Memasuki masa pemilu, caleg mempromosikan
visi dan misi kepemimpinan dan keterwakilan daerahnya. bukan rahasia apabila
slogan yang tertera di setiap baliho dan spanduk pen-caleg-an beratasnamakan
rakyat, bahkan kemiskinan.
Kepercayaan publik yang menipis terhadap
perpolitikan tanah air menumbuhkan arus ketidakpercayaan terhadap wakil-wakil
daerahnya. kinerja yang tidak pro-rakyat dan minimnya perubahan di
daerah-daerah membuat para pelaksana pemerintahan khawatir terhadap pelaksanaan
pemilu 2014 mendatang.
Membawa nama rakyat dan kemiskinan bukanlah
jalan menumbuhkan kepercayaan terhadap sistem kepemimpinan. beruntung apabila
sampai hari ini masyarakat masih berada dalam persentase yang memungkinkan
terlaksananya pemilu, akan tetapi, pada pelaksanaan kepemerintahan, masyarakat
hanya berjalan diatas harapan yang tidak mungkin tercapai.
“Bukti Bukan Janji”. selogan yang (mungkin) sering
muncul, baik dalam bentuk protes masyarakat atau menjadi ‘iming-imingan’ para
caleg untuk meraih simpati atau merangkul simpatisan. bukan jalan terpadu untuk
menepis ironi di tanah air yang memiliki jutaan masyarakat, yang seakan miskin
potensi.
Berusaha berfikir positif dan berusaha untuk
menumbuhkan kepercayaan terhadap kepemerintahan dan sistem keterwakilan, bahwa
siapapun yang terpilih dan siapapun yang menjadi wakil maupun pemimpin selalu
berusaha untuk yang terbaik bagi negara dan daerahnya. yang perlu diperhatikan
adalah, bukan usaha yang abstrak, melainkan kenyataan perubahan bagi daerah dan
negaranya.
Yang muncul dipermukaan adalah pembuktian
atas terpenuhinya kepentingan politik kepartaian, bukan memenuhi kebutuhan
kemasyarakatan. artinya, pemimpin dan wakil daerah harus mampu mengangkat
martabat daerah keterwakilannya. bukan mempertahankan citra partainya.
Masalah jumlah penggandaan data pemilih yang
menjadi tontonan publik menjadi senjata ampuh meruntuhkan kepercayaan publlik
terhadap pemilu 2014 mendatang. penggandaan atau penggelembungan data pemilih
menumbuhkembangkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem pemilu,
sebaliknya, penggelembungan jumlah suara pemilih akan melebarkan polemik
kepemimpinan, membuktikan bahwa citra buruk perpolitikan tanah air bukan
sekedar pengamatan belaka.
Media diharapkan mampu mendorong
elektabilitas perpolitikan bangsa. bukan sekedar mengagkat kemiskinan dan
cerita derita ke dalam layar televisi untuk mengangkat pencitraan sesaat, tapi
juga perlu mencerdaskan gaya berfikir bangsa.
Citra kemiskinan dan kerakyatan yang
berantakan bukan sekedar untuk mengangkat elektabilitas perpolitikan, dan
melegalkan bahwa politik adalah jaln satu-satunya untuk memperbaiki nasib, tapi
juga harus mengangkat citra masyarakat yang berdasrkan fakta dan kenyataan. Mengangkat segala upaya bersama untuk kembali pada kebersamaan membangun citra
daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar