Presiden
Indonesia pertama, Ir Soekarno, dikenal sebagai tokoh yang sangat memperhatikan
perkembangan pemuda. Dia pernah berujar “Beri aku 1.000 orangtua niscaya akan
kucabut Semeru dari akarnya, tapi beri aku 10 pemuda, akan kuguncangkan dunia”. Sejak
sebelum menjadi presiden, perhatiannya terwujud dengan kehadirannya yang intens
pada diskusi-diskusi yang diadakan kaum muda. Abu Hanifah,
pemimpin pemuda dalam periode Pergerakan Nasional yang pernah menjadi
Sekretaris Umum Pusat Pemuda Sumatera (1927-1928), bersaksi bagaimana Soekarno
selalu terbuka untuk bertukar pikiran dengan pemuda. “Bung Karno
sering berdiskusi dengan kelompok IC (Indonesische Clubgebow)”, kata Abu,
seperti dikutip sejarawan Anhar Gonggong dalam artikelnya di Majalah Tempo,
edisi khusus Sumpah Pemuda pada November 2008.
Tapi bukan berarti diskusi itu berjalan searah. Bung
Karno sama sekali tidak berusaha memaksakan pikiran dan ideologinya pada
pemuda. Sebaliknya, para pemuda pun tetap berpikir independen, meski berhadapan
dengan tokoh nasional sekaliber Bung Karno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar