Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Rabu, 26 Februari 2014

Simpati Kemanusiaan Di Tengah Bencana

Berbagai bencana yang terjadi di sebagian wilayah tanah air kita saat ini pada hakikatnya adalah musibah kemanusiaan secara menyeluruh, baik untuk bangsa kita sendiri maupun bangsa-bangsa lain di dunia ini. Karena itu tidak mengherankan ketika suatu daerah ditimpa bencana seperti tersapu awan panas gunung Sinabung di daerah Karo Sumatera Utara, yang menyebabkan 15 orang meninggal dunia, getaran kepiluan dan kepedihan melihat jasad jasad kaku terbakar hangus, terasa menyeluruh pada setiap orang. Empati dan simpati terbangun seketika. Terwujud rasa kepedulian yang luar biasa dari setiap orang. Semua bergegas memberikan bantuan, baik moril maupun dengan materi.
Kondisi di atas merupakan salah satu sisi kemanusiaan yang positif sehingga perlu terus dijaga dan dikembangkan, bukan hanya pada waktu terjadi bencana, akan tetapi harus melekat menjadi karakter yang inheren melekat pada setiap diri manusia. Manusia menjadi makhluk yang saling mengasihi, menyayangi, saling membantu, dan saling menghargai. Bukan saling menjegal, saling menggunting dalam lipatan, saling memfitnah, saling melukai, bahkan juga saling membunuh. Allah SWT berfirman dalam surat Al Maidah ayat 32, “Bahwa siapa saja yang membunuh seseorang sama dengan membunuh seluruh manusia. Sebaliknya siapa saja yang menyebabkan kehidupan seseorang sama dengan menghidupkan semua manusia.”
Ibadah zakat yang diwajibkan bagi setiap muslim yang memiliki harta dan penghasilan mencapai nishab serta infak sedekah yang sangat dianjurkan,  salah satu tujuan utamanya adalah untuk menguatkan empati dan simpati kemanusiaan, memupuk sikap saling tolong menolong dan saling menyayangi antar-sesama manusia. Karena itu Rasulullah Saw melakukan isolasi  sosial pada orang yang mampu berzakat, tapi tidak mau melakukannya. Bahkan Abu Bakar telah bersumpah akan memerangi orang yang menunaikan shalat tetapi tidak mau berzakat.

Untuk itu gerakan zakat ini perlu terus ditumbuh-kembangkan dan diperkuat sebagai gerakan bersama seluruh komponen bangsa secara terus menerus dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar