Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Selasa, 25 Maret 2014

“Kardiman” Ingin 16 Digit Saja

Istilah “Kardiman” atau bahasa gaulnya Card Man (Carder) itu sama seperti halnya tokoh manusia super seperti Super Man, Bat Man, dan lain sebagainya, yang dalam film nya bisa membantu manusia dengan kekuatan super yang dimilikinya. Sama halnya dengan “Kardiman”, sesuai dengan namanya Card Man, dia adalah manusia kartu, dengan kekuatan super yang dimilikinya ia bisa mendapatkan 16 digit angka milik orang lain bisa disebut kartu kredit, dan yang hebatnya lagi “Kardiman” bisa belanja apapun yang ia mau dengan menggunakan kartu kredit tersebut. Dari mana “Kardiman” bisa mendapatkan 16 digit tersebut? Sebelumnya saya mau kenalkan dulu siapa dan apa itu “Kardiman”, “Kardiman” adalah salah satu aktifitas hacking yang mana orang tersebut melakukan aktifitas pembelian barang di internet menggunakan kartu kredit bajakan. Kartu kredit itu didapat dari pengguna yang berbelanja online di internet, dari situs-situs online yang menjual barang-barang dengan memasukan 16 digit kartu kredit dan 16 digit itu tersimpan di database website penyedia jasa penjualan online. Dari situ lah “Kardiman” beraksi dengan membobol database website tersebut yang berisi data kartu kredit beserta data pemiliknya, alhasil ratusan bahkan ribuan kartu kredit dan data lengkapnya dapat diambil.
Kejahatan “Kardiman” bisa terjadi karena keteledoran pemilik kartu kredit itu sendiri, atau aksi pencurian. Aksi pencurian itu sendiri bisa disebabkan akibat lemahnya sistem keamanan pengelola jasa penjualan online. Biasanya, pencurian data tersebut bisa dilakukan oleh seseorang dengan cara melakukan hacking. Peluang terjadinya pengandaan kartu kredit juga bisa terjadi. Semua bermula dari lemahnya keamanan yang bisa ditembus dengan berbagai teknik hacking semacam SQL Injection. Ada beberapa metode yang dipakai oleh “Kardiman” :

Extrapolasi
Dengan deret 16 digit nomor kartu kredit yang memiliki pola tertentu, sehingga mudah untuk dianalisa dan diextrapolasi oleh seorang “Kardiman”, tetapi metode ini sudah kadaluarsa karena berkembangnya teknologi.

Hacking
Aktifitas hacking dapat membobol website penyedia jasa penjualan online dan mencuri database yang dimiliki web tersebut.

Software Sniffer
Software ini dapat merekam data transaksi yang dilakukan oleh pengguna kartu kredit, hal ini hanya dapat dilakukan dalam satu jaringan yang sama, seperti di warnet, atau satu hotspot.

Phising
Seperti jebakan batman, yang mana “Kardiman” melakukannya dengan mengirimkan email secara acak dan massal atas nama suatu instansi atau penyedia jasa layanan penjualan online, email tersebut berisi pemberitahuan untuk login ke website yang dituju. Tetapi website yang dituju bukanlah website resmi, melainkan website yang dibuat menyerupai website resminya. Selanjutnya korban diminta untuk mengisi data-data yang ada di form pendaftaran.

Selain metode diatas, “Kardiman” sering menggunakan alat yang bernama skimmer yang dapat mencatat PIN kartu nasabah melalui ATM. Biasanya, skimmer terletak pada slot tempat memasukkan kartu ATM. Karena, kamera tersembunyi bisa diletakkan di dalam lubang kecil itu, sekaligus merekam seluruh transaksi perbankan melalui ATM. Termasuk, ketika nasabah memasukkan nomor PIN. Dengan cara itulah “Kardiman” mendapatkan 16 digit yang digunakan untuk berbelanja online tanpa harus mengeluarkan sepeser uang dari sakunya, hal ini tentunya sangat merugikan para pemilik kartu kredit yang sudah berbelanja online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar