Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Sabtu, 07 Juni 2014

Politik & Rahmatan Lil ‘Alamin

Saya khawatir melihat dan memperhatikan panasnya kampanye Pilpres 2014 kali ini, terutama sekali bagaimana kalau terjadi kebrutalan antar pendukungnya?
Saya khawatir begitu banyak tokoh yang bisa jadi lupa memprediksi karena terlalu berambisi, atau tergadainya nurani?
Saya khawatir memperhatikan peta dukungan untuk kedua Capres, maaf, terutama dukungan dari Ulama, Kiai, Habib, dan seterusnya ……
Saya khawatir ketika “misalnya” Kiai, Ulama atau Tokoh agama dari satu wadah besar NU sebagian memberi dukungan untuk Capres A dan sebagian lagi Capres B. Apakah hal itu tidak rawan untuk terjadinya konflik?
Saya khawatir mereka semua lupa untuk tidak mempertaruhkan agama dalam hingar bingar politik. Seandainya toh, tidak terjadi keributan, dan memang itu yang saya harapkan, apakah tidak membingungkan umat ketika Kiai A, B, C, D, E, … mendukung Capres X, lalu Kiai yang lainnya memberi dukungan Capres Y? Lalu semua Kiai pendukung Capres-Capres itu mengeluarkan fatwa-fatwa yang sudah pasti berbeda sesuai dengan yang didukungnya.
Saya khawatir terjadi bencana pada agama Rahmatan Lil ‘Alamin hanya karena banyak tokohnya lupa mengkhawatirkan. Kalau semua Capres/Cawapres meminta dukungan kesemua orang, bisa dipahami karena memang ingin menang, itulah sebab perlu bijaksana untuk memberi dukungan. Terlebih lagi kalau misalnya akan mengeluarkan fatwa-fatwa yang saling bertentangan, kasihan umat dibawah kalau sampai salah memaknainya, semoga tidak terjadi pertikaian, karena agama memang sangat rentan ditunggangi politik juga diselewengkan ….. Mohon maaf kalau kurang berkenan, karena memang saya khawatir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar