dengan background warna orange ini sangat layak dijadikan referensi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Buku yang disajikan dengan Bahasa biasa oleh warga biasa untuk Indonesia. Jika anda ingin kenal Jokowi yang “biasa apa adanya”, anda harus membaca opini dari “warga biasa, apa adanya” bukan pencitraan. Ayo buruan beli, tersedia di Toko Buku Gramedia atau pesan ke Grazera.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar