Uni tak berharap apa-apa ketika tim ACT datang berkunjung kerumahnya seminggu yang lalu. Ia hanya berujar penuh syukur kepada Allah, karena masih ada yang peduli dengan nasibnya. Ia hanya terus berdoa seraya mengucapkan alhamdulillah berulang kali.
Rabu, 25 Juni 2014, Tim Relawan ACT kembali menyambangi rumahnya untuk berbagi bantuan dari donatur. Uni, nampak kaget menerima kedatangan kami yang disertai tokoh masyarakat Desa Cikoneng. Tak sengaja ia berlinangan air mata dihadapan kami. Ia ucapkan terima kasih berulang kali kepada ACT yang telah membantu diri dan keluarganya.
Pria yang berpenghasilan rata-rata 8 ribu rupiah perhari ini, sedikit dapat bernapas lega. Bantuan yang diberikan ACT akan dibelikannya 2000 buah bata. “Saya tidak ingin menghabiskan uang bantuan ini untuk konsumsi kebutuhan sehari-hari. Saya ingin istri dan anak-anak saya tak lagi terkena air hujan. Maka dari itu, meski sedikit, saya akan memulai untuk membangun rumah,” ungkapnya.
Meski sulit, uni terlihat bertekad. Ia tak menyalahkan penduduk sekitar, karena kondisinya hampir sama dengan yang dia alami. Bahkan dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari rizki agar dapat menyicil bahan bangunan yang kelak akan disatukan untuk mendirikan bangunan rumah. Tidak muluk-muluk yang diharapkan, asal anak dan istrinya tidak lagi terlantar dan aman ketika alam tidak mendukung kondisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar