Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Minggu, 16 Maret 2014

Pemilu Damai, Hindari Jual Beli Suara

Pemilu 2014 sudah memasuki masa kampanye putaran pertama, kita berharap proses awal pemilu ini bisa berjalan baik dan damai. KPU dan Bawaslu saatnya bekerja keras mensukseskan acara pesta demokrasi terbesar di negara ini. Bukan hanya penyelenggara saja, tetapi juga harapan kepada para peserta pemilu iktu menyukseskan pemilu yang aman, tertib dan damai.
Pemilu dikatakan sukses jika tercipta keamanan dan ketertiban mulai dari kampanye, hari pencoblosan sampai kepada perhitungan surat suara. Sikap siap kalah harus sudah harus disadari secara utuh, kalaupun ada kecurangan di lapangan silahkan laporkan sesuai regulasi dan aturan pemilu yang berlaku. Jika proses demokrasi ini dapat berjalan dengan baik maka Indonesia menjadi negara besar yang sukses menggelar pesta demokrasi.
Pemilu adalah proses pembelajaran politik dan demokrasi, jangan sampai ada jual beli suara didalamnya, bukan lagi saatnya menjalankan politik dagang sapi yang kotor. Potensi kecurangan dalam pemilu kali ini cukup terbuka dan bisa dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah jual beli suara yang bisa saja terjadi antara caleg dan dan KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara). Kasus lain yang kemungkinan terjadi, caleg yang yakin bakal menang menjual kursinya kepada caleg lainnya. Dan yang terakhir adalah adanya kerjasama antara penyelenggara di daerah, KPUD dengan calegnya.
Yang harus mendapat pengawasan super ketat adalah pada saat penghitungan suara, justru tranksaksi jual beli suara berpotensi terjadi di saat itu, kecurangan akan terjadi diantara parpol sendiri ketika seorang caleg tidak mendpaat dukungan yang kuat di TPS tersebut. parpol yang tidak bekerja di basis akan membayar saksi untuk mencuri suara parpol lain dan memanipulasinya.
Sungguh tepat apa yang dilakukan oleh Bawaslu dengan gerakan sejuta relawan. Relawan ini bisa di dudukkan untuk mengawasi kerja para saksi partai politik. Relawan yang terdiri dari pemuda, mahasiswa dan para penggiat pemilu harus benar benar netral bukan partisipan parpol. untuk mengharapkan pemilu yang jujur dan adil maka pengawasan dari tingkat bawah harus diperketat. Karena berdsarkan pemilu pemilu sebelumnya bahwa kebanyakan kecurangan terjadi di tingkat Kecamatan dan desa.
Satu lagi yang harus diawasi adalah jangan sampai panwaslu panwaslu didaerah justru yang bermain mata dengan parpol, karena kemungkinan itu bisa saja terjadi. Karena faktor honor yang kecil dan fasilitas yang tak memadai, bisa saja panwaslu tergoda dan dirayu oleh partai politik.
Untuk itu deklarasi pemilu damai sangatlah penting untuk mencapai kesepakatan diantara sesama peserta pemilu dalam rangka mewujudkan pemilu yang aman dan tertib. Potensi gangguan kamtibmas sangat bisa terjadi dalam pemilu kali ini. Kesadaran berdemokrasi dari semua pihak harus tertanam agar tak ada konflik. Potensi kecurangan bisa diminimalisir dengan pengawasan yang ketat sebagai wujud adari peraturan yang sudah dibuat oleh KPU. Mari kita wujudkan pemilu damai tanpa kekerasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar