Ini soal anak jalanan, soal mereka yang
bernyanyi dalam nada sumbang. Soal mereka yang tidur dipinggir emperan,
jalanan.
Lihatlah anak-anak yang berlarian itu. Tawa,
teriakan dan semangat mereka membuat hati saya berdegup bangga, bahkan malu
terkadang rasanya. Anak-anak yang masih bisa tertawa kala kecukupan ekonomi
tidak terlalu bersahabat dengan mereka. Mungkin tawa itu hanya terdengar
sejenak, teriakan itu terlontar sekejap, dan semangat itu berkobar sesaat. Tapi
coba perhatikan, binar mata kala mereka berkata-kata, ada kepolosan tanpa batas
yang tanpa sadar dapat membuat kita bersyukur dan gembira.
Betapa kesulitan tak pernah membuat mereka
menyerah apalagi patah arang. Betapa kesulitan tak menghadang jalan mereka
berkorban demi masa depan yang dicita-citakan.
Ini soal rasa syukur. Mungkin ini yang namanya kebahagiaan
sederhana, yang timbul karena memperhatikan hal-hal yang juga sederhana. Cara
paling benar dan sederhana untuk berbagi adalah bukan memberi mereka uang,
tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Tak perlu menilai angka apalagi sampai
menganalisa. Seberapa besar gerakan hati untuk berbagi, maka disitulah ada
rezeki yang harus kita beri. Saya percaya kalau nurani itu tak pernah berdusta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar