Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Rabu, 05 Februari 2014

Anak Jalanan, Anak Siapa ?

Mereka lahir, bertumbuh dan menjamur di setiap sudut keramaian kota. Berbagai cara mereka lakukan untuk menarik perhatian pengguna jalan agar berbaik hati mengulurkan sekeping koin atau selembar uang kertas ke dalam kantong bekas permen yang disodorkan.
Pernah ada sepasang anak yang naik bis kota mengenakan seragam sekolah memulai “pertunjukan” dengan kata pembuka “mencari tambahan untuk  uang sekolah karena orang tua sudah tidak mampu”. Benar tidaknya hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Kapan belajarnya kalau dari pagi sampai malam berkeliaran di jalanan ? Atau mungkin saja mereka ikut kejar paket A.
Beberapa kali pernah memergoki sebuah truk besar menurunkan serombongan anak-anak di bawah umur di salah satu persimpangan jalan yg ramai, dari yang masih bayi hingga usia remaja. Kepolosan mereka pernah membuat seorang teman berurai air mata di atas metromini dan ujung-ujungnya  menyodorkan gocengan karena terharu melihat ingus si anak mengalir saingan dengan air mata untuk menarik perhatian. 
Entah mereka direkrut ataukah diambil paksa dari keluarganya, konon kabarnya mereka ada yang “melindungi”. Pelindungnya adalah bos yang mempekerjakan mereka untuk mengemis dan duduk santai di keremangan jalan diam-diam memantau pekerjaan anak buahnya.
Kalau  melirik ke UUD 45, anak jalanan (lebih tepat dituliskan sebagai anak terlantar) dipelihara oleh negara tapi pada kenyataannya tidak demikian. Kalau Om Chrisye bilang mereka adalah kumbangnya metropolitan. Tentulah kota ini si kembang yang molek, montok dan semlohai sehingga mengundang kumbang-kumbang untuk hinggap mengisap madunya. Kalau pada akhirnya tak dilirik sedikit pun,  apakah si kembangnya salah berdandan ?.

anak jalanan kumbang metropolitan
selalu dalam kesepian
anak jalanan korban kemunafikan
selalu kesepian di keramaian
tiada tempat untuk mengadu
tempat mencurahkan isi kalbu
cinta kasih dari ayah dan ibu
hanyalah peri yang palsu
[anak jalanan - chrisye]


Anak jalanan, siapa yang peduli ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar