Beranikah anda dan saya berteman dengan ODHA ?
Pertanyaan tersebut mungkin pertanyaan klasik sebagai retorika rasa kasihan
kita terhadap ODHA. Dan jika pertanyaan tersebut ditanyakan mungkin secara
teori orang akan menjawab berani, namun sebaliknya jika dipraktikkan, maka
mungkin sangat sedikit orang yang mau berteman dengan ODHA. Sisanya tidak akan
berani, atau menjawab takut, jijik, enggan, sungkan bahkan menganggap hina.
Hal itulah makanya muncul banyak slogan yang
mencoba mengajak setiap orang untuk berani bergaul dengan para ODHA. Hal itu
karena faktanya sangat sedikit orang yang berani bergaul dengan ODHA. Sebab
sudah menjadi “Bawaan Orok“ yang namanya manusia akan mengucilkan orang yang
sedang menderita penyakit kronis seperti cacar dan HIV AIDS.
Oleh karena itu di peringatan hari AIDS/ODHA
yang jatuh pada hari minggu kemarin, mari kita rubah persepsi yang terbiasa
mengucilkan ODHA akibat takut tertular maupun sebagai respon penghinaan
terhadap ODHA yang dianggap sebagai orang gak benar, orang terbuang, orang
najis dan orang terkutuk.
Mari berani bergaul dengan ODHA dengan
mengubah persepsi “Hina“ menjadi persepsi “Kasih“. Sebab para penderita HIV
AIDS tidak semua akibat kesalahan mereka sendiri, meskipun ada banyak yang
disebankan karena kesalahan mereka sendiri namun kita tidak patut menghukum
mereka untuk kedua kalinya.
Pada dasarnya, HIV AIDS sudah mulai ditemukan
obatnya meskipun belum benar-benar dapat menyembukan secara total dan
keseluruhan. Dan secara umum penyebab HIV sudah dipahami baik secara seksual
maupun NAPZA. Begitupun pencegahannya sudah sering dilakukan sosialisasi dan
sudah dipahami oleh masyarakat luas.
Oleh karena itu, sesuai dengan judul saya
diatas sebenarnya kita bisa terkena AIDS namun juga bisa mencegahnya. Maka
kembali pada diri kita sendiri untuk saling menolong satu sama lain tanpa harus
menyalahkan apalagi menjauhi ODHA.
Itulah sebabnya perlu solusi penanganan
konkrit dari beberapa pihak diantaranya Pemerintah dalam hal ini melalui
kementrian kesehatan, lalu masyarakat baik masyrakat yang mengerti maupun
masyarakat awam tentang AIDS, kemudian pihak/lembaga/badan organisasi
kemasyarakatan yang senantiasa mengkampanyekan tentang AIDS, dan yang terakhir
adalah para penderita HIV AIDS (ODHA). Keempat pihak tersebut harus segera
bertindak dengan solusi konkrit sesuai kapasitas masing-masing. para pihak
dapat memberi solusi antara lain:
1. Solusi Dari Pemerintah
Permintah sebagai pelindung rakyat harus
terdepat dalam memberi solusi terhadap kasus HIV AIDs. Para klinisi di fasilitas
layanan kesehatan (Fasyankes) yang memberikan layanan tatalaksana HIV dan
pengobatan serta pencegahan harus sitematis dan terukur. Selanjutnya Para pengelola program
pengendalian HIV/AIDS di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dan perencana
kesehatan lain yang terlibat dalam program perawatan dan pengobatan HIV harus
berkoordinasi serta digunakan sebagai sebagai rujukan yang jelas untuk
perencanaan program pengobatan.
2. Solusi Dari Masyarakat
Perkembangan epidemi HIV-AIDS di dunia telah
menyebabkan HIV-AIDS menjadi masalah global dan merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu masyarakat harus ikut
membantu dalam mencegah lewat informasi yang dibagikan kepada para orang tua
agar dapat mengontrol anak sehingga terhindar dari jerat narkoba dan seks bebas
yang menjadi pemicu utama penyebaran HIV.
3. Solusi Badan Organisasi Peduli HIV AIDS
Badan dan organisasi yang bekerja sama dengan
pemerintah maupun LSM yang memberikan layanan tatalaksana HIV dan Terapi
pengobatan HIV harus terus berkampanye serta menggalakkan program-program yang
ril dimasyarakat seperti papua dan kalangan pekerja seks komersial serta para
pengguna narkoba.
4. Para Penderita (ODHA)/ rentan terkena HIV
Penemuan obat antiretroviral pada tahun 1996
secara signifikan membuka harapan dalam perawatan ODHA di negara-negara maju
termasuk Indonesia belakangan ini. Meskipun belum mampu secara total
menyembuhkan penyakit dan memiliki efek samping, namun secara dramatis terapi
ARV menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta penting dalam meningkatkan
kualitas hidup ODHA.
Oleh karena itu. Para penderita harus segera
melakukan pengobatan tersebut agat dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Hal ini diharapkan akan cukup menolong untuk sementara waktu bagi para
penderita meskipun obat tersebut tergolong mahal.
Hal ini kedepannya dapat menjadi obat murah
melalui niat dari pemerintah sehingga nantinya HIV dan AIDS telah diterima
sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan tidak lagi dianggap sebagai
penyakit yang menakutkan. Namun tetap penting untuk mencegahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar