Berbicara tentang HIV/AIDS orang akan
berasumsi tentang Seks bebas, kondomisasi, tempat pelacuran, germo, pekerja
Seks Komersial, tempat maksiat, dan lain-lain sesuai dengan nama daerahnya
masing-masing. Aids, penyakit yang mematikan ini telah menjadi problema dunia
sehingga ditetapkannya tanggal 1 Desember sebagai Hari Aids sedunia. Dalam
rangka peringatan hari Aids ini, pemerintah khususnya menteri kesehatan
meluncurkan program bagi-bagi kondom gratis. Banyak orang tidak setuju dengan
cara ini karena justru melegalkan seks bebas kepada anak-anak muda. Kami tidak
mempersoalkan perdebatan ini dan apapun argumentasi baik sudut pandang logika
maupun analisa dari berbagai sudut pandang, harus kita hormati.
Persoalannya: apakah dengan membagi-bagi
kondom dapat menyelesaikan masalah AIDS di Indonesia ? Ya mungkin tetapi hanya
sepihak karena hanya pihak laki-laki diprotek sementara pihak perempuan tak ada
protek. Masalah AIDS diumpamakan seperti gunung es yang hanya diketahui
puncaknya sementara wilayah terbesar justru berkutat di bawah alam yang tidak
kita sadari.
Alangkah bagusnya jika pada hari AIDS,
seluruh masyarakat Indonesia berduyun-duyun ke Rumah Sakit untuk check-up AIDS.
Berdasarkan pemeriksaan ini barulah diketahui persis berapa jumlah penderita
AIDS di Indonesia dan orang-orang ini mendapat perhatian khusus. Contoh baru-baru ini ada seorang anak kecil meninggal karena AIDS. Rupanya ibunya yang
barusan meninggal empat bulan lalu juga karena penyakit AIDS. Setelah diselidiki
bapaknya yang sekarang masih hidup juga penderita AIDS. Jika diketahui sejak
dini mungkin penularannya bisa diprotek. Kondom tidak menyelesaikan problema
aids secara keseluruhan. Data Penderita AIDS dipastikan dan buatlah proteksi
terhadap masyarakat luas. Satu penderita menularkan kepada 10 orang secara
diam-diam adalah seperti gunung es. Dengan demikian problema AIDS tidak akan
terselesaikan dengan tuntas melainkan bertambah sengsara.
Memaknai Peringatan HIV/AIDS Sedunia:
Pentingkah Membagikan Kondom ? Pernahkah kita
berpikir untuk apa kita memperingati peringatan HIV/AIDS ? Mengapa setiap
dirayakannya terdapat beberapa daerah yang melakukan pembagian kondom ? Apakah
layak Menteri Kesehatan memperingati hari HIV/AIDS sedunia dengan kegiatan
membagikan kondom ? Seberapa besar pengaruh membagikan kondom dengan semakin
tingginya angka seks bebas (baik di kalangan remaja maupun dewasa) ?.
Menurut pendapat saya, peringatan hari
HIV/AIDS sedunia seharusnya dirayakan dan dimaknai dengan memberikan edukasi
kepada khalayak, secara khusus bagi kaum remaja. Dengan memberikan edukasi
seperti pendidikan seksualitas memungkinkan untuk mencegah angka seks bebas di
kalangan remaja. Selain itu pendidikan seksualitas perlu untuk dilaksanakan di
sekolah-sekolah sebagai usaha preventif dan kuratif untuk menekan tingginya
penyakit HIV/AIDS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar