Soegondo
Djojopoespito (1905-1978), Ketua Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia dan
Ketua Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928, ternyata pernah satu tempat
indekos dengan pemuda Soekarno (1901-1970). Soekarno,
bersama Mohammad Hatta (1902-1980), kelak menjadi orang-orang yang berhasil
memerdekakan Indonesia dari masa penjajahan Belanda yang berlangsung selama 3,5
abad atau 350 tahun. Soekarno dan Hatta kemudian menjadi presiden dan wakil
presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bagaimana ceritanya sampai Soegondo bisa satu indekos dengan Soekarno? Setelah
menempuh pendidikan HIS atau sekolah dasar tujuh tahun di kota kelahirannya di
Tuban, Jawa Timur, pada 1911-1918, pada 1919 Soegondo pindah ke Surabaya untuk
meneruskan sekolahnya ke MULO (sekolah lanjutan pertama tiga tahun)
1919-1921.
Selama di Surabaya inilah, Soegondo mondok bareng Soekarno di rumah HOS
Cokroaminoto (1882-1934), Ketua Sarekat Islam Indonesia. Barangkali dari tempat
kost-kost inilah, ketertarikan Soegondo terhadap politik itu dimulai. Setelah
lulus MULO, pada 1922 ia melanjutkan sekolah ke AMS afdeling B (sekolah
menengah atas bagian B 3 tahun) di Yogyakarta pada 1922-1924. Di sini, Soegondo
mondok di rumah Ki Hadjar Dewantoro (1889-1959) di Jalan Wirogunan, sekarang
Jalan Tamansiswa. Ki
Hadjar juga dikenal sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dan
merupakan pendiri Perguruan Taman Siswa, lembaga pendidikan yang member kepada
para pribumi, terutama yang miskin, bisa memperoleh pendidikan yang sama
seperti halnya kaum priyayi maupun orang Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar