Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Rabu, 22 Januari 2014

Menjual Nama Rakyat (dan) Kemiskinan

Memasuki masa pemilu, caleg mempromosikan visi dan misi kepemimpinan dan keterwakilan daerahnya. bukan rahasia apabila slogan yang tertera di setiap baliho dan spanduk pen-caleg-an beratasnamakan rakyat, bahkan kemiskinan. 
Kepercayaan publik yang menipis terhadap perpolitikan tanah air menumbuhkan arus ketidakpercayaan terhadap wakil-wakil daerahnya. kinerja yang tidak pro-rakyat dan minimnya perubahan di daerah-daerah membuat para pelaksana pemerintahan khawatir terhadap pelaksanaan pemilu 2014 mendatang.
Membawa nama rakyat dan kemiskinan bukanlah jalan menumbuhkan kepercayaan terhadap sistem kepemimpinan. beruntung apabila sampai hari ini masyarakat masih berada dalam persentase yang memungkinkan terlaksananya pemilu, akan tetapi, pada pelaksanaan kepemerintahan, masyarakat hanya berjalan diatas harapan yang tidak mungkin tercapai.
“Bukti Bukan Janji”. selogan yang (mungkin) sering muncul, baik dalam bentuk protes masyarakat atau menjadi ‘iming-imingan’ para caleg untuk meraih simpati atau merangkul simpatisan. bukan jalan terpadu untuk menepis ironi di tanah air yang memiliki jutaan masyarakat, yang seakan miskin potensi.
Berusaha berfikir positif dan berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap kepemerintahan dan sistem keterwakilan, bahwa siapapun yang terpilih dan siapapun yang menjadi wakil maupun pemimpin selalu berusaha untuk yang terbaik bagi negara dan daerahnya. yang perlu diperhatikan adalah, bukan usaha yang abstrak, melainkan kenyataan perubahan bagi daerah dan negaranya.
Yang muncul dipermukaan adalah pembuktian atas terpenuhinya kepentingan politik kepartaian, bukan memenuhi kebutuhan kemasyarakatan. artinya, pemimpin dan wakil daerah harus mampu mengangkat martabat daerah keterwakilannya. bukan mempertahankan citra partainya.
Masalah jumlah penggandaan data pemilih yang menjadi tontonan publik menjadi senjata ampuh meruntuhkan kepercayaan publlik terhadap pemilu 2014 mendatang. penggandaan atau penggelembungan data pemilih menumbuhkembangkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem pemilu, sebaliknya, penggelembungan jumlah suara pemilih akan melebarkan polemik kepemimpinan, membuktikan bahwa citra buruk perpolitikan tanah air bukan sekedar pengamatan belaka.
Media diharapkan mampu mendorong elektabilitas perpolitikan bangsa. bukan sekedar mengagkat kemiskinan dan cerita derita ke dalam layar televisi untuk mengangkat pencitraan sesaat, tapi juga perlu mencerdaskan gaya berfikir bangsa.

Citra kemiskinan dan kerakyatan yang berantakan bukan sekedar untuk mengangkat elektabilitas perpolitikan, dan melegalkan bahwa politik adalah jaln satu-satunya untuk memperbaiki nasib, tapi juga harus mengangkat citra masyarakat yang berdasrkan fakta dan kenyataan. Mengangkat segala upaya bersama untuk kembali pada kebersamaan membangun citra daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar