1 Desember di semua kota besar dilakukan
berbagai kegiatan untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS. Ratusan ribu kondom disebar
di lokalisasi dan di ratusan tempat dibagi-bagikan poster dengan kata-kata use
kondom.
Tetapi apakah itu efektif ? Sepertinya tidak.
Konotasi bahwa HIV-AIDS adalah melulu penyakit akibat hubungan seksual harus
diperbaharui lagi, karena penyakit ini adalah penyakit sel darah yang terkena
virus yang membuat limfosit berkurang. Ketiadaan Limfosit ini membuat daya
tahan tubuh menurun.
Hubungan sex hanya bisa menularkan HIV-AIDS,
kalau yang belum terkena organ intimnya lecet-lecet atau luka dan kuman HIV dari
cairan kelamin si penderita dapat masuk ke pembuluh darah yang lecet itu. Tanpa luka, belum tentu ada penyebaran, ada
luka pun belum tentu jumlah virus cukup untuk menginfeksi. Sehingga penularan
dari hubungan sexual yang normal persentasinya hanya 1%.
Penularan terbanyak adalah dari darah ke
darah, yaitu tranfusi darah yang tidak diperiksa dahulu HIV nya. Saya pernah
mendapatkan seorang remaja puteri 19 tahun yang HIV positif, dan 3 bulan
sebelumnya mendapat tranfusi 3 kantong darah di rumah sakit daerah yang tidak
diskrening dulu HIV nya. hampir 100% orang yang mendapat tranfusi dari
penderita HIV positif akan mendapat HIV.
Penularan tersering kedua dari pemakai
narkoba suntikan, karena kebanyakan mereka menyuntikkan narkobanya dengan jarum
yang sama berganti-gantian langsung ke pembuluh darah. Walau konsentrasi sisa darah di jarum
sedikit, tetapi cukup untuk menularkan.
Jadi, memperingati hari AIDS sedunia tahun
depan, harusnya lebih ke pengawasan skrening darah di PMI di seluruh rumah
sakit, baik di kota besar maupun di daerah dan pemberian jarum suntik gratis
pada penderita ketergantungan narkoba suntik. Apa boleh buatlah, karena
penyebaran terbesar dari sana.
Bagi-bagi dan sosialisasi penggunaan kondom
dengan pemikiran itulah cara terbaik memerangi HIV harus dikurangi dan
dialihkan dengan bagi-bagi jarum suntik gratis ke komunitas pemakai narkoba
suntik serta pemberian alat tes HIV ke semua unit tranfusi darah rumah sakit di
seluruh Indonesia.
Mudah-mudahan dana-dana kampanye HIV-AIDS
tahun depan lebih tepat sasaran ke potensial penularan yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar