SISI DAKWAH DARI SEJARAH NABI
MUHAMMAD SAW
الجانب الدعوي في السيرة النبوية
( باللغة الإندونيسية )
Disusun
Oleh:
Dr.
Mohammad Lutfi
إعداد:
الدكتور
محمد بن لطفي الصباغ
Penerjemah
:
Abu
Maryam Qodri Djumaat
ترجمة:
محمد قدري جمعة
Murajaah :
Abu Ziyad
مراجعة:
إيكو أبو زياد
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat
Rabwah
المكتب التعاوني للدعوة وتوعية
الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
1429 – 2008
SISI DAKWAH DARI SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW
Dr.Muhammad
Lutfi
PENDAHULUAN
Sesungguhnya
hanya kepada Allah SWT kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun, dan
kita berlindung kepada-Nya dari keburukan diri kita, dan dari kejahatan amal perbuatan
kita. Siapa yang Allah SWT berikan hidayah maka tiada seorangpun yang dapat
menyesatkannya, dan siapa pun yang disesatkan-Nya maka tiada seorangpun yang
dapat memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa tiada sembahan yang
hak disembah kecuali Allah SWT semata, dan tiada tandingan-Nya,dan saya
bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hambah dan utusan-Nya.
Selanjutnya…..
Sesungguhnya
sisi dakwah dari sejarah Nabi adalah persoalan yang sangat penting untuk
diutarakan kepada umat terutama para dai. Sesungguhnya sisi dakwah dalam
sejarah Nabi mengandung sejarah secara keseluruhan, karena Rasulullah SAW
sebagai saksi dan pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan penyeru
kepada Allah SWT bahkan Beliau adalah penghulu para dai. Allah Ta’ala berfirman:
”Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira,
pemberi peringatan dan pengajak kepada Allah dengan izin-Nya dan sebagai lampu
penerang.”{QS. Al-Ahzab: 45-46}.
Oleh
karenanya, saya tidak akan menjelaskan keadaan Rasulullah dalam dakwah dalam
bentuk yang lengkap,karena hal tersebut menyebabkan saya harus menjelaskan
secara keseluruhan sejarah Nabi dari awal sampai akhir, akan tetapi saya akan
jelaskan bagaimana seorang dai mampu mengambil manfat dari sejarah dan
bagaimana umat yang diseru bisa mengambil manfaat dari sejarah tersebut.
Masalah
ini sangat luas dan tidak ada batasnya, oleh karenanya saya akan menjelaskan
beberapa poin dan hal-hal penting mengenai masalah ini dan saya ingin
menyebutkan pada pendahuluan ini hubungan saya dengan sejarah Nabi….Sungguh
sejarah Nabi bukanlah hal yang baru bagi saya, karena sejak kecil saya sudah
banyak mendengarkan sejarah tersebut….Dan saya masih ingat ketika berkumpul
dengan ibu untuk mendengarkan cerita
beliau yang tercinta. Ibu bercerita kepada kami banyak kisah yang indah dari
kehidupan Nabi Muhammad SAW. Beliau menceritakan kisah tersebut dengan cara
yang menarik dan mudah dipahami. Sungguh kisah-kisah tersebut sangat kami
sukai, dan ibu kami begitu indah cara menceritakannya, dan beliau menghafal
kebanyakan kejadian-kejadian sejarah nabi, dan peperangan-peperangan Beliau
yang ibu kisahkan lewat bapaknya yang pernah jadi pedagang dan penuntut ilmu. Semoga
Allah SWT memberikan rahmat yang luas bagi beliau dan membalasnya dengan kebaikan.
Amin
Semoga
Allah SWT juga memberikan Rahmat-Nya kepada ayahkami. Beliau senantiasa
mengumpulkan kami tatkala telah mulai dewasa dan menjadi pemuda. Beliau
mengumpul kami pada waktu malam hari untuk membaca sejarah nabi, dan beliau
tidak pernah menentukan bagian tertentu dari yang kami baca. Hal itu memberikan
pengaruh besar dalam diri saya dan bagaimana saya mendapatkan ilmu. Semoga
Allah SWT merahmatinya dengan rahmat yang luas, dan membalasnya dengan
kebaikan.
Ketika
saya mulai menuntut ilmu syariah, pelajaran yang saya ambil dari para Masyaikh
di antaranya adalah Sejarah Nabi. Saya membaca buku lengkap tetang sejarah,dan
di sisi lain kami juga membaca sejarah di kitab-kitab yang besar seperti Sirah
Alhilyah, Sirah ibnu Hisyam, dan Bidayah wa Nihayah oleh Ibnu Katsir dan lain
sebagainya.
Saya
senantiasa mengambil pelajaran dari sejarah dalam khutbah Jum’at, dan dalam
ta’lim-ta’lim saya di masjid, dan ketika Allah SWT mengaruniakan anak-anak
kepada saya, maka saya menjadikan pelajaran tiap hari kepada mereka dan
pelajaran yang sangat penting adalah sejarah Nabi. Sungguh anak-anakku telah
terikat dengan pelajaran tersebut sampai kalau ada di antara mereka yang
berbuat salah maka dia dilarang ikut pelajaran. Dengan demikian si anak yang
tidak boleh ikut pelajaran itu sampai menangis dan meminta bantuan ibunya dan
berjanji tidak mengulangi perbuatan salahnya
agar dia dibolehkan ikuti pelajaran. Sungguh pelajaran-pelajaran
tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak Alhamdulillah…
Saya
selalu bersama dengan sirah, saya baca dengan penuh perasaan, dan saya
mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian sejarah dengan apa yang saya tulis. Sesungguhnya pembicaraan kita tentang
sejarah dalam dakwah mungkin kita bagi dalam dua bagian:
Bagian Para Dai
Bagian Para Mad’u (Yang Menerima Dakwah).
Adapun
bagi para dai, mempelajari sejarah bagi mereka dan mengingat-ingat
kejadian-kejadian sejarah sangat banyak manfaatnya agar senantiasa mendapat petunjuk
dan pegangan dalam pekerjaan mereka secara umum.
1). Sungguh
sejarah Nabi SAW menumbuhkan dalam diri mereka harapan yang luas takala mereka
ditimpa musibah dan kelelahan serta berbagai tantangan dan menyebabkan mereka
tidak mudah menyerah dan memberi semangat bagi mereka dalam beramal,dan hal itu
ketika mereka mengingat bahwa Rasulullah SAW menghadapi dunia seluruhnya yang
penuh dengan kesyirikan, kezaliman, dan permusuhan. Beliau menghadapi semua itu
dengan tetap sabar serta lemah lembut dan harapan luas….maka seluruh dunia
rendah di hadapannya, dan tunduk kepadanya siapapun dari musuhnya. Tidak sampai
100 tahun sejak meninggal Rasullullah SAW dan dakwah telah menyeluruh ke pelosok
dunia, dan kalimat tauhid serta takbir dikumandangkan di mana-mana dari batas
Prancis sampai Cina. ”Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Saya bersaksi bahwa
tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.
2). Sungguh
sejarah Nabi SAW menjelaskan bagi para da’i tentang langkah-langkah yang
hendaknya ditempuh dalam dalam berdakwah, dangan mencontoh Nabi SAW. Sungguh
dakwah beliau di Madinah telah mendapat sambutan yang berbeda dibandingkan dengan
dakwah Beliau di Makkah.
3). Juga
sejarah menjelaskan tentang hal-hal yang diutamakan dan jenjang-jenjang
kewajiban dan yang diharamkan, dan menjelaskan kepada mereka hal-hal yang
dengannya dimulai dakwah. Hal tersebut berhubungan dengan aqidah. Rasulullah
SAW sangat memperhatikan dan mengutamakan masalah tauhid ketika berdakwah di
Makkah dan memperingatakan tentang bahaya syirik.
4). Sungguh
sejarah menjelaskan kepada para dai sifat-sifat yang penting bagi yang harus
dimiliki oleh seorang dai, dan mengajak manusia kepadanya, dan sifat-sifat yang
penting itu adalah: ilmu, perencanaan, bertahap, kelembutan, dan berdakwah
dengan hikmah, dan nasehat yang baik, kasih sayang, merasa bertanggung jawab, sabar,
pendirian teguh, konsekwen dengan apa yang didakwahkan, zuhud, merasa cukup, berani
dalam berkata benar, dan sifat-sifat yang lain yang insya Allah kita akan
jelaskan dalam pembahasan ini.
Adapun
manfaat sejarah bagi orang yang kita dakwahi ada beberapa hal:
1). Sesungguhnya
tatkala mereka mendengar sejarah Nabi SAW maka hal itu akan menumbuhkan
kecintaan mereka kepadanya,dan cintanya bagi yang telah menanamkan keimanan, Rasulullah
bersabda: ”Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, tidak beriman seseorang di antara
kamu sehingga dia mencintai saya melebihi cintanya kepada orang tua dan anaknya.”
{HR: Bukhari No 14, diriwayatkan dari Abu Hurairah.
Diriwayatkan
oleh Bukhari dari Anas Radiyallahu ‘anhu dengan lafadz: ”Tidaklah beriman
seseorang di antara kamu sehingga dia mencintaiku melebihi cintanya kepada
orang tua dan anak serta seluruh manusia.” {HR: Bukhari No 15, dan Muslim No
44, dan juga diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah.
Kecintaan
kepada Nabi SAW sesuatu yang tetap ada dalam diri kaum muslimin walaupun
terkadang mereka jatuh ke dalam maksiat, dan hal ini menjadikan para dai
mengawasi dan memperhatikan mereka lebih baik lagi dan mereka banyak mengambil
manfaat.
2). Dengan
mendengar sejarah Nabi akan membantu mereka untuk mengikuti dan mencontohi Nabi
Sallalahu ‘alaihi wasal lam.
3). Dengan
mendengarkan sejarah Nabi menjadikan mereka terkesan dengan kepribadian beliau
dan sehingga berpengaruh nasehat.
4). Dengan
mendengarkan sejarah nabi menjadikan kaum muslimin merasa cukup dengan
hukum-hukum yang dibawah oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wasllam yang mampu
menyelesaikan segala permasalahan manusia.
5). Sejarah
Nabi merupakan praktek dari dasar-dasar
islam,dan menjadikan sesuatu yang tidak nampak bisa dilihat dan dipraktekan
dalam kehidupan,maka hal tersebut menampakkan makna-makna yang mulia yang
dinginkan oleh para du’at di sebarkan kepada manusia.
6). Sejarah
Nabi adalah kisah hidup manusia yng paling agung yang pernah diketahui oleh
manusia, merupakan kebiasaan manusia yang
apabila mendengar suatu kisah dan dia terkesan dengan kepahlawanan dalam
kisah tersebut maka dia akan berusaha mengikutinya, dan kisah sesuatu yang jiwa
cenderung kepadanya, dan kisah hidup Nabi Muhammad SAW yang telah menumbuhkan
kecintaannya pada hati-hati manusia sangat membekas dan berpengaruh.
Kita
akan menjelaskan secara khusus keutamaan kisah dalam dakwah ini, insya Allah. Sesungguhnya
sejarah Nabi telah mencatat kejadian-kejadian yang terjadi pada hidup seorang
yang sangat agung yang penah dikenal manusia, dan Rasul yang paling mulia di antara
para Rasul SAW. Suatu keberuntungan bagi kita dan manusia yang mana kita bisa
mendapatkan kejadiaan-kejadian dalam hidup Nabi SAW yang tidak ditemukan dalam
hidup manusia lain. Beliau sebagai panutan yang baik, dan contoh yang utama
bagi orang-orang yang beiman, Allah SWT berfirman: ”Sungguh telah ada bagi kamu
suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah, (yaitu) bagi orang yang mengharap
Allah SWT dan hari akhirat dan senantiasa mengingat Allah”. {QS. Al-Ahzab: 21}.
Kaum muslimin pada hari ini sangat membutuhkan untuk selalu ingat terhadap
sejarah Nabi SAW, untuk bisa mengikuti Beliau dan mencontoi apa yang telah Beliau
ajarkan dari Allah SWT tentang kebenaran, kebaikan
dan petunjuk, karena keadaan kaum muslimin sekarang sangat menyedihkan, dan
kejahatan orang-orang kafir terhadap mereka semakin meningkat disetiap tempat.
Kita akan membicarakan sisi dakwah dari sejarah Nabi yang mulia Insya Allah
dalam beberapa fase, dan ini membuat kita harus menentukan tujuan dakwah secara
bahasa dan istilah.
Dakwah
secara bahasa: Ibnu Faris berkata dalam “Al-Maqaayis”: Huruf Daal,”ain,dan
huruf yang mu’tall adalah berasal yang sama, yaitu: Cenderungnya sesuatu
kepadamu dengan suara dan perkataan darimu.Kamu katakan: Saya telah
mengajak,dan akan mengajak dengan doa.” Al-Fayuumi berkata dalam “Misbahul
munir”: Saya berdo’a kepada Allah SWT dengan doa: Saya merendahkan diri
kepadanya dengan permintaan,dan saya menginginkan kebaikan dari sisi-Nya, dan
saya mengajak Zaid: Saya memanggilnya dan saya ingin dia menghadap saya, dan mu’adzin
mengajak manusia untuk mendirikan shalat, maka dia adalah seorang dai Allah SWT,
dan jamaknya Du’aat atau Daa’uun..dan Nabi adalah penyeru manusia kepada
Tauhid”. Arragib berkata dalam ”Almufradaat”: ”Dan mengajak kepada sesuatu: Semangat
atas tujuannya,,,Firman Allah: ”Dan Allah mengajak kepada tempat yang aman”{QS.
Yunus: 25}. Firman-Nya: ”Wahai kaumku saya hanya mengajak kepada keselamatan
dan kalian mau mengajakku kepada neraka,kalian mengajak saya untuk kufur kepada
Allah dan menyekutukan-Nya yang mana saya tidak pernah mengetahui akan hal
itu,dan saya mengajak kalian kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”{QS.
Ghafir: 41-42}.
Dan doa
menurut para ulama Balaghah adalah jenis permintaan, dan demikian itu apabila
jadi dari pihak yang rendah kepada yang tinggi. Adapun perintah adalah
permintaan unruk mengerjakan sesuatu dari pihak yang tinggi kepada yang rendah,
dan jika dari yang sama kedudukannya maka namanya adalah Iltimas.
Sungguh
permasalahan dakwah kepada Allah SWT membutuhkan orang-orang yang besar dalam
memperbaikinya dan orang-orang yang memiliki kekuatan besar dan
kemampuan-kemampuan yang baik dan pengetahuan luas… Dan tidak boleh kita hadapi
gerakan-gerakan penghacuran dengan tidak perduli yang mana sebagian du’at
mengarah kesana disebabkan oleh penyiksaan yang menimpa mereka sebagai hasil
dari musibah yang berkelanjutan kepada sebagian besar du’at di beberapa negara.
Hendaknya
ada yang mencoba menggali dengan mendalam dan luas apa yang dapat memperbaiki
keadaan kaum muslimin,yang dari hari kehari berubah.
Sungguh pengetahuan
tentang keaadaan zaman dan perkembangan-perkembangannya serta kenyataan hidup
masyarakat dan keadaan politik,dan perencanaan sesuai dengan pengetahun ini
adalah sesuatu yang sangat penting dalam dakwah yang menginginkan keberhasilan.
Dakwah menurut
istilah:”Mengajak manusia untuk tetap dalam menjalankan perintah Allah,dan
masuk kedalam Agama-Nya,dengan perkataan,tuliasan,pergaulan yang baik dan contoh…..
Dakwah
kepada islam berpijak atas dua dasar pokok dalam Agama yaitu Al-kitab dan
Sunnah. Dan Al-kitab adalah: Al-Quran yang mulia yaitu Perkataan Allah sebagai
mukjizat dan wahyu-Nya yang diturunkan kepada HambaNya dan Rasul-Nya Muhammad SAW
yang tertulis dal Mushaf-mushaf yang disampaikan dengan Mutawatir dan bernilai
ibadah dengan membacanya.
Sunnah
adalah perkataan Rasul SAW dan perbuatannya, apa yang dia setujui,
sifat-sifatnya, dan semua itu berhubungan dengan kehidupan Beliau SAW. Oleh
karena itu seharusnya bagi seorang dai mampu mempersiapkan dirinya untuk
mempelajari berbagai persoalan dan menjadikan akhlak yang baik sebagi sifatnya.
Hendaknya dia mempelajari Al-Qur’an dan tafsirnya dan mengetahui tentang
ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya. Dan juga mempelajari hadits yang mulia
dengan fiqh dan ushulnya,dan sebagai penolongnya dalam kegiatan dakwahnya
adalah Sejarah Nabi,dan juga pengetahuan tentang bahasa Arab,dan sudah jelas
bahwa dakwah islam mengandung hal-hal yang sangat beragam dan yang paling
terpenting adalah Akidah yang benar,dan ibadah,dan menahan diri dari
larangan-larangan Allah SWT dari segala urusan pergaulan yang umum maupun
khusus, dan berprilaku yang baik.
Bagi dakwah
ada cabang-cabangnya dan adab-adab. Maka perkatan yang tertulis dan didengar
merupakan cara berdakwah yang penting untuk disampaikan kepada umat, kemudian
sikap dan cara bergaul yang baik, Allah SWT berfirman: ”Hendaknya ada sebagian
kalian yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh untuk berbuat baik, dan
melarang kepada kemungkaran dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” {QS.
Ali Imran: 104}.
Rasulullah
SAW bersabda: ”Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” {HR: Bukhary: 3461}.
Rasulullah juga berkata kepada Ali bin Abi Thalib:..”Kemudian ajaklah mereka
kepada Islam dan kabarkan kepada mereka apa-apa yang wajib bagi mereka dari
hak-hak Allah. Demi Allah, sungguh Dia akan berikan hidayah seseorang karena
kamu lebih baik bagimu dari pada unta yang merah (harta terbesar).” {HR:Bukhari
No 3701, dan Muslim No: 2406).
Sungguh dalil-dalil
ini mengundang seorang muslim untuk berdakwah,karena para dai adalah
orang-orang yang beruntung dan pahala mereka besar,dan orang-orang yang tahu
satu ayat banyak sekali dan Rasulullah SAW mengajak mereka untuk menyampaikannya.
Yang penting bahwa dakwah itu harus dilakukan dengan lemah lembut dan halus,dan
mudah serta menggembirakan,dan dengan hikmah dan nasehat yang baik…..Dan bagi
seorang dai mengambil cara-cara berdakwah yang mampu memberikan pengaruh, yang
sesuai dengan dengan zamannya dan cocok dengan keadaan yang mendengarkan, dan
seharusnya dia memperbanyak cara dalam menyampaikan dakwah dan tidak monoton
dengan cara yang tetap yang tidak jitu, hendaknya dia selalu menimbang dan
membandingkan….….membandingkan antara kedudukan yang tinggi yang melahirkan
kejadian-kejadian sejarah dan kedudukan yang tetap, hendaknya dia pada
kesempatan lain menjelaskan kecocokan suatu kejadian yang lewat dengan
kenyataan hidup manusia sekarang, dia menjelaskan dengan baik dan meceritakan kejadian
tersebut dengan gamblang dan jelas serta mudah dipahami dan berusaha mencari
jalan keluar dari suatu masalah dan menghubungkannya dengan kenyataan hidup
Dakwah
dan tarbiyah, amar ma’ruf dan nahi munkar dan nasehat: Istilah-istilah
islamiyah ini maknanya hampir sama, kadang makna yang satu masuk ke makna yang
lain,n ada baiknya kita jelaskan maksudnya dan perbedaan diantara istilah ini, maka
dari istilah ini (Attarbiyah), (Amar ma’ruf Nahi Munkar), (Anashihah), jika
kita perhatikan maksud dari (dakwah),dan (Tarbiyah)…kita dapatkan bahwa makna
dari setiap istilah ini saling menopang.
Maka
dakwah lebih umum,karena seorang da’I mengajak manusia semuanya kepada
kebenaran dan kebaikan dan hidayah,maka sebagian mereka ada yang menerima dan
ada yang menolak.Dan sungguh Rasulullah telah mengumpamakan keadaan para mad’u
bersama da’I dengan keadaan bumi dan hujan,maka sebagian bumi ada yang menerima
air dan menumbuhkan tanaman dan pepohonan,dan ada juga bumi yang menelan air
tapi tidak menumbuhkan pohon dan tanaman,dan ada juga bumi yang berkumpul air
disitu maka manusia mengambil manfaatnya darinya namun bumi itu tidak mengambil
manfaat.
Dari Abu
Musa Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: ”Perumpamaan apa yang
saya diutus dengannya dari petunjuk dan ilmu, seperti hujan yang turun di
bumi,maka sebagian bumi ada yang menerima air maka dia menumbuhkan tanaman dan
rerumputan yang banyak,dan ada juga yang kering dan menahan air maka manusia
mengambil manfaat darinya dan meminum darinya dan memberikan minum serta menanam dengannya. dan hujan
tersebut juga turun diatas bumi yang lain yang mana dia tidak bisa menahan air
dan tidak menumbuhkan tanaman,maka demikian itu sama dengan seorang yang Allah
SWT berikan pemahaman terhadap agama, dia mengambil manfaat dari apa yang saya
diutus dengannya maka dia tahu dan mengajarkannya,dan perumpamaan yang lain
seperti orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah SWT yang aku diutus
dengannya.” {HR: Bukhari No 22, dan Muslim No 2280}. Maka dari sini ada istilah
(ummah dakwah) dan masuk dalam istilah ini siapa saja sang diarahkan kepadanya
Dakwah Islamiyah, maka siapa yang menerima maka dia termasuk ke dalam (Ummah
Ijabah).
Dakwah
adalah yang pertama,maka siapa yang menerima dakwah, hendaknya dilanjutkan
dengan tarbiyah dan ta’lim,juga diperhatikan dan di luruskan. Tarbiyah bagi
orang yang sudah baik adalah dakwah namun hal ini setelah dia menerima. Kedua
kalimat ini pada masyarakat nabawi di Madinah pada waktu itu adalah saling
mengisi. Maka Nabi SAW mengajak sahabatnya kepada kebaikan dan melanjutkan
dengan mentarbiyah serta memperhatikan. Adapun Amar ma’ruf dan Nahi Munkar maka
ini di antara kaum muslimin.Allah berfirman: ”Dan orang-orang yang beriman dari
laki-laki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi yang lain,saling
mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemugkaran,dan mendirikan sholat dan
menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itulah
orang-orang yang Allah berikan Rahmat sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” {QS. At-Taubah:71}.
Adapun
Nasehat maka maknanya dekat dengan dakwah dan Amar ma’ruf nahi munkar, Rasulullah
SAW bersabda: ”Agama adalah Nasehat,” Sahabat bertanya:untuk siapa wahai
Rasulullah? Beliau menjawab: ”Bagi Allah, dan Kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan bagi
pemimpin kaum Muslimin dan orang-orang awam.” {HR: Muslim No 55, Abu Dawud No
4944, Nasaa’I: 156/7, Turmudzi: 1926}.
Rasulullah
SAW menjadikan agama sebagai nasehat, lalu Beliau menjelaskan nasehat secara
umum dan cakupannya,dan Nasehat merupakan buah dari persaudaraan yang
sebenarnya yang menjadikan setiap muslim apabila melihat aib saudaranya maka
dia menasehatinya dan menjelaskan sehingga dia sadar dan memperbaiki diri, dan
hal ini sebagaimana dalam Hadits: ”Seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin
yang lain.” {H.R: Abu Dawud:4918, Turmudzi:1929}.
Dan
Rasulullah menjadikan nasehat bagi setiap muslim termasuk dalam Bai’at seperti
Sholat,zakat,sebagaiman dalam Hadits Jarir bin Abdullah yang berbunyi:”Saya
berbai’at kepada Rasulullah untuk mendirikan sholat, membayar zakat, dan menasehati
sesama kaum muslimin”.{H.R:Bukhari:57,Muslim:56,Abu Dawud:4945}. Sehigga nampak
jelas (Wallahu a’lam) bahwa istilah dakwah adalah yang paling luas dan mencakup
semua.
Kisah/Cerita
termasuk cara berdakwah yang penting,
Jika
Sejarah Nabi merupakan kisah yang indah maka ada baiknya kita menjelaskan pada
bab ini tentang keutamaan Kisah dalam medan
dakwah. Allah berfirman:”Maka ceritakanlah kisah-kisah (ummat terdahulu) agar
mereka mau berfikir/mengambil pelajaran.”{QS. Al-A’raf: 176}.
Kisah
memiliki pengaruh yang dahsyat,mampu menyihir,dan jiwa begitu terikat
dengannya,baik untuk kalangan dewasa maupun anak-anak,orang berilmu maupun
awam, orang yang modern atau kampungan, orang kaya atau miskin. Oleh karena itu
cerita sudah ada sejak adanya manusia….Maka tidak ada suatu ummat didunia ini
kecuali mereka memperhatikan cerita-cerita, dongeng, baik cerita itu yang
terjadi atau hanya ilustrasi/khayalan.dan mungkin atas dasar inilah yang
membuat periwayatan suatau kejadian dan pemindahannya dalam bentuk dongeng, sehinggah
dongeng ini menjadi sumber yang dengannya berdiri ilmu Sejarah. Ini sangat
menyenangkan yang membuat anak-anak tergantung kepada nenek mereka yang
menghapal berbagai dongeng yang indah dan berpengaruh,demikian juga mampu
membuat orang tua berkumpul kepada (Hukuwati) yang duduk di tanah yang
tinggi,dia meceritakan kisah Antarh dan Raja Zhohir, mereka membayar dalam
pertemuan itu kepada pemilik tempat yang telah mengumpulkan mereka. Hal ini
yang menjadi sebab bermunculannya berbagai kisah dan cerita serta drama, kita
tahu ketrampilan ini dari barat,yang mana oaring-orang ahli telah menulisnya
dengan khusus….dan para penerjemah mulai memindahkan kisah-kisah yang indah
kedalam bahasa kita (Arab), Hal tersebut begitu membekas.
Sesungguhnya
para dai kepada Allah SWT yang pertama
mereka membutuhkan cara berdakwah yang baik….mereka terpanggil untuk
memperbaiki cara mereka dalam menyampaikan dakwah….dan hendaknya mereka memilih
cara yang lebih mudah diterima oleh jiwa manusia secara umum dan secara khusus pula.adapun
kekuatan pemikiran dan cocoknya dalam kehidupan,maka hal ini tetap ada dalam
Agama yang mengajak manusia kepadanya sejak Allah menurunkannya.
Dan
sangat disayangkan bahwa sebagian cara berdakwah bagi para du’at begitu
terikat,sehinggah menyebabkan cara-cara tersebut bertolak belakang dengan hasil
yang diharapkan oleh du’at tersebut….sungguh kebanyakan dari cara berdakwah itu
membuat manusia lari dan tidak mebawa kabar gembira, menjauhkan dan tidak
mendekatkan,dan tidak memberikan petunjuk….Maka sungguh para du’at sangat butuh
untuk mengkaji ulang cara-cara berdakwah,dan hendaknya mengambil pelajaran dari
firman Allah: ”Berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang Hikmah dan memberikan Nasehat yang baik dan
berdiskusilah dengan mereka dengan baik,sungguh Tuhanmu lebih tahu siapa yang
sesat dari jalan-Nya dan Dia juga lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
{QS. An-Nahl :125}.
Firman Allah:”Maka
dengan Rahmat Allah kamu bebuat lembut kepada mereka,dan jika kamu bersikap
keras dan hati yang kasar niscaya mereka akan meninggalkanmu,maka maafkanlah
mereka dan mintakan ampun dan bemusyawarahlah dengan mereka dalam urusan,dan
jika kamu mau melaksanakan sesuatu maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang tawakal.” {QS. Ali Imran:159}.
Dan
firman Allah kepada Musa dan Harun: ”Pergilah kalian berdua kepada Fir’aun
sungguh dia telah melampaui batas,dan katakanlah kepadanya perkataan yang
lembut mudah-mudahan dia sadar dan takut”{Toha:43-44}.
Dan cara yang sangat
bermanfaat dalam berdakwah adalah dengan bercerita.
Sebagian besar para
du’at bersama kisah dalam masalah besar,mereka diantara dua keadaan yang saling
berlawanan dan tidak mengetahui pertengahan: Mereka yang sama sekali tidak
menjadikan kisah sebagai cara dalam berdakwah,mereka hanya mencukupkan dengan
apa-apa yang telah diputuskan dalam islam,hukum-hukum syariat, prilaku yang
baik, pembicaraan mereka sebagai keputusan yang tetap tidak berubah-ubah,dan
sebagian kadang menyebutkan pembagian-pembagian,macam-macam, pemecahan suatu
masalah sebagimana yang ada dalam buku-buku fiqih yanv panjang, hal ini bisa
membuat jiwa cepat bosan,dan tidak mendatangkan manfaat yang diharapkan.
Dan para
du’at yang lain begitu tergantung dengan kisah-kisah yang tidak benar, Israiliyaat
yang dusta,sesuatu hayalan dan karangan,dan pembicaraan mereka dipenuhi dengan
hal ini, jelas akan menyebabkan kesalahan dalam memahami islam, menggiurkan
manusia, dan menjauhkan mereka dari jalan kebenaran.
Sungguh suatu kisah
jika dibangun dari sesuatu yang benar dan masuk akal,maka akan membuat orang
yang mendengar befikir akan apa yang menjadi sumber kisah tersebut,dan
menyebabkannya terpengaruh dengan kisah tersebut sehinggah dia merasa cukup
dengan apa yang kita ceritakan tanpa harus dinasehati dan di arahkan.Bahkan
membuat dia cukup dengan pemikiran seakan-akan dia sendiri telah sampai kepada
kisah tersebut tanpa pengaruh dari yang lain…dan hal ini yang menyimpan
keutamaan kisah dalam berdakwah kepada Allah. Demikian itu karena jiwa
terkadang tidak siap menerima nasehat,apalagi kalau orang yang memberi nasehat
itu jauh dari cara yng hikmah. Adapun kisah maka jika dia memikirkan
kejadian-kejadiannya dan menikmatinya, niscaya membuat seseorang akan memikirkan
pelajaran-pelajaran dari kisah tersebut.
Sungguh
kisah yang mengandung pelajaran seorang yang suka berdusta dan menyakiti
maanusia, lalu engkau membicarakan tentang tanggapan orang-orang terhadapnya, dan
juga akibat-akibat yang dihadapinya suatu waktu jika manusia mengetahui
perbuatannya, bagaimana cara menghilangkan pentyakit ini,,,sungguh kisah
seperti ini yang diceritakan seorang dai membuat orang yang mendengarnya merasa
cukup dengan pemikirannya, seakan-akan pemikiran tersebut kita ambil dari
dirinya sendiri.
Maka dia akan mengulang-ulang dalam dirinya bahwa
berkata dusta adalah perbuatan yang rendah, dan dia menyebabkan kesengsaraan
bagi pelakunya, dan juga menyebakan manusia akan lari dari pendusta… dan juga
dusta bisa menyebabkan pelakunya menghadapi berbagai musibah,kesengsaraan,,,dan
orang yang selamat darinya jauh dari musibah-musibah dan dia akan benar-benar
meninggalkan dusta.
Sungguh perasaan
cukup yang membuahkan bagi pendengar kisah adalah apa yang kita dapatkan dalam
Firman Allah: ”Maka ceritakanlah Kisah-kisah semoga mereka mau berfikir.” {QS. Al-A’raf:176}.
Dan juga
Firman Allah:”Sesungguhnya dalam kisah-kisah para Nabi adalah pelajaran bagi
orang-orang yang berakal,Alqur’an itu bukanlah suatu perkataan yang
dibuat-buat,akan tetapi kebenaran dari
Allah SWT, dan sebagai penjelas bagi segala sesuatu dan Petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman.” {QS. Yusuf: 111}.
Sungguh
dalam kisah para Nabi bersama kaumnya pelajaran bagi orang-orang yang
berakal,dan kenyataan ini ditetapkan Al-Qur’an, dan bagi para dai kepada Allah
untuk memahami dengan baik agar mereka dapat menggunakan hal ini dalam
berdakwah….memang…dalam kisah ada pelajaran tanpa diragukan lagi,dan akan
semakin besar pelajaran yang diambil takala orang yang menceritakannya mampu
menyampaikannya dengan baik,dan cara penyampainnya dan bagaimana membuat para
pendengar tertarik untuk mengikutinya,dan bagaimana perhatiannya dengan
hubungan kenyataan hidup dan kisah tersebut.
Adapun
sumber-sumber kisah sangat banyak…Sungguh dalam kehidupan sehari-hari
mengandung kisah yang sangat membekas,yang membuat hayalan tidak bisa
mendatangkannya dengan mendekatkannya,petunjuk-petunjuknya,dan
menhukuminya….dan seandainya para pembaca yang terhormat mau kembali melihat
kepada diri mereka tentang apa yang mereka hadapi dari kejadian-kejadian
nyata,sungguh mereka akan mendapatkan nahwa bagi mereka ada kisah-kisah yang
banyak yang tidak ada lebih indah dari kisah tersebut dan lebih bermanfaat dan
lebih membekas darinya..dan pada berita-berita di koran adalah kisah-kisah
nyata yang tercatat…dan semua itu dari kehidupan.
Dan
buku-buku sejarah masa lalu dan sekarang penuh dngan kisah-kisah yang
menyentuh,dan juga buku-buku biografi penuh dengan kisah-kisah yang indah,dan
buku-buku Adab juga terdapat kisah-kisah yang sangat banyak.dan sebelum itu
semua maka kitab Allah SWT terdapat kisah-kisah yang penuh dngan
nasehat-nasehat dan pelajaran,dan demikian juga Sunnah Rasulullah SAW dan
sejarahnya yang mulia. Dan bagi seorang dai hendaknya memilih dari sumber-sumber
kisah yang banyak ini untuk membantunya dalam berdakwah,dan ketika dia mengikat
manusia dengan dua hal maka itu lebih memudahkan dalam keberhasilan dan
pengaruh.
Dan kedua hal ini
adalah:
Kisah-kisah religius
yang benar dari Al-Qur’an,dan sunnah dan sejarah. Maka keinginan-keinginan
agama berkembang dalam diri-diri masyarakat kita yang sudah menerima dengan
baik. Dan menghubungkan mereka dengan kenyataan hidup,dan membawakan
contoh-contoh yang hidup dan sesuai dengan apa yang mereka rasakan dan kebiasaan-
kebiasaan mereka.
Sungguh bagi para dai hendaknya memilih dari kisah-kisah yang benar
yang berpengaruh yang mampu memberikan perasaan cukup dalam jiwa siapa yang
mendengarkannya.
Dan
hendaknya mencari kisah-kisah yang benar, karena banyak kisah yang diceritakan
para pemberi nasehat hanya karangan yang banyak kesalahan-kesalahan,dan
kebohongan yang jauh dari islam dan tujuannya,sehinggah akibatnya sebaliknya.
Kita inginkan para
daiI berhasil dalam dakwahnya…dan dari hal penting yang menyebabkan keberhasilan
dalam dakwah adalah hendaknya perkataannya menyenangkan dan bermanfaat, dan
tidak boleh menengelamkan diri dan orang lain dalam pembicaraan yang hanya
teori belaka,karena jika dia melakukan hal itu maka para pendengar berharap dan
membuat mereka lari,dan bisa jadimuncul kebosanan dalam perkataan yang dipenuhi
dengan kisah-kisah dalam Al-Qur’an atau sunnah dan sejarah Nabi,lalu dia
menaggapinya atau kisah-kisah nyata.
Dan juga
dari sebab-sebab keberhasilan bagi seorang dai jika dia menentukan bagi para
pemuda secara khusus dan bagi para mad’u secara umum,untuk membantunya dalam
mencapai keinginannya,seperti menyibukkan bagi pemuda dengan bacaan-bacaan yang
dia anjurkan, dan masuk pada kesempatan ini dengan memberikan semangat agar
membaca kisah-kisah islamiyah yang membekas,dan kalo mampu dia bagikan bagi
mereka yang rajin hadiah maka sungguh sangat baik.
Dan
disini saya mengajak orang-orang yang punya kemampuan dalam mengangkat
pemikiran Islam, agar mereka mau menyampaikan kepada manusia apa yang bisa dari
kisah-kisah…sungguh hendaknya bagi mereka
Menghilangkan
kemalasan dan ketidakpedulian;karena zaman tidak menunggu orang yang suka
menunda-nunda dan merasa berat,sungguh kita dalam peperangan dengan
keburukan,maka harus ada kerjasama dalam berbagai bidang untuk memenangkan
kebenaran dan kebaikan,dan menghadapi kebatilan dan kejahatan,dan siapa yang
mengajak kepadanya.
Dan hampir saya
katakan bahwa menulis adalah kewajiban bagi setiap orang yang mampu dan punya
keahlian jika memang mereka benar-benar mau mendirikan Islam.
Hendaknya
bagi mereka menundukkan kelebihan-kelebihan dan kekuatan-kekuatan ini untuk
kebaikan Islam melalui kisah. Bukankah suatu yang sangat disesalkan bahwa kita
mendapati banyak orang-orang rusak dan jatuh kedalam keburukan mereka
memanfaatkan kisah untuk menyebarkan kehinaan mereka dan kesesatan lebih luas
penggunaanya di kalangan pemuda dan pemudi?!
Sungguh
kamu melihat mereka dalam kisah-kisahnya menuduh kemunduran masyarakat terjadi di negara
islam karena Islam…..dan mereka tahu
bahwa Islam bersih dari hal itu…bahkan kemunduran ini tidak terjadi karena
islam menghidupkan di sebagian besar rumah-rumah kaum muslimin sejak dulu.
-Saya
mengetahui ada satu rumah yang telah berjalan 50 tahun di negara
islam,dijadikan pusat di jalan kota,dan mulai menebarkan kisah-kisah yang
diterjemahkan dari bahasa Rusia,dan kisah-kisah ini menyelesaikan
permasalahan-permasalahan sosial dari sisi pemikiran komunis,dan juga
menyebarkan kisah-kisah yang diterjemahkan dari bahasa Eropa,jika buku tersebut
bagi orang-orang komunis dan berjalur kiri maka dicetak dengan cetakan yang
bagus,dan di keluarkan dengan sangat menarik.
Dan
tidak sorang pun dari orang-orang baik kaum Muslimin yang mau memperhatikan
rumah ini dan pekerjaanya, dan tidak terlintas dalam pikiran seorangpun para pemikir dari musuh komunis…bahkan mereka
menganggap rendah jika disebutkan hal itu,dan bahkan mengejeknya dan siapa yang
yang memperingatkan darinya,dan belum berlalu masa yang panjang sehingga
jelaslah pengaruh dan akibat dari rumah tersebut dengan jalan kisah….Jika
dikembangkan untuk menerima pemikiran kiri, sehingga muncul generasi yang
menerima pemikiran tersebut,dan diketahui akibat pemikiran dan kisah setelah
berlalu waktu.
Saya
sebutkan hal ini untuk menjelaskan bagaimana pentingnya kisah dan pengaruhnya
pada jiwa dan pemikiran,dan seandainya para pemikir dari musuh-musuh komunis
mau menghadapi ini,maka seharusnya bagi mereka bergerak untuk menghadapi
penyesatan dan pengaruh serta membuka dan menjelaskan kesesatannya,dan hendaknya
mereka membagun Rumah-rumah islam untuk menyebarkan kisah-kisah islam yang
punya tujuan….karena pemikiran hanya bisa dilawan dengan pemikiran….dan tidak
ada tempat bagi kegelapan jika kita sebarkan kebenaran…dan sungguh lilin yang
satu dalam satu ruangan bisa menghilangkan kegelapan, dan kita juga melihat
bahwa mereka cenderung dalam kisah-kisahnya
tentang hubungan lawan jenis,percintaan,maka mereka menyebarkan
perasan-perasan hati dan kejadian-kejadian penghiantan suami istri,yang membuat
orang yang membacanya tertarik, dan kenyakan orang yang menjalankan hal ini
adalah yang bepemikiran kiri dan merusak yuang kita sudah sebutkan,demikian itu
karena kisah seperti ini memberikan andil bagi orang yang sudah terbius dan
jatuh…Sungguh banyak buku cenderung menghabiskan usaha untuk jenis ini dari
kisah-kisah,dan berbagai macam cara maka mereka merusak akhlak anak-nak kaum
muslimin dengan kerusakan yang besar.
Dan
merusak manusia dengan jalan pemuasan nafsu menjadikan jalan kehancuran
pemikiran islam,sehinggah merubahnya dengan pemikiran yang rusak yang tidak
ada bandingannya.
Sungguh
musuh-musuh islam menjadikan kisah sebagai alat untuk mengajak manusia kepada
kesesatan mereka,dan mereka menghancurkan dengannya hukum-hukum islam dan
syariatnya,dan mempengaruhi keyakinan manusia akan kebenaran islam.maka apakah
kita menyadari kenyataan ini?dan apakah kita berbuat untuk merubahnya?
Sungguh menulis
kisah keberhasilan,dari sisi kesenian dan islamiyah,bisa jadi lebih baik dari
penyampaian khutbah 100 kali.
Sungguh
orang-orang yang ahli banyak, namun mereka butuh untuk diberikan semangat. Bagi
pemilik koran-koran dan majalah islamiyah hendaknya mereka membuka pintu hati koran
dan majalah mereka untuk kekuatan yang akan tumbuh ini. Pemikir Islam agar
mendukung kekuatan ini dan memperbaikinya dan mengambil dengan
tangan-tangannya,sehinggah mampu menutupi kekosongan yang besar yang bergerak
dalam penyebaran bagi kaum Muslimin sekarang…Hendaknya kita membaca dengan
tadabur dan perhatian firman Allah:”Sesungguhnya pada kisah-kisah terdahulu ada
pelajaran bagi orang-orang yang berakal”. {QS. Yusuf: 111}.
Beberapa
kisah yang diriyatkan dalam kitab-kitab Hadits Nabi…..
Saya ingin
meletekkan dihadapan pembaca beberapa kisah nabawiyah yang diriwayatkan dalam
kitab “Riyadussholihin,” oleh Imam Nawawi. Saya telah memilih kitab ini karena
Hadits-hadits yang beliau pilih Shoheh atau Hasan, dan kitab ini mudah dan
dicetak dengan berbagai cetakan dan dia ada di perpustakaan seorang ‘Alim dan
penuntut ilmu dan selainnya
1. Cerita para
penghuni gua…..dalam keikhlasan.
2. Cerita seorang
laki-laki dengan untanya yang hilang….dalam Taubat.
3. Cerita seorang
lelaki yang telah membunuh 100 jiwa…dalam Taubat.
4. Cerita tiga orang
sahabat Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam …dalam Taubat.
5. Cerita seorang
penyihir,Raja dan anak laki-laki….dalam kesabaran.
6. Cerita Abu Tolhah
dan Ummu Sulaim….. dalam kesabaran.
7. Cerita seorang
Nabi dan harta rampasan….dalam kebenaran.
8. Cerita seorang
yang berpenyakit kulit,yang botak dan yang buta…..dalam pengawasan.
9. Cerita seorang
lelaki yang memberi minum anjing….tentang
penjelasan bahwa jalan-jalan kebaikan sangat banyak.
10. Cerita Nabi
Adam,Nabi Ibrahim, dan Nabi Muhammad …..dalam penjalankan Amanah.
11. Cerita
juraij….tentang keutamaan kaum muslmin yang lemah.
12. Cerita Arrahiim
…dalam berbakti kepada orang tua.
13. Cerita Zainab
istri Ibnu Mas’ud….dalam taat kepada orang tua.
14. Cerita Uais
Alqorny alyamany….dalam mengunjungi orang-orang baik.
15. Cerita Umar bin
‘Abasah ….dalam pengharapan.
16. Cerita laparnya
Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar serta Umar Radiyallahu ‘anhuma
….tentang keutamaan lapar.
17. Cerita Abi
Hurairah dan susu….tentang keutamaan lapar.
18. Cerita ikan yang
besar…..tentang keutamaan lapar.
19. Cerita makannya
ahli khandak dari makanan jabir….tentang keutamaan lapar.
20. Cerita makan
yang banyak dari makanan Abu Tholhah…tentang keutamaan lapar.
21. Cerita awan yang
menurunkan hujan atas kebun seseorang….dalam keutamaan kedermawanan dan baik
hati.
22. Cerita seorang
lelaki yang memberi makan tamunya dari makan anak-anaknya…tentang mengutamakan
orang lain.
23. Cerita Ayub dan
Emas….dalam masalah berlomba-lomba untuk urusan akhirat.
24. Cerita penawaran
Umar anaknya Hafsah kepada Abu Bakar dan Utsman….dalam hal penjagaan rahasia.
25. Cerita Abu
Hurairah dan Syetan….Dalam masalah keutamaan sebagian ayat dan surat .
26. Cerita sorang
lelaki yang membeli rumah dan mendapatkan didalamnya ada guci yang berisi
emas….tentang keutamaan mengembalikan
hak orang lain.
27. Cerita dua orang wanita yang salah satu anak mereka
dimakan beruang….dalam masalah mengembalikan hak orang lain.
28. Cerita manusia
di padang
Mahsyar dan Syafaatnya Nabi …dalam masalah hak.
29. Cerita Ismail
dan Ibrahim di Makkah….tentang hak dan kewajiban.
30. Cerita mimpi
nabi Sallallahu ‘alaihi Wasallam dalam masalah haramnya berdusta.
31. Cerita seorang
wanita yang masuk neraka karena sebab kucing….tentang larangan menyiksa hewan.
Sesungguhnya
pegaruh sifat pribadi bagi manusia suatu hal yang lumrah dan nampak
adanya,tidak ada perbedaan dikalangan para ahli,dan sungguh pada kepribadian
yang besar,dan pemimpin yang besar sangat berpengaruh terhadap tersebarnya
semboyan-semboyan,dan berdirinya suatu Negara,dan tertanamnya suatu idiologi
yang dibawah oleh kepribadian dan pemimpin itu.Dan kita tidak bisa menjelaskan
dengan rinci antara sebab-sebab kekuatan dan keberhasilan dalam pemikiran
saja,dan antara kebutuhan akan seorang pemimpin yang besar yang mampu menyaukan
hati.
Maka
suatu kekuatan besar mampu megambil akal dan pemikiran orang banyak,dan
penjelasan yang gamblang mampu menyihir setiap orang.Rasulullah SAW bersabda: ”Sungguh
penjelasan adalah sihir.” Dan sifat yang baik menyebabkan orang simpatik
kepadanya. Bahkan semboyan-semboyan yang berdiri atas pondasi yang menolak
sifat-sifat seseorang ,dan meremehkan dasarnya dalam masyarakat maka tidak
menjamin terbentuknya para pribadi-pribadi yang handal dan pemimpin yang mampu
melebihi gerakan-gerakan yang tetap sehiggah dia mampu menempuh jalan keberhasilan
sementara.Dan demikianlah jelas bagi seorang yang mempelajari gerakan-gerakan
kemasyarakatan dan gerakan politik akn nampak besarnya pengaruh suatu
kepribadian pemimpin dalam semboyan-semboyan bagaimanapun hakikat semboyan
tersebut.
Sungguh
merupakan karunia Allah bagi kita dan bagi seluruh dunia bahwa semboyan Islam
telah mencakup semua pemikiran yang benar dan sesuai dengan kehidupan dan
menyeluruh semua sebab kekuatan dan keberhasilan,dan kepribadian yang besar
adala pada diri Rasulullah Sallalahu ‘alaihi wasallam. Sungguh Beliau merupakan
pahlawan yang terbesar bagi manusia dalam sejarah,kita katakan demikian atas
dasar Al-Qur’an yang tidak mampu dirubah dari segala hal, Allah Ta’ala
berfirman: ”Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri,berat terasa olehnya penderitaanmu,sangat menginginkan(keimanan dan
keselamatan) bagimu,amat belas kasihan dan penyayang terhadap orang-orang
mukmin.
Firman
Allah yang lain: ”Dan Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan Aku tetapkan
Rahmat-Ku kepada orang-orang yang bertaqwa,yang menunaikan zakat dan
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (yaitu) orang-orang yang
mengikuti Rasul,Nabi yang Ummi yang( namanya) yang namnya mereka dapati
tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk dan membuang dari meeka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka.Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya
dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an),mereka
itulah orang-orang yang beruntung. {Al-A’raf: 156-157}.
Firman
Allah: ”Hai Nabi,sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi,dan pembawa
kabar gembira dan pemberi peringatan.Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah
dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi”. {Al-Ahzab:45-46}.
Firman
Allah: ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung”.{Al-qalam:4}. Dan sungguh orang-orang yang hidup dan bergaul dengannya
telah menyaksikan semua itu dan siapa saj yang datang setelah mereka dari
pengikutnya ataupun yang menentangnya,iya sungguh orang-orng yang tidak memeluk
islampun menyaksikan sifat beliau yang mulia.
Dan
sungguh telah ditulis berbagai tulisan yang mengumpulkan perkataan mereka,dan
kita bisa sebutkan bahwa sebagian mereka
adalah musuh islam,namun mereka tidak bisa berbuat kecuali mengakui keagungan
Rasul yang mulia ini. Contoh tulisan tersebut adalah:karangan syek Ahmad bin
Hajar(Qodhi Qatar ),dengan
judul: ”Agama Islam dan Rasul dalam pandangan pertengahan antara Timur dan Barat.” Cetakan pertama 1397
H.
Juga
tulisan yang dikeluarkan oleh lembaga Attamadun al-Islamy di Damaskus dengan
judul:”Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,perkataan-perkataan para peneliti dan
ahli adab nashara yang bersikap pertengahan.” Dicetak di percetakan Atturqy
Damsyik,1384 H/1964 M. Sungguh
telah terkumpul dengan karunia Allah SWT pada dakwah Islam semua sumber-sumber
keberhasilan, maka Allah menentukan
baginya dan bagi orang yang berjalan diatasnya kemenangan dan kesuksesan,dan
jalan yang paling penting adalah Taufik Allah dan Pertolongan-Nya dan
kepribadian pemimpin yang agung Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka
mari kita mengnal kepribadian yang besar ini,dengan membaca perjalanan hidupnya
yang mulia sallalahu ‘alaihi wasallam,Dan kita berbuat sesuatu yang dapat
memelihara nasehat-nasehat beliau dalam Sunnahnya yang suci,hidup dalam hati dan akal kita,dan
menjadi petuntuk bagi kita dalam mengarungi kehidupan.
Sungguh
kita tidak akan mendapatkan seorangpun dalam sejarah manusia Pemimpin maupun
pejuang yang menyamai Nabi kita Muhammad SAW, atau mampu mendekati ketinggian akhlak
yang beliau contohkan…..Sungguh Allah SWT telah menciptakannya dengan sempurna
dan di pelihara serta dilindungi dan di tolong lalu dimuliakannya dengan
kenabian dan kerasuan,sungguh telah berkumpul pada pribadi ini kepemimpinan
yang agung, kemuliaan dan prilaku yang suci dan kenabian serta kerasulan dan
kebesaran.
Sejarah
Rasulullah SAW lembaran yang senantiasa bersinar pada sejarah kemanusiaan. Martabat
kemanusiaan terangkat dengannya yang
belum pernah seorangpun sebelumnya yang mampu berbuat seperti itu dan tidak
akan ada manusia setelahnya yang mampu berbuat sepertinya selama-lamanya.
Sungguh
sejarah Rasulullah SAW telah menjadi menara yang memanjang di atas kafilah
kemanusiaan yang kebingungan dan sekarang menjadi penjaga kehancuran yang
disebabkan oleh penolakkannya dibelakang syubhat-syubhat dan syahwat, menara
yang menyinari kepada jalan petunjuk dan kesucian serta keistiqamahan.
Dan
sejarah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasllam adalah pelaksanaan dari Pokok-pokok islam,kamu akan
dapatkan dasar-dasar islam tersebut hidup ditempat dimana kamu menyaksikan
kejadian-kejadian yang menyebabkan munculnya contoh yang baik dalam hidup.akan
seimbang didalamnya keinginan-keinginan materi dan sprituil,juga dunia dan
akhirat seimbang karena tidak boleh melupakan yang satu dari yang lain.
Oleh
karenanya maka mempelajari sejarah Nabi adalah suatu keharusan bagi setiap da’i
muslim.
Sesungguhnya
Rasulullah sallallhu ‘alaihi wasallam adalah panutan utama bagi setiap muslim
baik yang awam maupun para dai. Allah berfirman: ”Sungguh telah ada pada diri
Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.{Al-Ahzab:21}.
Dan
tidak akan sempurna ketauladanan kita kepada beliau ketika belum jelas
sejarahnya ditelinga-telinga orang yang memberi petunjuk.Sungguh penyampaian
seorang da’i tentang kejadian-kejadian sejarah dalam medan dakwah menjelaskan bahwa betapa
hukum-hukum syariat dan dasar-dasar agama islam yang menyeluruh merupakan kenyataan
yang bisa dirasakan dalam kehidupan yang penuh kebahagiaan dimasa hidupnya
Rasulullah SAW yang merupakan masa yang
terbaik menurut sejarah. Sungguh sejarah Nabi menjamin kepada kita kejelasan
dalam sikap pertengahan yang mana dengannya hidup dasar-dasar Islam, dan
menjelaskan bagaimana begitu cepatnya dalam pergerakannya mengubah wajah dunia
dalam waktu yang begitu singkat.sungguh sejarah menumbuhkan semangat dalam
dakwah, dan membangunkan bagi manusia keinginan dalam beragama yang mulia, dan
membersihkan dakwah dari kegersangan dan teori belaka. Sungguh kenyataan kaum
muslimin sekarang sangat menyakitkan dikarenakan jauhnya mereka dari agama, dan
mereka sangat membutuhkan perbaikan yang menyentuh hati-hati mereka yang paling
dalam sehinggah merubah apa yang telah ada dalam diri dan pikiran mereka
Dan
sungguh kabar-kabar gembira tentang kebaikan,dan tanda-tanda kemajuan mulai
nampak dari waktu kewaktu membawa cita-cita,dan meghidupkan hati yang telah
mati,dan menghidupkan semangat,dan menggugah untuk beramal,dan kabar-kabar
gembira ini menunggu orang-orang yang akan mendukungnya dan mengarahkannya
serta mengambilnya dengan penuh perhatian,demikian ini dan yang terpenting dari
cara ini yaitu diutus kaum yang terbelakang,dan menyebarkan hidup yang dasarnya lemah,dan menghidupkan
kepahlawanannya dalam pemikiran anak-anak kaum Muslimin,dan memberikan semangat
kepada mereka untuk mengikuti dengan usaha dan pengorbanan untuk menyempurnakan
apa yanag telah dibangun oleh para pendahulu,dan jika kita mau memperhatikan
dalam kepahlawanan kita,,maka kita tidak akan mendapatkan sebagaimana pada
sejarah Nabi dalam hal ini secara mutlak.
Oleh
karena itu bagi para pemikir,dan para penulis hendaknya mencintai Sejarah Nabi
sebagaimana mestinya dan memperhatikannya dan mempelajarinya-mereka seharusnya
menyampaikan kepada manusia dengan cara yang baik dan menarik—dalam
Ceramah-ceramah, khutbah, Ta’lim-ta’lim, dan tulisan, pembicaraan dalam radio, dan
seminar-seminardi TV, dan dengan cara penyajian kisah, semua itu dengan memanfaatkan
semua cara yang bisa dilakukan. Berkata Abdurrahman ‘azzam: ”Kepahlawanan
adalah siapa yang mampu memberikan pengaruh yang luas dengan kekuasaannya….mereka
itu yang muncul dalam sejarah manusia,dan mereka itu yang berbuat maslahat yang
kekal dan berbekas,dan paling agung dari mereka adalah Nabi Muhammad SAW. {Pahlawan
para Pahlawan: 5}.
Sesungguhnya
sisi dakwah kepada Allah dari Sejarah Nabi mencakup sejarah seluruhnya,karena
Rasulullah sebagai saksi,pembawa kabar gembira,pemberi peringatan,dan peyeru
kepada Allah…bahkan beliau sebagai pemimpin para du’at,Firman Allah: ”Wahai
Nabi sungguh kami telah mengutusmu sebagai saksi,dan pemberi kabar gembira, pemberi
peringatan dan penyeru kepada Allah dengan izin-Nya dan lentera yang menerangi.”
{Al-Ahzab:45-46}.
Dari
‘Athaa Bin Yasar beliau menemui Abdullah bin umar bin ‘ash lalu saya katakan`: beritahukan
kepada saya tetang sifat-sifat Rasulullah dalam Taurat? Maka beliau menjawab
baiklah,sungguh sifal Nabi ada diTaurat seperti dalam Al-qur’an;” Wahai Nabi
sungguh kami telah mengutusmu sebagai saksi dan pembawa kabar gembira,pemberi
peringatan”Penjagaan bagi orang0oarang ummi,engkau hamba dan Rasul-Ku,dan Aku
menamai kamu orang yang berserah diri,kamu tidak keras lagi kasar,dan tidak
membalas kejelekan dengan kejahatan,alan tetapi memaafkan dan mengampuni,dan
Allah tidak akan mewafatkannya hingga
agama yang mulia ini berdiri dengan kokoh,dengan mereka mengatakan: ”Tidak
ada sembahan yang hak kecuali Allah” maka Allah membukakan dengannya mata-mata
yang buta, dan telinga yang tuli, dan hati yang lalai”. {H.R: Bukhary No. 4838,
dan Ahmad 2/174}.
Sifat
ini sesuai dengannya SAW, dan Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan-dan Ibnu Katsir
meriwatkan darinya dalam Tafsirnya-ayat ini adalah dalil yang bagus,dari wahab
bin munabih yang maknanya benar kita sampaikan disini karena benar maknanya,dan
sifat yang pantas bagi Rasulullah
Sebagai
dai dan rasul, Wahab berkata: ”Sungguh Allah SWT telah mewahyukan kepada Nabi
dari kalangan para Nabi Bani Israil:….Saya akan mengutus seorang yang Ummi, saya
akan mengutusnya sebagai pembawa kabar gembira dan bukan yang kasar lagi
keras,jika dia melewati satu cahaya lampu maka tidak padam karena tenangnya,dan
jika berjlan diatas atap maka tidak terdengar suara kakinya. Saya mengutusnya
sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan,dia tidak berkata khianat. Saya
membukakan dengannya mata-mata yang tertutup,dan telinga-telinga yang tuli, saya
mendukungnya dalam semua urusan yang baik,dan saya berikan kepadanya semua
makhluk yang mulia,dan saya jadikan ketenangan sebagai pakaiannya,dan kebaiakan
sebagai syiarnya, dan Taqwa dalam sebagi hatinya,dan Hikmah perkataannya,dan
benar serta jujur sebagai kebiasaannya,dan maaf dan kebaikan sikapnya,dan
syariatnya benar,dan keadilan jalannya, dan petunjuk sebagai imamnya, dan Ahmad
namanya, dia penyebab adanya hidayah setelah kesesatan,dan menyatukan manusia
setelah terpecah belah,dan dengannya disatukan manusia setelah
terpisah-pisah,dan hati-hati yang berbeda dan hawa nafsu yang bermaca-macam, dan
sebagi penolong bagi manusia yang dalam kerusakan yang besar,dan beliau
diketahui setelah dilupakan,dan dengannya diperbanyak pengikut setelah sedikit,
dan dijadikan ummatnya yang terbaik dikeluarkan kepada manusia mereka saling
menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran,mereka orang-orang yang
bertauhid, beriman dan ikhlas,membenarkan apa-apa yang dengannya diutus
Rasulullah, dia mengajarkan kepada ummatnya mensucikan Allah dan memujinya, dan
membesarkan-Nyam, dan Mentauhidkan-Nya, dalam masjid-masjid
mereka,perkumpulan-perkumpulan, tempat-tempat tidur, dan tempat tinggal, mereka
shalat kepada-Ku dalam keadaan berdiri dan duduk, mereka berperang di jalan
Allah SWT dengan berbaris-baris, mereka keluar dari rumah-rumah mereka untuk
mencari keridhaan-Ku, mereka membersihkan wajah-wajah dan anggota
badannya,pengorbanan mereka dengan darah,dan kitab mereka dalam hati. Para ahli ibadah pada malam hari, dan pejuang pada siang
hari,dan Saya jadikan bagi keluarga dan keturunannya orang-orang yang pertama masuk
islam dan membenarkan kenabiannya dan para syuhada’ serta orang-orang shaleh,
Ummatnya
setelahnya akan mendapat hidayah pada kebenaran,dan tetap dengannya, Saya akan
muliakan orang-orang yang menolong mereka. Saya mendukung siapa yang
mendoa’akan mereka, dan saya mengancam dengan keburukan orang-orang yang
menentang mereka dan menyakiti mereka,atau orang-orang yang mau merampas apa
yang ada dalam kekuasaan mereka, saya jadikan pawaris bagi Nabi mereka, dan para
dai kepada Tuhan mereka,saling mengajak kepada kebaikan dan melarang dari
keburukan, dan mendirikan shalat dan membayar zakat, menunaikan janji-janji
mereka.” {Lihat Ibu Katsir.dalam tafsir surat
Al-Ahzab ayat: 45-46}.
Sungguh
perkataan yang bagus…disebutkan disitu sebagian dari sifat Nabi SAW dalam
berdakwah,dan juga disebutkan keutamaannya yang agung bagi ummatnya yang Alah
berikan petunjuk dengannya,juga disbutkan sifat-sifat para du’at yang benar
dalam mengikuti Beliau.
Memang
Sejarah nabi memberikan gambaran dalam pelaksanaan dasar-dasar islam, oleh
Rasulullah sebagai makhluk terbaik Sallallahu ‘alaihi waasalam.
Sungguh kita
dapatkan dari sejarah beliau yang hidup dan bersinar Dasar-dasar Islam….sungguh
perkataan teori kadang cukup memuaskan tatkala dibarengi dengan kebenaran, dan
tatkala penyampaiannya sesuai,dan orang-orang yang mendengar
kannya mengerti dan
paham,namun dia tidak melahirkan bagi seseorang semangat,dan tidak
menceritakan keinginan dan usaha untuk
menjalankan pokok dari pembicaraan tersebut, adapun jika ditopang perkataan tersebut
dngan kenyataan yang terjadi yang mapak dengannya dasar-dasar Islam, dan
memunculkan contoh teladan di antara manusia yang mereka lihat dan saksikan
dalam kehidupan,maka sungguh yang demikian itu akan membuat jiwa tertarik dan
terpesona untuk melaksanakan kebaikan dan melararang kejahatan, dan menampakkan
kebenaran dan menghancurkan kebathilan.
Sungguh
Sejarah Nabi telah menutupi kekurangan dalam hal ini yang tidak dapat ditutupi
dengan yang lain…hal ini disebabkan karena memunculkan dasar-dasar Islam dan
pandangan-pandangan Islam pada berbagai sisi dalam kehidupan begitu jauh dari
kenyataan yang sulit bagi manusia untuk mendapatkan rahasia dari pada
rahasia-rahasia syariat,dan kekhususan kekhususannya.
Sungguh
Syariat ini satu-satunya peraturan yang mengumpulkan antara kenyataan dan
percontohan,dan dia merupakan jalan keluar dari berbagi masalh yang dihadapi
manusia baik yang nampak maupun yang tidak. Untuk mendapatkan kekhususan ini
mengharuskan manusia berkeyakinan yang kuat bahwa syariat ini diturunkan dari
sisi Allah tanpa keraguan,dan membuat dia bisa mendapatkan keagungan syariat
ini dalam hal pemikiran, prilaku, ekonomi, politik, ibadah dan hukum.
Sungguh
mempelajari sejarah dan mempraktekkannya dan memahaminya cukuplah sebagai
penjelas dari ruhani yang tinggi yang dengannya berdiri dasar-dasar Islam hidup
dan senantiasa berpengaruh,sehinggah menjadi pondasi berdirinya Negara dan
bangsa yang mana dalam hal ini tercapai pembinaan dan saling menolong dalam
mengikuti dan mencontoi Rasulullah.
Sesungguhnya
Sejarah Nabi menjelaskan sifat-sifat yang penting dan pokok yang mesti ada bagi
setiap dai, dan sifat-sifat tersebut banyak sekali di antaranya:
1}. ILMU
Sungguh Rasulullah
SAW mengajarkan para sahabatnya hukum-hukum Agama,dan mengajak mereka belajar
dengan perkataan dan perbuatan, sebagian Sabda Beliau dalam masalah belajar: Sabda
Nabi SAW: ”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah.” {H.R:Ibn
Majah no 224},juga Sabda Beliau: ”Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu, Allah SWT akan memudahkan baginya jalan ke surga.” {H.R.Muslim
no 2699, Abu Dawud no 4946, dan Turmudzi no 1930}. Dan sabda Beliau: ”Ulama’
adalahpewaris para Nabi dan sungguh para Nabi tidak mewariskan Dirham maupun
dinar,namunmereka mewariskan Ilmu,maka barang siapa yang mengambil warisan itu
sungguh dia telah mengambil bagian yang besar.” {HR. Abu Dawud no 3641,dan
Turmudzi no 2682,dan Ibnu Majah no 223,dan Ahmad no 5/196}.
Dan
contoh perbuatan Beliau Sallallahu ‘alaihi wasallam adalah anjuran beliau dalam
mempelajari sholat untuk dikerjakan sebagaimana dalam Sabdanya:”Sholatlah
kalian sebagaimana saya sholat”{H.R Bukhari no
6008,dan mempelajar tata cara pelaksanaan haji dengan perbuatan
sebagaiman hadits Beliau: ”Ambillah dariku tata cara pelaksanaan haji.” {HR.
Muslim No 1297, Abu Dawud No 1970), dan anjuran beliau untuk belajar menulis
dan membaca sabagaimana yang terjadi ketika pembebasan tawanan Ahmad
meriwayatkan (Musnad) dengan sanad yang Shoheh dari Ibnu Abbas Radhiyallahu
‘anhuma berkata: Adalah para tawanan dalam perang Badar mereka tidak ada yang
menebus,maka Rasulullah menjadikan tebusan mereka dengan mengajarkan anak-anak
Anshar menulis.
2}. PERENCANAAN.
Telah
kita pelajari dari sejarah bahwa para dai hendaknya dalam amal dakwahnya
memiliki perencanaan. Sungguh Rasulullah SAW merencanakan dan menjalankan
rencana seperti dalam rencana hijrahnya. Sesungguhnya Nabi SAW merencanakan
untuk berhijrah ke Madinah, lalu Beliau menyusun rencana,dan menentukan
waktu,dan mempersiapkan segala persiapannya mulai dari penunjuk jalan,bekal
makanan dan tunggangan sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab-kitab sunnah dan
buku-buku sejarah.
Ketika
penganiayaan terhadap kaum muslimin di Makkah bertambah berat dan bagi mereka
sudah ada tempat berhijrah di Madinah sejak munculnya Islam maka kaum muslimin
mulai berhijrah kesana saru persatu,dan Abu Bakar r.a. juga mau berhijrah, dan
ketika hal itu diketahui oleh Rasulullah SAW maka beliau minta untuk tetap
tinggal karena bisa jadi dia akan menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan
tersebut…..Maka Abu Bakar pun bersiap untuk hal itu,maka beliau pun membeli 2
tunggangan dan memeliharanya dengan baik, dan Nabi tidak mau kecuali setelah
beliau membayarkan harga tunggangannya…
Dan
ketika datang izin dari Allah bagi Rasulullah untuk berhijrah, Beliau datang ke
rumah Abu bakar dengan sembunyi-sembunyi dan mengabarkan kepadanya tentang
rencana hijrahnya, maka Abu Bakar minta sebagai teman dalam perjalana tersebut
dan rasulullah setuju sehinggah begitu bergembiranya Abu Bakar sampai menangis
karena gembiradan untuk menjalankan rencana maka Rasulullah menyuruh Ali r.a.
untuk tidur di tempatnya agar tidak diragukan akan keberadaanya, demikian itu
karena orang-orang Musyrikin mengepung rumah Rasulullah,mereka ingin
membunuhnya, sungguh mereka berencana untuk membunuh beliau jika keluar dari
rumah dengan satu pukulan pedang seseorang agar darahnya tersesebar kepada
seluruh kabilah,mereka melihat dengan cermat melalui celah dinding rumah,dan
Rasulullah membebankan kepada Ali agar melaksanakan Amanahnya.maka Rasulullah keluar sendirian
dari Makkah malam hari, dan bertemu Abu Bakar di luar Makkah, lalu keduanya
berangkat…
Rasulullah
menyewa Abdullah bin Ariqath,dan dia adalah seorang yang banyak tahu tentang
jalan-jalan sebagai penunjuk jalan bagi
keduanya,lalu Rasulullah memberikan kepadanya dua tunggangan dan agar
mengembaliklnnya setelah 3 hari di Gua Tsur dan berangkatlah rasulullah dan
shabatnya dan keduanya bersama ‘Amir bin fahirah yang mengikuti kedunya denga
domba agar menghilangkan bekas. Rasulullah dalam perjalanan tersebut
menyiapkan bekal dan meletakkannya dalam sebuah nampan, dan Asma’ binti Abi
Bakar Radiyallahu ‘anha memotong kainnya dan mengikat ujung nampan tersebut.
Dan
keduanya berdiam di gua selama tiga hari
hingga keduanya terputus dari keduanya permintaan,dan adalah Abdullah
bin Abi Bakar tidur bersama keduanya,lalu bangun pada akhir malam dan kembali
ke Makkah dan pagi-pagi sudah disana untuk mencari-cari berita tentang rencana
jahat orang-orang musrik kemudisan pada sore hari dia ke gua untuk menyampaikan
kepada keduanya apa-apa yang di dengar dari kaumnya.
Dan perencanaan ini
tidak bertentangan dengan Tawakkal kepada Allah, demikian itu karena mengambil
sebab adalah sesuatu yang disyariatkan,lalu stelah itu baru berserah diri
kepada Allah, Rasulullah SAW bersabda kepada seseorang yang bertanya tentang
ontanya apakh dia ikat atau serahkan kepada Allah SWT dan membiarkannya tanpa
terikat? maka Rasulullah bersabda: ”Ikatlah dia dan betawakkallah.” {H.R; Turmudzi
No. 2517}.
Sesungguhnya
Rasulullah SAW adalah penghulunya para orang-orang yang Tawakkal. Sungguh Beliau
menyusun rancana besar ini untuk berhijrah. Sunguh ini merupakan pelajaran bagi
para dai kepada Allah…..Sungguh bagi mereka hendaknya membuat perencanaan dalam
program dakwah yang mantap untuk mengikuti contoh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi
wasallam,dan tidak boleh perbuatan mereka disebabkan karena tingkah musuh yang
menyalisih,namun hendaknya perbuatan mereka berdiri diatas perendanaan yang
matang setelah megetahui kenyataan yang ada dan keadaan-keadaan yang sedang
dihadapi,Semoga Allah memberikan taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita dan semoga
Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Sesungguhnya
sejarah Nabi telah menjelaskan kepada para dai
kepada Allah SWT bahwasanya sifat-sifat yang pokok yang mestinya mereka
miliki adalah perencanaan…dan hendaknya bagi setiap dai menjalankan semua
aktifitas dakwahnya dengan rencana yang matang sebagai bukti mengikuti
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam,dan sudah kita contohkan pada
pembicaraan yang lalu apa yang Rasulullah lakukan,dari rencana yang mantap
dalam berhijrah ke Madinah Munawarah.
Sebagai
rancana yang dengannya kita bisa dapatkan dari Sejarah Nabi adalah beliau tidak
pernah meninggalkan satu kesempatan dan momen untuk berdakwak kecuali beliau
lakukan….maka tatakala kaumnya menolak dan mendustakan serta menaniaya dan
menyakiti para sahabat Beliau, hinggah mereka mau membunuhnya,Rasulullah pun
mulai mencari jalan lain, maka Beliau ke Thaif, dan mengajak mereka kepada
jalan Allah SWT, namun mereka tidak
menerima ajakan Beliau, bahkan mereka menyakiti Beliau dan menghina serta
mengejek.
Lalu
Rasullullah menuju ke sebidang kebun dan berdoa: ”YA ALLAH, KEPADAMU AKU MENGELUHKAN
KELEMAHANKU,DAN KURANGNYA CARAKU, DAN KELEMAHANKU DARI MANUSIA, WAHAI YANG MAHA
PENGASIH LAGI PENYAYANG, ENGKAU TUHAN BAGI YANG LEMAH. DAN ENGKAU TUHANKU, KEPADA
SIAPA AKU BERSERAH DIRI? KEPADA ORANG JAUH YANG MEMUSUHIKU? ATAU KEPADA MUSUH
YANG ENGKAU MENGUASAI SEGALA URUSANKU? JIKA BUKAN KARENA KEMARAHANMU KEPADAKU, MAKA
AKU TIDAK PERDULI, NAMUN AMPUNANMU BEGITU LUAS KEPADAKU, AKU BERLINDUNG KEPADA
CAHAYAHMU YANG MENERANGI KEGELAPAN, YANG DENGANNYA MENJADI BAIK URUSAN DUNIA
DAN AKHIRAT, ENGAKU TURUNKAN KEPADAKU KEMARAHANMU ATAU ENKAU HILANGKAN, BAGIMU
SEGALA KELUHANKU SAMPAI ENGAKAU RIDHA, DAN TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI
DENGAN KEKUATANMU. AMIN…
Lalu
Rasulullah kembali ke Makkah dan kaumnya bertambah keras dari yang sebelumnya
dari permusuhan, dan menjauhi agamanya keculi beberapa orang yang beriman
kepadanaya dari orang-orang yang lemah,adalah beliau menaawarkan agamanya
kepada kabilah-kabilah Arab pada musim-musim beliau ajak mereka kepada Allah dan beliau mengabarkan kepada
mereka bahwa dia adalah seorang Nabi yang diutus,,dan beliau meminta mereka
agar membenarkannya dan agar membiarkannya sampai Allah menampakkan kepada
mereka apa yang dengannya beliau diutus…
Dalam
“Sirah Ibnu Hisyam” dijelaskan tentang kabilah-kabilah yang Beliau menawarkan Islam
kepada mereka, misalnya: (Rabi’ah bin Ibad Addily berkata: Saya dulu waktu
kecil bersama bapakku di Mina, dan Rasulullah berdiri di rumah-rumah para
kabilah Arab lalu beliau berkata:”Wahai kaum Fulan sesungguhnya saya adalah
utusan Allah SWT kepada kalian, Dia menyuruh kalian untuk menyembah-Nya dan
tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain, dan hendaknya kalian
tinggalkan sembahan selain-Nya dari tandingan-tandingan, dan berimanlah
kepadaku, dan benarkanlah saya, dan biarkanlah saya hinggah Allah SWT menampakkan
apa yang saya diutus dengannya: ”Beliau berkata :dan di belakangnya ada seorang
laki-laki yang punya dua beruang dan memakai kalain ‘adnania dan ketika
Rasulullah selesai dari bicaranaya dan apa yang beliau serukan,berkata lelaki
tersebut:Wahai kaum fulan sesungguhnya orang ini hanya mengajak kalian untuk
menghilangkan latta dan ‘uzza dari leher kalian dan orang-orang setelah kalian
….kepada apa yang dia bawa dari hal baru dan kesesatan,maka jangan dengarkan
dia dan jangan membenarkannya,lalu saya bertanya kepada bapakku siapakah lelaki
yang selalu mengukuti setiap ucapannya itu? Bapakku berkata: dia adalah
pamannya sendiri ‘Abdu ‘Uzzah bin Abdul
Mutthalib, dan Abu Lahab.
Rasulullah
menuju Bani Kilab, namun mereka menolak
ajakan Beliau. Lalu Rasullullah datang kepada Bani Hanifah dan mengajak mereka
kepada jalan Allah SWT, sayang tidak ada dari kalangan Arab yang lebih buruk
sambutannya dari mereka. Lalu Beliau mendatangi Bani ‘Amir Bin Sho’so’a dan
mengajk mereka bertauhid kepada Allah SWT akan tetapi mereka juga menolaknya.
Rasulullah
senantiasa memanfatkan kesempatan berkumpulnya manusia untuk mengajak mereka
kepada Islam dan dia menamppakkan dirinya kepada mereka,dan apa-apa yang beliau
bawa dari petunjuk dan rahmat,dan beliau tidak mendengar akaan kedantangan
seseorang ke Makkah dari kalangan arab yang terpandang dan memiliki ketenaran
kecuali diajak untuk beriman kepada Allah SWT dan menyampaikan apa yang Beliau
dakwahkan. Rasulullah tidak pernah berhenti menjalankan setiap rencana, dan
tidak merasa jenuh dan bosan dengan situasi yang Beliau hadapi dari penolakkan
dan tantangan… Pada suatu musim, Beliau untuk mengajak manusia dan menampakkan
dirinya kepada mereka….takala Beliau berada di ‘Aqabah, Beliau bertemu dengan
kalangan Yahudi dari Khazraj.
Beliau
bertanya: “Siapa kalian?” Mereka menjawab; Kami dari Khazraj. Kemudian Beliau
berkata: “Kalian dari kalangan Yahudi?” Mereka menjawab: Ya. Lalu Rasulullah
bertanya lagi: “Maukah kalian jika saya menyampaikan sesuatu?” Mereka menjawab:
silahkan. Maka mereka duduk bersamanya dan mendengarkan ajakan Beliau kepada
Allah SWT, dan Beliau menyampaikan kepada mereka tentang Islam dan membacakan
Al-Quran untuk mereka… Tatkala Beliau menyampaikan dan mengajak mereka kepada
Islam, mereka saling berkata: Wahai kaum Sesungguhnya dia benar-benar Nabi yang
dijanjikan kepada Yahudi, maka janganlah sampai mereka mendahului kamu
kepadanya. Mereka mendengar ajakan Baliau dan membenarkannya, dan menerima apa
yang Beliau sampaikan tentang Islam. Mereka mengajak Rasulullah SAW untuk
datang ke Madinah….lalu mereka kembali
ke kampung halamannya.
Ketika
sampai di Madinah, mereka mulai menyampaikan kepada kaumnya tentang Rasulullah
SAW dan mengajak mereka kepada Islam, hinggah tersebar di antara mereka, sampai
tidak tersisa satu rumah pun kecuali di dalamnya disebutkan nama Rasulullah.
Pada tahun berikutnya datang 12 orang
dari kalangan Anshar, mereka menemui Rasulullah di ‘Aqabah dan terkenal dengan
‘Aqabah pertama. Mereka lalu berbai’at kepada Rasulullah dengan Bai’at wanita, dan
hal ini terjadi sebelum diwajibkan jihad bagi mereka.
Bai’at
Wanita sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an: ”Wahai Nabi jika datang
kepadamu para wanita yang beriman yang mau berbai’at kepadamu untuk tidak mensyarikatkan
Allah SWT dengan sesuatu apapun dan tidak mencuri dan tidak berzina dan tidak
membunuh anak-anak mereka dan tidak mendatangkan kebohongan dengan tangan dan
kaki mereka dan tidak bermaksiat kepadamu dalam kebaikan maka bai’atlah mereka
dan mintakanlah ampunan Allah SWT bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”{QS. Al-Mumtahanah:12}.
Ubadah
Bin Samit Radiyallahu ‘anhu berkata: ”Saya termasuk dari orang yang ikut bai’at
‘Aqabah pertama,dan kami telah berbai’at kepada rasulullah untuk tidak
menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu,dan tidak mencuridan tidak berzina dan
tdak membunuh anak-anak kami dan tidak mendatangkan kebohongan dari tangan dan
kaki kami dan tidak bermaksiyat kepadanya,lalu rasulullah bersabda: ”Maka jika
kalian memenuhinya niscaya Sorga sebagai balasannya,dan jika kalian menyalahi
sesuatu datrinya maka kalian mendapat ganjaran didunia sebagai penghapusan
dosa, dan jika kalian menundanya sampai hari kiamat,maka urusan kalioan
dikembalikan kepada Allah, jika Dia mau mengazab atau mengampuni. Lalu
Rasulullah mengutus kepada mereka Mus’ab Bin Umair Al-Abdy, dan Abdullah Bin
Umi Maktum-beliau adalah anak bibinya Khadijah untuk membacakan kepada mereka
Al-Qur’an dan mengajarkan Agama.
Mus’ab
Bin ‘Umair adalah seorang yang bijaksana beliau tahu cata berdakwah kepada
Allah denngan hikmah dan nasehaqt yang baik,dan beliau sudah pernah Hijrah ke
Habasyah lalu kembali lagi. Dan mus’ab tinggal di rumah Abi Umamah As’ad bin zararah, mulailah Beliau berdakwah kepada
manusia semuanya dari kalangan Khazraj maupun Aus dan selain mereka,dan nampak
lah keberhasilan beliau dalam berdakwah dan banyak sekali yang menerima Islam.
Dan
suatu ketika Beliau berada di kebun dengan As’ad Bin Zararah tiba-tiba dia
dikejutkan oleh kedatnagn seorang lelaki yang kuat yang hendak menyakitinya.
Dan hal ini karena
Sa’ad bin Mu’adz adalah kepala Kabilah
Aus dia berkata kepada anakpamannya Usaid Bin
Hudhair:Kenapa kalian tidak mendatangi keua orang itu (yang dimaksud adalah
Mus’ab dan Ibn maktum)?yang telah datang menghina Tuhan kita,dan mempengaruhi
orang lemah untuk masuk kedalam agama mereka,maka pergilah dan usir mereka maka
Usaid menerima ajakan Sa’ad dan dia pergi dengan membawa pedangnya dan
mendatangi kebun tempat Mus’ab berada,…dan ketika As’ad bin Zararah melihatnya
diaberkata kepada Mus’ab: dia adalah Tuan kaumnya, yang dia telah mendatangimu
maka Mudah-mudah Allah membenarkan dirinya,ketiakai dia sudah berada dihdapan
keduanya dia berkata:Apa yang kalian bawa untuk mempengaruhi orang-orang lemah
kami?hendaknya kalian berdua jika ingin selamat.
Maka
Mus’ab berkata: Atau maukah kamu duduk sebentar dan dengarkan penjelasanku dan
jika kamu ridho suatu hal kamu terima ,dan jika kamu tidak menyukai sesuatu
maka kami berhenti untuk berbuat hal itu, Mus’ab membacakan Al-Quran kepadanya,
lalu menjelaskan Islam dengan baik. Allah SWT memberikan Hidayah kepadanya dan
bersaksi:”Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang hak kecualui Allah SWT dan
Muhammad sebagai utusan-Nya”
Dia
kembali kepada Sa’ad, lalu Sa’ad bertanya kepadanya apa yang dia telah lakukan.
Maka dia berkata: Sungguh saya tidak
melihat sesuatu dari keduanya. Sa’ad marah lalu dia pergi kepada keduanya
sambil marah, maka Mus’ab pun melakukan sebagaimana kepada Usaid maka Allah SWT
memberikan hidayah Islam kepadanya juga. Sa’ad kembali kepada para pemuka Bani
Ashal dan mereka adalah keluarganya dan merupakan pembesar Bani Aus, maka ia
berkata: Apa yang kalian pandang terhadapku bagi kalian? Mereka menjawab: kamu
adalah pemimpin kami dan anak dari pemimpin kami. Lalu Saad berkata: Ketahuilah
bahwa kalian dan wanita-kalian haram bagi saya hingga kalian masukl Islam. Maka
tidak tersisa satu rumah dari Bani Abdil Ashal kecuali menerima ajakannya.
Ketika
pada masa haji tahun berikutnya, mereka
datang ke Makkah. …dan demikianlah keberhasilah rencana Rasulullah SAW
dalam berdakwah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar