< BACK
|
||
BUKTI KEBENARAN QURAN
Abdullah
M. Al-Rehaili
“Agama dapat menjadi petunjuk yang berhasil untuk
pencarian ilmu pengetahuan. Dan agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal
ini. Tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dan agama. Kenyataan di
dalam al-Quran yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid.
AI-Quran yang berasal dari Allah mendukung ilmu pengetahuan.
- Prof. Dr. Joe Leigh Simpson
Ketua
Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan
Prof.
Molecular dan Genetika Manusia,
Baylor
College Medicine, Houston,
Amerika
Serikat.
"Nabi Muhammad SAW sebagai buku ilmu pengetahuan
dari Allah. "
- Prof. Marshall Johnson
Guru
Besar ilmu Anatomi dan Perkembangan Biologi,
Universitas
Thomas Jefferson,
Philadelphia,
Pennsylvania,
Amerika
Serikat.
“AI-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran,
bukti,” dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman. "
- Prof. TVN Persaud
Ahli
anatomi, ahli kesehatan anak-anak,
dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winnipeg, Menitoba,
Kanada.
"Semua yang tertulis di dalam al-Quran pasti
sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah. "
- Prof. Tejatat Tejasen
Ketua
Jurusan Anatomi Universitas Thailand,
Chiang
Mai
"...metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa
yang telah dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu. AI-Quran adalah buku teks
ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana. "
- Prof. Alfred Kroner
Ketua
Jurusan Geologi Institut Geosciences,
Universitas
Johannnes Gutterburg, Maintz,
Jerman.
“AI-Quran adalah kitab yang menakjubkan yang
menggambarkan masa lalu, sekarang, dan masa depan. "
- Prof. Palmer
Ahli
Geologi ternama
Amerika Serikat.
"llmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang
telah tertulis di dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Para ilmuwan
sekarang hanya menemukan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400
tahun yang lalu."
- Prof. Shroeder
Ilmuwan
kelautan dari
Jerman
"Dengan membaca al-Quran, saya dapat menemukan
jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta,"
- Prof. Yoshihide Kozai
Guru
Besar Universitas Tokyo dan
Direktur
The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo,
Jepang
PENGETAHUAN YANG BENAR HARUS DITEGASKAN DENGAN AGAMA YANG BENAR
Perpustakaan
Nasional RI : Katolog dalam Terbitan (KDT)
AL-REHAILI,
Abdullah M.
Bukti
Kebenaran Quran / oleh Abdullah M. al-Rehaili. - Yogyakarta: Tajidu Press, 2003
160 hlm.
ISBN
979-3I89-01-8
1. Agama.
Hak Cipta 2003
pada © Abdullah M. al-Rehaili
Judul Asli:
This is The Truth, Newly Discovered
Scientific Focts Revealed in the Quran & Authentic Hadeeth
(Wolrd Supreme Council for Mosques Affairs Commission on Scientific Sign
of Qur'an and Sunnah at Muslim World League Makkah alMukarramah and
Alharamain Islamic Poundation, Third Edition, Riyadh, 1999)
BUKTI KEBENARAN QURAN
Penulis
: Abdullah M.
al-Rehaili
Penerjemah
: Purna Sofia Istianati
Penyunting
: Okkie F. Muttaqie
Sampul dan
isi
: Aris Sunandar
Hak
Penerbitan pada P A
D M
A
Cetakan I, Shafar
1424 H/April 2003
P A D M A
Nyutran MG
II/1465-A, Yogyakarta - 55151
Telp. (0274)
413708, Faks. (0274) 413732
|
||
< BACK
|
BAB 12 - Gunung
-
BAB 13 - Laut dan Samudera -
BAB 14 - Kedalaman Laut dan Samudera -
BAB 15 - Fenomena Laut -
BAB 16 - Astronomi -
BAB 17 - Astronomi -
BAB 18 - Awan -
BAB 19 - Kesimpulan -
BAB 13 - Laut dan Samudera -
BAB 14 - Kedalaman Laut dan Samudera -
BAB 15 - Fenomena Laut -
BAB 16 - Astronomi -
BAB 17 - Astronomi -
BAB 18 - Awan -
BAB 19 - Kesimpulan -
KATA
PENGANTAR 1
KATA PENGANTAR
Edisi Pertama
Isi buku ini biasanya dihadirkan dalam
bentuk videotape, pertemuan, dan dialog yang diadakan dengan ilmuwan terkenal
dalam bidang ilmu pengetahuan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menguji
fakta ilmiah yang disebutkan di beberapa ayat al-Quran. Selain itu, juga untuk
menyoroti fakta bahwa agama Islam itu mendorong ilmu pengetahuan dan
pengetahuan Serta tldak ada pertentangan sama sekali antara wahyu al-Quran dan fakta ilmiah.
Ilmuwan yang berpartisipasi dalam
dialog ini semuanya non-Muslim. Sebagian besar menjelaskan beberapa fakta
ilmiah yang mana mereka baru menyadarl akhir-akhir ini dan beberapa tahun setelah mengadakan penelitian. Mereka
mengatakan bahwa apa yang telah mereka temukan akhir-akhir ini setelah mereka
menghubungkannya dengan ayat al-Quran, baik secara langsung maupun tidak, lebih
dari 1400 tahun yang lalu. Mereka menunjukkan banyak sekali keheranan.
Komentar mereka Sangat bervariasi
Tetapi Sebagian besar mengakui bahwa al-Quran tidak datang dari manusia atau
sumber biasa. Pada kenyataannya, sebagian meyakini dan menegaskan bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah utusan Allah, yang tercakup dalam pernyataan orang Islam
yang dikenal dengan syahadat sebagai pintu gerbang menjadi Muslim.
Para ahli menyambut gembira fakta ini.
Mereka membuktikan bukti kebenaran Islam di depan mahasiswa mereka dan membantu
dengan sedikit pengetahuan di antara mereka. Mereka sebenamya membuka pintu
yang tertutup dan harapan jalan kebenaran kepada Allah yang merajai alam
semesta. Selanjutnya, dengan adanya alasan tersebut, siapa yang mengingkari
kebenaran seteLah adanya bukti dan kesaksian para ilmuwan ini?
Allah mengatakan dalam al-Quran:
"Katakanlah: Terangkanlah kepadaku
bagaimana pendapatmu jika al-Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu
mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang
serupa dengan (yang tersebut dalam) al-Quran lalu dia beriman, sedang kamu
menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim. " (QS al-Ahqaaf :10).
Allah juga mengatakan:
"Barangsiapa yang Allah
menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
sudah mendaki ke langit. Begitulah Allah melimpahkan siksa kepada orang-orang
yang tidak beriman." (QS al-An'am : 125)
Dialog asli dengan para ilmuwan ini
direkam pada videotape yang diberi judul "Inilah Kebenaran". Di dalam
video itu jauh lebih efektif dan lebih jelas untuk pemirsa. Untuk membuat
pertukaran ide pada bermacam-macam orang, kami memutuskan untuk memproduksi
buku ini yang berisi kesaksian para ilmuwan yang berpartisipasi dalam diskusi
yang sebenar-benarnya sebagaimana yang dimunculkan dalam videotape, tanpa ada
perubahan sama sekali.
Videotape itu juga berisi ulasan secara
luas dari Syeikh Abdul Majid az-Zindani. Ulasan ini juga direkam di sini
sebagaimana yang mereka ungkapkan dalam tape-tape versi bahasa Inggris. Semua
ayat al-Quran dalam videotape ini juga tertulis di buku ini sesuai dengan
kitab suci al-Quran terjemahan bahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali (beberapa pemakaian linguistik lama telah diedit demi kejelasan) yang
telah direvisi dan diedit Presiden Islamic Research, IFTA, CALL, dan Guidance,
Saudi Arabia.
Kami berharap buku ini akan bermanfaat
bagi pembaca dan semoga Allah membantu mereka memahami pesan Islam, membimbing
mereka ke jalan yang lurus.
Abdullah M.
Al-Rehaili
Riyadh,
Ramadhan 1415 (Februari 1995)
KATA PENGANTAR
Edisi Kedua
Kami berterima kasih kepada Anda untuk
perhatian terhadap publikasi ini. Kami berharap Anda akan mendapatkan isi buku
ini yang menarik, sebagaimana yang kita kerjakan ketika memperkenalkan pada
buku yang disiapkan Abdullah M. Al-Rehaili.
Tujuan kami menerbitkan kembali buku
ini sama dengan penerbit yang asli, yakni untuk memaparkan/mengekspose dunia
kepada buku yang menakjubkan yang dinamakan al-Quran dalam lingkaran pemikiran
Islam. Sebagian besar keterangan yang salah telah diterbitkan berhubungan
dengan/berkenaan dengan posisi Muslim dan Islam terhadap ilmu pengetahuan.
Sehingga kami mendapat pekerjaan ini sebagai langkah lain yang berkenaan dengan
investigasi lebih jauh lagi yang objektif dan membuka pikiran kepada keajaiban
al-Quran, menumbuhkan semangat dari gambaran pencipta yang menakjubkan dari
Sang Pencipta. Selanjutnya mengembangkan pengetahuan itu kepada cita-cita
pemuda Islam agar memasuki bidang yang ilmiah. Semua itu membutuhkan waktu lama
untuk memberikan pendekatan ilmu pengetahuan dari segi agama. Dan tidak mungkin
dalam pemikiran Barat yang sekuler dan beberapa yang memadu secara otomatis
dipersiapkan untuk menghadapi konflik antara fakta ilmiah dan doktrin agama.
Hal ini harus diklarifikasikan, Akan
tetapi keyakinan Muslim tidak disyaratkan apakah tergantung kepada fakta ilmiah
atau tidak yang bertepatan dengan apa yang ditemukan di dalam al-Quran atau
perkataan Nabi Muhammad SAW Jika penemuan ilmiah itu bertepatan dengan apa yang
telah tersebut di dalam al-Quran, hal ini selanjutnya dipandang sebagai
penegasan apa yang telah dipegang sebagai kebenaran. Hal ini juga menjadi
penjelasan atas permasalahan yang bisa menambah pengalaman seseorang di lain
waktu.
Hal ini mungkin timbul, di mana
pandangan yang dipegang oleh lingkaran ilmiah mungkin menimbulkan konflik
dengan tuntutan yang dibuat di dalam al-Quran dan hadis yang autentik Sebagai
contoh, Muslim berkewajiban menerima batas yang jelas dalam konteks keagamaan
dan harus meneliti dengan cermat apa yang dipegang untuk menjadi pandangan
ilmiah. Hal ini menjadi aturan yang umum dengan pandangan untuk memakai konteks
agama dari al-Quran dan hadis.
Jika setelah dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah (sepenuhnya) hal yang khusus itu dan tidak dapat dibantah,
selanjutnya Islam tidak meninjau kembali dirinya sendiri, atau umat Islam tidak
mengubah/meninjau kembali dengan membuktikan isi sumber Islam, khususnya
al-Quran dan hadis. Lebih baik lagi umat Islam memahami dirinya juga paham
dengan isi kedua sumber itu. Al-Quran itu mukjizat bahkan sampai sekarang tidak
ada kontradiksi dengan fakta yang tidak dapat dibantah yang ditemukan dari
dalam al-Quran. Sebaliknya, semua pernyataan yang tegas itu telah dibuktikan
sebagai hal yang tidak akurat dan dalam beberapa hal membersihkan dari
prasangka atau pengetahuan yang salah. Pada kenyataannya, kebenaran apa yang
telah dibuktikan ilmu pengetahuan yang ditemukan baru-baru ini sebenarnya sudah
diungkapkan al-Quran beberapa tahun silam.
Tafsir al-Quran didasarkan atas apa
yang telah diuji/dibuktikan dengan peralatan secara ilmiah. Hal ini berdasarkan
ayat al-Quran. Apakah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW menyebutkan hal
tersebut, apa yang dipahami sahabat beliau itu berkenaan dengannya. Bahasa Arab
dan hal tersebut di mana tidak ada pernyataan yang langsung dari sumber ini,
maka ilmuwan boleh menggunakan alat lain untuk menarik kesimpulan arti yang
sebenarnya. Inilah tingkat di mana ilmu eksak mungkin dimanfaatkan untuk membantu
dalam mengklarifikasi atau menjelaskan maksudnya.
Sudut pandang itu banyak perbedaan dari
segi fakta atau teori dan harus ada satu keputusan, tidak bingung kedua-duanya.
Sudah terjadi di masa lalu, di mana ilmuwan mempresentasikan hipotesis,
pandangan atau teori hanya untuk merevisi apa yang telah dinyatakan lebih awal
yang berhubungan dengan kemajuan teknologi atau penemuan-penemuan baru. Sebagai
contoh, perkembangan embrio manusia. ketika ilmuwan Eropa tidak bisa
membuktikan secara benar bagaimana terjadinya reproduksi manusia, meskipun
demikian mereka tetap bersikeras dengan teori mereka sekarang ini. Akan tetapi,
pernyataan Nabi Muhammad SAW yang dijamin benar, menolak pernyataan
ilmiah ilmuwan Eropa yang selanjutnya mereka dipaksa dibuat menarik kembali
pernyataan mereka yang sebelumnya. Hal ini juga menjadi
jelas bahwa pandangan Islam sungguh-sungguh telah membenarkan kesemuanya.
Hal ini juga menunjukkan bahwa aiam
yang tidak dapat dilihat atau supranatural adalah sesuatu yang di luar
jangkauan ilmu pengetahuan dan tidak dapat diukur dengan peralatan. Islam,
seperti agama mayoritas yang lain, tetap bertahan tentang kepercayaan adanya
Tuhan malaikat, wahyu, mukjizat, kehidupan akhirat, dan hal lain yang pasti di luar jangkauan ilmu pengetahuan. Pekerjaan ini tidak
berhubungan langsung dengan hal itu, akan tetapi mengikuti pertanyaan yang
diajukan sebagai berikut: Jika al-Quran itu sangat akurat dalam hal mengkaji
ilmu pengetahuan sehingga kita bisa membuktikan sekarang dan hal
ini sebelum kemampuan seseorang mengerjakan hal tersebut, dengan tidak
berpegang pada alasan itu bisakah dari proses sebuah sumber ilmu pengetahuan
melebihi kemampuan diri kita?
Apakah tidak berpegang Pada alasan, misalnya, sebuah sumber yang selanjutnya dapat
berhubungan dengan hal-hal yang tidak dapat dilihat secara akurat, jiwa
manusia dan kehidupan di akhirat yang mana tidak ada manusia yang dapat
mengingkarinya secara ilmiah atau berdasarkan ilmu pengetahuan?
Kita harus mempertimbangkan pesan yang
lebih besar yang membawa keempat itu di dalam al-Quran dan yang dibawa Nabi
Muhammad SAW Mengenai kondisi manusia dan yang dinantikan umat manusia, kami
berharap semoga usaha ini paling tidak memberi tawaran "makanan untuk
dipikir" bagi siapa saja yang menyisihkan waktu untuk membaca buku ini.
Format edisi kedua ini berbeda dengan
format edisi pertama dalam hal memberikan arus yang berkaitan dengan isi
tekstual yang lebih besar dan meningkatkan ketertarikan atau minat membaca.
Referensi yang berkaitan dengan pembicara yang aktual sebenarnya telah dibuat
sesuai dengan yang diperlukan. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan
kepada saudara Abdul Qadir Abdul - Kahlq, Ahmder Valmoria, Amir Ornidu, dan
Walid Timbang dengan editingnya yang bernilai, saran, dan juga koreksi teks.
Panitia Buku
Yayasan Islam
al-Haramain (September 1999)
DARI PENULIS
Komisi Tanda llmiah AI-Quran dan Sunnah
Inilah kebenaran dan kebenaran itu
terletak dalam pengetahuan seseorang dari kenyataan tentang dirinya. Berbekal
dengan sebuah kenyataan dan mengambil keuntungan dari sesuatu hal yang
istimewa, hal ini memberi peluang untuk mengetahui realitas tentang dunia di
sekitarnya dan selanjutnya memperhatikan tempatnya dalam kehidupan ini.
Jangkauan dari hubungan dan jaringan lapangan, serta kebenarannya, maka di
situlah kewajiban itu.
Kebenaran, bagaimanapun harus memiliki
contoh yang harus ditujukan kepada orang di sekelilingnya dan menjelaskan
realitanya kepada mereka. Itu merupakan pesan dari pemberitahuan yang sangat
penting untuk pelajaran dan pengajaran. Pesan Allah telah ditunjukkan untuk
siapa saja yang Dia kehendaki dari di antara utusan-Nya yang terpilih, seperti
utusan-Nya yang mulia dan utusan-utusan besar yang dekat dengan-Nya yang Dia
telah memberi pendidikan.
Dari pengetahuannya sendiri, Dia
mengirim, menurunkan wahyu yang menjadi petunjuk kebenaran dan wahyu itu telah
diperkenalkan. Selanjutnya, sebagai isyarat dari kekuasaannya dan petunjuk
dunia, di semua waktu dan tempat, utusan yang mulia dan utusan yang dekat ini
dikirim untuk makhluknya dan utusan yang lain. Sebagaimana firman Allah:
"Dan bagi tiap-tiap kaum ada orang
yang memberi petunjuk." (QS ar-Ra'ad : 7)
Secara kenyataan, bahwa hal ini
merupakan tugas yang menguntungl:an untuk mencari kebenaran kembali jauh pada
zaman dahulu dan tetap pada sejarah dirinya. Sejak hal ini akan tetap pada
hal-hal yang mendasar kehidupannya hingga Allah mewarisi bumi dan
keseluruhannya, hal ini telah diperpanjang Allah untuk setiap orang yang
beriman yang datang mengakuinya. Cendekiawan ditetapkan sebagai pengganti nabi
sebagai perantara pesan dan petunjuk yang diperhatikan, cahaya dan keuntungan
yang bagus yang berlaku untuk seluruh umat manusia.
Oleh karena itu, pesan terakhir yang
dinamakan kitab suci al-Quran telah dturunkan untuk seluruh umat manusia untuk
menyebarkan pengetahuan dan kebenaran tentang al-Quran. Akan tetapi, selama
mengerjakan hal tersebut, hal ini menunjukkan penghargaan terhadap kemampuan
intelek, meskipun dalam lingkup pengetahuan sebagai jajahan dari intelek. Hal
ini juga memperjuangkan penyebab dari ilmu pengetahuan dan hasilnya, dengan
sebuah pandangan dari motivasi seseorang untuk menggunakan semua usaha yang
mungkin dalam pertimbangan dan tafsiran diberikan untuk semua versi oleh
tradisi ramalan dan dikerjakan demikian, mengidentifikasi tanda dari dunia yang
tampak dan yang tidak tampak serta jiwa di masa datang.
Allah menenteramkan orang dengan
membuka pintu hatinya dan menunjukkannya jalan yang sesuai pada tempatnya.
Penerangan-Nya itu bertambah jika dia jujur dalam maksudnya dan tekun dengan
ketaatannya kepada Allah serta melakukan tugasnya dengan penuh semangat hanya
untuk mengharap ridha-Nya. Tidak hanya itu, Dia juga menawarkan janji kepada
mereka yang tidak dapat dipecahkan untuk pengaruh itu, kapan saja perjalanan
memperoleh kekuatan untuk peneliti dan pemikir serta ketika mereka menghadapi
betbagai halangan dan rintangan. Dia Yang Maha Kuasa akan mengirimkan utusan
kepada mereka dan membantu membuka kenyataan dengan lebih mudah buat mereka.
Hal ini, sebagaimanayang mereka ketahui melalui petunjuk-Nya, dan dengan
kelembutan-Nya, membantu mereka mengidentifikasi kenyataan-kenyataan itu dengan
mempertimbangkan penuh tekad bulat ketulusan dan usaha mereka karena Allah
adalah semua yang berpengetahuan banyak tentang mereka.
Firman Allah SWT yang bagus sekali:
"Dan katakanlah:
Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran Nya,
maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu
kerjakan. " (QS an-Nahl : 93)
Oleh karena itu, tidak seorang pun yang
memiliki alasan makhluk-makhluk-Nya tidak dapat menentang hukum Allah yang
telah dibuat sedemikian rupa melalui kesadaran-Nya dan makhluk yang mau
mendengarkan yang mengharapkan kebenaran, melawan makhluk Nya bagi siapa yang
baik kurang memperhatikan atau herpura-pura perhatian tentang kebenaran.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan orang-orang yang membantah (agama)
Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi
Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka axab yang
sangat keras " (QS asy-Syura : 16)
DARI PENERBIT
Agama Harus Ilmiah
Agama harus ilmiah, sebab kalau tidak
dia bisa menjadi tirani (Bagus Riyono)
Sepanjang sejarah peradaban umat
manusia, orang yang berilmu senantiasa menduduki posisi terhormat di tengah
masyarakat. Dengan kelebihan yang mereka miliki itulah peradaban manusia bisa bergerak dari satu kondisi tertentu ke
kondisi lain yang lebih baik. Sebab, berkat renunganrenungan dan tangan dingin
mereka, maka berbagai rahasia alam bisa terkuak sehingga semakin mempermudah
kehidupan masyarakat luas. Bahkan dengan ilmu yang mereka miliki itu dia bisa
menggenggam kekuasaan di tangannya. Pahng tidak, Quran memberi contoh akan hal
ini pada diri Sulaiman dan Thalut.
Namun demikian, ilmu yang terus
dikembangkan para ilmuwan ini bisa menjadi malapetaka yang mengerikan bagi
kehidupan dan peradaban umat manusia bila tidak ditancapkan di atas nilai-nilai
moral dan agama yang benar pula. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bila berada di genggaman orang yang tidak bermoral justru digunakan untuk mencelakai dan menindas pihak lain yang tidak
sepaham dengannya. Mereka mengabaikan keberadaan Allah sebagai penguasa tunggal
alam semesta ini, bahkan tidak sedikit yang justru mengaku dan mengangkat
dirinya sebagai Tuhan sang penguasa segala kehidupan. Akibatnya, kebenaran dan
tata nilai kehidugan umat manusia didasarkan pada kemauan mereka semata yang
menuruti hawa nafsu yang merusak fitrah kehidunan umat manusia.
Maka dari itu, agama sebagai sumber
tata nilai Irehidupan umat manusia harus bisa seiring dan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Bahkan, lebih dari itu semua, agama sebagai
sumber inspirasi dan memberi dasar-dasar dan petunjuk serta mempermudah bagi ilmuwan
untuk merenung dan melakukan penelitian dan penemuan ilmiah. Maka dari itu,
agama yang datang dari Alllah pasti sama ilmiahnya dengan alam semesta ini yang
sama-sama. diciptakan Allah. Sehingga ajaran agama yang disampaikan para nabi
dan rasul lewat wahyu pasti juga ilmiah. Dalam artian seluruh ajaran agama;
baik yang membahas halhal yang indrawi maupun yang ghaib pasti ilmiah. IImiah
di sini adalah logis dan masuk di akal sehat, tidak harus rasional. Maka dari
itu ada sebuah ungkapan yang menyatakan: Agama itu akal, tidak beragama bagi
orang yang tidak berakal.
Berdasarkan fenomena itulah, maka Allah
memberi kedudukan yang khusus di hadapan-Nya pada orang yang beriman dan
berilmu. Dua fakor ini, yaitu iman dan ilmu, merupakan variabel yang sangat
mendasar dan vital bagi tegaknya nilai-nilai kebenaran absolut di muka bumi yang dibawa para rasul pada setiap kurun waktu dan tempat. Maka dari itu,
Allah menyatakan bahwa orang beriman dan berilmu ditinggikan derajatnya.
"Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat" (QS al-Mujadilah : 11).
Mengapa demikian? Sebab, ilmuwan yang
mampu menguak berbagai rahasia alam semesta akan dengan mudah mengagumi betapa
kompleks dan teraturnya segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Selain
itu, para ilmuwan juga menyadari betapa luasnya alam semesta ini dan kecilnya
manusia. Dengan demikian, ilmuwan yang bisa dan mau merenung
akhirnya akan sampai pada satu kesimpulan betapa maha besarnya yang menciptakan
alam semesta beserta seluruh isinya, baik yang sudah terkuak maupun yang belum.
Akibatnya, tatkala wahyu yang tertulis dalam kitab suci menyatakan bahwa semua
ini yang menciptakan dan menguasai adalah Allah, Tuhan semesta alam, maka akan
dengan serta merta mengakui dan rela tunduk patuh terhadap segala aturan Allah
yang tertera dalam kitab suci dan segala aturan lainnya. Sebagaimana firman
Allah:
"Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang yang berilmu (ulama) " (QS al-Fathir : 28).
Namun demikian, Allah juga sudah
memberi isyarat bahwa ilmuwan pun banyak yang mengingkari kebenaran yang
benar-benar sudah nyata yang ada di depannya. Allah memberi julukan kepada
ilmuwan yang demikian ini lantaran mereka tidak mau menggunakan akal sehatnya
dan hanya menuruti hawa nafsunya. Allah menegaskan hal demikian ini pada
beberapa ayat Quran, antara lain:
"Allah memberikan hikmah kepada
siapa yang dikehendaki Nya. Dan barang siapa yang diberi hikmah, sungguh telah
diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran
kecuali orang-orang yang berakal" (QS al-Baqarah : 269)
Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran"
(QS az-Zumar : 9).
(QS az-Zumar : 9).
"Hanyalah onang-orang yang berakal
saja yang dapat mengambil pelajaran"
(QS ar Ra'd : 19).
(QS ar Ra'd : 19).
Memang, fenomena demikian ini merupakan
sesuatu yang ironis. Hal ini bisa terjadi karena mereka mengedepankan nafsunya
sehingga muncul kesombongannya. Dalam artian mereka tidak membutuhkan pihak
lain karena sudah merasa mampu berbuat banyak untuk menundukkan alam semesta
ini. Keadaan demikian ini juga sudah diingatkan Allah dalam beberapa ayat, di
antaranya:
"Di antara manusia ada orang yang
membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang
sangat jahat (QS al-Hajj : 3).
"Di antara manusia ada orang orang
yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk, dan tanpa
kitab (wahyu) yang bercahaya" (QS al-Hajj : 8).
"Tetapi orang-orang zalim
mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan"
(QS ar-Ruum: 29).
(QS ar-Ruum: 29).
"Maka mereka tidak berselisih
melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan karena kedengkian (yang ada)
di antara mereka" (QS al-Jaatsiyah
: 17).
Buku ini membuktikan bahwa al-Quran
mampu memberi inspirasi dan petunjuk pelaksanaan serta tuntunan praktis bagi
para ilmuwan untuk melakukan penelitian di berbagai bidang disiplin ilmu.
Sehingga Islam sangat kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
demi kemudahan, kebahagiaan, dan kedamaian kehidupan umat manusia. Sehingga
kasus Galileo dan Socrates yang rela mati di hadapan para rohaniawan yang
sekaligus sebagai penguasa demi mempertahankan kebenaran ilmiah tidak terulang
lagi. Peristiwa ini membuktikan bahwa agama harus ilmiah seiring sejalan dengan
alam semesta ini agar tidak terjadi tirani agama.
Yogyakarta,
Awal April 2003
Firdaus
BAB 1: Apakah AI-Quran itu dan Siapakah Muhammad itu?
|
BAB SATU
Apakah AI-Quran itu dan Siapakah Muhammad itu?
Al-Quran adalah firman Allah sebagai
sumber utama untuk setiap keyakinan dan ibadah orang Islam. Hal ini merupakan
sebuah peraturan untuk semua subjek yang berhubungan dengan manusia,
kebijakan, ajaran, ibadah, jual-beli, hukum, dan lain-lain. Akan tetapi yang
Paling utama adalah hubungan antara Allah dan makhluk Nya. Pada saat yang
sama, al-Quran juga memberikan pedoman dan ajaran secara mendetail tentang
kemasyarakatan, bergaul atau berperi laku dengan sesama manusia dan sistem
ekonomi secara adil.
Mushaf al-Quran diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab. Sehingga banyak terjemahan al-Quran,
baik yang diterjemahkan ke daiam bahasa Inggris atau bahasa lain. Tidak ada
al-Quran lain atau versi lain al-Quran selain al-Quran itu sendiri. Al-Quran
tetap eksis hanya dalam bahasa Arab sejak diturunkan.
Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah,
Jazirah Arab, tahun 570 M. Ayahnya meninggal sebelum beliau lahir dan
sebentar kemudian ibunya juga meninggal. Akhirnya beliau diasuh pamannya,
salah satu orang yang dihormati di suku Quraisy. Dia diasuh dalam keadaan
buta huruf tidak dapat membaca atau menulis dan tetap dengan keadaan demikian
sampai meninggal. Begitu beliau tumbuh dewasa, dia terkenal sebagai seorang
yang jujur, terpercaya, dermawan, dan tulus hati. Karena dia orang yang dapat
dipercaya, dia mendapat julukan al-Amin.
Nabi Muhammad SAW sangat tafakur dan
dia sangat dibenci oleh masyarakat yang menyembah berhala sepanjang dekade.
Pada waktu berumur empat puluh tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu
pertama kali dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Wahyu itu berlangsung
selama 23 tahun dan terkumpul dalam sebuah mushaf yang terkenal dengan nama
al-Quran.
Hadis adalah perkataan Nabi Muhammad
SAW yang juga dijadikan sumber kedua. Akan tetapi, pernyataan ini tidak
dijadikan susunan kata secara langsung dari Allah. Sesegera mungkin dia mulai
menyampaikan al-Quran dan mengajarkan kebenaran yang
telah Allah turunkan kepadanya, dia dan pengikutnya yang masih sedikit
mendapat penyiksaan dari orang-orang kafir. Penganiayaan itu semakin berat
sampai tahun 622 M, dimana Allah memerintahkan mereka untuk berhijrah.
Hijrah ini dari kota Makkah ke kota
Madinah, sekitar 400 kilometer ke arah utara. Peristiwa hijrah ini lantas
dijadikan sebagai pedoman kalender Hijriah.
Setelah beberapa tahun, Nabi Muhammad
SAW dan pengikutnya sanggup untuk kembali ke Makkah di mana mereka memaafkan
musuh-musuhnya. Sebelum Nabi Muhammad SAW meninggal pada umur 63 tahun, Islam
telah menyebar ke seluruh ke Jazirah Arab. Dan sampai berabad-abad
sepeninggainya, Islam telah menyebar ke Barat sampai ke Spanyol dan ke Timur
sejauh Cina.
Di antara alasan-alasan mengapa Islam
cepat berkembang dan menyebar karena Islam mengajarkan kebenaran dan
perdamaian. Islam memiliki keyakinan, mengajarkan, dan merupakan agama
tauhid, yaitu yang hanya menyembah satu tuhan, satu-satunya Tuhan yang patut
disembah.
Nabi Muhammad SAW adalah contoh
teladan yang memiliki sifat jujur, adil, murah hati, selalu mengasihi, dan
pemberani. Dia menghilangkan semua tindak kejahatan dan berusaha sejauh
mungkin semata-mata demi agama Allah dan pahala-Nya di akhirat nanti. Semua
urusan dan perbuatannya dia sandarkan pada Allah.
|
BAB 2: Islam dan llmu Pengetahuan
|
BAB DUA
Islam dan llmu Pengetahuan
Pemikiran Barat sekarang ini berada
di tengah-tengah peperangan antara agama dan
ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin pemikir Barat sekarang ini menerima
kenyataan bahwa kemungkinan ada pertemuan secara mendasar antara agama dan
ilmu pengetahuan. Injil, yang menjadi kepercayaan orang Nasrani, menyatakan
pohon di mana Nabi Adam AS dilarang memakannya adalah pengetahuan. Oleh
karena itu, setelah dia memakan buahnya, dia memperoleh pengetahuan tertentu
yang mana tidak dia peroleh sebelumnya. Dengan alasan inilah orang Eropa
membantah bahwa selama dua abad mereka tidak menerima pengetahuan ilmiah yang
datang dari orang Islam.
Gereja menyatakan bahwa pencarian
seperti pengetahuan ilmiah adalah penyebab dosa yang asli. Uskup
menggambarkan bukti mereka dari Perjanjian Lama yang menyebutkan bahwa ketika
Adam memakan pohon itu, ia mendapat beberapa pengetahuan, Allah tidak
menyukainya dan menolak memberinya kemurahan hati. Oleh karena itu,
pengetahuan ilmiah menolak sepenuhnya peraturan gereja yang dianggap sebagai
hal yang tabu. Akhirnya, ketika pemikir bebas dan ilmuwan Barat sanggup
mengatasi kekuatan gereja, mereka membalas dendam dengan mencari petunjuk
yang berlawanan dan menekan beberapa kekuatan agama. Mereka beralih kepada
hal-hal yang berlawanaan untuk mengatasi kekuatan gereja dan mengurangi
pengaruhnya kepada hal yang sempit dan membatasi pada sudut-sudut tertentu.
Oleh karena itu, jika Anda membicarakan persoalan agama dan ilmu pengetahuan dengan pemikir
Barat, dia benar-benar akan keheranan. Mereka tidak tahu Islam. Mereka tidak
mengetahui bahwa Islam menjunjung tinggi status ilmu pengetahuan dan orang
yang berilmu, menghormati mereka sebagai saksi setelah malaikat yang
berhubungan dengan fakta baru tiada Tuhan selain Allah, sebagaimana yang
telah Allah firmankan kepada kita:
"Tuhan menyatakan, bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Dia, dan malaikat-malaikat dan
orang-orang berilmu yang tegak dengan keadilan. " (QS AIi Imran : 18)
Dan Allah Yang Maha Agung dan Maha
Muha berfirman kepada kita:
"Oleh sebab itu, ketahuilah
bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah ".
(QS Muhammad : 19)
Telah diketahui dari al-Quran bahwa
Nabi Adam AS diistimewakan melebihi malaikat dengan kebaikan pengetahuan yang diberikan Allah kepadanya. Kisah dari
al-Quran menyangkal Injil yang menyebutkan orang Islam dianggap menyimpang.
Menurut al-Quran, kenyataan bahwa Nabi Adam diberi pengetahuan adalah sebuah
tanda kehormatan dan bukan karena pengusirannya
dari surga. Oleh karena itu, jika seseorang membicarakan Islam dan ilmu
pengetahuan dengan para pemikir Barat, mereka cenderung mengharapkan argumen
yang sama dengan apa yang ada dalam budaya dan agama mereka. Itulah mengapa
mereka memberi reaksi dengan keterkejutan ketika mereka ditunjukkan dengan
fakta yang jelas sekali dari al-Quran dan Sunnah.
Di antara pemikir Barat yang
menampakkan keterkejutannya itu adalah Prof. Dr. Joe Leigh Simpson, Ketua
jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Pakar Molecular dan Genetika
Manusia, Baylor College Medicine, Houston. Ketika kami pertama kali bertemu
dengannya, Profesor Simpson menuntut pembuktian al-Quran dan Sunnah. Akan tetapi, kami sanggup menghilangkan kecurigaannya.
Kami menunjukkan kepadanya sebuah naskah garis besar perkembangan embrio.
Kami membuktikan kepadanya bahwa al-Quran menjelaskan kepada kita bahwa
turunan atau hereditas dan sifat keturunan atau kromosom yang tersusun hanya
bisa terjadi setelah perpaduan yang berhasil antara sperma dan ovum.
Sebagaimana yang kita ketahui, kromosom-kromosom ini berisi semua sifat-sifat
baru manusia yang akan menjadi mata, kulit, rambut, dan lain-lain.
Oleh karena itu, beberapa sifat
manusia yang tersusun itu ditentukan oleh kromosomnya. Kromosom-kromosom ini
mulai terbentuk sebagai permulaan pada tingkatan nutfah dari
perkembangan embrio. Dengan kata lain, ciri khas manusia baru terbentuk sejak
dari tingkatan nutfah yang paling awal. Allah Yang Maha Agung dan Yang
Maha Mulia berfirman di dalam Al-Quran:
"Celakalah kiranya manusia itu!
Alangkah ingkarnya (kepada Tuhan). Dari apakah dia diciptakan? Dari setetes
air mani. (Tuhan) menciptakannya dan menentukan ukuran yang sepadan
dengannya. " (QS Abasa : 17-19)
Selama empat puluh hari pertama
kehamilan, semua bagian dan organ tubuh telah sempurna atau lengkap, terbentuk
secara berurutan. Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada kita di dalam
hadisnya: "Setiap dari kamu, semua komponen penciptamu terkumpul
dalam rahim ibumu selama empatpuluh hari." Di dalam hadis lain, Nabi
Muhammad SAW bersabda:
"Ketika setetes nuftah telah melewati 42 malam,
Allah menyuruh seorang malaikat ke rahim perempuan, yang berkata: `Ya Tuhan!
Ini lakilaki atau perernpuan?' Dan Tuhanmu memutus kan apa yang Dia
kebendaki. "
Profesor Simpson mempelajari dua
hadis ini secara intensif, yang mencatat bahwa empat puluh hari pertama itu
terdapat tingkatan yang dapat dibedakan secara jelas atau embriogenesis.
Secara khusus, Dia dibuat kagum dengan ketelitian yang mutlak dan keakuratan
kedua hadis tersebut. Kemudian dalam salali satu konferensi yang
dihadirinya, dia memberikan pendapat sebagai berikut: "Dari kedua hadis
yang telah tercatat dapat membuktikan kepada kita gambaran waktu secara
spesifik perkembangan embrio sebelum sampai 40 hari. Terlebih lagi, Pendapat
yang telah berulang-ulang dikemukakan pembicara yang lain pagi ini. bahwa
kedua hadis ini telah menghasilkan dasar pengetahuan ilmiah yang mana rekaman
mereka sekarang ini didapatkan".
Profesor Simpson mengatakan bahwa
agama dapat menjadi petunjuk yang baik untuk pencarian ilmu pengetahuan.
Ilmuwan Barat telah menolak hal ini. Seorang ilmuwan Amerika mengatakan bahwa
agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal ini. Dengan analogi, jika Anda
pergi ke suatu pabrik dan Anda berpedoman pada mengoperasikan pabrik itu,
kemudian Anda akan paham dengan mudah bermacam-macam pengoperasian yang
berlangsung di pabrik itu. Jika Anda tidak memiliki pedoman ini, pasti tidak
memiliki kesempatan untuk memahami secara baik variasi proses tersebut.
Profesor Simpson berkata: "Saya pikir tidak ada pertentangan antara ilmu
genetika dan agama, tetapi pada kenyataannya agama dapat menjadi petunjuk
ilmu pengetahuan dengan tambahan wahyu ke beberapa pendekatan ilmiah yang
tradisional. Ada kenyataan di dalam al-Quran yang ditunjukkan oleh ilmu
pengetahuan menjadi valid, yang mana al-Quran mendukung ilmu pengetahuan yang
berasal dari Allah."
Inilah kebenaran. Orang-orang Islam
tentunya dapat memimpin dalam cara pencarian ilmu pengetahuan dan mereka
dapat menyampaikan pengetahuan itu daIam status yang sesuai. Terlebih lagi
orang Islam mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan itu sebagai bukti
keberadaan Allah, Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia untuk menegaskan
kerasulan Nabi Muhammad SAW
Allah berfirman di dalam al-Quran:
"Akan Kami perlihatkan
secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru
dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa
Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. " (QS Fushshilat : 53)
Setelah menyadari melalui beberapa
contoh keajaiban al-Quran secara ilmiah yang telah diketahui berhubungan
dengan komentar yang objektif dari para ilmuwan, mari
kita tanyakan pada diri kita sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
a.
Dapatkah hal ini mejadi sebuah kejadian yang kebetulan
bahwa akhir-akhir ini penemuan informasi secara ilmiah dari lapangan yang
berbeda yang tersebutkan di dalam al-Quran yang telah turun pada 14 abad yang
lalu?
b.
Dapatkah al-Quran ini ditulis atau dikarang Nabi Muhammad SAW atau manusia
yang lain?
Hanya jawaban yang mungkin untuk
pertanyaan itu bahwa al-Quran secara harfiah adalah kata-kata atau firman
Allah yang diturunkan kepadanya. Al-Quran adalah perkataan yang harfiah dari
Allah yang Dia turunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang melalui malaikat
Jibril. Al-Quran ini dihapalkan oleh Nabi Muhammad SAW yang kemudian
didiktekan kepada sahabat-sahabatnya. Para sahabat inilah yang selanjutnya
secara bergiliran menghapalkannya, menulis ulang, dan memeriksa/meninjau lagi
dengan Nabi Muhammad SAW
Terlebih lagi, Nabi Muhammad SAW
memeriksa kembali al-Quran dengan malaikat Jibril sekali setiap bulan
Ramadhan dan dua kali di akhir hidupnya pada kalender Hijriah yang sama.
Sejak al-Quran diturunkan sampai hari ini, selalu ada banyak orang Islam yang
menghapalkan semua ayat al-Quran surat demi surat. Sebagian dari mereka ada
yang sanggup menghapal al-Quran pada waktu berumur 10 tahun. Oleh karena itu,
tidak mengherankan jika tidak ada satu surat pun di dalam al-Quran yang
berubah selama berabad-abad sampai sekarang.
Al-Quran telah diturunkan 14 abad
yang lalu menyebutkan fakta yang bacu ditemukan akhir-akhir ini yang telah
dibuktikan oleh para ilmuwan. Hal ini membuktikan tidak ada keraguan bahwa
al-Quran adalah firman yang harfiah dari Allah, yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Selain
itu juga menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar nabi dan
utusan yang diturunkan Allah. Hal ini adalah di luar alasan bahwa setiap
manusia 14 abad yang lalu telah mengetahui beberapa fakta ini yang ditemukan
atau dibuktikan akhir-akhir ini dengan peralatan canggih dan metode yang
rumit.
|
BAB 3: Fase Penciptaan Manusia (A)
|
BAB TIGA
Fase Penciptaan Manusia (A)
Allah mengutus Nabi Muhammad SAW
sebagai rasul untuk seluruh dunia sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam
al-Quran,
"Dan tiadalah Kami mengutus
kamu, melainkan untuknya rahmat bagi sernesta alam. " (QS al-Anbiyaa' : 107)
Dan Nabi Muhammad SAW juga utusan
Allah untuk orang Badui yang tinggal di gurun sebagaimana dia utusan Allah
untuk ilmuwan sekarang ini yang dipenuhi alat-alat laboratorium modern. Dia
adalah utusan Allah untuk semua manusia di setiap saat. Sebelum Nabi Muhammad
SAW setiap rasul diutus semata-mata untuk kaumnya sendiri. . .
"Kamu hanyalah seorang pemberi
peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. " (QS ar-Ra'ad : 7)
Akan tetapi, pesan Nabi Muhammad SAW
adalah untuk seluruh umat manusia, dan untuk alasan itulah Allah memberi
bukti yang mendukung pesan Nabi Muhammad SAW Bukti ini berbeda dengan
bukti-bukti yang diberikan kepada nabi-nabi sebelumnya. Bukti kerasulan yang
terdahulu hanya dilihat pada zamannya dan kemungkinan generasi setelah
mereka. Kemudian Allah menurunkan rasul yang baru, yang didukung dengan
keajaiban-keajaiban baru, untuk membangkitkan kepercayaan kaumnya. Akan
tetapi, Nabi Muhammad SAW karena dipersiapkan sebagai rasul yang terakhir
sampai Hari Kebangkitan, Allah memberinya mukjizat yang abadi sebagai bukti
yang mendukung, yaitu al-Quran.
Jika kita bertanya kepada orang
Yahudi atau Nasrani yang menunjukkan kepada kita mukjizat Nabi Musa AS atau
Nabi Isa AS yang mungkin sebagai berkah dan perjanjian Allah kepada mereka,
maka keduanya akan menyampaikan ini tidak dalam jangkauan manusia untuk
mempertunjukkan kembali beberapa mukjizat sekarang. Nabi Musa memiliki
mukjizat tongkat yang tidak dapat diciptakan atau Nabi Isa AS diminta untuk
menghidupkan kembali orang dari kematian. Untuk kita sekarang,
mukjizat-mukjizat ini tidak lebih hanya menjadi laporan sejarah. Tetapi jika
seorang Islam ditanya tentang mukjizat terbesar Nabi Muhamad SAW dia dapat
menunjukkan al-Quran. Al-Quran adalah sebuah mukjizat yang meninggalkan bekas
di tangan kita. Al-Quran adalah buku yang terbuka untuk semua orang untuk
mengujinya.
Sebagaimana firman Allah di dalam
al-Quran:
"Katakanlah: Apakah keterangan
(saksi) yang paling besar? Katakanlah: Allah, Dia menjadi saksi antara aku
dan kamu. Dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku, supaya dengan itu aku dapat
memberi pengertian kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran
kepadanya. " (QS al-An'am : 19)
Alam yang menakjubkan dari al-Quran
di mana terletak pengetahuan di dalamnya. Allah Yang Maha Agung berfirman:
". . . tetapi Allah mengakui
al-Quran yang diturunkan Nya kepadamu (Muhammad), Allah menurunkannya dengan
ilmu Nya. " (QS anNisa : 166)
Oleh karena itu, para ilmuwan di
zaman kita dan para sarjana, profesor di beberapa universitas yang memimpin pemikiran
manusia, memiliki kesempatan untuk menguji pengetahuan yang ditemukan dalam
firman Allah. Pada zaman sekarang, para ilmuwan telah mengungguli dalam
penemuan alam semesta, akan tetapi al-Quran lebih dulu telah menjelaskan alam
semesta dan sifat alami manusia sebelumnya. Sehingga, apa hasilnya?
Kami menghadirkan Profesor Emeritus
Keith Moore, salah satu dari ilmuwan dunia yang terkemuka dalam bidang
Anatomi dan Embriologi. Kami bertanya kepada Profesor Moore untuk memberikan
analisis ilmiah dari beberapa versi al-Quran secara spesifik kepada kita dan
hadis mengenai lapangannya secara khusus.
ProfesorMoore adalah penulis buku yang berjudul "The Development
Human". Dia adalah Profiesor Emeritus ahli Anatomi dan Sel Biologi
Universitas Toronto, Kanada, di mana dia Ketua Jurusan Basic Sciences,
Fakultas Kesehatan, dan selama 8 tahun Ketua Jurusan Anatomi. Prof. Moore sebelumnya juga mengabdi pada
Universitas Winndipeg, Kanada, selama sebelas tahun. Dia mengepalai beberapa
Internasional Associations of Anatomist and the Counalofthe Union of
Biological Science. Profesor Moore juga terpilih anggota Royal Medical
Associations of Canada, the Intemational Academy of Cytology, the Union of
American Anatomist dan the Union of North dan South American Anatomist, dan
pada tahun 1984 menerima penghargaan yang terkenal dalam bidang anatomi di
Kanada, JCB Grant Award dari the Canadian Association of Anatomist. Dia
menerbitkan beberapa buku di klinik Anatomi dan Embriologi, delapan dari buku
ini digunakan sebagai referensi di sekolah medis dan talah diterjemahkaii ke
dalam enam bahasa.
Ketika kami bertanya kepada Profesor
Moore untuk memberikan analisis kepada kami tentang ayat al-Quran dan sabda nabi, maka dia
terkejut. Dia heran bagaimana Nabi Muhammad SAW pada 14 abad yang lalu dapat
mendeskripsikan embrio dan fase perkembangannya secara detail dan akurat,
yang mana para ilmuwan untuk mengetahui hal itu baru tiga puluh tahun
terakhir. Akan tetapi, keterkejutan Profesor Moore itu berkembang begitu
cepat menjadi kekaguman terhadap wahyu dan petunjuk ini. Dia memperkenalkan
sudut pandang ini secara intelektual dan lingkungan ilmiah. Dia juga memberi sebuah surat pada
kesesuaian embriologi modern dengan al-Quran dan Sunnah, di mana dia
menyatakan sebagai berikut: "Ini merupakan kesenangan yang besar bagi
saya untuk membantu mengklarifikasi pernyataan di dalam al-Quran tentang
perkembangan manusia. Telah jelas bagi saya bahwa pernyataan yang datang
kepada Nabi Muhammad pasti dari Allah atau Tuhan sebab hampir semua pengetahuan
tidak ditemukan sampai beberapa abad terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah. "
Pertimbangan yang terkenal dan
dihormati ilmuwan embriologi ini dinyatakan atas pembelajaran ayat al-Quran sesuai dengan disiplinnya. Dan
kesimpulannya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Allah berfirman di
dalam al-Quran tentang tingkatan penciptaan manusia:
"Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik. " (QS al-Mukminun : 12-14)
Kata alaqah dalam bahasa Arab
memiliki tiga arti. Pertama, berarti pacet atau lintah; kedua, berarti
sesuatu yang tertutup; dan ketiga, berarti segumpal darah.
Dalam perbandingan lintah air tawar
dengan embrio pada tingkat alaqah, Profesor Moore menemukan persamaan
yang besar di antara keduanya. Dia menyimpulkan bahwa embrio selama tingkatan
alaqah kenampakannya mirip dengan lintah itu. Profesor Moore
menempatkan gambar sisi embrio dengan sisi gambar seekor lintah. Dia
memperlihatkan gambar gambar ini kepada para ilmuwan di beberapa konferensi.
Arti kedua dari kata alaqah adalah
sesuatu yang tergantung. Hal ini dapat kita lihat dalam penggabungan embrio
dengan uterus dalam rahim ibu selarna masa alaqah. Arti ketiga kata alaqah
adalah segumpal darah. Hal ini berarti, sebagaimana yang diungkapkan
Profesor Moore, bahwa embrio selama selama fase alaqah melalui
kejadian di dalam, seperti formasi darah di dalam pembuluh darah tertutup,
sampai putaran metabolisme yang dilengkapi dengan plasenta. Selama fase alaqah,
darah ditarik di dalam pembuluh darah tertutup dan itulah mengapa embrio
tampak seperti segumpal darah, tampak juga seperti lintah. Kedua deskripsi
itu dijelaskan secara menakjubkan dengan kata alaqah di dalam
al-Quran.
Bagaimana Nabi Muhammad SAW
kemungkinan telah mengetahui dirinya. Profesor Moore juga mempelajari embrio
saat fase mudghah (gumpalan seperti zat/ substansi). Dia mengambil
lempengan tanah liat yang kasar dan mengunyahnya ke dalam mulut. Kemudian
membandingkan lempengan itu dengan sebuah gambar embrio saat fase mudghah.
Profesor Moore menyimpullkan bahwa embrio saat fase mudghah tampak
jelas seperti gumpalan zat. Beberapa majalah di Kanada menerbitkan beberapa
pernyataan Profesor Moore. Lagi pula, dia menjelaskan dalam tiga acara TV di
mana dia menyoroti kesesuaian ilmu pengetahuan modern dengan apa yang
tersebut di dalam al-Quran selama 1400 tahun. Akibatnya, Profesor Moore
ditanya dengan pertanyaan seperti berikut: "Apakah hal ini berarti kamu
percaya bahwa al-Quran itu firman Allah?" Kemudian beliau menjawab:
"Saya tidak menemukan kesulitan dalam penemuan hal ini." Profesor Moore
juga ditanya: "Bagaimana Anda percaya dengan Nabi Muhammad SAW jika Anda
masih percaya dengan Yesus Kristus?" Dia menjawab: "Saya percaya
keduanya, karena keduanya dari sekolah yang sama."
Dengan demikian, semua ilmuwan modern
yang ada di dunia sekarang ini datang untuk mengetahui bahwa al-Quran itu
adalah pengetahuan yang diturunkan dari Allah.
"Akan tetapi Allah mengakui al
Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu Nya. . .
. . .. " (QS an Nisa : 166)
Hal ini juga diikuti bahwa ilmuwan
modern tidak menemukan kesulitan dalam mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah utusan Allah.
|
BAB 4: Fase Penciptaan Manusia (B)
|
BAB EMPAT
Fase Penciptaan Manusia (B)
Buku berjudul "Perkembangan
Manusia" yang ditulis Profesor Keith Moore telah diterjemahkan ke
dalam delapan bahasa. Buku ini dijadikan referensi penelitian ilmiah, dan
dipilih oleh Komite Khusus di Amerika Serikat sebagai buku terbaik yang
ditulis oleh satu orang. Kami bertemu dengan penulis buku ini dan menjelaskan
kepadanya beberapa ayat al-Quran dan hadis yang berkaitan dengan spesialisnya
di bidang embriologi.
Profesor Moore meyakinkan keterangan
kami, sehingga kami mengajukan pertanyaan sebagai berikut: "Anda menyebutkan
di buku Anda bahwa pada abad pertengahan tidak ada kemajuan dalam ilmu
pengetahuan dalam bidang embriologi dan hanya sedikit yang tahu pada saat
itu. Pada saat yang sama, al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
beliau mengajarkan kepada masyarakat sesuai dengan apa yang Allah turunkan
kepadanya. Di dalam al-Quran Juga menjelaskan gambaran penciptaan
manusia secara detail dan perkembangan manusia pada fase yang berbeda. Anda adalah seorang ilmuwan yang ternama, namun, mengapa Anda tidak membela
kebenaran dan menyebutkan kebenaran ini di dalam buku Anda?" Beliau
menjawab: "Anda memiliki bukti dan saya tidak. Jadi, mengapa Anda
tidak mempresentasikan hal itu kepada kami?"
Kami melengkapinya dengan bukti dan
Profesor Moore ternyata terbukti menjadi seorang ilmuwan yang ternama. Dalam
bukunya edisi ketiga, dia membuat beberapa tambahan. Buku ini telah
diterjemahkan, sebagaimana yang kami sebutkan sebelumnya ke dalam delapan
bahasa, termasuk bahasa Rusia, Cina, Jepang, Jerman, Italia; Portugis, dan
Yugoslavia. Buku ini dapat dinikmati karena sudab tersebar ke seluruh dunia
dan dibaca beberapa ilmuwan dunia yang terkenal.
Profesor Moore menyatakan di dalam
bukunya tentang Abad Pertengahan bahwa:
"Perkembangan ilmu pengetahuan
berjalan secara lambat dari zaman pertengahan dan ada sedikit perkembangan
penyelidikan dalam hal embriologi yang diusahakan selama abad ini sebagaimana
yang telah kita ketahui. Hal ini dijelaskan di dalam al-Quran, kitab suci
umat Muslim, manusia diciptakan dari sebuah campuran pengeluaran dari
laki-laki dan perempuan. Beberapa referensi yang lain menyebutkan bahwa
penciptaan manusia itu dari setetes mani (sperma) dan juga diharapkan bahwa
hasil dari organisme itu terbentuk dalam janin perempuan seperti sebuah biji
enam hari setelah permulaan (blastosit manusia mulai tertanam sekitar enam
hari setelah pembuahan).
Al-Quran juga menyebutkan bahwa
setetes mani itu berkembang menjadi segumpal darah yang membeku. Penanaman
blastosit atau secara spontan gagal/gugur akan menyerupai segumpal darah
secara konsep. Embrio juga dikatakan mirip segumpal zat/substansi seperti
permen karet atau kayu (sesuatu yang mirip dengan gigi yang menandakan
gumpalan zat).
Perkembangan embrio menjadi manusia
pada hari keempat puluh sampai keempat puluh dua dan tidak lama kemudian fase
ini mirip embrio binatang. Pada fase ini, embrio manusia mulai memperoleh
sifat-sifat manusia. Al-Quran juga menjelaskan bahwa pertumbuhan embrio
mengalami tiga kegelapan, pertama, dinding perut depan (ibu), kedua,
dinding uterus, ketiga, membran Amniokhorionik. Ruangan yang tidak
mengizinkan memperbincangkan beberapa referensi Yang menarik lainnya yang
berkaitan dengan pertumbuhan manusia sebelum dilahirkan yang muncul di dalam
al-Quran.
Hal ini sesuai dengan apa yang telah
ditulis Prof. Moore di dalam bukunya. Segala puji bagi Allah. Dan sekarang
telah disebarkan ke seluruh dunia. Kesesuaian antara ilmu pengetahuan dan
al-Quran ini menjadikan kewajiban bagi Profesor Moore untuk menjelaskan hal ini
di dalam bukunya. Dia menyimpulkan bahwa klasifikasi modern dari fase
perkembangan embrio yang telah diterima di seluruh dunia tidaklah mudah atau
lengkap. Hal ini tidak menolong pemahaman dari perkembangan fase embrio,
sebab fase itu menurut basis angka, yaitu fase 1, fase 2, fase 3, dan seterusnya. Pembagian yang dijelaskan di dalam
al-Quran tidak tergantung dengan sistem basis angka. Al-Quran mendasarkan
pada perbedaan sesuai bentuk yang dilewati embrio agar mudah diidentifikasi.
Al-Quran menjelaskan fase
perkembangan janin sebelum kelahiran sebagai berikut: Nutfah yang berarti
"tetesan" atau air yang sedikit jumlahnya, alaqah yang
berarti struktur seperti lintah, mudghah yang berarti struktur seperti
kunyahan, `idhaam yang berarti tulang atau kerangka, kisaa ul-idham
bil-laham yang berarti daging pembungkus tulang atau otot, dan an-nash'a
yang berarti bentuk janin yang jelas. Profesor Moore telah mengetahui
bahwa bagian ayat al-Quran ini benarbenar berdasarkan pada fase pertumbuhan
janin sebelum masa kelahiran. Dia memberi cacatan bahwa bagian ini
menunjukkan penggambaran secara ilmiah yang elegan yang mencakup banyak hal
dan praktik.
Dalam suatu konferensi, Profesor
Moore menyatakan sebagai berikut: Embrio berkembang di dalam kandungan ibu
atau dilindungi uterus dengan tiga selubung atau lapisan, sebagaimana
yang ditunjukkan dalam kaca mikroskop. (A) Menggambarkan dinding perut depan,
(B) Dinding Uterus (C) Membran Amniokhorinik. Sebab fase embrio manusia ini
kompleks, memperlihatkan kelanjutan dari proses perubahan selama pertumbuhan,
telah diusulkan bahwa sistem klasifikasi baru dapat dikembangkan dengan
penggunaan istilah yang tersebut di dalam al-Quran dan Sunnah. Usulan ini
sangat sederhana, luas, dan sesuai dengan ilmu pengetahuan tentang embriologi
sekarang ini.
Studi al-Quran dan hadis secara
intensif empat abad terakhir telah menurunkan sistem klasifikasi embrio
manusia yang menakjubkan sejak al-Quran diturunkan pada abad ketujuh.
Meskipun Aristoteles, penemu ilmu pengetahuan tentang embriologi, menyadari
bahwa pertumbuhan embrio anak ayam pada fase dari penelitiannya terhadap
telur ayam pada abad keempat. Dia tidak memberikan penjelasan secara
mendetail tentang fase ini. Sejauh yang diketahui dari sejarah embriologi,
hanya sedikit yang tahu tentang fase dan klasifikasinya embrio manusia sampai
abad kedua puluh. Untuk alasan tersebut, gambaran embrio manusia di dalam
al-Quran itu tidak berdasarkan ilmu pengetahuan secara ilmiah pada abad
ketujuh. Hanya kesimpulan yang masuk akal bahwa gambaran ini diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW.
Beliau tidak
dapat mengetahui secara mendetail sebab beliau seorang yang buta huruf, yang
sama sekali tidak mengenyam pendidikan ilmiah.
Kami mengatakan kepada Profesor
Moore, “Apa yang Anda katakan adalah benar, tetapi kebenaran itu kurang
mutlak dibandingkan dengan bukti yang telah kami tunjukkan kepada Anda dari
al-Quran dan sunnah yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan embriologi
khususnya. Oleh karena itu, mengapa Anda tidak mengerjakan kebenaran dan sama
sekali tidak membawa cabang dari ayat-ayat al-Quran dan hadis yang
berhubungan dengan bidang spesialisasi atau keahlian Anda?”
Profesor Moore mengatakan bahwa dia
telah memasukkan beberapa referensi yang sesuai pada tempat yang cocok dalam
sebuah buku khusus ilmiah. Akan tetapi, dia akan mengundang kami untuk
membuat beberapa tambahan secara Islami, yang berkaitan dengan ayat-ayat
al-Quran dan Hadis Nabi dan menyoroti berbagai macam aspek yang menakjubkan
agar dimasukkan pada tempat yang cocok di dalam buku.
Hal ini telah dikerjakan dan
akibatnya Profesor Moore menulis sebuah perkenalan untuk tambahan tentang
Islam dan hasilnya dapat Anda lihat dalam buku ini. Setiap halaman berisi
fakta tentang ilmu pengetahuan embriologi, kami telah menjelaskan beberapa ayat
alQuran dan hadis yang membuktikan bahwa al-Quran dan sunnah tidak dapat
ditiru. Apa yang kami saksikan sekarang Islam menjadi berkembang ke daerah
baru yang di dalamnya berisi keadilan dan tidak memihak pikiran orang.
|
BAB 5: Fase Embrio
|
BAB LIMA
Fase Embrio
Kami perkenalkan Prof. G.C. Goeringer
kepada Anda. Dia adalah Direktur Kursus dan Direktur Asosiasi Ahli Kesehatan
Embrio di Jurusan Biologi Sel, Sekolah Kedokteran Universitas Georgetown,
Washington DC. Kami bertemu dengannya dan menanyakan apakah dalam sejarah embriologi ada beberapa sebutan fase yang berbeda
dari pertumbuhan embrio dan apakah ada buku tentang embriologi pada zaman
Nabi Muhammad SAW atau beberapa abad setelahnya yang mana menyebutkan bermacam-macam fase atau apakah pembagian
fase yang berbeda ini hanya datang untuk dilketahui pada pertengahan abad
kesembilanbelas. Dia berkata bahwa Yunani
Kuno memperhatikan studi embriologi dan beberapa dari mereka mencoba
menggambarkan apa yang terjadi dengan janin dan bagaimana pertumbuhannya.
Kami setuju dengannya bahwa Aristoteles di antara mereka, mencoba menguraikan
beberapa teori pada suatu subjek tetapi apakah ada beberapa sebutan yang
dibuat dari fase ini?
Kami tahu bahwa fase ini tidak
diketahui sampai pertengahan abad kesembilan belas dan tidak ditunjukkan
sampai awal abad kedua puluh. Setelah diskusi yang panjang, Profesor
Goeringer setuju bahwa tidak ada sebutan fase-fase ini. Dengan demikian, kami
menanyakannya jika ada beberapa terminologi secara khusus menggunakan
persamaan fase-fase ini yang mana telah ditemukan di dalam al-Quran. Namun
jawabannya negatif. Kami menanyakannya: "Apakah pendapat Anda tentang
istilah ini yang mana : al-Quran menggunakan untuk
menggambarkan fase yang dilewati janin?" Setelah diskusi yang panjang,
dia menunjukkan sebuah studi pada konferensi tentang kedokteran di Saudi
Arabia yang kedelapan. Dia menyebutkan dalam studinya tentang dasar
ketidaktahuan seseorang dalam fase-fase ini. Dan juga mendiskusikan secara
komprehensif dan ketelitian ayat al-Quran dalam penggambaran pertumbuhan
janin secara ringkas dan meluas yang membawa kebenaran secara menyeluruh.
Mari kita dengarkan penjelasan pendapat dari Profesor Goenger:
"Dalam kaitannya dengan ayat alQuran
yang berarti penggambaran pertumbuhan manusia secara komprehensif dari
percampuran gamet dengan organogenesis. Tidak ada
perbedaan dan rekaman yang lengkap dari pertumbuhan manusia seperti
klasifikasi istilah dan penggambaran kehidupan sebelumnya. Kebanyakan, jika
tidak semua hal, gambaran ini mendahului beberapa abad rekaman fase yang
bervariasi dari embrio manusia dan rekaman pertumbuhan yang berhubungan
dengan janin dalam literatur ilmiah tradisional. "
Diskusi dengan Profesor Georinger
membawa kami untuk berbicara tentang fakta bahwa penemuan baru-baru ini
menghapuskan beberapa kontroversi. Meskipun kelahiran Nabi Isa itu suci yang
telah menjadi kepercayaan orang-orang Nasrani selama berabad-abad, beberapa
di antara umat Nasrani bersikeras bahwa Nabi Isa harus memiliki seorang ayah,
sebagai kelahiran yang suci "secara ilmiah adalah hal yang tidak
mungkin". Mereka memperdebatkan hal ini dan kemungkinan mereka tidak
tahu, bahwa ada kemungkinan penciptaan tanpa seorang ayah. Al-Quran menjawab
mereka dan memberikan contoh penciptaan Nabi Adam AS. Sebagaimana firman
Allah SWT:
"Sesungguhnya misal (penciptaan)
Isa di sisi Allah adalah seperti penciptaan Adam, Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah" (seorang manusia),
maka jadilah dia. " (QS Ali Imran : 59)
Ada tiga tipe penciptaan:
1. Nabi Adam AS diciptakan tanpa
seorang ayah maupun ibu.
2. Hawa diciptakan tanpa seorang ibu.
3. Nabi Isa AS diciptakan tanpa
seorang ayah.
Oleh karena itu, hanya Allah yang
bisa menciptakan Adam tanpa seorang ayah maupun ibu yang juga bisa
menciptakan Nabi Isa AS dari seorang ibu tetapi tanpa seorang ayah. Namun
demikian, umat Nasrani masih melanjutkan perdebatan mereka meskipun Allah
telah mengirim bukti petunjuk kepada mereka setelah adanya bukti. Kemudian,
ketika mereka tetap mempertahankan kontroversi ini, mereka menjawab bahwa
mereka tidak pernah melihat atau mendengar seseorang yang diciptakan tanpa
seorang ayah dan seorang ibu. Tetapi ilmu pengetahuan modern sekarang telah
mengungkapkan bahwa beberapa binatang yang ada di muka bumi ini dilahirkan
dan direproduksi tanpa perbuatan dari spesies jantan. Sebagai contoh, lebah
jantan memiliki telur tidak lebih dari satu yang mana telur tersebut tidak
dibuahi oleh pejantan, sedangkan telur yang dibuahi pejantan itu berfungsi
sebagai betina. Lagi pula, lebah jantan diciptakan dari telur ratu tetapi
tidak mengalami pembuahan dari pejantan. Ada beberapa contoh lain selain
contoh binatang ini di muka bumi. Terlebih Iagi manusia sekarang memiliki
peralatan ilmiah yang membangkitkan semangat telur betina dari beberapa
organisme untuk itulah telur ini berkembang tanpa pembuahan dari pejantan.
Mari kita baca perkataan Profesor Goeringer:
"Pada tipe dari pendekatan ini,
telur tanpa pembuahan dari beberapa spesies amphibi dan mamalia tingkat lebih
rendah dapat diaktifkan dengan peralatan mekanik (seperti tusukan jarum),
fisik (seperti goncangan yang panas) atau peralatan kimia dengan sejumlah zat
kimia yang berbeda dan melanjutkan untuk kemajuan pertumbuhan fase. Dalam
beberapa spesies, tipe pertumbuhan partenogenetik ini alami. "
Allah telah memberikan jawaban dengan
pasti kepada kita dan Dia menggunakan Adam, bagi orang yang percaya, sebagai
contoh ada manusia yang tidak memiliki ayah maupun ibu. Beberapa umat Nasrani
meyakini hal ini sebagai sebuah penyimpangan dari kenyataan bahwa manusia
dapat lahir tanpa seorang ayah. Oleh karena itu, Allah menunjukkan mereka
sebuah analogi manusia yang tidak memiliki ayah dan ibu, yaitu Nabi Adam AS.
Sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam al-Quran, surat Ali Imran: 59.
Allah berkehendak bahwa ada kemajuan
ilmu pengetahuan dan penemuan yang membuktikan kebenaran setelah datangnya
kebenaran yang telah diturunkan di dalam al-Quran. Inilah jalan bahwa
ayat-ayat dalam kitab suci itu diturunkan dengan perjalanan waktu yang lama.
Ayat-ayat ini dipelajari para sejarawan dan ilmuwan yang terkemuka dari agama
kita dan generasi yang akan datang. Ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis
dalam mengkaji keajaiban al-Quran.
"Dan orang-orang yang diberi
ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Terpuji." (QS Saba' : 6)
"Dan sesunguhnya kamu akan
mengetahui (kebenaran) berita al-Quran setelah beberapa waktu lagi. " (QS Shaad : 88)
"Untuk tiap-tiap berita (yang
dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan
mengetahui. " (QS al-An'am : 67)
"Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Quran itu adalah benar. Dan
apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu. " (QS Fushshilat : 53)
|
BAB 6: Pekembangan Janin
|
BAB ENAM
Pekembangan Janin
Kami menghadirkan kepada Anda Profesor Marshal Johnson, Profesor Emeritus
Anatomi dan Perkembangan Biologi di Thomas Jefferson, Univeritas
Philadelphia, Pennsylavia, Amerika Serikat. Selama 22 tahun, dia seorang ahli
anatomi, Ketua Jurusan Anatomi dan Direktur Institut Baugh Daniel. Dia juga
Presiden Perhimpunan Teratologi. Dia menulis lebih dari 200 judul buku yang
telah diterbitkan. Ketika kami bertemu dengan Profesor Johnson pada Konferensi
Medis ketujuh di Saudi Arabia, dalam sebuah kepanitian khusus yang dibentuk
untuk penyelidikan dan investigasi bukti-bukti ilmiah di dalam al-Quran dan
Sunnah.
Ketika kami bertemu dalam kepanitiaan
yang sama, Profesor Johnson bertanya kepada kami apa yang dikerjakan
kepanitiaan kita? Kami mengatakan bahwa subjek studi kita adalah hubungan
antara al-Quran dan sunnah yang telah 1400 tahun lalu dan apa yang telah
dikatakan ilmuwan modern kepada kita. Kemudian dia menambahkan, seperti apa
contohnya? Kami menjawab: sebagai contoh, ilmu pengetahuan modern
menjelaskan bahwa pertumbuhan manusia sebelum masa kelahiran mengalami
beberapa fase, sedangkan alQuran juga menjelaskan fase ini kepada kita 1400
tahun yang lalu.
Profesor Johnson terkejut ketika mendengar
uraian kami. Dia menyampaikan perasaannya dengan perkataan yang simpel:
"Tidak, tidak? Jenis perkataan apa itu?"
Kami paham bahwa pernyataan tadi
langsung mengejutkannya. Kami tahu bahwa dia termasuk salah satu ilmuwan
Amerika Serikat. Kami tentu juga tahu bahwa penemuan mikroskop pada abad
ke-16, seluruh dokter pada abad ketujuh belas percaya bahwa kesucian seorang
manusia berawal di dalam air mani laki-laki, khususnya di dalam sperma
laki-laki. Gambar ini yang digunakan petunjuk untuk ilmuwan pada abad ke-17
dan pertengahan abad ke-18, untuk mendukung kepercayaan mereka bahwa manusia
diciptakan dari keseluruhan sperma laki-laki. Tetapi tidak lama kemudian,
ovum ditemukan 5 tahun setelah penemuan sperma. Dengan jalan ini mereka
mengabaikan aturan manusia pada abad ke-18, sebagaimana yang mereka abaikan
kepada perempuan pada abad ke-17.
Hal ini masih berlanjut sampai abad
ke-19, ketika para ilmuwan menemukan pertumbuhan embrio manusia yang terjadi
dalam beberapa fase yang berturutturut. Alasan inilah yang kami informasikan
kepada Profesor Johnson bahwa al-Quran juga menyebutkan hal itu pada 1400
tahun yang lalu. Kemudian dia menahan dan berteriak: "Tidak,
tidak!" Jadi, kita berbelok menanganinya sebuah kopian al-Quran dan
rnenunjukkan kepadanya ayat berikut yang dia membacanya dalam terjemahan
bahasa Inggris.
"Mengapa kamu tidak percaya akan
kebenaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam
beberapa tingkatan kejadian. " (QS Nuh : 13 -14)
Kemudian kami menunjukkan ayat berikut:
".. .Dia menjadikan kamu
dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan . . . " (QS
az-Zumar : 6)
Hingga di sini, Profesor Johnson
duduk dan berkata: `Apakah hal ini dapat dijelaskan dalam tiga kemungkinan? Pertama,
bahwa hal ini merupakan kejadian yang kebetulan belaka. Dengan demikian
kami mengumpulkan lebih dari 25 teks dan menunjukkan kepadanya. Kemudian kami
bertanya: "Apakah mungkin semua teks ini rnerupakan kebetulan saja?
Terlebih lagi kitab suci al-Quran memberikan nama setiap fase ini. Pertama, nutfah
atau tetesan cair, kedua, alaqah atau seperti zat/lintah, ketiga,
mudghah atau gumpalan seperti zat, keempat, menjadi tulang, dan
selanjutnya tulang itu dibungkus dengan daging. Dapatkah semua kejadian ini
dikatakan hanyalah suatu kebetulan?" Dia dengan bertekat bulat menjawab:
"Tidak".
Kemudian kami menunjukkan: “Apa yang
membekas pada Anda?" Dia berkata: "Kemungkinan bahwa Muhammad
dianggap sebagai mikroskop yang sangat kuat".
Kami berkata: "Anda tahu bahwa
hal-hal kecil dan ilmu pengetahuan. khusus telah dijelaskan di dalam al-Quran
yang hanya dapat diperoleh lewat mikroskop yang sangat kuat. Dan setiap orang
yang memiliki mikroskop yang sangat kuat juga memiliki teknologi yang sangat
tinggi, yang pasti tercermin dalam kehidupan sehari-hari, rumah, makanan,
kantor, mengatur perang, mencari perdamaian, dan lain-lain. Dan Anda tahu
bahwa kemajuan teknologi adalah sebuah proses kumulatif warisan penumpukan,
berjalan terus dan membuktikan dari satu generasi ke generasi lain."
Profesor Johnson tertawa dan berkata:
"Pada kenyataannya, saya melihat mikroskop pertama kali ditemukan di
dunia. Hal ini tidak diperbesar lebih dari beberapa kali dan tidak
ditunjukkan sebuah gambar yang jelas."
Nabi Muhammad SAW tidak pernah
memiliki peralatan ilmiah atau mikroskop. Hanya hal itu yang mengingatkan
kita untuk mengatakan bahwa dia adalah seorang utusan Allah. Setelah ini,
Profesor Johnson mulai tertarik dalam mengkaji bukti-bukti ilmiah di dalam
al-Quran, memusatkan penyelidikannya pada pertumbuhan fase embrio. Sedangkan
Profesor Moore mendiskusikan hal lain tentang penampakan fetal eskternal,
Profesor Johnson memusatkan presentasinya pada penggambaran al-Quran secara
mendetail dari janin, baik dari internal maupun eksternal.
Profesor Johnson berkata:
"Secara ringkasnya, alQuran tidak hanya menggambarkan bentuk
pertumbuhan secara eksternal, tetapi juga menekankan pada fase internal, fase
dari sisi dalam embrio, penciptaan dan pertumbuhan, menekankan pada kejadiankejadian
utama yang diakui ilmu pengetahuan zaman sekarang."
Sebagai contoh, mudghah atau
gumpalan seperti zat, salah satu benda yang digunakan ProfesorJohnson sebagai
petunjuk. Beberapa mudghah ini menunjukkan kenampakan luar embrio
bentuk kurva dan dengan kenampakan penonjolan dan tanda-tanda lekukan yang
menyerupai gigi. Kami memperhatikan teguk dan lekuk, juga memperhatikan
permukaan garis, yang mana semuanya ini memberikan embrio keistimewaannya
tersendiri di mana embrio pada saat fase ini hanya bertambah satu sentimeter
panjangnya.
Jika kami membuat sebuah irisan dalam
embrio dan membedah organ bagian dalam, kami akan menemukan sebagian besar
mereka telah terbentuk, yang tampak nyata di sini. Kita juga dapat melihat
dari gambar ini bahwa sel-sel itu telah terbentuk meskipun yang lain belum
terbentuk secara sempurna.
Bagaimana kita dapat menggambarkan
embrio ini? Apa yang kita lakukan? Dapatkah kita melengkapi penciptaan ini?
Kemudian kita menggambarkan bagian yang telah tercipta. Dan jika kita
mengatakan ini adalah sebuah ciptaan yang belum selesai, kemudian kita
menggambarkan bagian yang belum sempurna, pertanyaan yang akan muncul adalah:
Apakah ini ciptaan yang sempurna ataukah belum sempurna? Tidak ada penjelasan
yang lebih bagus dari fase embriologenesis dibanding dengan penggambaran ayat
al-Quran sebagai berikut:
"... mudghah (segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan tidak sempurna. . . " (QS al-Hajj: 5)
Di sinilah Profesor Marshal Johnson
memberikan kesimpulan dalam penelitiannya: "Sebagai seorang ilmuwan,
saya hanya dapat menguraikan yang dapat saya lihat secara spesifik. Saya
dapat memahami katakata yang diterjemahkan dari al-Quran kepada saya.
Sebagaimana contoh yang telah saya berikan sebelumnya, jika saya mengubah
urutan diri saya menuju zaman pada saat itu, ketahuilah bahwa saya mengetahui
penggambaran hal itu sekarang ini. Saya tidak dapat menggambarkan hal yang
telah dideskripsikan. Saya tidak memiliki petunjuk untuk pembuktian konep
itu bahwa seseorang ini, Muhammad, harus mengembangkan informasi ini dari
suatu tempat. Jadi, saya tidak menemukan perbedaan di sini dengan konsep yang
berkaitan dengan Ketuhahan yang terlihat di dalam apa yang telah ditulis.
Ya, inilah petunjuk. Jalan yang hanya
meninggalkan orang untuk mengikuti contoh ilmuwan-ilmuwan besar itu,
pengetahuan bahwa Allah menurunkan Nabi Muhammad SAW sebagai buku ilmu
pengetahuan dari Allah. Allah telah berjanji bahwa manusia suatu saat akan
menemukan tanda-tanda kebesaran Allah yang telah ditujukan di dalam al-Quran
sebagai kitab kebenaran yang telah diturunkan Allah."
|
BAB 7: Munculnya Penyakit Baru Akibat Penyebaran Gatal
|
BAB TUJUH
Munculnya Penyakit Baru Akibat Penyebaran Gatal
Profesor TVN Persaud berkata:
"Tiidak ada kesulitan dalam pemikiran saya yang berkenaan bahwa ini
adalah sebuah wahyu dari Tuhan atau petunjuk yang diturunkan kepadanya dengan
pernyataan sebagai berikut.
Kami menghadirkan kepada Anda
Profesor TVN Persaud, ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak, dan ahli
ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winniverg,
Menitoba Kanada. Di sana, ia menjabat Ketua Jurusan Anatomi selama 10 tahun.
Profesor Keith Moore memperkenalkan Prof. Persaud kepada kami dan mengira
bahwa ada tiga pemikiran bebas sarjana dan ilmuwan yang mana keasyikan utamanya
akan pencarian kebenaran. Profesor Persaud adalah salah satu dari semua itu.
Dia seorang yang terkenal dalam bidangnya dan penulis maupun editor dari 22
buku dan telah diterbitkan lebih dari 181 dokumen ilmiah. Tahun 1991, dia
menerima JCB Grant Award dari Asosiasi Ahli Anatomi Kanada. Dia juga
memasukkan beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi di dalam bukunya yang dia
presentasikan pada beberapa konferensi yang dia ikuti. Di bawah ini salah
satu hadis yang dipakai Profesor Persaud:
Ketika janin telah melewati 42 malam,
Allah menurunkan malaikat untuk membentuk dan menciptakannya pendengaran,
penglihatan, kulit, daging dan tulang. Kemudian malaikat itu bertanya,
Ya Allah laki laki atau perempuankah. Dan Allah memutuskan apa yang Dia
kehendaki dan malaikat memeriksanya (Shahih Mutir)
Gambar yang menunjukkan janin berumur
35 hari tidak membentuk bentuk manusia. Dengan adanya gambar tersebut
menunjukkan gambar janin yang sama pada saat berumur 42 hari. Profesor
Persaud lebih lanjut berkata, kita ddak dapat melihat bentuk manusia. Kami
melihat gambar ilustrasi ini dibuat oleh CIBA, yang menggambarkan janin yang
berumur 42 hari. Satu minggu kemudian, selama minggu ketujuh, setelah hari
ke-42, gambar berubah lebih sempuma. Hadis Nabi yang berhubungan dengan hal
ini yaitu:
Ketika janin telah melewati 42 malam,
Allah menurunkan malaikat untuk menentukan dan menciptakannya pendengaran,
penglihatan, kulit, otot daging, dan tulang.
Profesor Persaud mempresentasikan
beberapa penemuannya yang berkenaan hubungan antara alQuran dan Sunnah
dengan ilmu pengetahuan modern. Di bawah ini hadis lain yang dipelajari
Profesor Persaud dan membuatnya subjek dari salah satu presentasinya:
“Jika hal yang cabul yang ada di
antara masyarakat dan kemudian tampak sebagai hal yang umum dan dipraktikkan
secara terbuka, wabah dan penyakit baru yang tidak ada sebelum hal itu
berkembang di antara mereka. " (HR Ibnu Majah dan Hakim).
Mari kita lihat penjelasan Profesor
Persaud dari hadis ini. Hal ini dapat diterima secara luas bahwa penyakit ini
berubah di dalam leher rahim yang berhubungan dengan umur wanita, frekuensi
hubungan, dan jumlah pasangan. Beberapa ahli epidemiologi mempelajari yang
mengindikasikan secara jelas sebuah hubungan secara signifikan antara
kedapatan perkalian pasangan seksual dengan tingginya terjadinya terkena
kanker leher rahim. Akibat dan bahayanya dari hubungan seksual dengan siapa
saja dan penyimpangan seksual yang dipraktikkan pernah diperlihatkan di dalam
hadis ini pada 14 abad yang lalu. Kata "kekotoran" meliputi
perzinahan, persetubuhan di luar nikah. Saya katakan: homoseksual, sifat
kebinatangan, dan semua perbuatan seksual yang tidak wajar. Hal ini tidak
dapat dipandang dari segi apa pun secara luas, bahwa kita harus
mempertimbangkan Herpes dan HIV/AIDS sebagai contoh dari penyakit baru lain
dan pada kenyataannya pada saat ini penyaldt baru bagi kita tidak memiliki
obat.
Sekarang kita dapat memahami arti
dari hadis ini, sebab homoseksual, pelacuran, dan hal yang cabul menjadi
menyebar luas dan bahkan dilegalisasikan di beberapa negara Barat. Tidak lama
beberapa tahun setelah revolusi seksual yang menimbullcan penyakit itu,
Profesor Persaud membicarakan tentang menyebar luasnya penyakit itu seperti
HIV/AIDS merupakan permasalahan kesehatan yang serius sekarang ini. Katakata
Nabi Muhammad SAW itu memang benar. AIDS adalah contoh nyata dari penyakit
yang tidak ada pada generasi sebelumnya, tetapi sekarang berkembang pada
angka yang mengkhawatirkan. Sekarang, sebagian besar masyarakat khawatir jika
mereka kemungkinan tertular.
Kita harus berterima kasih kepada
Profesor Persaud atas usahanya. Kemudian kami menanyakan pendapat Profesor
Persaud yang sudah terkenal tentang fenomena ini dan yang telah dia teliti,
lalu dia menyatakan:
“Hal ini terlihat bagi saya bahwa
Muhammad adalah orang yang sangat luar biasa. Dia tidak dapat membaca maupun
menulis. Pada kenyataannya, dia seorang yang buta huruf. Kita berbicara pada
14 abad yang lalu. Kamu memiliki seorang buta huruf yang membuat pernyataan
sangat besar dan pernyataan yang menakjubkan kecermatannya tentang
keilmiahannya. Saya secara pribadi tidak dapat mengetahui bagaimana hal ini
bisa menjadi kesempatan belaka yang terlalu banyak kecermatannya seperti
Profesor Moore. Tidak ada kesulitan dalam pikiran saya mengenai wahyu yang
hebat itu yang diturunkan kepadanya dengan pernyataan pernyataan ini.
Al-Quran adalah sebuah kitab,
petunjuk, kebenaran, bukti dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir
zaman.
|
BAB 8: Kulit Sebagai Panca Indera
|
BAB DELAPAN
Kulit Sebagai Panca Indera
Profesor Tejatat Tejasen mengucapkan
kalimat "Laa illaha illallah Muhammad Rasul
Allah." Pria ini mengucapkan kalimat shahadah. Dengan demikian dia
menyatakan menjadi seorang Muslim. Hal ini terjadi selama Konferensi
Kedokteran ke-5 yang diadakan di Riyadh, Saudi
Arabia. Dialah Profesor Tejatat Tejasen, Ketua Jurusan Anatomi di Chiang Mai,
Universitas Thailand. Dia sebelumnya Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas
yang sama.
Kami menunjukkan beberapa ayat
al-Quran dan Hadis Nabi kepada Profiesor Tejasen yang sesuai dengan
keahliannya dalam bidang anatomi. Dia memberi alasan bahwa mereka juga
memiliki kitab dalam agama Budha yang menerangkan gambaran fase perkembangan
embrio yang sangat akurat. Kami mengatakan kepadanya bahwa kami sangat senang
dan tertarik untuk melihat gambaran itu dan belajar tentang kitab itu.
Setahun kemudian, Profesor Tejasen datang ke Universitas King Abdul Aziz sebagai penguji dari luar. Kami mengingatkannya tentang pernyataan
yang dibuatnya setahun yang lalu, tetapi dia minta maaf dan mengatakan bahwa
pada saat dia membuat pernyataan itu tanpa mengetahui persoalan itu dengan
pasti. Akan tetapi, ketika dia mencek Kitab Tripitaka, ternyata dia tidak
menemukan pertalian dengan pokok masalah.
Atas dasar hal ini, kami menghadirkan
sebuah kuliah tertulis Profesor Keith Moore tentang kecocokan antara
embriologi modern dengan apa yang tertulis di dalam al-Quran dan Sunnah. Dan
kami bertanya kepada Profesor Teja sen jika dia tahu tentang Profesor Keith
Moore. Bahkan dia menjawab bahwa dia tentu tahu Profesor Moore dan
menambahkan bahwa Profesor Moore adalah salah satu ilmuwan dunia yang
terkenal dalam bidangnya.
Ketika Profesor Tejasen mempelajari
artikel ini, dia juga sangat heran. Kami menanyakannya beberapa pertanyaan
yang berkaitan dengan keahliannya. Salah satu pertanyaan itu menyinggung
tentang penemuan terbaru dalam hal dermatologi tentang sifat-sifat kulit
sebagai salah satu alat panca indera.
Dinyatakan kepada Profesor Tejasen:
"Anda akan tertarik untuk mengetahui isi kitab ini, kitab al-Quran,
sebagai referensi pada 1400 tahun yang lalu yang menyinggung tentang
persoalan hukuman bagi orang yang tidak beriman atau kafir yaitu akan masuk
neraka yang dipenuhi api. Dalam hal ini dinyatakan bahwa ketika kulit mereka
mengalami kerusakan, Allah membuat kulit lain untuk mereka sehingga mereka
merasakan hukuman balasan di dalam neraka itu. Ini menunjukkan pengetahuan
tentang bagian terakhir dari urat syaraf dalam kulit dan ayat tersebut
artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang
kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka.
Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya
mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
" (QS an-Nisa :
56)
Kami menanyakannya: "Jadi Anda
setuju bahwa ini referensi tentang pentingnya bagian terakhir dari urat
syaraf dalam perasaan kulit, 1400 tahun yang lalu?" Profesor Tejasen
menjawab: "Ya, saya setuju."
Pengetahuan tentang perasaan kulit
ini telah diketahui lama sebelumnya, sebab hal ini dikatakan jika seseorang
berbuat salah, kemudian dia akan dihukum dengan menghanguskan kulimya dan
kemudian AIlah akan menggantinya dengan kulit baru, yang menutupi mereka agar
mereka tahu bahwa dia disiksa kembali. Hal ini berarti mereka tahu beberapa
tahun lalu bahwa rangsangan perasaan sakit pasti ada di kulit, sehingga
mereka akan diganti dengan kulit yang baru. Kulit adalah pusat kepekaan luka
bakar. Oleh karena itu, jika kulit terbakar api seluruhnya, akan kehilangan
kepekaannya. Dengan berdasar alasan inilah maka Allah akan menghukum
orang-orang kafir di hari kiamat dengan mengembalikan kulit mereka ke keadaan
semula secara terus menerus, sebagaimana Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia
berfirman dalam alQuran surat an-Nisa : 56.
Kami menanyakan kepadanya sebuah
pertanyaan sebagai berikut: "Apakah mungkin ayat-ayat al-Quran ini
datang dari Nabi Muhammad SAW dari sumber manusia?" Profesor Tejasen
mengakui bahwa ayat-ayat al-Quran tidak mungkin bersumber dari manusia. Akan
tetapi dia masih menanyakan tentang sumber ilmu pengetahuan itu dan dari mana
Nabi Muhammad kemungkinan menerima ayat-ayat itu? Kami menjawab: "Dari Allah, Yang Maha Agung dan Maha Mulia." Kemudian
dia bertanya: "Siapakah Allah itu?" Kami menjawab: "Dia adalah
pencipta semua yang ada di jagat raya ini. Jika Anda mendapatkan kebijakan
kemudian hal ini hanya datang dari satu-satunya Yang Maha Bijaksana. Jika
anda menemui pengetahuan dalam pembuatan alam semesta ini, Dialah pencipta
alam semesta, satu satunya Yang Maha Mengetahui. Jika Anda mendapatkan
kesempurnaan komposisi ciptaan-Nya, inilah bukti bahwa Dialah Yang Maha
Sempurna. Dan jika Anda mendapatkan kemurahan hati kemudian memberikan
kesaksian ini pada kenyataan bahwa penciptaan itu dimiliki sebagai satu
kesatuan tata tertib dan menghubungkan bersama dengan kuat, kemudian inilah
bukti bahwa inilah ciptaan Sang Pencipta, Allah Yang Maha Agung dan Maha
Kuasa.
Profesor Tejasen setuju dengan apa
yang kami terangkan kepadanya. Dia kembali ke negaranya di mana dia
menyampaikan beberapa perkuliahan tentang pengetahuan barunya dan
penemuannya. Kami telah memberikan informasi kepada lima orang mahasiswa yang
kemudian masuk Islam sebagai hasil dari perkuliahan ini. Kemudian pada saat
Konferensi Kedokteran ke-5 yang diselengagrakan di Riyadh, Profesor Tejasen
mengikui seri perkuliahan tentang tanda-tanda kedokteran dalam al-Quran dan
Sunnah. Profesor Tejasen menghabiskan empat hari dengan beberapa perkuliahan,
Muslim dan non-Muslim, membicarakan tentang fenomena di dalam al-Quran dan
Sunnah. Pada sesi akhir itu, Profesor Tejasen berdiri dan berkata:
"Pada hari ketiga
tahun-tahun terakhir ini, saya menjadi tertarik mempelajari al-Quran yang
mana Syeikh Abdul Majid az-Zindani berikan kepada saya. Tahun lalu, saya
mendapati tulisan Profesor Keith Moore terakhir dari Syeikh. Dia meminta saya
menerjemahkan ke dalam bahasa Thai dan memberikan sedikit kuliah kepada
Muslim di Thailand. Saya telah memenuhi permintaannya. Anda dapat melihatnya
dalam video tape yang saya berikan kepada Syeikh sebagai sebuah hadiah. Dari
penelitian saya dan apa yang saya pelajari secara keseluruhan dalam
konferensi ini, saya percaya bahwa semuanya yang telah tertulis di dalam alQuran
pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah. Sejak
Nabi Mubammad SAW yang tidak dapat membaca maupun menulis, Muhammad pasti
seorang utusan yang menyiarkan kebenaran yang diturunkan kepadanya sebagai
seorang yang dipilih oleh Sang Pencipta. Pencipta ini pasti Allah atau Tuhan.
Oleh karena itu, saya berpikir inilah saatnya saya mengucapkan kalimat "Laa illaha illallah (Tiada Tuhan
selain Allah) Muhammad Rasul Allah (Muhammad adalah utusan Nya).
"
Saya tidak hanya belajar dari
pengetahuan ilmiah selama konferensi itu, tetapi juga kesempatan yang bagus
bertemu dengan beberapa ilmuwan baru dan bertemu dengan mereka sebagai sesama
peserta. Hal yang paling berharga yang saya peroleh ketika datang ke konferensi
ini adalah saya mengucapkan kalimat "Laa ilaaha illallah, Muhammad
Rasul Allah," dan saya menjadi seorang Muslim.
Kebenaran itu datangnya dari Allah
sebagaimana firmannya di dalam al-Quran:
"Dan orang-orang yang diberi
ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu itulah yang benar dan menyuruh (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha
Perkara lagi Maha Terpuji. " (QS Saba': 6)
|
BAB 9: Otak Besar
|
BAB SEMBILAN
Otak Besar
Allah berfirman di dalam al-Quran tentang salah satu
kejahatan orang kafir yang melarang Nabi Muhammad SAW untuk shalat di Ka'bah:
"Ketahuilah,
sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik
ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi
durhaka. "
(QS al -Alaq : 15 -16)
Mengapa al-Quran
menggambarkan bagian depan kepala sebagai pembohongan dan perbuatan dosa?
Mengapa al-Quran tidak mengatakan bahwa seseorang itu berbohong dan melakukan
dosa? Apakah ada hubungannya antara bagian depan kepala dan kebohongan dan
perbuatan penuh dosa?
Jika kita melihat
tengkorak bagian depan kepala, kita akan mendapatkan atau menemukan daerah
prefrantal pada otak besar. Apa yang fisiologi katakan kepada kita tentang
fungsi daerah ini? Sebuah buku yang berjudul Essentials of Anatomy
Physiology menyatakan tentang daerah ini: "Motivasi dan tinjauan ke
masa depan untuk merencanakan dan memulai atau memprakarsai pergerakan yang
terjadi di bagian depan dari cuping garis depan, daerah prefrantal. Ini
adalah daerah dari gabungan atau kumpulan kulit otak." Buku ini juga
menyatakan: "Dalam hubungannya dengan keterlibatannya di dalam motivasi
daerah prefrantal juga dipikir untuk dijadikan pusat fungsi untuk
penyerangan."
Sehingga daerah otak
besar ini bertanggung jawab untuk merencanakan, memotivasi, dan memulai
perbuatan baik maupun buruk dan bertanggung jawab untuk menceritakan
kebohongan dan mengatakan kebenaran. Oleh karena itu, sangat tepat
menggambarkan bagian depan kepala sebagai kebohongan dan perbuatan penuh dosa
ketika seseorang berbohong atau melakukan sebuah dosa sebagaimana yang ada di
dalam al-Quran surat al-Alaq : 15-16. Para ilmuwan hanya menemukan fungsi
daerah prefrantal ini pada 60 tahun terakhir, menurut Profesor Keith Moore.1)
1). Inilah
contoh pengarang yang memberikan penafsiran dari tetes al-Quran yang mungkin
terihat ada perbedaan yang tekenal dan disetujui atas arti atau maksud itu
dan Allah mengizinkanNya. Intepretasi yang didasarkan pada pandangan ilmu
eksak sangatlah tepat. Arti sebenamya dari ayat ini adalah sebuah kemarahan
dari kebohongan dan kekejaman yang bertubi-tubi terhadap Nabi Muhammad SAW
oleh pamannya Abu Jahal. Jidatnya akan dihitamkan pada saat hari kebangkitan
sebagai balasan terhadap kata-kata dan perbuatan jahatnya (Tafsir Ibu
Katsir).
|
BAB 10: Geologi dan Asal Usul Bumi
|
BAB SEPULUH
Geologi dan Asal Usul Bumi
Profesor Alfred Kroner
berkata: ". . . bahwa beberapa pernyataan yang dibuat pada saat tidak
dapat ditunjukkan, tetapi metode ilmiah modern sekarang pada poslsi yang
membuktikan apa yang dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu. "
Kami menghadirkan kepada Anda Profesor Alfred Kroner,
salah satu ahli geologi terkenal dunia. Dia adalah ahli geologi dan Ketua
Jurusan Geologi Institut Geosciences, Universitas Johannes Gutterburg, Mainz,
Jerman. Kami bertemu dengannya dan menunjukkan beberapa ayat al-Quran dan
Hadis Nabi Muhammad SAW Dia mempelajari dan memberikan komentarnya dan
kemudian kami mendiskusikan hal ini bersamanya.
Profesor Kroner
berkata: "Pikirkan tentang beberapa pertanyaan ini dan pikirkan Nabi
Muhammad itu datang dari mana, dia datang dari suku Badui.2) Saya pikir, semuanya itu hampir tidak mungkin dia
dapat mengetahui segala hal seperti asal-usul alam semesta secara umum, sebab
ilmuwan baru dapat menentukan hal itu pada tabun-tahun terakhir dengan metode
yang sangat rumit dan teknologi yang canggih untuk hal ini. "
Profesor Kroner memilih contoh dari al-Quran yang
membuktikan kepadanya bahwa al-Quran tidak datang dari Nabi Muhammad SAW
Contoh yang diambil Profesor Kroner ini adalah sebuah gambaran dari alQuran
yang membuktikan kenyataan bahwa alam semesta ini dimulai dalam satu kesatuan
yang benarbenar ada. Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia berfiman:
"Dan
apakah orang orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS al-Anbiyaa : 30)
Arti "ratgan"
pada ayat ini, sebagaimana Ibnu Abbas, mujahid dan yang lainnya berkata,
Allah akan senang dengan semuanya akan mereka, langit dan bumi yang
ditancapkan bersama atau paduan atau campuran yang bersama, kemudian mereka
dipisahkan dari satu dengan yang lain. Profesor Kroner menggunakan hal ini
sebagai contoh untuk membuktikan bahwa tidak ada manusia yang hidup pada masa
Nabi Muhammad SAW yang dapat mengetahui hal ini.
Profesor Kroner
menyatakan: "Seseorang yang tidak tahu sesuatu tentang fisika nuklir
1400 tahun yang lalu, saya pikir, tidak dapat dalam posisi ini untuk
mengetahui dari pemikirannya sendiri untuk kejadtan bahwa bumi dan langit
memiliki asal-usul yang sama atau beberapa pertanyaan yang lain yang kami
diskusikan di sini."
Profesor Kroner, hal ini terlihat oleh kita, bahwa dia
memiliki pembawaan yang bersifat mengelak. Sebagai contoh, kami menyatakannya
untuk menggambarkan kondisi geologi Arab. Apakah Arab itu penuh dengan kebun
buah-buahan dan sungai? Dia berkata: "Selarna zaman es dan telah
diketahui lebih jauh bahwa gunung es yang terapung di kutub utara secara
perlahan bergerak menuju ke selatan. Ketika gunung es kutub itu secara
relatif mendekat ke Jazirah Arab, cuaca akan berubah dan negara
Arab akan menjadi satu dari daerah
yang paling hijau dan paling basah di dunia. Kami bertanya kepadanya:
"Apakah Arab itu akan menjadi daratan yang dipenuhi dengan kebun
buah-buahan dan sungai?" Dia menjawab: "Ya, hal ini adalah fakta
ilmiah."
Hal ini mengherankan
kami, dan kami heran bagaimana dia membuat pernyataan ini sebagai fakta
ilmiah padahal hal ini berhubungan dengan masa depan dan kami bertanya:
"Mengapa?" Dia menjawab: "Sebab zaman es pada dasarnya
telah dimulai. Dan kita dapat melihat es yang bergerak sangat perlahan,
sekali lagi, dari kutub Utara menuju ke selatan. Pada kenyataannya, es di
kutub sekarang mendekati Jazirah Arab secara perlahan. Kita dapat melihat
tanda es ini dari badai salju yang menyerang bagian utara Eropa dan Amerika
setiap musim dingin. Para ilmuwan telah melihat tanda-tanda lain dan
informasi yang menunjukkan dimulainya zaman es. Inilah fakta ilmiah. "
Kami mengatakan kepadanya: “Apakah yang baru saja Anda
sebutkan itu hanya diketahui ilmuwan setelah penelitian yang lama dan dengan
bantuan peralatan tertentu. Tetapi kami telah mendapatkan yang Anda sebutkan
itu dari Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Beliau bersabda di dalam
hadisnya yang diteruskan di dalam Shahih Muslim.
"Hari kiamat
itu tidak akan datang kepada kita sampai daratan Arab itu sekali lagi akan
menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai. "
Pada pokok persoalan
ini kami bertanya kepada Profesor Kroner: "Siapa yang mengajarkan Nabi
Muhammad SAW bahwa daratan Arab itu sekali lagi akan dipenuhi dengan kebun
buah-buahan dan sungai?" Dia langsung menjawab: "Bangsa
Romawi". Hal ini mengingatkan kami akan kemampuan Profesor Kroner untuk
mengelak. Kami bertanya kepadanya pertanyaan lain: "Akan tetapi siapa
yang memberitahukan Nabi Muhammad SAW bahwa daratan Arab sekali lagi akan
menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai?" Prof Kroner menjadi
mengelak jika malu, akan tetapi sewaktu atau pada saat dia dihadapkan dengan
kebenaran, dia cukup berani untuk menyatakan pendapatnya secara blak-blakan
dan dengan demikian dia menjawab: Ia dapat mengetahuinya hanya melaui
petunjuk dari yang di atas.
Akhirnya, setelah kami
berbicara dengannya, dia membuat komentar sebagai berikut:
“Jika Anda
menggabungkan semua ini dan menggabungkan semua pernyataan itu maka di dalam
al-Quran juga ada ayat yang berhubungan dengan bumi dan formasi dari bumi dan
ilmu pengetahuan secara umum, Anda dapat mengatakan secara mendasar bahwa
pernyataan itu dibuat dalam beberapa cara yang benar. Mereka sekarang dapat
ditegaskan dengan metode ilmiah dan pada cara yang dapat Anda katakan bahwa
al-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk
orang yang sederhana. Pernyataan itu dibuat pada saat atau zaman yang tidak
dapat dibuktikan dengan metode modern secara ilmiah yang sekarang pada posisi
yang dapat ditunjukkan dengan apa yang dikatakan Nabi Muhammad 1400 tahun
yang lalu."
Allah berfirman:
"Al-Quran
ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu
akan mengetahui (kebenaran) berita al-Quran setelah beberapa waktu lagi.
"
(QS Shaad : 87-88)
2). Muhammad tidak dilahirkan dari Suku badui, tetapi
dilahirkan dari suku perkotaan. yaitu Bani Hasyim.
|
BAB 11: Geologi dan Asal Usul Bumi
|
BAB SEBELAS
Geologi
Bagaimana Anda dapat membuktikan
agama yang benar kepada siapa yang tidak berbicara bahasa Arab atau
mengetahui sesuatu tentang kelancaran al-Quran yang tidak dapat ditiru atau
ada bandingannya? Apakah hanya dengan cara itu mereka mempelajari bahasa Arab
ini dan untuk pemilik ilmu pengetahuan? Jawabannya "tentu tidak".
Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia telah menunjukkan rahmat-Nya kepada
mereka dan kepada generasi lain dengan menurunkan bukti yang tepat kepada
seluruh manusia, terlepas dari perbedaan di antara mereka seperti ras,
bahasa, dan waktu.
Kami bertemu dengan Profesor Palmer,
salah satu ahli geologi terkemuka di Amerika Serikat. Dia mengepalai sebuah
panitia yang mengatur ulang tahun perkumpulan atau Perhimpunan Ahli Geologi
Amerika. Ketika kami bertemu dengannya, kami menunjukkan keajaiban ilmiah
beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi, di mana dia sangat heran dan kaget.
Saya ingat sebuah anekdot yang menyenangkan. Ketika menunjukkannya bahwa
al-Quran menyebutkan bagian terdekat dan dinyatakan di dekat Yerusalem, di
mana peperangan yang terjadi di antara Persia dan Romawi. Allah Yang Maha
Agung dan Maha Mulia berfman:
"Alif Laam Miim, telah
dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah
dikalahkan itu akan menang. " (QS ar Ruum: 13)
Kata "adna" bisa berarti
yang terdekat atau terendah. Penafsir al-Quran, yang kemungkinan Allah senang
dengan mereka yang disebutkan "adnal ardhi"' yang berarti
daerah terdekat dengan Jazirah Arab. Akan tetapi arti kedua itu juga
menyebutkan di sana. Dengan cara inilah al-Quran memberikan satu kata yang
memiliki banyak arti, sebagaimana yang digambarkan Nabi Muhammad SAW dalam
sabdanya:
"Saya telah diberi banyak kata
yang meliputi banyak hal. " (HR Bukhari-Muslim)
Ketika kami menanyakan bagian bumi
yang rendah, kami mendapatkan bahwa hal ini memiliki tempat yang sama persis
sebagai saksi peperangan yang mana Romawi terkalahkan. Ketika kam.i
memberitahu Profesor Palmer tentang hal ini, dia menandingi sebelum berkata
bahwa ada beberapa daerah lain yang lebih rendah daripada yang disebutkan
dalam ayat al-Quran. Dia memberi contoh nama daerah lain itu di Eropa dan
Amerika. Kami meyakinkannya bahwa informasi kami itu teruji dan tepat. Kami
menunjukkannya globe topografi yang menunjukkan bagian yang tinggi dan
rendah. Dia mengatakan bahwa hal ini akan mudah dengan globe untuk memastikan
tempat terendah di bumi. Dia memutar tangan globe dengan tangannya dan
memusatkan tanda pada daerah dekat Yerusalem. Untuk kebenarannya, ada tanda
panah kecil yang menonjol menghadap ke arah area itu dengan kata-kata:
"Daerah yang terdekat yang menghadap ke bumi."
Profesor Palmer dengan cepat mengakui
bahwa informasi kami memang tepat. Dia meneruskan pembicaraan bahwa negeri
ini memang yang terdekat dengan bumi. Profesor Palmer berkata: "Hal
ini terjadi di daerah Laut Mati yang ada di atasnya sini dan cukup menarik
dengan diberi nama di atas globe: "Negeri yang terdekat di dunia. "
Sehingga hal ini didukung oleh tafsiran kata-kata yang kritis. "
Profesor Palmer lebih heran lagi
ketika menemukan al-Quran berbicara tentang zaman dulu dan
menggambarkan bagaimana awal mula penciptaan, bagaimana bumi dan langit diciptakan,
bagaimana air memancar terus dari tempat terdalam di bumi, bagaimana gunung
ditegakkan di atas daratan, bagaimana tumbuh-tumbuhan dimulai, bagaimana bumi
sekarang, menggambarkan gunung-gunung fenomena alam, serta perubahan yang ada
di permukaan bumi sebagai saksi di Jazirah Arab. Hal ini bahkan digambarkan
masa depan daratan Arab dan masa depan daratan seluruh bumi ini. Dengan hal
ini, Profesor Palmer mengakui bahwa al-Quran adalah kitab yang menakjubkan
yang menggambarkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Seperti ilmuwan lain, Profesor Palmer
pada mulanya ragu-ragu, tetapi tidak lama kemudian dia datang dengan
pendapatnya. Di Kaim, dia mempresentasikan hasil penelitiannya yang
berhubungan dengan aspek yang tidak dapat ditiru dari ilmu pengetahuan
tentang geologi yang terdapat di dalam al-Quran. Dia mengatakan bahwa dia
tidak mengetahui bahwa seni pernyataan dalam bidang keilmuan selama zaman
Nabi Muhammad SAW. Namun, dari apa yang kita ketahui tentang pengetahuan dan
peralatan yang hanya sedikit pada saat itu, niscaya kita dapat menyimpulkan
bahwa alQuran adalah cahaya yang hebat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW Di sini Profesor Palmer menyimpulkan dengan kata-katanya sebagai berikut:
"Kami membutuhkan penelitian
sejarah sebelum pertengahan timur tradisi lisan untuk mengetahui apakah
kenyataan itu berhubungan dengan peristiwa sejarah yang telah dilaporkan.
Jika tidak ada catatan, hal ini diperkuat dengan kepercayaan bahwa Allah
menurunkannya melalui Nabi Muhammad SAW dengan sedikit pengetahuannya dan
kita hanya menemukan untuk diri kita pada akhir-akhir ini. Kita melihat
kelanjutan dialog dengan topik ilmu pengetahuan menurut al-Quran dalam
konteks geologi. Terima kasih banyak. "
Sebagaimana Anda lihat, inilah salah
satu tokoh besar dalam bidang geologi di dunia sekarang ini, yang datang dari
Amerika Serikat, dia masih mernbutuhkan seseorang untuk menunjukkan kebenaran
kepadanya. Orang Barat dan orang Timur yang tinggal di tengahtengah
peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Akan tetapi, peperangan ini
tidak dapat dielakkan sebab semua pesan itu sebelumnya telah berubah. Oleh
karena itu, Allah mengutus Nabi Muhammad SAW dengan Islam yang menawarkan
kebenaran yang telah dirusak.
Seseorang mungkin bertanya: Bagaimana
orangorang ini menerima apa yang kita katakan kepada mereka ketika kita
secara jasmaniah orang-orang bawahan dan kita tidak mengikuti agama kita
dengan taat? Jawaban saya untuk mereka adalah pengetahuan yang menambah
keinsafan dari seseorang yang memperolehnya. Pengetahuan orang-orang itu
peduli hanya untuk melihat kenyataan, tidak hanya pada gambar. Kekayaan Islam
sekarang ini tepat dengan ilmu pengetahuan ini dan kemajuan ilmiah. Ilmu
pengetahuan modern dapat tetap menundukkan kepalanya dalam penghormatan
kepada kitab Allah dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Sifat dasar dari masa purba,
al-Fitrah, yang mana Allah menciptakan manusia, tidak mencapai ketenangan
kecuali dengan cara Islam. Orang itulah yang tidak memiliki iman yang
terus-menerus yang dipenuhi rasa gelisah dan bingung. Terlebih lagi suasana
kebebasan di Barat membantu ilmuwan Barat untuk mengekspresikan apa yang
mereka percayai tanpa takut maupun malu. Kami mendengar mereka dalam beberapa
tahap pengakuan dan penegasan keajaiban saat ini, al-Quran yang mengingatkan
kehidupan sampai akhir zaman.
|
BAB 12: Gunung
|
BAB DUA BELAS
Gunung
Sekarang kami bertemu dengan
seseorang ahli yang unik. Dia berbeda dengan ahli yang lain, tetapi pada saat
yang sama, dia anggota dari kelompok ahli. Namanya adalah Profesor Siaveda,
salah satu anggota ahli geologi dari Jepang. Dia juga salah satu ilmuwan
terkenal dunia. Pemikiran Profesor Siaveda dipenuhinya dengan beberapa
distorsi dan kecurigaan tentang semua agama. Memang benar apa yang dia
katakan yang berkenaan dengan semua agama, kecuali Islam, sebab Islam berbeda
dengan semua agama yang ia bicarakan.
Ketika kami bertemu dengannya, dia
berkata kepada kami: "Anda belajar agama yang semua ada di dunia
seharusnya Anda menjaga dengan menutup mulut Anda selamanya." Kami
menjawab: "Tetapi mengapa, Profesor, mengapa?" Dia menjawab:
"Sebab, jika Anda berbicara, Anda menyebabkan perang yang berkobar
antara keseluruhan manusia di dunia". Kami bertanya kepadanya:
"Mengapa persekutuan NATO dan Pakta Warsawa mengumpulkan gudang senjata
nuklir secara besar-besaran dan senjata nuklir di angkasa, laut, darat, dan
bawah tanah. Mengapa hal ini? Apakah hal ini untuk alasan agama?" Dia
terdiam. Kemudian kami berkata kepadanya: "Bagaimananapun kami tahu
bahwa sikap Anda yang berhubungan dengan semua agama, namun karena Anda tidak
tahu banyak tentang Islam, Anda mungkin mendengar apa yang kami
katakan." Jadi, kami menanyakannya banyak pertanyaan tentang keahliannya
dan juga memberikan informasi kepadanya tentang ayat-ayat al-Quran dari Hadis
Nabi yang menyebutkan fenomena yang ia bicarakan.
Satu dari pertanyaan ini adalah
tentang gunung yang benar-benar mengakar di bumi. Dia menjawab: "Perbedaan
pokok antara gunung yang ada di benua dan gunung yang ada di samudera
terletak pada bahannya. Gunung yang ada di benua pada dasarnya terbuat dari
endapan, sedangkan gunung di samudera terbuat dari batu vulkanik. Gunung di
benua terbentuk dari kekuatan tekanan , sedangkan gunung di samudera terbentuk dari kekuatan
perpanjangan. Tetapi, di antara kedua gunung itu memiliki persamaan bahwa
mereka mengakar untuk mendukung pegunungan. Dalam hal ini, gunung di benua,
ringan rendahnya berat jenis bahan dari gunung secara luas turun ke bumi
sebagai akar. Sedangkan gunung di samudera juga ada bahan ringan yang
menyokong gunung sebagai akar, tetapi bahan-bahan gunung disamudera ini tidak
ringan sebab komposisinya ringan, tetapi panas, oleh karena itu agak meluas
Tetapi dari sudut pandang berat jenis, mereka mengerjakan hal yang sama dalam
menyokong pegunungan. Oleh karena itu, fungsi akar adalah penyokong gunung
sesuai dengan hukum Archimedes. "
Profesor Siaveda menggambarkan semua
bentuk gunung, baikyang di darat maupun di laut, sebagaimana yang menjadi
bentuk iris. Dapatkah seseorang pada masa Nabi Muhammad SAW mengetahui
kondisi gunung ini? Dapatkah seseorang membayangkan bongkahan gunung yang dia
lihat sebelumnya benar-benar memperluas ke dalam bumi dan memiliki akar sebagaimana
yang dipercayai para ilmuwan. Banyak buku geografi yang membicarakan gunung,
hanya menggambarkan bagian permukaan bumi. Hal inilah yang tidak ditulis
oleh ahli geologi, akan tetapi ilmu pengetahuan modern memberikan informasi
kepada kita tentang gunung dan Allah berfirman,
"Dan gunung gunung sebagai
pasak" (QS anNaba'. 7)
Kami bertanya kepada Profesor
Siaveda: "Apakah gunung-gunung itu memiliki fungsi dalam membangun kerak
bumi?" Dia mengatakan bahwa hal ini belum ditemukan dan dibangun oleh
para ilmuwan. Dalam pandangan jawaban, kami menyelidiki dan menanyakan
tentang hal ini dan kami mendapati beberapa ahli geologi memberikan jawaban
yang sama, kecuali hanya sedikit. Di antara yang sedikit itu sebagai penulis
buku yang berjudul "Bumi". Buku ini dijadikan sebagai dasar
referensi di beberapa universitas di seluruh dunia. Salah satu penulis buku
ini bernama Frank Press. Sekarang ini dia Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan
di Amerika Serikat. Sebelum itu, dia penasihat ilmu pengetahuan bekas Presiden
Amerika Serikat, Jimmy Carter.
Apa yang dikatakan dalam bukunya, ia
menggambarkan gunung menyerupai bentuk iris di mana gunung itu bagian kecil
dari semua yang memiliki akar dan mengakar kuat di dasar tanah. Prof Press
menulis fungsi gunung dan menyatakan bahwa mereka memainkan peran penting
dalam menstabilkan kerak bumi. Inilah kenyataan mengapa al-Quran
menggambarkan gunung pada
14 abad yang
lalu.
Allah berfirman:
"Dan gunung gunung
dipancangkannya dengan teguh. " (QS an-Naazi'at : 32)
"Dan Dia menancapkan gunung
gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu. " (QS an-Nahl : 15)
Namun, siapa yang telah memberi tahu
Nabi Muhammad SAW tentang hal ini? Kami menanyakan kepada Profesor Siaveda
pertanyaan berikut: “Apa pendapat Anda setelah melihat al-Quran dan Sunnah
yang berkaitan dengan rahasia alam semesta yang baru saja ditemukan para
ilmuwan akhir-akhir ini?" Dia menjawab:
"Saya pikir, hal ini terlihat
sangat misterius bagi saya, hampir tidak dapat dipercaya. Saya sungguh
berpikir apa yang Anda katakan itu benar. Buku itu sungguh luar biasa, saya
setuju. "
Ya, apa yang dapat dikatakan para
ilmuwan? Mereka tidak dapat menghubungkan pengetahuan yang diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW dan yang tertulis di dalam al-Quran untuk seluruh
umat manusia atau ahli ilmiah pada masa lalu, sebab semua ilmuwan tidak
menyadari akan rahasia semua ini. Terlebih lagi, semua manusia tidak dapat
menjelaskan tetapi untuk menghubungkan pengetahuan itu untuk beberapa
kekuatan bumi. Ya, inilah petunjuk dari Allah yang diturunkan kepada
utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW yang buta huruf yang dibuat Allah sebagai tanda
yang abadi untuk mengantarkan manusia sampai akhir zaman.
|
BAB 13: Laut dan Samudera
|
BAB TIGA BELAS
Laut dan Samudera
Kami menghadirkan kepada Anda Prof. William W Hay, ahli geologi
Universitas Colorado, Boulder, Colorado, Amerika Serikat. Sebelumnya dia,
sebagai Dekan Rosentiell School of Marine dan Atmospheric Science di
Universitas Miami, Miami, Florida, Amerika Serikat. Kami pergi dengannya pada
ekspedisi laut untuk menunjukkan kepada kami beberapa fenomena yang
berhubungan dengan penelitian kami, keajaiban ilmiah dari al-Quran dan
Sunnah. Kami menanyakannya tentang permukaan laut, pembatas antara bagian
atas dan bawah laut, dasar samudera, dan geologi laut. Kami juga menanyakan
kepada Profesor Hay tentang pembatas air yang bercampur antara air laut dan
air sungai. Dia cukup baik dalam menjawab pertanyaan kami secara detail.
Dalam kaitannya dengan pencampuran antara laut yang berbeda, dia menjelaskan
bahwa dalam kumpulan air ini bukanlah laut yang homogen sebagaimana yang
terlihat. Laut-laut itu agak berbeda, yang membedakan adalah kadar garam yang
bermacam-macam, suhu, dan berat jenis. Jika dilihat dengan mikroskop akan
terlihat garis putih yang merupakan percampuran antara dua air laut yang
berbeda. Masing-masing percampuran ini membagi dua laut yang berbeda dalam
suhu, kadar garam, berat jenis, biologi laut, dan kadar oksigen yang larut.
Ilmuwan pertama melihat gambar, sebagaimana yang Anda lihat, pada tahun 1942,
setelah beratus-ratus tahun tempat penelitian laut itu didirikan. Di sinilah
kita lihat perbedaan antara Laut Tengah dan Samudera Atlantik.
Pada foto, kita lihat segitiga yang
berwama. Ini adalah dasar batu Gibraltar. Kita dapat mengamati perbedaan
warna kedua kumpulan air, meskipun dengan mata telanjang manusia tidak dapat
merasakan kealamiannya. Hal itulah yang mungkin dengan alat satelit fotografi
dan teknik kegunaan remote. Foto yang dibuat di sini diambil dengan
menggunakan satelit, khususnya yang berkaitan dengan panas dari kumpulan air
yang berbeda-beda. Dan alasan inilah mengapa laut terlihat memiliki warna
yang berbeda. Sebagaimana contoh, kita di sini melihat biru muda, biru tua,
dan hitam. Kumpulan air yang lain menunjukkan warna hijau. Perbedaan warna
itu menunjukkan perbedaan suhu dari permukaan laut. Akan tetapi, sebagaimana
yang kita ketahui semua, samudera dan laut akan terlihat dengan warna biru di
hadapan mata kita. Percampuran ini hanya dapat dilihat dan diterima dengan penelitian
ilmiah dan teknologi modern. Allah telah menjelaskan kepada kita di dalam
al-Quran bahwa:
"Dia membiarkan (maraja) dua
lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas
yang tidak dilampaui oleh masing-masing " (QS ar-Rahman: 19 - 20)
Secara tradisi, ada dua tafsiran
utama dari ayat ini. Yang pertama, menunjukkan dengan mengikud arti
harfiah dari istilah maraja, laut yang bertemu dan bercampur dengan yang
lain. Akan tetapi, pada kenyataannya al-Quran melanjutkan pengertian itu
bahwa ada pembatas antara mereka. Arti pembatas ini secara sederhana mencegah
laut dari melanggar hal keduanya atau penggenangan dengan yang lain.
Pendukung pendapat kedua, menanyakan
bagaimana bisa ada pembatas antara laut yang mana mereka tidak melanggar
satu dengan yang lain. Sedangkan ayat ini menunjukkan bahwa laut saling
bertemu? Mereka menyimpulkan bahwa laut tidak bertemu dan mencari arti lain
dari istilah maraja, tetapi sekarang ilmu pengetahuan modern menunjukkan kita
dengan informasi yang cukup untuk menyelesaikan persoalan ini. Laut tidak
bertemu sebagaimana yang kita lihat, sebagaimana contoh di dalam gambar
Mediterranean dan Samudera Atlantik. Meskipun ada pembatas air yang condong
di antaranya, kita sekarang tahu bahwa melalui pembatas ini air dari
masing-masing laut itu melintasi yang lain. Tetapi ketika air dari laut satu
memasuki laut yang lain, akan kehilangan sifat tersendirinya dan menjadi
sejenis dengan air yang lain. Pada suatu jalan, pembatas ini menjalankan
sebuah peralihan area sejenis untuk dua macam air.
Inilah sebuah contoh yang unggul dari
penelitian ilmiah modern Islam. Dengan demikian teknik modern dapat digunakan
untuk menunjukan bahwa al-Quran tidak ada bandingannya. Kami mendiskusikan
ayat ini dan beberapa ayat yang lain yang sangat panjang dengan Profesor Hay
dan kemudian kami menanyakan kepada beliau pertanyaan sebagai berikut:
"Apakah pendapat Anda tentang fenomena ini, yakni teks yang telah Anda
miliki sekarang yang telah diturunkan pada 1400 tahun yang lalu dan menggambarkan
secara mendetail rahasia alam semesta yang mana tidak seorang pun pada waktu
itu yang pernah mengetahuinya secara sederhana karena teknik dan peralatan
yang tersedia?
Profesor Hay menjawab: "Saya
mendapatkan hal yang sangat menarik bahwa informasi semacam ini di dalam
kitab Injil kuno dari kitab al-Quran dan saya tidak rnemiliki cara mengetahui
mereka datang dari mana, tetapi saya pikir hal ini luar biasa menarik dan
pekerjaan ini akan berlanjut untuk menemukannya, arti dari beberapa bagian ini.
" Dia ditanyai: "Kemudian Anda telah menolak dengan mutlak hal
ini berasal dari sumber manusia. Siapa yang Anda pikiirkan informasi seperti
ini dari sumber yang asli?" Profesor Hay menjawab: "Baik, saya
berpikir pasti ini berasal dari Tuhan. "
Sebenarnya ini adalah pengetahuan
Ketuhanan yang diturunkan Allah untuk mendukung pesan Nabi Muhammad SAW, yang
mana beliau bersabda:
"Setiap Rasul telah diberi
sesuatu untuk membuat umatnya percaya kepadanya. Tetapi aku diberi petunjuk
oleh Allah, dan aku berbarap, aku akan memiliki pengikut paling banyak di
hari kiamat. " (HR Bukhari)
Petunjuk ini berisi keajaiban dan
tetap dipegang teguh sebagai buku kepada manusia sampai akhir zaman.
|
BAB 14: Kedalaman Laut dan Samudera
|
BAB EMPAT BELAS
Kedalaman Laut dan Samudera
Keajaiban al-Quran satu-satunya yang
abadi, yang diulangi sampai hari akhir dan mungkin diketahui oleh seluruh
umat manusia meskipun berbeda tingkat kebudayaan dan waktu sejarah. Suku
Badui di padang pasir dan Profesor di universitas akan mendapatkannya di
dalam al-Quran yang akan mencukupinya.
Kami menghadirkan kepada Anda
profesor Dorja Rao. Dia seorang ahli dalam bidang geologi laut dan sekarang ini mengajar di Universitas King
Abdul Aziz, Jeddah. Kami bertemu dengannya dan menjelaskan beberapa ayat
al-Quran yang berisi tanda-tanda ilmiah di dalam al-Quran. Dia heran dengan
apa yang dia lihat dan dengar. Dia telah membaca terjemahan al-Quran dan
ayat-ayat al-Quran dalam buku-buku tertentu. Di antara ayat-ayat ini, dia mendiskusikan
apa yang telah difirmankan Allah di dalam al-Quran sebagai berikut:
"Atau seperti gelap gulita di
lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di
atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih bertindih apabila dia
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa
yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tidaklah dia mernpunyai cahaya
sedikitpun. (QS an-Nur: 40)
Profesor Rao menegaskan bahwa ilmuwan
sekarang mengetahui kegelapan itu dengan peralatan seperti kapal selam yang
memungkinkan mereka untuk menyelami kedalaman samudera, di mana manusia tidak
sanggup menyelam tanpa bantuan untuk kedalaman lebih dari 20 sampai 30 meter.
Itulah orang menyelam untuk mutiara di air dangkal dan tidak dapat menyelam
lebih dari kedalaman ini. Manusia tidak dapat menyelamatkan nyawa pada
kedalaman samudera yang gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Tetapi, ayat
ini membicarakan tentang fenomena yang ditemukan pada samudera yang sangat
dalam. Oleh karena itu, pernyataan Allah tentang kegelapan di dalam samudera
luas yang sangat dalam tidak mengacu hanya untuk laut sebab tidak semua laut
dapat digambarkan sebagaimana memiliki lapisan kegelapan yang terkumpul yang
berlapis-lapis. Bagian lapisan kegelapan ini di laut yang dalam memiliki dua
sebab sebagai hasil dari menghilangkannya warna yang berturut-turut satu
lapisan setelah yang lain. Sinar cahaya itu tersusun dari tujuh warna dan
ketika sinar tersebut mengenai air, kemudian dipantulkan menjadi tujuh warna.
Kita bisa melihat sinar cahaya yang
akan melalui kedalaman samudera. Lapisan paling atas diserap warna merah pada
kedalaman sepuluh meter pertama. Jika seorang penyelam akan menyelam
pada kedalaman tiga puluh meter dan terluka di sana, dia tidak akan bisa
melihat darahnya, sebab warna merah tidak sampai pada kedalaman ini. Pada
cara yang sama, sebagaimana yang kita ketahui, lapisan oranye diserap.
Kemudian pada kedalaman lima puluh meter, lapisan kuning diserap. Pada
kedalaman lebih dari dua ratus meter, lapisan biru diserap dan seterusnya.
Dari sini kita mendapatkan bahwa samudera menjadi semakin lama semakin gelap,
bahwa kegelapan terjadi pada lapisan yang terang. Sebagai alasan yang kedua,
kegelapan mula-mula hasil dari pembatas di mana cahaya itu tersembunyi.
Lapisan cahaya, yang kita lihat di
sini, mula-mula dari matahari dan diserap oleh awan, yang berubah
menghamburkan beberapa lapisan cahaya, karena itu menghasilkan lapisan
kegelapan di bawah awan. Inilah lapisan kegelapan pertama. Kemudian ketika
cahaya mencapai permukaan samudera, cahaya itu akan dipantulkan oleh
gelombang permukaan, dengan demikian memberikan penampakan berkilauan. Inilah
alasan bahwa ketika ada gelombang, intensitas bayangan ini tergantung pada
sudut gelombang itu. Oleh karena itu, gelombang yang memantulkan cahaya dan
karena kegelapan itu. Cahaya.yang tidak dipantulkan menembus kedalaman
samudera karena itu kami membagi samudera menjadi dua lapisan, bagian
permukaan dangkal dan bagian dalam. Permukaan samudera yang dangkal
digolongkan dengan cahaya dan kehangatan. Sedangkan samudera yang dalam
digolongkan dengan kegelapan.
Dua bagian samudera ini memiliki
sifat yang berbeda. Dan permukaan lebih jauh terpisah dari bagian dalam oleh
gelombang. Gelombang internal baru ditemukan pada tahun 1900. Akhir-akhir
ini, ilmuwan menemukan ada gelombang internal yang terjadi pada ketebalan
permukaan antarlapisan dari berat jenis yang berbeda. Gelombang internal
memiliki perilaku seperti gelombang di permukaan. Mereka juga dapat meretakkan
seperti gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat manusia,
tetapi dapat dideteksi dengan mempelajari suhu atau kadar garam pada tempat
yang diberikan.
Di bawah gelombang ini, yang terbagi
menjadi dua bagian samudera, kegelapan dimulai. Pada kedalaman ini, ikan
tidak dapat melihat. Mereka hanya memiliki sumber cahaya dari tubuh mereka.
Kegelapan ini yang berlapis dan bertingkat satu dengan yang lain telah
dijelaskan dalam al-Quran.
Dengan kata lain, masih ada beberapa
gelombang bertingkat selanjutnya ditemukan pada permukaan samudera. Al-Quran
kemudian juga menjelaskan kegelapan itu. Kegelapan itu disebabkan karena
pembatas yang dijelaskan pada tambahan disebabkan karena perubahan penyerapan
warna pada tingkatan yang berbeda lapisan satu dengan yang lain. Di sini
kegelapan yang total, kapal selam harus membawa sumber cahaya mereka,
sehingga siapa yang menjelaskan Nabi Muhammad SAW mengenai hal ini?
Kami menunjukkan beberapa ayat kepada
Profesor Rao yang berkaitan dengan keahliannya dan kami bertanya: “Apa yang
Anda pikirkan tentang keberadaan informasi ilmiah di dalam al-Quran?
Bagaimana Nabi Muhammad SAW bisa mengetahui fakta ini pada 14 abad yang
lalu?”
Profesor Rao menjawab: "Sulit
membayangkan bahwa tipe pengetahuan ini telah ada pada 1400 tahun yang lalu.
Mungkin ada beberapa hal yang mereka memiliki ide sederhana tetapi untuk
menggambarkan hal itu secara detail sangat susah. Sehingga, hal ini tidak
didefinisikan ilmu pengetahuan manusia secara sederhana. Manusia normal tidak
dapat menjelaskan fenomena itu secara detail. Dengan demikian, saya pikir,
informasi itu pasti berasal dari sumber supranatural. "
Ya, sumber seperti ilmu pengetahuan
itu pasti lebih dari tingkatan manusia. Sebagaimana yang dikatakan Profesor
Rao, tidak datang dari alam, namun hal ini jauh melebihi alam dan jauh dari
kemampuan manusia. Apa yang dicoba Profesor Rao untuk mengatakan bahwa
sesuatu itu tidak dapat dilengkapi dengan kemajuan, untuk itu kebenaran ini
ditunjukkan dengan firman Allah, satu-satunya yang mengetahui alam semesta
dan rahasianya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan di dalam al-Quran:
"Katakanlah: al-Quran itu
diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. . . .
" (QS
al-Furqan: 6)
Inilah dari Allah. Dengan demikian,
kesaksian ilmuwan itu dipusatkan menjadi satu setelah membuktikan petunjuk
ini dan cahaya yang berisi kebenaran yang tidak dapat disangkal lagi, untuk
itulah al-Quran adalah sumber petunjuk sampai hari akhir.
|
BAB 15: Fenomena Laut
|
BAB LIMA BELAS
Fenomena Laut
Kami menghadirkan kepada Anda
Profesor Shrceder, ilmuwan kelautan dari Jerman. Kami bertemu dengannya pada
seminar Ilmuwan Kelautan yang diselenggarakan di Universitas King Abdul Aziz,
Jeddah. Saya bertanya untuk mengantarkan pembicaraan fenomena laut antara
penemuan ilmiah dan ayat al-Quran. Pada hari selanjutnya, Profesor Shroeder
berdiri dan memberi komentar apa yang telah kami katakan:
Saya hendak memberi komentar tentang
kuliah yang disampaikan Syeikh az-Zindani kemarin, dan akan mengatakan berapa
banyak saya menghargai perkuliahan ini dalam rangka pertemuan ilmiah.
Seseorang tidak dibutuhkan untuk menjadi seorang Muslim (untuk melihat ilmu
pengetahuan dalam konteks agama yang lebih luas), bahkan untuk saya seorang
Nasrani, penting tidak hanya melihat ilmu pengetahuan, namun saya juga dalam
perasaan dan gambar yang lebih lebar dan ketika dibandingkan dengan
agama, lihatlah hal ini dalam konteks agama. "
Setelah mengetahui hal itu, Profesor
Shroeder mendiskusikan hubungan antara ilmu pengetahuan dan agama. Dia
menunjukkan jurang pemisah antara agama yang berbeda-beda dan ilmu
pengetahuan. Maka dari itulah terdapat saling bertolak belakang antara
pemikiran pemuka agama dan ilmuwan. Namun, Profesor Shroeder heran ketika dia
ditunjuk kan kebenaran yang berisi bermacam-macam ayat alQuran yang telah
diturunkan 1400 tahun yang lalu. Dia memberi komentar:
"Dalam beberapa agama, kita
mendapatkan pemuka agama yang berpikir bahwa ilmu pengetahuan dapat mengambil
sesuatu dari agama. Jika ilmu pengetahuan membuat peningkatan, agama
harus berputar kembali, menjadi dilanggar batasannya. Di sinilah kita lihat
sebuah pendekatan yang berbeda secara lengkap. "Syeikh az-Zindani
menunjukkan kita bahwa ilmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah
tertuliskan di dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya ilmuwan
sekarang menemukan apa yang telah dikatakan sebelumnya, saya pikir hal ini
penting. Penting dalam arti untuk diadakan sebuah simposium atau workshop
untuk dijadikan peran serta, diskusi, dan persetujuan ilmuwan dari seluruh
bangsa dan saya yakin bahwa kita semua akan pulang dan sekarang berpikir
lebih banyak lagi tentang hubungan antara agama dan pengetahuan kelautan'".
Hal ini menjadi jelas bahwa para
ilmuwan sekarang hanya menemukan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran
sejak 1400 tahun yang lalu. Hal ini mengingatkan kita pada pernyataan sebagai
berikut: Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad tentang hal ini? Siapa yang
menurunkan pengetahuan ini kepadanya? Sebab, inilah kebenaran yang sezaman
dengan apa yang diketahui oleh para ilmuwan, baik itu mereka sebagai ahli
astronomi, ahli kelautan, ahli geologi atau ahli dalam bidang keilmuwan yang
lain, akan tetapi al-Quran dan Sunnah telah menyebutkannya.
Setelah mendengarkan kita, Profesor
Shroeder percaya dengan sepenuhnya dan membuat pernyataan sebagai berikut:
"Tidak ada pengetahuan pada satu
sisi, juga agama pada satu sisi. Orang-orang tidak berbicara dengan yang
lain, akan tetapi mereka akan menuju pada satu petunjuk. Mereka menyatakan
hal yang sama dalam bahasa yang berbeda, bahasa ilmiah (bahasa abstrak) dan
bahasa tulisan, sebagaimana yang telah dikatakan Syeikh. "
Dia meminta dengan jelas bahwa
kenyataan ini dipersembahkan untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia,
akan tetapi khusus untuk ilmuwan dalam pusat studi mereka, dalam semua
bahasa. Sehingga mereka paham dengan jelas dan ada hubungan yang benar antara agama dan ilmu
pengetahuan yang telah diklarifikasikan. Kita berbicara tentang agama yang telah
bebas dari distorsi. Pengetahuan yang benar harus ditegaskan dengan agama
yang benar. Sebagaimana dalam konteks Islam, seperti yang tersebut di dalam
al-Quran:
"Katakanlah: Perhatikanlah apa
yang ada di langit dan di bumi. " (QS Yunus : 101)
"Sesungguhnya pada langit dan
bumi benarbenar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk orang-orang yang
beriman. Dan pada penciptaan kamu danpada binatang-binatang yang melata yang
bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk yang meyakini.
Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari
langit lalu dihidupkannya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya, dan pada
perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang
berakal. Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan
sebenarnya, maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah
(kalam) Allah dan keterangan keterangan Nya. " (QS al Jaats'ryah : 3 -6)
“Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS az-Zumar : 9)
"Maka ketahuilah, bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah. " (QS Muhammad : 19)
Agama mendorong kita untuk memperoleh
pengetahuan dan mengharapkan kita merenungkan alam semesta dalam sebuah bahasa
yang bisa dipahami sekarang.
|
BAB 16: Astronomi 1
|
BAB ENAM BELAS
Astronomi 1
AIlah telah membuat kejelasan kepada
kita dalam kitab-Nya yang telah diwahyukan sebagai sebuah ingatan untuk
seluruh dunia.
"Al-Quran ini tidak lain
hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui
(kebenaran) berita al-Quran setelah beberapa wahyu lagi. " (QS Shaad: 87 - 88)
Oleh karena itu, dengan demikian
al-Quran sebagai pengingat untuk seluruh umat manusia sampai hari akhir. Di
dalamnya berisi keterangan penemuan manusia dalam batasan waktu. Karena,
al-Quran ini diturunkan dari ilmu Allah dan setiap satu ayat itu petunjuk
dari ilmu Allah yang sebagaimana difirmankan Allah:
"Tetapi Allah mengakui al-Quran
yang diturunkan Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu Nya dan
malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.
" (QS an-Nisa:
166)
Setiap satu ayat berisi pengetahuan
ketuhanan, akan tetapi manusia dengan terus-menerus mengembangkannya. Dalam
pencapaian tingkatan ilmiah yang lebih tinggi di bawah kedudukan kemudian
manusia sanggup melihat dengan tajam ilmu ketuhanan yang terdapat dalam
ayat-ayat-Nya. Dengan demikian untuk mengetahui hal itu, ayat ini telah diturunkan
dari Allah, dengan proses yang berlanjut dari perkembangan manusia, manusia
akan datang untuk menemukan petunjuk yang memungkinkannya untuk memahami ayat
lain dan lain-lainnya. Pada jalan inilah manusia akan melanjutkan untuk lebih
banyak memahami ayatayat al-Quran. Inilah sifat al-Quran
yang menakjubkan.
Profesor Amstrong bekerja di NASA,
yang terkenal sebagai ilmuwan di National Aeronautics and Space
Administration. Kami bertemu dengannya dan menanyakannya sejumlah pertanyaan
tentang ayat alQuran yang berkaitan dengan keahliannya dalam bidang
astronomi. Kami bertanya tentang besi dan bagaimana pembentukannya? Dia
menjelaskan bagaimana semua elemen di bumi ini terbentuk Dia menjelaskan
bahwa baru akhir-akhir ini saja para ilmuwan menemukan kenyataan yang relevan
tentang proses pembentukan. Dia mengatakan bahwa energi yang awalnya dari
sistem matahari tidaklah cukup untuk memproduksi elemen besi. Dalam kalkulasi
energi yang dibutuhkan untuk satu bentuk atom besi, telah ditemukan beberapa
waktu sebagai energi seluruh sistem matahari. Dengan kata lain, seluruh
energi di bumi atau di bulan atau planet Mars atau planet lain tidak cukup
untuk membentuk satu atom besi baru, bahkan seluruh energi sistem matahari
tidak cukup untuk hal tersebut. Itulah mengapa Profesor Amstrong mengatakan
bahwa ilmuwan percaya bahwa besi adalah sebuah ekstraterrestrial yang dikirim
ke bumi dan tidak terbentuk di sana. Kami membacakannya ayat al-Quran:
"Dan Kami ciptakan besi yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia.
" (QS al-Hadid:
25)
Kemudian kami menanyakannya tentang
langit dan beberapa tingkatannya atau celah di dalamnya. Dia menyangkal hal
ini dan membalas bahwa apa yang kami bicarakan itu merupakan cabang dari
astronomi yang dinamakan "Integrated Cosmos" yang mana kami,
para ilmuwan, telah datang hanya untuk mengetahui sekarang ini. Sebagai
contoh, jika kamu memiliki tubuh dalam ruang di angkasa luar yang mana
mengadakan perjalanan melewati jarak tertentu dalam beberapa petunjuk dan
kemudian perjalanan yang sama dengan petunjuk yang berbeda, kamu akan
mendapatkan berat badan yang sama dalam semua petunjuk. Sebab badan memiliki
keseimbangan tekanan udara pada petunjukyang sama. Tanpa keseimbangan ini,
seluruh dunia akan runtuh. Saya mengingatkan ayat Allah di dalam al-Quran:
"Maka apakah mereka tidak
melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya
dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun.
" (QS Qaaf : 6)
Kemudian kami menanyakan Profesor
Amstrong tentang usaha para ilmuwan untuk mencapai kemajuan dunia dan kami
menanyakannya apakah dalam hal ini mereka telah berhasil? Dia menjawab bahwa
mereka berjuang keras untuk memajukan dunia. Kami dengan kekuatan dan
perlengkapan canggih untuk meneliti dunia untuk menemukan bintang baru yang
masih kita lihat di luar galaksi kita dan kita belum meraih kemajuan dunia.
Dia sadar dengan ayat al-Quran:
"Sesunguhnya Kami telah
menghiasi langit yang dekat dengan bintang bintang dan Kami jadikan
bintang-bintangitu alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa
neraka yang menyala-nyala. " (QS al-Mulk : 5)
Pada kenyataannya, seluruh bintang
ini adalah perhiasan surga yang paling bawah. Dia mengatakan bahwa para
ilmuwan tidak dapat mencapai akhir dunia. Profesor Amstrong menambahkan bahwa
karena hal ini, mereka berpikir bahwa pemancar, terlebih lagi teleskop di
angkasa luar, tidak akan menghalangi penemuan mereka, meskipun debu dan
rintangan udara yang lain. Teleskop pandangan menggunakan cahaya yang tidak
bisa digunakan untuk jarak yang sangat jauh, sehingga kita menggantikannya
dengan radio yang dioperasikan yang mampu digunakan untuk melihat lebih jauh.
Meskipun demikian kami masih terbatas di wilayah dalam.
Saya menyebutkan ayat sebagai
berikut:
"Maka lihatlah berulang-ulang,
adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali
lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan
sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. " (QS al-Mulk : 3-4)
Setiap saat Profesor Amstrong
memberitahukan kami kenyataan ilmiah, kami memberitahukannya ayat yang
relevan dengan pernyataanya itu. Kemudian kami mengatakan kepadanya:
"Anda telah melihat dan menemukan kebenaran yang alami dari astronomi modern
untuk diriAnda sendiri dengan peralatan modern, roket dan pesawat ruang
angkasa yang telah dikembangkan manusia. Anda juga telah melihat bagaimana
kenyataan itu sama dengan apa yang telah disebutkan al-Quran pada 14 abad
yang lalu, apa pendapat Anda tentang hal ini?"
Beliau menjawab:
"Ini pertanyaan yang sulit yang
mana saya senantiasa berpikir tentang diskusi kita sejak saat itu. Saya
terkesan beberapa tulisan kuno terlihat sangat cocok dengan astronomi modern
pada tahun-tahun belakangan ini. Saya belum cukup mempelajari sejarah manusia
untuk melengkapi proyek saya dan hal yang dapat dipercaya dengan keadaan pada 1400 tahun
yang lalu yang telah berlaku.
Sungguh saya akan beralih dari apa
yang saya percayai kepada apa yang telah kita lihat yang luar biasa, meskipun
diakui atau tidak penjelasannya secara ilmiah. Mungkin ada sesuatu di luar
pemahaman kita yang sesuai dengan pengataman manusia biasa untuk menerangkan
tulisan yang telah kita lihat. Bukan maksud atau sikap saya untuk menunjukkan
jawaban itu. Saya telah mengatakan banyak kata tanpa saya berpikir dengan
pasti apa yang ingin Anda jelaskan Namun inilah pekerjaan saya sebagai
seorang ilmuwan untuk menetapkan pertanyaan yang pasti. Dan saya berpikir
bahwa salah satu di antara alasan itu lebih baik saya hentikan hanya jawaban
singkat untuk melengkapi jawaban yang Anda inginkan. "
Ya, ini sangat sulit untuk
membayangkan ilmu pengetahuan yang dinyatakan di dalam buku Allah pada 14
abad yang lalu kepada Nabi Muhammad SAW dari sebuah sumber manusia. Pasti ada
sumber lain di antara sumber-sumber yang ada yang mana para ilmuwan
memperoleh pengetahuan mereka, sebab hanya Allah yang mengetahui rahasia
langit dan bumi.
Sebagaimana yang telah kita ketahui
dari beberapa pertemuan dengan para ilmuwan ini, inilah permulan dunia baru.
Inilah abad di mana agama dan ilmu pengetahuan dapat berangkulan antara
kebenaran agama dan kebenaran ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tidak ada
pertentangan apa pun di antara keduanya, baik pada beberapa oposisi. Inilah
kesimpulan bahwa sarjana Muslim itu telah ada sepanjang abad. Itulah, tidak
ada yang mungkin bahwa bukti ilmiah dapat bertentangan dengan kebenaran yang
diturunkan dari Tuhan yang secara jelas telah dipahami. Jika mereka
mengatakan kita berada dalam ruang tahun, inilah kebenaran, tahun di mana
ilmu pengetahuan ilmiah dan agama saling mendukung, tetapi hal ini hanya ilmu
pengetahuan yang benar dan agama Islam, yang mana Allah telah memelihara dari
pemalsuan dan pengubahan.
|
BAB 17: Astronomi 2
|
BAB TUJUH BELAS
Astronomi 2
Profesor Yoshihide Kozai mengatakan: "Saya
sangat terkesan dengan penernuan kebenaran astronomi di dalam al-Quran."
Prof. Kozai adalah pensiunan Guru Besar di Universitas Tokyo, Hongo,
Tokyo, Jepang dan Direktur The National Astronomical Observatory, Mikata,
Tokyo, Jepang. Kami mempresentasikannya sejumlah ayat al-Quran yang
menggambarkan awal mula penciptaan langit yang mana ada hubungan antara bumi
dengan langit. Setelah mempelajari ayat ini, Profesor Kozai menanyakan kepada
kami tentang al-Quran dan waktu ketika al-Quran diturunkan. Kami
memberitahukannya bahwa al-Quran diturunkan pada 1400 tahun yang lalu dan
kemudian kami menanyakannya tentang fakta yang terdapat pada ayat-ayat ini.
Setelah kami menjawab, kami akan menunjukkannya teks al-Quran. Dia
menampakkan keterkejutannya lalu mengatakan bahwa al-Quran menggambarkan alam
semesta seperti poin tertinggi, segala sesuatu yang telah dilihat secara
terang dan jelas. Dialah yang telah mengatakan segala sesuatu yang kita hhat
keberadaannya. Inilah poin yang tidak ada yang tidak dapat dilihat.
Kami menanyakannya, apakah poin itu
pada saat cakrawala dalam bentuk asap. Beliau menjelaskan bahwa semua tanda
dan indikasi itu berkumpul untuk membuktikan bahwa satu poin pada saat
seluruh cakrawala itu tidak ada namun sebuah kumpulan asap. Hal ini
memperkuat sebuah bukti yang tampak. Para ilmuwan sekarang dapat menyelidiki
bintang baru yang terbentuk dari asap itu, yang mana keaslian dari alam
semesta kita sebagaimana yang kita lihat.
Gambar ini baru saja diperoleh
akhir-akhir ini dengan bantuan pesawat ruang angkasa. Hal ini ditunjukkan
dengan salah satu bintang yang terbentuk dari asap. Lihatlah bagian asap
bagian luar yang tampak kemerah-merahan sebagai awal dari kumpulan panas. Dan
lihatlah pusat awan dan bagaimana asap yang penuh asap itu kepadatannya yang
tinggi menjadi bersinar. Bintang-bintang yang bersinar seperti yang kita
lihat sekarang terbentuk dari asap yang menghiasi alam semesta. Kami
menunjukkannya beberapa ayat ayat alQuran sebagai berikut:
"Kemudian Dia menuju kepada
penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu : Keduanya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa, keduanya menjawab: "Kami datang dengan
suka hati. " (QS Fushshilat : 11)
Beberapa ilmuwan menggambarkan dukhaan
atau asap "yang berkabut". Akan tetapi Profesor Kozai
menjelaskan bahwa kabut tidak cocok dengan penggambaran asap ini, sebab kabut
memiliki sifat yang khas, yaitu dingin sedangkan asap kosmis agak panas. Dukhaan
pada kenyataannya tersusun dari gas yang tersebar yang mana zat padat itu
terselamatkan. Dan inilah penggambaran yang benar dari asap yang timbul di
alam semesta sebelum bintang-bintang terbentuk. Profesor Kozai mengatakan bahwa
karena asap itu panas, kita tidak dapat menggambarkan asap itu sebagai
"kabut". Dukhaan adalah kata deskriptif yang paling bagus
yang dapat digunakan. Dengan cara inilah Profesor Kozai melanjutkan
penelitiannya tiap-tiap ayat al-Quran yang kami tunjukkan kepadanya.
Akhirnya kami bertanya kepadanya:
"Apa yang Anda pikirkan tentang fenomena ini yang telah Anda lihat,
yakni permulaan ilmu pengetahuan untuk menemukan rahasia alam semesta,
sedangkan beberapa rahasia ini telah diungkapkan di dalam al-Quran atau
Sunnah? Apakah Anda berpikir bahwa al-Quran yang diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW berasal dari manusia?"
Profesor Kozai menjawab: "Saya
katakan, saya sangat terkesan dengan penemuan kenyataan astronomi di dalam
al-Quran dan bagi kita, para ahli astronomi, mempelajari hal itu hanya
sebagian kecil dari alam semesta. Kita telah menghimpun kekuatan kita untuk
memahami sebagian kecil. Sebab, bagian kecil dari langit tanpa berpikir
keseluruhan isi alam semesta. Sehingga dengan membaca al-Quran dan menjawab pertanyaan,
saya berpikir, saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi
alam semesta."
Profesor Kozai percaya bahwa al-Quran
itu tidak mungkin berasal dari manusia. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa
"Kami para ilmuwan memusatkan studi kita hanya pada area kecil, akan
tetapi jika kita membaca al-Quran, kemudian kita akan terlihat gambar yang lebih luas dari alam semesta ini. Para ilmuwan harus melihatnya
dalam pandangan yang lebih luas dengan tidak terbatas dan pandangan yang
sempit." Profesor Kozai mengakui hubungannya dengan kosmos, dia sekarang
sanggup untuk menetapkan jalannya untuk masa depan. Dia mengatakan dari
sekarang dia akan merencanakan riset dengan petunjuk yang meliputi ayat
al-Quran dari sudut pandang alam semesta.
Allah Maha Besar dan Maha Agung.
Inilah keajaiban yang abadi yang diulangi lagi. Inilah keajaiban yang
diberikan untuk kehidupan dan meyakinkan Muslim dan non-Muslim dan akan
meyakinkan seluruh generasi sampai Hari Kiamat. Allah berfirman di dalam alQuran:
". . . . tetapi Allah
mengakui al-Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan
ilmu-Nya.. . . " (QS an-Nisa: 166)
"Dan katakanlah: "Segala
puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya,
maka kamu akan mengetuhuinya. Dan Tuhamu tiada lalai dari apa yang kamu
kerjakan. " (QS an-Naml: 93)
|
BAB 18: Awan
|
BAB DELAPAN BELAS
Awan
Para ilmuwan telah mempelajari
tentang tipe-tipe awan dan meyakini bahwa awan hujan terbentuk dari sistem
tertentu dan berikatan dengan tipe-dpe angin dan awan tertentu. Salah satu
jenis awan hujan adalah awan cumulonimbus bercampur dengan hujan angin
ribut disertai petir dan gemuruh. Para ahli meteorologi telah mempelajari
bagaimana awan cumulonimbus terbentuk dan bagaimana awan itu
menghasilkan hujan, hujan es, dan halilintar/kilat. Para ahli meteorologi
juga menemukan langkah-langkah yang dilewati awan cumulonimbus dalam
menghasilkan hujan sebagai berikut:
1. Awan didorong angin
Awan cumulonimbus mulai
terbentuk ketika angin mendorong sebagian kecil awan cumulus ke sebuah area
di mana awan-awan ini berkumpul.
2.Penggabungan
Awan kecil bergabung bersama
membentuk awan besar.
3. Penumpukan
Ketika awan-awan kecil bergabung,
udara yang bergerak ke atas di dalam awan yang besar meningkat. Udara yang
bergerak ke atas dekat dengan pusat awan lebih kuat dibanding dengan yang
dekat dengan tepi. Udara yang bergerak ke atas ini menyebabkan badan awan
tumbuh secara vertikal, sehingga awan menunggu di udara. Pertumbuhan vertikal
ini menyebabkan badan awan menjadi bagian yang lebih dingin di atmosfer di
mana tetesan air dan hujan es merumuskan dan mulai berkembang melebar. Ketika
tetesan air dan hujan es ini menjadi sangat ringan sehingga udara yang
bergerak ke atas menyokong mereka, dengan demikian mereka mulai turun dari
awan menjadi hujan, hujan es, dan lain-lain.
Allah berfirman di dalam Al-Quran:
"Tidaklah kamu melihat bahwa
Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya,
kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan
keluar dari celah-celahnya. . . " (QS anNur: 43)
Akhir-akhir ini, ahli meteorologi
mengetahui pembentukan, struktur, dan fungsi awan secara detail dengan
menggunakan peralatan canggih seperti pesawat, satelit, komputer, balon, dan
mempelajari angin dan petunjuknya untuk ukuran kelembaban dan variasinya dan
untuk menentukan tingkatan dan variasi tekanan atmosfir.
Ayat yang terdahulu setelah
menyebutkan awan dan hujan, belum bicara tentang hujan es dan halilintar.
".... dan Allah (juga)
menurunkan (butiran-butiran) es dari langit (yaitu) dari (gumpalangumpalan
awan seperti) gunung-gunung maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu
kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang
dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan
penglihatan. " (QS an-Nur: 43)
Para ahli meteorologi telah menemukan
awan cumulonimbus ini, hujan es, mencapai ketinggian 25.000 sampai
30.000 kaki (4,7 sampai 5,7 mil) seperti gunung, sebagaimana telah tersebut
di dalam al-Quran :
". . . dan Allah (juga)
menurunkan (butiranbutiran) es dari langit. . .. " (QS an-Nur: 43)
Ayat ini mungkin menimbulkan sebuah
pertanyaan mengapa ayat ini menyebutkan "....halilintarnya' dalam
referensi hujan es? Apakah hal ini berarti hujan es adalah faktor mayoritas
dalam menghasilkan halilintar? Mari kita lihat buku yang berjudul "Meteorology
Today" juga menyebutkan tentang hal ini. Buku itu menyebutkan bahwa
awan mengelektrifikasikan hujan es melalui bagian tetesan awan yang paling
dingin dan kristal es. Sebagai tetesan cair yang bertabrakan dengan hujan es,
mereka membeku yang berhubungan dan melepaskan panas yang terpendam. Dia
menjaga permukaan hujan es lebih hangat daripada sekeliling kristal es.
Ketika hujan es berhubungan dengan
kristal es, maka terjadilah fenomena yang penting. Aliran elektron dari objek
yang lebih dingin menuju objek yang lebih panas. Oleh karena itu, hujan es
menjadi beraliran negatif Efek yang sama terjadi ketika tetesan yang paling
dingin berhubungan dengan sebongkah hujan es dan pecahan es kecil yang
beraliran positif Geretan partikel beraliran positif ini kemudian dibawa ke
bagian atas awan oleh udara yang bergerak ke atas. Hujan es yang beraliran
negatif turun ke dasar awan, dengan demikian bagian awan yang paling rendah
beraliran negatif. Aliran negatif ini kemudian turun ke tanah menjadi
halilintar. Kami menyimpulkan bahwa hujan es ini karena faktor hasil dari
halilintar.
Informasi tentang halilintar
akhir-akhir ini ditemukan. Sampai tahun 1600 Masehi, ide Aristoteles tentang
meteorologi sangat dominan. Sebagai contoh, dia menyatakan bahwa atmosfir
berisi dua jenis pernafasan keluar, basah dan kering. Dia juga mengatakan
bahwa guntur adalah suara tumbukan dari pernafasan keluar yang kering dengan
sekitar awan dan halilintar adalah peradangan dan terbakarnya pernafasan keluar
yang kering dengan api yang kecil dan redup. Inilah beberapa ide tentang
meteorologi yang dominan pada saat al-Quran turun pada 14 abad yang lalu.
|
BAB 19: Kesimpulan
|
BAB SEMBILAN BELAS
Kesimpulan
Inilah keabadian, dapat diperbarui
dan bukti yang hidup. Al-Quran adalah keajaiban yang abadi di tangan kita
sampai akhir zaman. Pada 14 abad yang lalu, suku Badui di padang pasir
menguji al-Quran dan menemukan pengetahuan ketuhanan di dalamnya, yang mana
dia mengakui al-Quran dari Tuhannya dan ditegaskan dengan teliti melalui
pesan Nabi Muhammad SAW.
Sekarang ini, para ilmuwan dengan
disiplin ilmu pengetahuan yang bervariasi mempelajari al-Quran untuk
mendapatkan pengetahuan ketuhanan yang sama yang mana mereka diberi bukti
yang sama dan ditegaskan bahwa hal ini berasal dari pencipta alam semesta.
Demikian juga bukti itu menegaskan keaslian buku itu melalui Nabi Muhammad
SAW Kami telah bertemu dengan sejumlah ilmuwan yang sebagian dari mereka
telah menegaskan bahwa pengetahuan ini bukan berasal dari manusia.
Profesor Dorja Rau mengatakan: "Sulit
membayangkan bahwa tipe pengetahuan ini telah ada pada 1400 tahun yang lalu.
Mungkin ada beberapa hal yang mereka memiliki ide sederhana tetapi untuk
menggambarkan hal ini secara detail sangat susah. Sehingga, hal ini tidak
didefinisikan ilmu pengetahuan manusia secara sederhana. Beberapa di antara
mereka mengatakan bahwa pengetahuan bisa berasal dari luar alam semesta ini.
"
Profesor Amstrong berkata: "Mungkin
ada sesuatu di luar pemahaman kita yang sesuai dengan pengalaman manusia
biasa untuk rnenerangkan tulisan yang telah kita lihat. "
Profesor Dorja Rao berkata: "Dengan
demikian, saya pikir informasi itu pasti berasal dari sumber
supernatural."
Sebagian dari mereka mengekspresikan dengan
tidak gentar dan menegaskan bahwa pengetahuan ini hanya berasal dari Allah,
pencipta alam semesta.
Pertanyaannya: Kemudian Anda pikir
dari siapa sumber infiormasi ini?
Profesor Hay menjawab: "Saya
pikir ini pasti dari Tuhan."
Profesor Kroner : ".. .metode
ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikatakan Muhammad 1400
tahun lalu. "
Profesor Marshal Johnson: "Saya
tidak menemukan perbedaan di sini dengan konsep yang berkaitan dengan
ketuhanan yang terlibat di dalam apa yang telah ditulis."
Profesor Shroeder: "Sebenarnya,
ilmuwan sekarang rnenemukan apa yang telah dikatakan sebelumnya: "
Profesor Persaud: "Tidak ada
kesulitan dalam pikiran saya mengenai wahyu yang hebat atau yang diturunkan
kepadanya dengan pernyataanpernyataan ini. "
Sebagian dari mereka menyimpulkan
pernyataan mereka sebagai berikut :
Profesor Keith Moore: "Telah
jelas bagi saya bahwa pernyataan ini pasti berasal dari Allah melalui
Muhammad, sebab hampir seluruh pengetahuan ini tldak ditemukan sampai beberapa
abad setelahnya. Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad adalah utusan
Allah. "
Sebagian dari mereka mengucapkan
shahadat dan memeluk Islam.
Profesor Tejasen: "Saya pikir
inilah saatnya mengucapkan "Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah."
Tidak ada keraguan bahwa al-Quran
adalah keajaiban abadi yang kita miliki. Sebagaimana firman Allah di dalam
al-Quran:
"Katakanlah: "Siapakah yang
lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: “Allah. " Dia menjadi saksi
antara aku dan kamu. Dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya
aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran
(kepadanya). " (QS al-An'am : 19)
Dengan demikian, siapapun yang telah
diberi informasi tentang al-Quran ini mengemban kesaksian dan peringatan.
Sifat dasar kesaksian ini tiap-tiap ayat dalam kitab Allah berisi penegasan secara ilmiah. Setiap ayat berisi pengetahuan
ketuhanan. Setiap abad, kaum cendekiawan membuat kemajuan baru pada bidang
mereka yang bermacam-macam.
Allah telah berfirman:
". . . tetapi Allah mengakui
al-Quran yang diturunkan-Nya kepadamu, Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya. .
. " (QS an-Nisa : 166)
Al-Quran adalah keajaiban yang
memulai lagi dirinya sendiri dengan cara yang sesuai untuk setiap zaman /
masa.
Allah telah berfirman:
"Untuk tiap-tiap berita (yang
dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan
mengetahui. " (QS al-An'am : 67)
Dengan yang kita simpulkan ini,
semoga Allah menerimanya dengan sungguh-sungguh demi Allah sendiri. Amin.
|
LAMPIRAN: Pencari Kebenaran
|
LAMPIRAN
Pencari Kebenaran
Pembaca yang budiman, tidak seorang
pun dipaksa untuk menerima kebenaran ini. Namun hal ini sangat memalukan bagi
seorang intelek jika tidak tertarik untuk mengetahui kebenaran ini.
Islam mengajarlran bahwa pencipta
kita memberi manusia kemampuan untuk mempertimbangkan. Oleh karena itu,
menjadi kewajiban mereka untuk merundingkan hal itu secara objektif dan
sistematik dengan mempertimbangkannya, bertanya, dan merenungkan.
Tidak seorangpun yang harus menuntut
Anda membuat keputusan singkat untuk menerima beberapa ajaran Islam. Agama
Islam mengajarkan manusia bebas dalam memilih. Bahkan ketika seseorang
dihadapkan dengan kebenaran, tidak ada paksaan baginya untuk menerimanya.
Namun, sebelum Anda mulai membentuk
opini tentang Islam, tanyakan dulu kepada diri Anda sendiri apakah
pengetahuan Anda tentang hal itu sudah cukup teliti. Tanyakan kepada diri
Anda apakah pengetahuan yang diperoleh itu berhubungan dengan ketiga sumber
yang mana mereka mungkin hanya menjabarkan sekilas pandangan mereka secara
sembarangan dari tulisan Islam dan belum mengetahui Islam secara objektif dan
sistematik.
Apakah cukup adil jika seseorang harus
membuat sebuah opini tentang rasa hidangan tertentu hanya dari kabar orang
lain yang mana mereka belum merasakan hidangan itu dengan pasti? Demikian
juga jika Anda memahami Islam dari sumber yang dapat dipercaya dan belum
merasakannya, Anda harus mencermatinya dengan baik sebelum Anda membuat opini. Maka, akan ada pendekatan intelektual kepada
kebenaran.
Jika Anda melangkah kepada kebenaran,
Islam secara terus-menerus menenteramkan hati Anda dan memberi kebebasan
untuk memilih kebenaran dan kebebasan yang digunakan Tuhan memberi kemampuan
berpikir dan mempertimbangkan akan dihormati. Untuk itulah setiap manusia
memiliki kemauan sendiri. Tidak seorang pun yang dapat menarik kemauan orang
lain dan memaksa Anda untuk tunduk kepada pencipta kita, Anda harus mengetahui
dan membuat keputusan sendiri.
Semoga dengan perjalanan intelektual
Anda menuju kebenaran yang bermanfaat dan menyenangkan.
|
LAMPIRAN: Cahaya
Kebenaran
|
LAMPIRAN
Cahaya Kebenaran
Apakah hidup itu? Keberadaan manusia
di dunia ini dan penciptaan seluruh alam semesta ini bukan secara kebetulan
atau hasil alam secara kebetulan saja. Alam semesta ini, setiap atom yang
tunggal menunjukkan dan menuntun kita kepada cinta yang sesungguhnya,
kemurahan hati, dan kekuatan sang pencipta. Tanpa adanya pencipta, tidak ada
sesuatu pun yang bisa eksis. Setiap jiwa itu mengetahui bahwa keberadaannya
itu tergantung kepada Sang Pencipta. Dia tahu dengan pasti bahwa dia tidak
dapat menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu, menjadi kewajibannya
untuk mengetahui Tuannya yaitu Sang Pencipta.
MANUSIA: Manusia adalah makhluk yang
unik. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk memerintah semua makhlukyang
lain di dunia ini. Dia membantu dengan memberi kemampuan mempertimbangkan
yang lengkap dibandingkan dengan binatang. Dengan kemampuan untuk melihat dan
membedakan, manusia diberi kebebasan sendiri untuk memilih jalan hidup yang
pantas bagi kedudukannya, apakah dia jatuh lebih rendah daripada binatang
atau ciptaan yang lain. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan
diberi pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau memperturutkan
hatinya yang menuju ke limbah dosa.
PETUNJUK TUHAN : Sang Pencipta, di
luar dari cinta-Nya yang berlimpah dan kemurahan-Nya untuk manusia, tidak
meninggalkan kita dalam kegelapan untuk mengetahui garis kebenaran dengan
mencoba dan bersalah sendiri. Berhubungan dengan kemampuan intelektual kita
untuk mempertimbangkan, Pencipta kita memberikan kita petunjuk ketuhanan
bahwa garis besar kriteria kebenaran, ilmu pengetahuan, dan realitas
keberadaan kita di dunia dan di akhirat.
WAHYU : Dari awal manusia, Sang
Pencipta kita mengutus nabi untuk menyampaikan wahyu-Nya dan mengajak manusia
untuk mengikuti garis perdamaian yang benar dan taat kepada Tuhan yang satu.
Inilah Islam. Inilah pesan yang disampaikan untuk generasi manusia yang
berturut-turut melalui nabi yang berbeda beda, untuk mengajak seluruh umat
manusia kepada garis edar yang sama. Akan tetapi seluruh pesan yang awal atau
wahyu dari Allah itu diubah oleh orangorang generasi setelahnya.
Sebagai hasilnya, wahyu yang suci
yang berasal dari Sang Pencipta itu dicampuri dan dikotori dengan cerita yang
dibuat-buat, takhayul, menyembah berhala dan ideologi fllosofis yang tidak
rasional. Agama Allah dalam pengertian hilang dalam agama yang berlebihan.
Sejarah manusia adalah sebuah perjanjian dari penyimpangan manusia antara
terang dan kegelapan, tetapi Allah di luar cinta-Nya yang melimpah untuk
manusia tidak mengabaikan kita.
WAHYU TERAKHIR: Ketika manusia berada
dalam masa kegelapan, Pencipta kita mengutus Rasul-Nya yang terakhir, Nabi
Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dengan wahyu yang terakhir sebagai
sumber petunjuk terakhir dan permanen untuk seluruh dunia.
KRITERIA KEBENARAN: Kriteria berikut
dapat paling berguna sebagaimana ukuran untuk mengetahui wahyu terakhir yang autentik (al-Quran) sebagaimana firman Allah SWT:
1.
Ajaran yang rasional: Karena Pencipta kita memberikan
pertimbangan dan intelektual kepada kita, inilah kewajiban kita menggunakannya
untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Sungguh, wahyu itu dari Allah,
pasti rasional, dan dapat dirundingkan tanpa ada pikiran yang memihak.
2.
Kesempurnaan: Karena Pencipta kita itu sempurna,
wahyu-Nya pasti sempurna dan akurat, bebas dari kesalahan, kelalaian,
penambahan/interpolasi dan versi yang bermacam-macam. Pasti bebas dari
kontradiksi dalam penyampaiannya.
3.
Tidak ada cerita yang dibuat-buat atau takhayul: Wahyu
yang benar bebas dari cerita yang dibuatbuat atau takhayul yang menurunkan
martabat Sang Pencipta atau diri manusia.
4.
Ilmiah: Karena Sang Pendpta kita adalah Pencipta
seluruh ilmu pengetahuan, wahyu yang benar pastl ilmiah dan dapat bertahan
terhadap tantangan ilmu pengetahuan di setiap saat.
5.
Ramalan yang berdasarkan fakta: Karena Pendpta kita
lebih tahu masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, maka ramalan-Nya
dalam wahyuNya dimasukkan sebagai ramalan.
6.
Tidak dapat ditiru manusia: Wahyu yang benar adalah
sempurna dan tidak dapat ditiru manusia. Wahyu Allah yang benar adalah
keajaiban yang hidup, sebuah kitab yang membuka tantangan manusia untuk
melihat dan membuktikan kepada diri mereka sendiri keautentikannya /
keasliannya atau ketelitiannya.
|
LAMPIRAN: Apakah Islam Itu ?
|
LAMPIRAN
Apakah Islam Itu ?
Dapatkah kita menemukan penjelasan untuk alam semesta yang luas? Apakah ada interprestasi yang
meyakinkan tentang rahasia keberadaannya? Kita sadar bahwa tidak ada keluarga
yang berfungsi dengan baik tanpa tanggung jawab pemimpinnya. Tidak ada kota
yang dapat memakmurkan keberadaannya tanpa pemerintahan yang jelas. Dan tidak ada negara yang dapat hidup
tanpa adanya seorang pemimpin. Kita juga sadar bahwa tidak sesuatu pun datang
dengan berdiri sendiri.
Terlebih lagi, kita
mengamati bahwa keberadaan alam semesta dan fungsinya dalam tatanan yang paling rapi dan terus hidup selama ratusan bahkan ribuan tahun. Dapatkah kita mengatakan bahwa semua ini secara kebetulan dan tanpa terencana? Dapatkah kita menghubungkan keberadaan manusia dari
seluruh dunia ini kebetulan
belaka? Apa yang digambarkan manusia hanyalah bagian kecil dari alam semesta
dan jika dapat membuat rencananya dan menyadari manfaat rencana itu kemudian keberadaan dan
keberlangsungan alam semesta ini pasti juga berdasarkan rencana yang
bijaksana.
Hal ini berarti bahwa
ada kehendak yang terpola di belakang keberadaan jasmaniah kita dan ada
kekuatan yang luar biasa untuk membawa hal-hal itu ada dan menjaga mereka
tetap berjalan. Pasti ada kekuatan yang besar di dunia ini dalam bertindak
untuk menjaga segala sesuatu. Alam yang indah ini pasti ada Pencipta Yang
Maha Besar yang membuat bagian-bagian seni itu sangat menarik dan
menghasilkan segala sesuatu untuk tujuan khusus dalam kehidupan ini.
Orang yang senantiasa
mendapat penerangan yang mendalam mengakui pencipta Nya dan menyebut-Nya
Allali. Dia bukanlah manusia, sebab manusia itu tidak dapat menciptakan atau
membuat manusia yang lain. Dia juga bukan binatang maupun tumbuhan. Dia bukan
berhala, patung, atau sejenisnya, sebab tidak ada sesuatu apa pun yang dapat
membuat dirinya sendiri atau menciptakan sesuatu yang lain. Dia berbeda
dengan seluruh benda sebab Dia adalah Pencipta dan Penjaga seluruhnya.
Pencipta pasti berbeda dan jauh Maha Besar dari benda-benda yang Dia
ciptakan.
Ada beberapa jalan
untuk mengetahui Allah dan ada beberapa hal untuk memberitakan tentang-Nya.
Suatu mukjizat besar yang mengagumkan dan mengesankan di dunia adalah kitab
yang terbuka bagi siapa saja yang kita dapat membaca tentangnya. Lagipula
Allah memberi pertolongan kepada kita melalui beberapa rasul dan wahyu-Nya yang
mana Dia menurunkan untuk seluruh umat manusia. Rasul dan wahyu ini
menjelaskan segala hal kepada kita yang mana kita perlu mengetahui Sang
Pencipta kita.
Ajaran dan petunjuk
yang lengkap yang mendukung pencipta kita sebagaimana yang dinyatakan melalui
semua rasul-Nya adalah agama Islam. Islam memerintahkan supaya yakin dengan keesaan Allah yang membuat manusia sadar akan
berartinya alam semesta sebagai tempatnya. Keyakinan ini membebaskan manusia
dari rasa takut dan takhayul yang membuat dia sadar akan keberadaan Allah
Yang Maha Kuasa dan kewajiban terhadap-Nya.
Keyakinan ini harus
dilaksanakan dengan tindakan, percaya saja tidaklah cukup. Percaya dengan
adanya satu tuhan "Allah" membutuhkan apa yang kita cari terhadap
seluruh manusia sebagai satu keluarga di alam semesta di bawah kekuasaan
Allah Yang Maha Kuasa dan Yang Memelihara seluruhnya. Islam menolak ide dari
pilihan orang yang menjadi tanggung jawab yang lain. Islam menyetujui
kepercayaan terhadap Sang Pencipta dan yang mengerjakan perbuatan yang baik
akan masuk ke surga. Dengan demikian, ada hubungan langsung yang dibangun
dengan Allah tanpa ada perantara.
Islam bukanlah agama
baru. Pada intinya ada pesan dan petunjuk yang sama yang Allah turunkan
kepada rasul-rasul-Nya seperti Nabi Adam AS, Henog AS, Nuh AS, Ibrahim AS,
Ismail AS, Ishak AS, Daud AS, Musa AS, Isa AS, dan Muhammad SAW Namun, pesan
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Islam yang lebih luas,
lengkap, dan paling akhir.
Al-Quran diturunkan
dalam bentuk firman Allah dan sebagai sumber dasar ajaran dan hukum Islam. Di
dalamnya berhubungan dengan dasar iman, moral, sejarah manusia, ibadah,
pengetahuan, kebijakan, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia
dengan segala aspek. Di dalamnya berisi ajaran yang lengkap yang dapat
dibangun sistem yang logis dan keadilan sosial, ekonomi, politik,
perundang-undangan, ilmu hukum/yurisprudensi, hukum, dan hubungan
internasional yang mana isi dari al-Quran seluruhnya penting.
Hadis yang berisi
ajaran, perkataan, persetujuan, dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang
disampaikan dengan cermat dan dikumpulkan oleh teman setianya, penjelasan dan
uraian secara terperinci ada di dalam ayat-ayat al-Quran.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar