“Bangunlah jiwanya banggunlah badannya untuk
Indonesia Raya…”
Menanggapi kebijakan Kementerian Kesehatan
yang menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) yang dilaksanakan pada 1-7 Desember
oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) serta salah satu produsen
kondom. Program PKN yang mengusung tema “Protect Youself, Protect Your Partner”
menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH
dilaksanakan untuk mengurangi penularan virus HIV melalui perilaku seks
berisiko.
Mari merenungi sejenak petikan lagu Indonesia
Raya yang mengajarkan kita untuk Membangun jiwa bangsa terlebih dahulu baru
kemudian menguatkan badannya. Mari berfikir lebih radikal dan lebih mengakar
untuk menyelesaikan tingginya angka pengidp HIV di Indonesia. Lagu kebangsaan
yang dengan khidmad kita lantunkan setiap apel dan upacara bendera rupanya
belum terinternalisasi pada pola fikir para pemimpin kita hari ini untuk
mengambil sebuah kebijakan.
Menteri Kesehatan menyampaikan harus ada
terobosan dalam penanggulangan AIDS jika tidak ingin ada 1.817.700 orang
terinfeksi AIDS pada tahun 2025. Dan satu-satunya cara untuk mencegah penularan
itu adalah “dengan menggunakan kondom dari laki-laki yang berisiko kepada
perempuan pekerja seks maupun istrinya”.
Untuk menyelesaikan permasalahan penyebaran
HIV AIDS di Indonesia yang dalam empat tahun terakhir mencapai 21 ribu kasus
setiap tahun. Pembagian kondom geratis untuk meminimalisir penyebaran HIV AIDS
bukanlah sebuah ide yang menyelesaikan akar permasalahan. Pembagian kondom
gratis hanya mencegah penularan saja, hanya melindungi badan saja, tidak
membaangun jiwa. Bahkan kebijakan ini bisa menimbulkan masalah baru jika
disalah tafsirkan oleh kalangan pemuda yang belum dibangun jiwanya oleh
Republik sebagai pelegalan sex bebas asal menggunakan kondom.
Dalam momentum hari AIDS sedunia, program PKN
mungkin akan lebih solutif jika digelar dalam format Pekan Kesadaran Nasional.
Bukan Pekan Kondom Nasional. Pekan Kesadaran
Nasional untuk menyadarkan jiwa rakyat Indonesia akan bahaya HIV AIDS,
untuk membangun jiwa rakyat Indonesia agar memerangi narkoba, prostitusi dan
seks bebas.
Adapun langkah terobosan yang dapat ditempuh
oleh Kemenkes untuk mengurai permasalahan penyebaran HIV AIDS di Indonesia
antara lain :
1. Lebih meningkatkan upaya untuk menyadarkan
masyarakat akan bahaya Narkoba serta mempersempit peredaran narkoba di
Indonesia.
2. Mendorong penutupan lokalisasi di seluruh
Indonesia untuk menekan angka penularan HIV AIDS.
3. Mengkampanyekan bahaya seks diluar nikah.
Semoga kita bisa membangun jiwa bangsa yang
kuat untuk kemudian memiliki badan yang sehat. Karena membangun jiwa adalah
pekerjaan yang nantinya akan mempermudah pekerjaan membangun badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar