KONTRIBUSI ISTRI BEKERJA DALAM MENAMBAH PENDAPATAN
KELUARGA DAN M0TIVASI BEKERJA
(Studi
Kasus : Pegawai Administrasi Universitas
HKBP Nommensen, Medan)
Maria Rumondang
Sihotang
ABSTRACT
Contribution
of women in development must be supported continuously in every life
aspects. Women who worked in their youth
time will probably continue working after marriage. As mothers, they have their own reasons why
they continue working. In general, their reason is that they want to
self actualization and to help families income.
The goal of this research was to determine contribution of wife to
family income and her motivation to work.
Data collecting was conducted by direct interview, institutional data
review, dan direct observation on research object. The research revealed that wife contributes
45,6% to total income of the family. The research shows also that 73,33% of
them are motivated to work in order to help family income, 23,33% for social
status, and 3.33% for indepence from husband.
-------------
Keyword
: working
women, income, motivation
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peranan perempuan
dalam pembangunan terus menerus didorong dalam segala aspek kehidupan. Perempuan
memiliki kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan sehingga semakin banyak
perempuan yang memiliki pendidikan yang baik.
Lapangan pekerjaan juga banyak tersedia bagi perempuan. Perempuan yang dimasa lajangnya sudah bekerja nampaknya akan
terus bekerja meskipun sudah menikah.
Mereka sebagai ibu rumah tangga terus bekerja dengan berbagai motivasi dan alasan seperti
kebutuhan aktualisasi diri dan perlunya membantu ekonomi rumah tangga.
Sebagian perempuan
menyatakan persamaan hak sebagai alasan
mengapa mereka bekerja. Dalam
kerangka emansipasi perempuan, sebagian istri bekerja menganggap bahwa peranan
mereka dalam pembangunan bangsa dan negara tidaklah optimal kalau hanya sebagai
ibu rumah.
Secara umum alasan perempuan bekerja adalah
untuk membantu ekonomi keluarga. Keadaan
perekonomian yang semakin tidak menentu, harga-harga kebutuhan pokok yang
semakin meningkat, pendapatan keluarga yang cenderung tidak meningkat akan
berakibat pada terganggunya stabilitas perekonomian keluarga.
Pentingnya arti
pekerjaan sebagai sumber penghasilan bagi keluarga membuat istri bekerja
memberikan persepsi yang positip terhadap pekerjaannya. Oleh karenanya, istri bekerja cenderung memahami
liku-liku pekerjaanya dan pekerja yang ulet.
Istri bekerja sebagai
pegawai admnistrasi juga terdapat di Univesitas HKBP Nommensen Medan. Mereka tersebar di Fakultas, Biro dan
Lembaga. Tingkat pendidikan mulai dari
SLTA hingga Sarjana. Peran mereka
sebagai pegawai administrasi turut menentukan terlaksananya
kegiatan-kegiatan di UHN.
Berdasarkan
pertimbangan pentingnya peranan istri dalam menangkap peluang kerja,
meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkatkan peran serta perempuan dalam
masyarakat, maka dirasa perlu meneliti sumbangan pendapatan pegawai perempuan
sebagai istri bekerja di Universitas HKBP
Nommensen terhadap pendapatan keluarga dan motivasi mereka bekerja.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah :
1.
Berapa besar kontribusi istri bekerja di dalam menambah pendapatan
keluarganya?
2.
Apakah motivasi istri bekerja
?
1.3. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui :
1.
Besarnya kontribusi pendapatan istri terhadap pendapatan keluarga.
2.
Motivasi istri bekerja.
1.4.Kegunaan
Penelitian ini diharapkan berguna
untuk :
1.
Sebagai sumbangan pemikiran bagi para
suami yang istrinya bekerja bahwa istri
mereka bekerja sangat memberikan arti bagi penambahan pendapatan
keluarga.
2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengambil keputusan
(penentu pendapatan perempuan sebagai istri)
3.
Sebagai bahan refrensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang
meneliti tenaga kerja perempuan khususnya para istri.
1.5. Hipotesa
Penelitian:
1. Kontribusi pendapatan istri berpegaruh di dalam menambah pendapatan keluarganya.
2. Motivasi istri berkerja adalah krn faktor ekonomi yaitu menambah pendapatan keluarga.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kontribusi Pendapatan Ibu
Rumah Tangga
Hasil penelitian
Handayani dan Artini (2009) menunjukkan bahwa rata-rata sumbangan pendapatan
responden ibu rumah tangga anggota KWT Boga Sari terhadap pendapatan keluarga
sebesar sebesar Rp 429.754,00 atau 12,82% dari total pendapatan keluarga dengan
kisaran 1,58% sampai dengan 52,56%. Walaupun kontribusinya tidak terlalu besar,
namun kegiatan ekonomi responden dirasakan berperan cukup penting dalam menambah
pendapatan keluarga. Menambah pendapatan
keluarga merupakan motivasi ekonomi yang dinyatakan oleh 17 orang (56,67%),
sedangkan sisanya menyatakan alasan motivasi sosial, yaitu: sebesar 10 orang
(33,33% ) menyatakan untuk mengisi waktu luang dan 3 orang menyatakan mencari
pengalaman. Dihubungkan dengan tingkat pendidikan seseorang, maka tingkat
pendidikan responden yang rata-rata tergolong cukup tinggi menunjukkan bahwa
responden mempunyai kesadaran yang tinggi untuk berusaha meningkatkan
perekonomian keluarga melalui kegiatan yang lebih bermanfaat yaitu bekerja,
tanpa mengabaikan tugas sebagai ibu rumah tangga.
Sitohang, M (2004) menyimpulkan juga
bahwa sumbangan pendapatan istri sebagai
pedagang pengecer sayur-sayuran ada sebesar 63,97% terhadap pendapatan keluarga
lebih besar dibandingkan dengan
persentase pendapatan yang diberikan suami terhadap keluarga yang hanya 33,07%.
Sayuti, (1997) juga menyimpulkan
bahwa istri sebagai pedagang pengecer buah-buahan di pusat pasar Medan
menyumbangkan pendapatannya sebesar 69,9% terhadap total pendapatan
keluarganya.
Hasil penelitian Pudjiwati S (1983) menunjukkan bahwa
perempuan mempunyai peranan dalam
pekerjaan yang memberikan nafkah seperti di
bidang pertanian, perdagangan kecil, kerajinan tangan bahkan dibidang
industri kecil dan besar.
Mengenai tenaga kerja perempuan
pedesaan menunjukkan adanya norma bahwa perempuan apakah ia sebagai istri, ibu
rumah tangga atau sebagai anak gadis, juga melakukan pekerjaan mencari nafkah
disamping melakukan pekerjaan rumah tangga yang tetap merupakan pekerjaan
seorang perempuan atau istri sesuai dengan masyarakat tempat ia tinggal. (Pudjiwati, S, 1983).
Menurut Sita Wahyo (1981) juga kaum perempuan
di desa sudah terbiasa bekerja keras, bukan karena ingin menonjolkan peranannya
tetapi memang keharusan, karena alasan ekonomi yaitu untuk menambah pendapatan
keluarga yang relative rendah.
2.2. Pendapatan Keluarga
Konsep
rumah tangga menunjuk pada arti ekonomi dari satuan keluarga, seperti bagaimana
keluarga itu mengelola kegiatan ekonomi keluarga, pembagian kerja dan fungsi,
kemudian berapa jumlah pendapatan yang diperoleh atau konsumsinya serta jenis produksi
dan jasa yang dihasilkan (Raharjo, 1984 dalam Handayani dan Artini, 2009). Jika
keluarga semakin besar, membuka kesempatan bagi pencari pendapatan (income
earner) akan memberikan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang erat antara banyaknya
pencari pendapatan dengan tingkat pendapatan (Hananto Sigit dan Abuzar, dalam
Handayani dan Artini, 2009). Kontribusi
pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga
tergantung pada produktivitas faktor produksi yang digunakan dari jenis
kegiatan yang bersangkutan. Stabilitas pendapatan rumah tangga cenderung
dipengaruhi dominasi sumber-sumber pendapatan. Jenis-jenis pendapatan yang
berasal dari luar sektor pertanian umumnya tidak terkait dengan musim dan dapat
dilakukan setiap saat sepanjang tahun (Nurmanaf, 2006).
2.3. Motivasi Perempuan Bekerja
Bekerja
adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara
terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah
yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi (BPS, 2006). Motivasi
merupakan proses pemberian dorongan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu,
sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai (Sulistiyani dan Rosidah, 2003).
Sementara itu, keputusan kerja adalah suatu keputusan yang mendasar tentang
bagaimana menghabiskan waktu, misalnya dengan melakukan kegiatan yang menyenang
kan atau bekerja (Sumarsono, 2003). Pada umumnya motivasi kerja kebanyakan
tenaga kerja wanita adalah membantu menghidupi keluarga. Akan tetapi, motivasi
itu juga mempunyai makna khusus karena memungkinkan memiliki otonomi keuangan,
agar tidak selalu tergantung pendapatan suami. Beberapa motivasi wanita bekerja
pada industri rumah tangga pangan adalah karena suami tidak bekerja, pendapatan
rumah tangga kurang, mengisi waktu luang, ingin mencari uang sendiri, dan ingin
mencari pengalaman (Asyiek, dkk. dalam Handayani dan Artini, 2009).
3.
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitan ini ditentukan/ditetapkan secara sengaja (purposive) di Universitas HKBP
Nommensen sebagai studi kasus.
Alasan pemilihan lokasi ini adalah karena
di Universitas HKBP Nommensen ini terdapat banyak tenaga kerja
perempuan. Khususnya tenaga kerja perempuan dibidang administrasi sangat
banyak.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
tiga teknik yaitu (1) wawancara langsung dengan memakai daftar pertanyaan yang
telah dipersiapkan; (2) pencatatan data-data yang terkait dengan penelitian
dari instansi; (3) observasi yakni mengamati langsung obyek penelitian.
1. Data primer dihimpun/didapat melalui dengan tanya jawab langsung
dengan responden. Data primer meliputi
identitas responden, data pendapatan, alasan bekerja/motivasi dan persepsinya
2. Data
sekunder.
Data sekunder bersumber dar catatan, file lembaga,
fakultas dan biro rektor.
3.3. Metode Penentuan Sampel
Sampel/responden dalam penelitian
ini ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu dengan cara : melihat data terlebih dulu jumlah tenaga
kerja administrasi khususnya perempuan (istri) yang menempati tiap golongan penggajian yang ada (seperti pada
Tabel 1. Dari populasi
ini atau jumlah tenagakerja perempuan
yang ada,
maka
tiap penggolongan gaji ditentukan sampel/ responden secara proporsional dengan
total sample 30 orang.
Tabel 1 . Jumlah Populasi Pegawai Adm Tetap (Istri) Menurut Golongan
dan Masa Kerja, Thn 2010
Gol
|
Masa Kerja (Tahun)
|
Total
(orang)
|
||||||||||||
|
4
|
5
|
6
|
8
|
9
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
21
|
22
|
24
|
|
2
C
|
|
|
1
|
4
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
2
D
|
|
|
|
|
|
11
|
16
|
|
1
|
|
|
|
|
28
|
3
A
|
1
|
|
|
1
|
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
3
B
|
|
2
|
|
1
|
|
5
|
|
1
|
|
3
|
10
|
|
|
22
|
3
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
1
|
2
|
3
D
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
|
|
|
1
|
|
Total
(orang)
|
70
|
Sumber : Data sekunder
Golongan tenaga kerja pegawai
administrasi tetap (istri) yang ada saat ini berkisar dari golongan 2C, 2D, 3A,
3B, 3C, dan 3D dengan masa kerja yang bervariasi seperti yang tertera pada table diatas. Jumlah pegawai
perempuan (istri) yang terbanyak berada pada golongan 2D ada sebanyak 28 orang
dan berikutnya golongan 3B sebanyak 22 orang dan ter sedikit pada
golongan 3D hanya 1 orang.
Dari
total populasi ini ditentukan sample 30 orang dan ditentukan secara
proporsional untuk total sample tiap golongan. Dan dari total sample tiap golongan ditentukan
jumlah sample menurut masa kerjanya juga
secara proporsional. Sehingga setiap sample akan mewakili menurut tiap golongan
dan masa kerja nya (Tabel 2).
Tabel 2 . Jumlah Sample Pegawai Adm Tetap (Istri) Menurut Golongan
dan Masa Kerja, Thn 2010
Gol
|
Masa Kerja (Tahun)
|
Total
(orang)
|
||||||||||||
|
4
|
5
|
6
|
8
|
9
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
21
|
22
|
24
|
|
2
C
|
|
|
1
|
1
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
2
D
|
|
|
|
|
|
4
|
7
|
|
1
|
|
|
|
|
12
|
3
A
|
1
|
|
|
1
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
3
B
|
|
1
|
|
1
|
|
2
|
|
1
|
|
1
|
2
|
|
|
8
|
3
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
1
|
2
|
3
D
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
|
|
|
1
|
|
Total
(orang)
|
30
|
Sumber : Berdasarkan analisis data
sekunder
3.4. Metode Analisa Data
Sumbangan pendapatan istri
terhadap pendapatan keluarga dianalisis secara tabulasi tanpa uji statistic
dengan menghitung jumlah uang yang dihasilkan/diperoleh dari suatu kegiatan
ekonomis (pendapatan dari perusahaan tempat istri bekerja) dan pendapatan total
keluarga dengan menggunakan rumus :
Pp
P = -------- X 100 %
Pk
P = Persentase pendapatan responden (istri )
terhadap pendapatan keluarga
Pp=Pendapatan
responden yang berasal dari perusahaan
tempat bekerja
Pk=Total
pendapatan keluarga
Karakteristik alasan bekerja
/motivasi bekerja, persepsi terhadap pekerjaan, dianalisis dengan metoda
deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan diedit kemudian
dianalisis dengan metode deskriptif yaitu penyajian analisis melalui penafsiran
data yang ada dengan tujuan mendeskripsikan secara rinci suatu fenomena social dengan penafsiran
disertai interpretasi rasional terhadap factor
yang ada di lapangan (Singarimbun dan Effendi, 1989).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Pujiwati, S (1983) mempelajari
peranan perempuan, pada dasarnya
menganalisa dua peranan perempuan. Pertama, peran perempuan dalam status atau posisi sebagai ibu rumah tangga
yang melakukan semua pekerjaan di rumah
dimana yang secara tidak langsung kita sebut menghasilkan pendapatan, yang mana
hal tersebut memungkinkan anggota rumah
tangga yang lain melakukan pekerjaan mencari nafkah. Kedua, peranan perempuan
pada posisi sebagai pencari nafkah
(tambahan atau pokok) dalam hal ini perempuan melakukan pekerjaan produktif
yang langsung menghasilkan pendapatan.
Responden perempuan dalam
penelitian l ini adalah yang berperan sebagai istri. Responden perempuan
ini bekerja sebagai pegawai administrasi tetap yayasan yang
tersebar di fakultas-fakultas dan lembaga yang ada di Universitas HKBP Nommensen Medan. Walaupun
tenaga kerja ini bekerja sebagai pegawai
administrasi sebuah fakultas atau lembaga tetapi system penggajian tetap
ter sentralisasi dari Universitas. Para istri ini bekerja untuk memperoleh penghasilan (tambahan atau
pokok) disamping penghasilan suami ,
untuk upaya mencukupi kebutuhan keluarga
mereka. Para tenaga kerja perempuan ini
melakukan baik kegiatan ekonomi (untuk memperoleh pendapatan) maupun kegiatan
social seperti arisan, dan suka duka.
Sehingga di dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan kontribusi istri
bekerja dalam menambah pendapatan keluarga adalah berapa besar kontribusi si
istri (yang dihitung dalam %) didalam total pendapatan keluarga yang mereka
peroleh bersama-sama.
4.1.
Karakteristik Responden
Tabel 3. Karakteristik Responden, tahun 2010
No Sample
|
Golongan
|
Masa kerja (tahun)
|
Pendidikan
|
Umur
(tahun)
|
Jumlah anak
(orang)
|
1
|
2
C
|
6
|
SMEA
|
35
|
1
|
2
|
|
8
|
SMA
|
48
|
1
|
3
|
|
9
|
SMA
|
37
|
3
|
4
|
2 D
|
12
|
SMEA
|
44
|
3
|
5
|
|
12
|
D
3
|
42
|
3
|
6
|
|
12
|
SMA
|
41
|
2
|
7
|
|
12
|
SMA
|
41
|
2
|
8
|
2 D
|
13
|
SMA
|
45
|
4
|
9
|
|
13
|
SMA
|
48
|
-
|
10
|
|
13
|
SMA
|
41
|
2
|
11
|
|
13
|
SMA
|
43
|
3
|
12
|
|
13
|
SMEA
|
45
|
4
|
13
|
|
13
|
SMA
|
44
|
1
|
14
|
|
13
|
SMA
|
41
|
1
|
15
|
2 D
|
15
|
SMA
|
41
|
2
|
16
|
3 A
|
4
|
SMA
|
42
|
2
|
17
|
|
8
|
SMA
|
43
|
2
|
18
|
|
12
|
S
1
|
43
|
-
|
19
|
|
12
|
SMEA
|
52
|
5
|
20
|
3 B
|
5
|
S
1
|
39
|
2
|
21
|
|
8
|
SMA
|
40
|
2
|
22
|
|
12
|
SMA
|
42
|
3
|
23
|
|
12
|
D
3
|
47
|
4
|
24
|
|
14
|
D
3
|
46
|
3
|
25
|
|
16
|
D
3
|
49
|
3
|
26
|
|
21
|
SMA
|
52
|
4
|
27
|
|
21
|
SMA
|
50
|
2
|
28
|
3 C
|
22
|
SMA
|
50
|
-
|
29
|
|
24
|
SMA
|
51
|
4
|
30
|
3 D
|
16
|
S
1
|
40
|
2
|
Jumlah
Rata-rata
|
1322
44
|
70
2,3
|
Sumber
: Berdasarkan analisis data primer
Penggolongan umur
produktif bekerja berada pada kisaran 15
– 65 tahun (BPS, 2006), sedangkan menurut peraturan perusahaan (kepegawaian)
Yayasan Universitas HKBP Nommensen batas usia pensiun sebagai pegawai
administrasi adalah 56 tahun.
Dari hasil penelitian diketahui
bahwa keseluruhan responden tergolong
pegawai usia produktif . Dari
(Tabel 3) rata-rata umur
responden adalah 44 tahun dengan umur tertinggi adalah 52 tahun dan umur terrendah
adalah 35 tahun. Jumlah pegawai yang berumur
< 44 tahun ada sebanyak 18 orang (60%) dan pegawai yang
berumur diatas 44 tahun ada sebanyak 12 orang (40%).
Dilihat dari pendidikan
responden berkisar dari tingkat
pendidikan SMA/SMEA, D 3 dan S 1. Responden
ter banyak berpendidikan SMA/SMEA
ada 23 orang (76,7 %),
berpendidikan D 3 ada sebanyak 4 orang (13,3 %) dan yang berpendidikan S 1 ada sebanyak 3 orang
(10 %). Kondisi ini menunjukkan bahwa responden mempunyai potensi untuk
mengembangkan kariernya, karena tingkat pendidikan merupakan cerminan kualitas
SDM.
Banyaknya jumlah anggota keluarga merupakan salah satu
factor yang mendorong seseorang untuk bekerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan responden rata-rata mempunyai jumlah
anggota keluarga sebanyak 2 orang dengan kisaran 1 orang anak sampai dengan 5 orang anak.
Hanya lima responden yang mempunyai
anggota keluarga yang banyak yaitu 4 orang anak dan satu responden yang
mempunyai anggota keluarga 5 orang anak.
4.2. Kontribusi Pendapatan Responden Terhadap
Pendapatan Keluarga
Di dalam penelitian ini
pendapatan keluarga berasal dari dua
sumber, yaitu dari kepala keluarga (ayah), dan dari responden (sebagai pegawai
administrasi Universitas HKBP Nommensen).
Hasil penelitian menunjukkan rata – rata pendapatan responden
sebesar Rp. 1.619.720, 6 dengan kisaran antara
pendapatan ter rendah sebesar Rp. 1.061.638,- dan pendapatan ter tinggi
sebesar Rp. 2.556.795 .Distribusi secara rinci dapat dilihat pada table
berikut.
Tabel 4. Distribusi Pendapatan Responden. Tahun
2010
No
|
Rata-rata
Pendapatan Responden per Bulan (Rp)
|
Jumlah Responden
(orang)
|
%
|
1
|
<
Rp. 1.619.720,6
|
20
|
66.67
|
2
|
>Rp. 1.619.720,6
|
10
|
33.33
|
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Sumber
: berdasarkan analisis data primer
Dilihat dari table 4 ada 20
orang(66,67 %) responden yang mempunyai
pendapatan dibawah pendapatan rata –rata.
Tetapi besaran pendaptan rata-rata ini sudah diatas pendapatan yang diterima
pegawai administrasi dengan golongan terendah 2C dan masa kerja yang terkecil sebesar
Rp 1.061.638,-yang hanya ada dimiliki oleh seorang pegawai baik secara populasi
yang ada maupun sample . Dan ada 10
orang (33,33 %) yang mempunyai pendapatan di atas pendapatan rata-rata.
Apabila
dilihat dari pendapatan total keluarga responden, hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan total
keluarga sebesar Rp. 3.549.720,6 dengan kisaran antara pendapatan
total keluarga terendah sebesar Rp. 2.320.137,- dan pendapatan total keluarga tertinggi sebesar
Rp. 5.259.519,- . Distribusi secara rinci dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 5. Distribusi Pendapatan Total Keluarga
Responden, Tahun 2010
No
|
Rata-rata Pendapatan Total Keluarga per Bulan (Rp)
|
Jumlah Keluarga (rumah tangga)
|
%
|
1
|
< Rp
3.549.720,6
|
18
|
60
|
2
|
>Rp 3.549.720,6
|
12
|
40
|
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Sumber
: berdasarkan analisis data primer.
Dilihat dari Tabel 5 hanya 12 keluarga
(40%) yang mempunyai pendapatan total keluarga diatas rata-rata pendapatan total keluarga.
Melihat rata-rata pendapatan
responden yang kendati rendah dan lagi ada 20 orang responden (66,67%) yang
berpendapatan dibawah rata-rata namun
mereka merasakan dapat memberikan kontribusi /sumbangan dalam pendapatan
keluarga, keadaan tersebut dinyatakan oleh keseluruhan responden (ada 22 responden menjawab bekerja
untuk menambah ekonomi keluarga, Tabel 8).
Apabila dilihat dari rata-rata
pendapatan responden sebesar Rp
1.619.720,6 maupun rata-rata pendapatan total keluarga responden sebesar Rp 3.549.720,6 maka diperoleh hasil perhitungan kontribusi/sumbangan rata-rat pendapatan
istri yang bekerja terhadap rata-rata pendapatan
total keluarga adalah sebesar 45,6% dimana ini cukup besar mendekati 50 %.
Berarti istri benar –benar berperan di
dalam menambah ekonomi keluarga.
Apabila
dilihat dari masing-masing responden maka kontribusi/ sumbangan masing-masing
pendapatan istri yang bekerja terhadap masing-masing pendapatan total keluarga
rata-rata sebesar 46,1 % dengan kisaran
kontribusi terrendah sebesar 31 % dan kontribusi terbesar sebesar 69 %. Rata-rata
kontribusi ini (46,1%) juga cukup besar karena mendekati 50% , ini menunjukkan
kontribusi istri bekerja sangat besar di
dalam menambah pendapatan keluarga. Distribusi secara rinci dapat dilihat pada
table berikut.
Tabel 6. Distribusi
kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total Keluarga berdasarkan kontibusi rata-rata, tahun 2010
No
|
Kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total keluarga (%)
|
Jumlah responden
(orang )
|
%
|
1
|
<
46,1
|
16
|
53,33
|
2
|
>46,1
|
14
|
46,67
|
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Sumber : berdasarkan analisa data primer
Tabel
7. Distribusi
kontribusi pendapatan responden terhadap pendapat total keluarga berdasarkan kemampuan setengah bagian,tahun 2010
No
|
Kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total keluarga (%)
|
Jumlah responden
(orang)
|
%
|
1
|
< 50
|
23
|
76,67
|
2
|
>50
|
7
|
23,33
|
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Sumber
: berdasarkan analisis data primer
Dilihat
dari table 6 ada 16 responden (53,33%) yang kontribusi pendapatannya terhadap
pendapatan total keluarga dibawah kontribusi rata-rata dan 46,67% responden diatas kontribusi rata-rata.
Sedang kalau kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total keluarga
dibuat beradasarkan besaran 50% maka ada
23 responden (76,67%) yang kontribusinya dibawah 50% dan ada 7 responden
(23,33%) yang kontribusinya diatas 50% terlihat pada table 7.
4. 3.Motivasi Responden Untuk Bekerja
Setiap
orang yang bekerja ingin dapat mencapai sesuatu atau tujuan dalam kegiatan –
kegiatannya. Dalam konsep motivasi adalah untuk menggambarkan hubungan antara
harapan dan tujuan. Hasil penelitian ini menunjukkan responden
(perempuan/istri) mempunyai jawaban bervariasi tentang motivasi bekerja. Distribusi
secara rinci dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 8. Distribusi Jawaban Responden Tentang
Motivasi Bekerja, tahun 2010
No
S
M
P
L
|
Pendi-dikan
|
Kontribusi
Pendptan
(%)
|
Motivasi
Waktu
Luang
|
Bekerja
Tamat ingin bekerja
|
Menam
bah ek.
kel
|
Tdk ter
Gantung uang suami
|
Spy mpy ke
giatan
|
Mencari
Pengala
man
|
Suami
tdk
bekerja
|
1
|
SMEA
|
41
|
|
|
V
|
|
|
|
|
2
|
SMA
|
57
|
|
|
V
|
|
|
|
|
3
|
SMA
|
38
|
|
|
V
|
|
|
|
|
4
|
SMEA
|
47
|
|
|
V
|
|
|
|
|
5
|
D
3
|
31
|
|
V
|
|
|
|
|
|
6
|
SMA
|
47
|
|
|
V
|
|
|
|
|
7
|
SMA
|
47
|
|
|
V
|
|
|
|
|
8
|
SMA
|
54
|
|
|
V
|
|
|
|
|
9
|
SMA
|
36
|
|
V
|
|
|
|
|
|
10
|
SMA
|
36
|
|
|
V
|
|
|
|
|
11
|
SMA
|
39
|
|
|
|
V
|
|
|
|
12
|
SMEA
|
51
|
|
|
V
|
|
|
|
|
13
|
SMA
|
49
|
|
|
V
|
|
|
|
|
14
|
SMA
|
42
|
|
|
V
|
|
|
|
|
15
|
SMA
|
50
|
|
|
V
|
|
|
|
|
16
|
SMA
|
45
|
|
|
V
|
|
|
|
|
17
|
SMA
|
48
|
|
|
V
|
|
|
|
|
18
|
S
1
|
42
|
|
V
|
|
|
|
|
|
19
|
SMEA
|
61
|
|
|
V
|
|
|
|
|
20
|
S
1
|
42
|
|
V
|
|
|
|
|
|
21
|
SMA
|
42
|
|
V
|
|
|
|
|
|
22
|
SMA
|
52
|
|
|
V
|
|
|
|
|
23
|
D
3
|
45
|
|
|
V
|
|
|
|
|
24
|
D
3
|
46
|
|
|
V
|
|
|
|
|
25
|
D
3
|
40
|
|
V
|
|
|
|
|
|
26
|
SMA
|
42
|
|
|
V
|
|
|
|
|
27
|
SMA
|
69
|
|
|
V
|
|
|
|
|
28
|
SMA
|
53
|
|
|
V
|
|
|
|
|
29
|
SMA
|
48
|
|
|
V
|
|
|
|
|
30
|
S
1
|
43
|
|
V
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
7 Org
|
22
Org
|
1 Org
|
|
|
|
|
|
×=46,1
|
|
23,33%
|
73,34%
|
3,33%
|
|
|
|
Sumber
: berdasarkan analisis data primer
Dari tabel dapat dilihat bahwa
motivasi di dalam penelitian ini dilihat dari dua sisi yaitu ekonomi dan
sosial. Menambah ekonomi keluarga merupakan motivasi ekonomi yang dinyatakan
oleh 22 orang (73,34%) dan tidak tergantung uang suami juga merupakan motivasi
ekonomi yang dinyatakan oleh 1 orang (3,33%) dan sisanya menyatakan dari segi
motivasi sosial yaitu tamat ingin bekerja yang mana ini menunjukkan adanya
status dan jati diri bagi perempuan yang
sudah menyelesaikan sekolahnya berkeinginan untuk bekerja yang dinyatakan oleh
7 orang (23,33%).
Dari tabel juga dapat kita
lihat ke 7 orang yang menyatakan sudah tamat ingin bekerja adalah
perempuan/istri yang bekerja
berpendidikan S1 3 0rang, D3 2 orang dan SMA 2 orang yang mana
kontribusi pendapatannya terhadap pendapatan total keluarga juga dibawah
rata-rata (dibawah 46,1%) dan kalau dilihat dari ke 7 responden ini rata –rata
kontribusi mereka terhadap pendapatan total keluarga mereka adalah sebesar
39,43% saja(276 % :7 ) berada di bawah rata-rata kontribusi secara keseluruhan.
Sedangkan untuk ke 22 orang responden yang menyatakan bekerja untuk
menambah ekonomi keluarga rata-rata berpendidikan SMA dan kontribusi mereka masing-masingpun terhadap pendapatan total keluarga diatas kontribusi
rata-rata. Dan kalau dilihat dari rata-rata ke 22 responden ini kontribusi
mereka terhadap pendapatan total keluarga ada sebesar 48,5% (1068 % : 22)
berada diatas rata-rata kontribusi secara keseluruhan.
Dilihat dari tingkat pendidikan ,
maka tingkat pendidikan responden yang kebanyakan SMA/SMEA di ikuti D 3 dan S 1
menunjukkan bahwa responden mempunyai
kesadaran yang tinggi untuk berusaha meningkatkan perekonomian keluarga
dan sebagian untuk menunjukkan status atau jati dirinya melalui kegiatan
yang lebih bermanfaat yaitu bekerja ,
tanpa mengabaikan tugas sebagai ibu rumah tangga.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1.
Rata-rata pendapatan
responden adalah Rp 1.619.720,6 dan
pendapatan total keluarga adalah Rp
3.549.720,6. Kontribusi pendapatan istri bekerja sebesar
45,6% terhadap pendapatan total keluarga. Berdasarkan kontribusi
masing-masing responden terhadap masing-masing pendapatan total keluarga maka
rata-rata kontribusi perempuan/istri yang bekerja ada sebesar 46,1% terhadap
pendapatan total keluarga.
2.
Semua responden
adalah perempuan yang berumah tangga (istri ) yang berada pada
usia produktif kerja dan rata-rata usia responden 44 tahun. Para responden
terbanyak berpendidikan SMA dan ada juga
yang berpendidikan D 3 dan S1.
4. Motivasi responden perempuan/istri bekerja adalah
untuk menambah ekonomi keluarga 73,33% , dan sebagian untuk status sosial
setelah tamat sekolah ingin bekerja 23,33% dan 3.33% supaya tidak tergantung
uang suami.
5.2.
Saran
Diharapkan bagi pimpinan perusahaan untuk memperhatikan pertambahan gaji para perempuan/istri yang
bekerja ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Biro Pusat Statistik
Propinsi SU.2006. Statistik
Ketenagakerjaan Propinsi S U. BPS Propinsi SU
Handayani M Th dan
Artini Ni W P, 2009. Kontribusi
Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga.
Piramida Vol V No. 1.
Nurmanaf, A Rozany.
2006. Peranan Sektor Luar Pertanian
Terhadap Kesempatan dan Pendapatan di Pedesaan
Berbasis Lahan Kering. Jurnal SOCA vol 8 no 3 November 2008.
Pudjiwati Sayogyo.
1983, Peranan Wanita dalam Perkembangan
Masyarakat Desa. Yayasan Ilmu-ilmu Sosial. Rajawali. Jakarta.
Saragih Bungaran dkk.
1994. Metode Penelitian Sosial Ekonomi.
Direktorat Perguruan Tinggi Swasta ,Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sayuti E R.
1997. Skripsi Peranan Istri Bekerja Dalam
Kontribusinya Menambah Pendapatan Keluarga. UHN. Medan.
Sihotang Maria R.
1986. Skripsi Produktivitas Kerja Wanita
Pemetik Daun Teh dan Persepsinya Terhadap Pekerjaannya. USU. Medan.
Sitohang
Maria Ramos. 2004. Skripsi Peranan Istri
Bekerja Dalam Kontribusinya Menambah Pendapatan Keluarga. UHN. Medan.
Singarimbun Masri dan
Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian
Survei. LP3ES. Jakarta.
Sulistiyani Ambar T
dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sumarsono Sonny. 2003.
Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Yayasan Universitas
HKBP Nommensen. 2007. Peraturan
Perusahaan (Kepegawaian). UHN. Medan.
Contribution
of Wife in Family Income and her Working
Motivation
(Case study: Administration
Staffs of Universitas HKBP Nommensen, Medan)
Maria
Rumondang Sihotang, lahir di Medan 9 juni 1962. Sarjana pertanian (S1) dari
Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1986. Magister Sains dari Universitas
Sumatera Utara, tamat tahun 1998. Tahun 1987 sampai sekarang dosen tetap
jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen Medan dan
saat ini menjabat pelaksana wakil dekan II Fakultas Pertanian Universitas HKBP
Nommensen Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar