Lebaran atau hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan orang Islam. Pada hari ini merupakan momen yang tepat untuk bersilaturohim walaupun tidak semestinya demikian karena silaturohim boleh kapan saja. Namun khususnya di hari lebaran dalam budaya masyarakat Indonesia suatu hal yang istimewa selain pada umumnya digunakan untuk bersilaturohim pada kesempatan ini juga saatnya orang tua melihat keberadaan anak-anaknya apalagi bagi yang sudah lanjut usia dimana pada umumnya anak-anak mereka sudah relative sukses. Berbagai persiapan telah mereka lakukan termasuk memperluas halaman parkir yang kadang membongkar sebagian tanaman yang ada dibuat sedemikian rupa sehingga nyaman untuk parkir mobil anak-anak mereka atau kerabat lain yang berkunjung ke rumah mereka.
Sebagian keluarga ada yang masih memelihara adat sungkeman yaitu meminta maaf pada ke dua orang tua dan memohon doa berkahnya. Sungkeman biasanya diawali oleh acara nasehat dari orang tua terlebih dahulu, kadang ditambah semacam evaluasi laporan tahunan anak mereka berisi tentang perkembangan dan permasalahan yang dihadapi agar didengar semua keluarga dan diharapkan ada kontribusi berupa pendapat ataupun bantuan yang diperlukan Acara selanjutnya adalah sungkeman dengan posisi ke dua orang tua duduk, anak sulung beserta pasangannya memulai acara sungkeman diikuti oleh urutan anak selanjutnya, setelah itu baru diikuti anak-anak dari anak tertua hingga anak terahir. Seringkali saat sungkeman disertai isak tangis berbagai perasaan menyatu di sana dimana anak belum merasa maksimal berbakti pada orang tua sebaliknya orang tua belum merasa maksimal mengurus anak-anaknya. Rasa syukur dan bangga baik anak maupun orang tuapun berada di sana. Suasana menjadi dekat secara emosional, acara ini diachiri dengan makan bersama dan hiburan berupa iringan lagu dari CD atau lainnya yang mendorong suasana menjadi bahagia. Acara selanjutnya adalah menerima kunjungan silaturohimkerabat atau berkunjung silaturohim pada kerabat.
Bagi orang tua yang anak-anaknya relative sukses pada saat lebaran ini mereka akan merasa bangga, karena tersaksikan oleh sanak keluarganya hasil upaya mereka mendidik anak-anaknya. Saat itupula kesempatan untuk mengungkap sejarah perjuangan yang telah mereka lakukan yang mengalir demikian saja yang mendorong rasa bahagia di hati mereka. Bagi orang tua yang anak-anaknya bermasalah mungkin pada kesempatan hari raya ini menjadi hari bersedih, karena malu tersaksikan oleh para kerabat dan masyarakat pada umumnya. Pentingnya kesuksesan mendidik anak-anak agar sukses solih dan solihat, selain akan menjadi kebahagian bagi ke dua orang tua di dunia dan achirot juga diantaranya membawa hikmah tambahan berupa nikmat kebahagiaan di masa tua khususnya di hari lebaran.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati(kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS Al Furqan [25] : 74)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar