Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Kamis, 26 September 2013

Kontribusi Istri Bekerja dalam Menambah Pendapatan Keluarga dan Motivasi Bekerja

KONTRIBUSI  ISTRI BEKERJA DALAM MENAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DAN M0TIVASI BEKERJA

(Studi Kasus : Pegawai  Administrasi Universitas HKBP Nommensen, Medan)

Maria Rumondang Sihotang

ABSTRACT

Contribution of women in development must be supported continuously in every life aspects.  Women who worked in their youth time will probably continue working after marriage.  As mothers, they have their own reasons why they continue working.  In general, their reason is that they want to self actualization and to help families income.  The goal of this research was to determine contribution of wife to family income and her motivation to work.  Data collecting was conducted by direct interview, institutional data review, dan direct observation on research object.  The research revealed that wife contributes 45,6% to total income of the family. The research shows also that 73,33% of them are motivated to work in order to help family income, 23,33% for social status, and 3.33% for indepence from husband.
     -------------
     Keyword :  working women, income, motivation

1.  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peranan perempuan dalam pembangunan terus menerus didorong dalam segala aspek kehidupan.   Perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan sehingga semakin banyak perempuan yang memiliki pendidikan yang baik.  Lapangan pekerjaan juga banyak tersedia bagi perempuan.  Perempuan yang  dimasa lajangnya sudah bekerja nampaknya akan terus bekerja meskipun sudah menikah.  Mereka sebagai ibu rumah tangga terus bekerja dengan  berbagai motivasi dan alasan seperti kebutuhan aktualisasi diri dan perlunya membantu ekonomi rumah tangga.
Sebagian perempuan menyatakan persamaan hak sebagai alasan  mengapa mereka bekerja.  Dalam kerangka emansipasi perempuan, sebagian istri bekerja menganggap bahwa peranan mereka dalam pembangunan bangsa dan negara tidaklah optimal kalau hanya sebagai ibu rumah.
 Secara umum alasan perempuan bekerja adalah untuk membantu ekonomi keluarga.  Keadaan perekonomian yang semakin tidak menentu, harga-harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat, pendapatan keluarga yang cenderung tidak meningkat akan berakibat pada terganggunya stabilitas perekonomian keluarga. 
Pentingnya arti pekerjaan sebagai sumber penghasilan bagi keluarga membuat istri bekerja memberikan persepsi yang positip terhadap pekerjaannya.  Oleh karenanya, istri bekerja cenderung memahami liku-liku pekerjaanya dan pekerja yang ulet. 
Istri bekerja sebagai pegawai admnistrasi juga terdapat di Univesitas HKBP Nommensen Medan.  Mereka tersebar di Fakultas, Biro dan Lembaga.  Tingkat pendidikan mulai dari SLTA hingga Sarjana.   Peran mereka sebagai pegawai administrasi turut menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan  di UHN. 
Berdasarkan pertimbangan pentingnya peranan istri dalam menangkap peluang kerja, meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkatkan peran serta perempuan dalam masyarakat, maka dirasa perlu meneliti sumbangan pendapatan pegawai perempuan sebagai istri bekerja  di Universitas HKBP Nommensen terhadap pendapatan keluarga  dan motivasi mereka bekerja.

1.2.  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah :
1.   Berapa besar kontribusi  istri bekerja di dalam menambah pendapatan keluarganya?
2.   Apakah motivasi  istri bekerja  ?

1.3. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui :
1. Besarnya kontribusi pendapatan istri terhadap  pendapatan keluarga.
2. Motivasi istri bekerja.

1.4.Kegunaan
Penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi para suami yang istrinya bekerja bahwa istri  mereka bekerja sangat memberikan arti bagi penambahan pendapatan keluarga.
2.  Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengambil keputusan  (penentu  pendapatan perempuan sebagai istri)
3. Sebagai bahan refrensi  bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang meneliti tenaga kerja perempuan khususnya para istri.

1.5. Hipotesa Penelitian:
1.    Kontribusi pendapatan istri  berpegaruh di dalam menambah pendapatan keluarganya.
2.    Motivasi istri berkerja  adalah krn faktor ekonomi yaitu menambah pendapatan keluarga.


2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga
Hasil penelitian Handayani dan Artini (2009) menunjukkan bahwa rata-rata sumbangan pendapatan responden ibu rumah tangga anggota KWT Boga Sari terhadap pendapatan keluarga sebesar sebesar Rp 429.754,00 atau 12,82% dari total pendapatan keluarga dengan kisaran 1,58% sampai dengan 52,56%. Walaupun kontribusinya tidak terlalu besar, namun kegiatan ekonomi responden dirasakan berperan cukup penting dalam menambah pendapatan keluarga.  Menambah pendapatan keluarga merupakan motivasi ekonomi yang dinyatakan oleh 17 orang (56,67%), sedangkan sisanya menyatakan alasan motivasi sosial, yaitu: sebesar 10 orang (33,33% ) menyatakan untuk mengisi waktu luang dan 3 orang menyatakan mencari pengalaman. Dihubungkan dengan tingkat pendidikan seseorang, maka tingkat pendidikan responden yang rata-rata tergolong cukup tinggi menunjukkan bahwa responden mempunyai kesadaran yang tinggi untuk berusaha meningkatkan perekonomian keluarga melalui kegiatan yang lebih bermanfaat yaitu bekerja, tanpa mengabaikan tugas sebagai ibu rumah tangga.
Sitohang, M (2004) menyimpulkan juga bahwa sumbangan  pendapatan istri sebagai pedagang pengecer sayur-sayuran ada sebesar 63,97% terhadap pendapatan keluarga lebih besar dibandingkan  dengan persentase pendapatan yang diberikan suami terhadap keluarga yang hanya 33,07%.
Sayuti, (1997) juga menyimpulkan bahwa istri sebagai pedagang pengecer buah-buahan di pusat pasar Medan menyumbangkan pendapatannya sebesar 69,9% terhadap total pendapatan keluarganya.
Hasil penelitian Pudjiwati S (1983) menunjukkan bahwa perempuan  mempunyai peranan dalam pekerjaan yang memberikan nafkah seperti di  bidang pertanian, perdagangan kecil, kerajinan tangan bahkan dibidang industri kecil dan besar.
Mengenai tenaga kerja perempuan pedesaan menunjukkan adanya norma bahwa perempuan apakah ia sebagai istri, ibu rumah tangga atau sebagai anak gadis, juga melakukan pekerjaan mencari nafkah disamping melakukan pekerjaan rumah tangga yang tetap merupakan pekerjaan seorang perempuan atau istri sesuai dengan masyarakat tempat ia tinggal. (Pudjiwati, S, 1983).
Menurut  Sita Wahyo (1981) juga kaum perempuan di desa sudah terbiasa bekerja keras, bukan karena ingin menonjolkan peranannya tetapi memang keharusan, karena alasan ekonomi yaitu untuk menambah pendapatan keluarga yang relative rendah.
2.2. Pendapatan Keluarga
Konsep rumah tangga menunjuk pada arti ekonomi dari satuan keluarga, seperti bagaimana keluarga itu mengelola kegiatan ekonomi keluarga, pembagian kerja dan fungsi, kemudian berapa jumlah pendapatan yang diperoleh atau konsumsinya serta jenis produksi dan jasa yang dihasilkan (Raharjo, 1984 dalam Handayani dan Artini, 2009). Jika keluarga semakin besar, membuka kesempatan bagi pencari pendapatan (income earner) akan memberikan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang erat antara banyaknya pencari pendapatan dengan tingkat pendapatan (Hananto Sigit dan Abuzar, dalam Handayani dan Artini, 2009).  Kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktivitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan. Stabilitas pendapatan rumah tangga cenderung dipengaruhi dominasi sumber-sumber pendapatan. Jenis-jenis pendapatan yang berasal dari luar sektor pertanian umumnya tidak terkait dengan musim dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun (Nurmanaf, 2006).

2.3. Motivasi Perempuan Bekerja
Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi (BPS, 2006). Motivasi merupakan proses pemberian dorongan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai (Sulistiyani dan Rosidah, 2003). Sementara itu, keputusan kerja adalah suatu keputusan yang mendasar tentang bagaimana menghabiskan waktu, misalnya dengan melakukan kegiatan yang menyenang kan atau bekerja (Sumarsono, 2003). Pada umumnya motivasi kerja kebanyakan tenaga kerja wanita adalah membantu menghidupi keluarga. Akan tetapi, motivasi itu juga mempunyai makna khusus karena memungkinkan memiliki otonomi keuangan, agar tidak selalu tergantung pendapatan suami. Beberapa motivasi wanita bekerja pada industri rumah tangga pangan adalah karena suami tidak bekerja, pendapatan rumah tangga kurang, mengisi waktu luang, ingin mencari uang sendiri, dan ingin mencari pengalaman (Asyiek, dkk. dalam Handayani dan Artini, 2009).

3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitan ini ditentukan/ditetapkan secara sengaja (purposive) di Universitas HKBP Nommensen sebagai studi kasus. Alasan pemilihan lokasi ini adalah karena  di Universitas HKBP Nommensen ini terdapat banyak tenaga kerja perempuan. Khususnya tenaga kerja perempuan dibidang administrasi sangat banyak.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik yaitu (1) wawancara langsung dengan memakai daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan; (2) pencatatan data-data yang terkait dengan penelitian dari instansi; (3) observasi yakni mengamati langsung obyek penelitian.
1. Data primer dihimpun/didapat melalui dengan tanya jawab langsung dengan responden.  Data primer meliputi identitas responden, data pendapatan, alasan bekerja/motivasi dan persepsinya
2.  Data sekunder.
Data sekunder bersumber dar catatan, file lembaga, fakultas dan biro rektor.
3.3. Metode Penentuan Sampel
Sampel/responden dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu dengan cara  : melihat data terlebih dulu jumlah tenaga kerja administrasi khususnya perempuan (istri) yang menempati  tiap golongan penggajian yang ada (seperti pada Tabel 1. Dari populasi ini atau  jumlah tenagakerja perempuan yang ada, maka tiap penggolongan gaji ditentukan   sampel/ responden secara proporsional dengan total sample 30 orang.
Tabel  1 . Jumlah Populasi  Pegawai Adm Tetap (Istri) Menurut Golongan dan Masa Kerja, Thn 2010
Gol
Masa Kerja (Tahun)
Total
(orang)

4
  5
  6
  8
  9
  12
  13
  14
  15
  16
  21
  22
24
2 C


  1
  4
  1








     6
2 D





  11
  16

   1




  28
3 A
1


  1

    9







  11
3 B

2

  1

    5

    1

  3
10


  22
3 C











  1
  1
    2 
3 D









  1



    1

Total (orang)
  70
Sumber : Data sekunder
Golongan tenaga kerja pegawai administrasi tetap (istri) yang ada saat ini berkisar dari golongan 2C, 2D, 3A, 3B, 3C, dan 3D dengan masa kerja yang bervariasi seperti yang  tertera pada table diatas. Jumlah pegawai perempuan (istri) yang terbanyak berada pada golongan  2D ada sebanyak  28 orang  dan berikutnya golongan 3B sebanyak 22 orang dan ter sedikit pada golongan 3D hanya 1 orang.
Dari total populasi ini ditentukan sample 30 orang dan ditentukan secara proporsional untuk total sample tiap golongan.  Dan dari total sample tiap golongan ditentukan jumlah sample menurut masa kerjanya  juga secara proporsional. Sehingga setiap sample akan mewakili menurut tiap golongan dan masa kerja nya (Tabel 2).  
Tabel  2 . Jumlah Sample  Pegawai Adm Tetap (Istri) Menurut Golongan dan Masa Kerja, Thn 2010
Gol
Masa Kerja (Tahun)
Total
(orang)

4
  5
  6
  8
  9
  12
  13
  14
  15
  16
  21
  22
24
2 C


   1
  1
  1








    3
2 D





   4
   7

   1




  12
3 A
1


  1

   2







    4
3 B

   1

  1

   2

    1

   1
    2


    8
3 C











    1
   1
    2 
3 D









   1



    1

Total (orang)
  30
Sumber : Berdasarkan analisis data sekunder
3.4. Metode Analisa Data     
Sumbangan pendapatan istri terhadap pendapatan keluarga dianalisis secara tabulasi tanpa uji statistic dengan menghitung jumlah uang yang dihasilkan/diperoleh dari suatu kegiatan ekonomis (pendapatan dari perusahaan tempat istri bekerja) dan pendapatan total keluarga dengan menggunakan rumus  :
          Pp
P = --------   X 100 %
          Pk
P  = Persentase pendapatan responden (istri ) terhadap pendapatan keluarga
Pp=Pendapatan responden  yang berasal dari perusahaan tempat bekerja
Pk=Total pendapatan keluarga
Karakteristik alasan bekerja /motivasi bekerja, persepsi terhadap pekerjaan, dianalisis dengan metoda deskriptif kualitatif.  Data yang dikumpulkan diedit kemudian dianalisis dengan metode deskriptif yaitu penyajian analisis melalui penafsiran data yang ada dengan tujuan mendeskripsikan secara  rinci suatu fenomena social dengan penafsiran disertai interpretasi rasional terhadap factor  yang ada di lapangan (Singarimbun dan Effendi, 1989).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Pujiwati, S (1983) mempelajari peranan  perempuan, pada dasarnya menganalisa dua peranan perempuan. Pertama, peran perempuan dalam  status atau posisi sebagai ibu rumah tangga yang melakukan  semua pekerjaan di rumah dimana yang secara tidak langsung kita sebut menghasilkan pendapatan, yang mana hal tersebut  memungkinkan anggota rumah tangga yang lain melakukan pekerjaan mencari nafkah. Kedua, peranan perempuan pada posisi sebagai  pencari nafkah (tambahan atau pokok) dalam hal ini perempuan melakukan pekerjaan produktif yang langsung menghasilkan pendapatan.
Responden perempuan  dalam  penelitian l ini adalah yang berperan sebagai istri. Responden perempuan ini  bekerja  sebagai pegawai administrasi tetap yayasan yang tersebar di fakultas-fakultas dan lembaga yang ada di  Universitas HKBP Nommensen Medan. Walaupun tenaga kerja ini  bekerja sebagai pegawai administrasi  sebuah fakultas  atau lembaga tetapi system penggajian tetap ter sentralisasi dari Universitas. Para istri ini bekerja  untuk memperoleh penghasilan (tambahan atau pokok)   disamping penghasilan suami , untuk upaya  mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Para tenaga kerja perempuan  ini melakukan baik kegiatan ekonomi (untuk memperoleh pendapatan) maupun kegiatan social seperti arisan, dan suka duka.
Sehingga di dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kontribusi  istri bekerja dalam menambah pendapatan keluarga adalah berapa besar kontribusi si istri  (yang dihitung dalam %)  didalam total pendapatan keluarga yang mereka peroleh bersama-sama.

4.1. Karakteristik Responden
Tabel  3.  Karakteristik Responden, tahun 2010
No Sample
Golongan
Masa kerja (tahun)
Pendidikan
Umur  (tahun)
Jumlah anak
(orang)
    1
      2 C
             6
SMEA  
35
1
    2

             8
SMA
48
1
    3

             9
SMA
37
3
    4
      2 D
           12
SMEA
44
3
    5

           12
D 3
42
3
    6

           12
SMA
41
2
    7

           12
SMA
41
2
    8
       2 D
           13
SMA
45
4
    9

           13
SMA
48
-
  10

           13
SMA
41
2
  11

           13
SMA
43
3
 12

           13
SMEA
45
4
 13

           13
SMA
44
1
 14

           13
SMA
41
1
 15
        2 D
           15
SMA
41
2
 16
        3 A
             4
SMA
42
2
 17

             8
SMA
43
2
 18

           12
S 1
43
-
 19

           12
SMEA
52
5
 20
        3 B
             5
S 1
39
2
 21

             8
SMA
40
2
 22

           12
SMA
42
3
 23

           12
D 3
47
4
 24

           14
D 3
46
3
 25

           16
D 3
49
3
 26

           21
SMA
52
4
 27

           21
SMA
50
2
 28
         3 C
           22
SMA
50
-
 29

           24
SMA
51
4
 30
         3 D
           16
S 1
40
2
          Jumlah                                                                                                
          Rata-rata 
  1322
      44
         70
           2,3
Sumber : Berdasarkan analisis data primer
                Penggolongan umur produktif  bekerja berada pada kisaran 15 – 65 tahun (BPS, 2006), sedangkan menurut peraturan perusahaan (kepegawaian) Yayasan  Universitas HKBP Nommensen  batas usia pensiun sebagai pegawai administrasi  adalah 56 tahun.
Dari hasil penelitian  diketahui bahwa keseluruhan responden tergolong  pegawai usia produktif . Dari (Tabel 3) rata-rata umur responden adalah 44 tahun dengan umur tertinggi adalah 52 tahun dan umur terrendah adalah 35 tahun. Jumlah pegawai yang berumur   < 44 tahun ada sebanyak 18 orang (60%) dan pegawai yang berumur diatas 44 tahun ada sebanyak 12 orang (40%).
Dilihat dari pendidikan responden  berkisar dari tingkat pendidikan  SMA/SMEA, D 3 dan S 1. Responden ter  banyak berpendidikan  SMA/SMEA  ada  23 orang (76,7 %), berpendidikan D 3 ada sebanyak 4 orang (13,3 %) dan   yang berpendidikan S 1 ada sebanyak 3 orang (10 %). Kondisi ini menunjukkan bahwa responden mempunyai potensi untuk mengembangkan kariernya, karena tingkat pendidikan merupakan cerminan kualitas SDM.
Banyaknya  jumlah anggota keluarga merupakan salah satu factor yang mendorong seseorang untuk bekerja.  Hasil penelitian ini menunjukkan responden rata-rata mempunyai jumlah anggota keluarga  sebanyak  2 orang dengan kisaran  1 orang anak sampai dengan 5 orang anak. Hanya  lima responden yang mempunyai anggota keluarga yang banyak yaitu 4 orang anak dan satu responden yang mempunyai anggota keluarga  5 orang anak.

 4.2. Kontribusi Pendapatan Responden Terhadap Pendapatan Keluarga
Di dalam penelitian ini pendapatan keluarga   berasal dari dua sumber, yaitu dari kepala keluarga (ayah), dan dari responden (sebagai pegawai administrasi Universitas HKBP Nommensen).
Hasil  penelitian  menunjukkan rata – rata pendapatan responden sebesar Rp. 1.619.720, 6 dengan kisaran antara  pendapatan ter rendah sebesar Rp. 1.061.638,- dan pendapatan ter tinggi sebesar Rp. 2.556.795 .Distribusi secara rinci dapat dilihat pada table berikut.
Tabel  4. Distribusi Pendapatan Responden. Tahun 2010
No
Rata-rata Pendapatan Responden per Bulan (Rp)
Jumlah Responden
(orang)
%
1
< Rp. 1.619.720,6
20
66.67
2
>Rp.  1.619.720,6
10
33.33

Jumlah
30
100
        Sumber : berdasarkan analisis data primer
Dilihat dari table 4 ada 20 orang(66,67 %)  responden yang mempunyai pendapatan dibawah pendapatan  rata –rata. Tetapi besaran pendaptan rata-rata ini sudah diatas pendapatan yang diterima pegawai administrasi dengan golongan terendah 2C dan masa kerja yang terkecil sebesar Rp 1.061.638,-yang hanya ada dimiliki oleh seorang pegawai baik secara populasi yang ada maupun sample .  Dan ada 10 orang (33,33 %) yang mempunyai pendapatan di atas pendapatan rata-rata.
Apabila dilihat dari pendapatan total keluarga responden, hasil penelitian  menunjukkan rata-rata pendapatan total keluarga  sebesar    Rp. 3.549.720,6 dengan kisaran antara pendapatan total keluarga terendah sebesar Rp. 2.320.137,- dan  pendapatan total keluarga tertinggi sebesar Rp. 5.259.519,- . Distribusi secara rinci dapat dilihat pada table berikut.
Tabel  5. Distribusi Pendapatan Total Keluarga Responden, Tahun 2010
No
Rata-rata  Pendapatan Total  Keluarga per Bulan (Rp)
Jumlah Keluarga (rumah tangga)
%
1
< Rp 3.549.720,6
18
60
2
>Rp  3.549.720,6
12
40

Jumlah
30
100
    Sumber : berdasarkan analisis data primer.
Dilihat dari Tabel 5 hanya 12 keluarga (40%) yang mempunyai pendapatan total keluarga diatas rata-rata  pendapatan total keluarga. 
Melihat rata-rata pendapatan responden yang kendati rendah dan lagi ada 20 orang responden (66,67%) yang berpendapatan dibawah rata-rata namun  mereka merasakan dapat memberikan kontribusi /sumbangan dalam pendapatan keluarga, keadaan tersebut dinyatakan oleh keseluruhan  responden (ada 22 responden menjawab bekerja untuk menambah ekonomi keluarga, Tabel 8).
Apabila dilihat dari rata-rata pendapatan responden  sebesar Rp 1.619.720,6 maupun rata-rata pendapatan total keluarga  responden sebesar  Rp 3.549.720,6  maka diperoleh hasil perhitungan  kontribusi/sumbangan rata-rat pendapatan istri yang bekerja  terhadap rata-rata pendapatan total keluarga adalah sebesar 45,6% dimana ini cukup besar mendekati 50 %. Berarti istri benar –benar  berperan di dalam menambah ekonomi keluarga.
Apabila dilihat dari masing-masing responden   maka kontribusi/ sumbangan masing-masing pendapatan istri yang bekerja terhadap masing-masing pendapatan total keluarga rata-rata sebesar 46,1 %  dengan  kisaran  kontribusi terrendah sebesar 31 % dan kontribusi terbesar sebesar 69 %. Rata-rata kontribusi ini (46,1%) juga cukup besar karena mendekati 50% , ini menunjukkan kontribusi  istri bekerja sangat besar di dalam menambah pendapatan keluarga. Distribusi secara rinci dapat dilihat pada table berikut.
Tabel  6.   Distribusi kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total           Keluarga berdasarkan  kontibusi rata-rata, tahun 2010
No
Kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total keluarga (%)
Jumlah responden
(orang )
%
1
< 46,1
16
53,33
2
>46,1
14
46,67

Jumlah
30
 100
     Sumber : berdasarkan analisa data primer




Tabel 7.    Distribusi kontribusi pendapatan responden terhadap pendapat total keluarga berdasarkan  kemampuan setengah bagian,tahun 2010
No
Kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total keluarga (%)
Jumlah responden
(orang)
%
1
< 50
23
76,67
2
>50
7
23,33

Jumlah
30
 100
     Sumber : berdasarkan analisis data primer
Dilihat dari table 6 ada 16 responden (53,33%) yang kontribusi pendapatannya terhadap pendapatan total keluarga dibawah kontribusi rata-rata dan  46,67% responden diatas kontribusi rata-rata. Sedang kalau kontribusi pendapatan responden terhadap pendapatan total keluarga dibuat  beradasarkan besaran 50% maka ada 23 responden (76,67%) yang kontribusinya dibawah 50% dan ada 7 responden (23,33%) yang kontribusinya diatas 50% terlihat pada table 7. 
4. 3.Motivasi  Responden Untuk Bekerja
Setiap orang yang bekerja ingin dapat mencapai sesuatu atau tujuan dalam kegiatan – kegiatannya. Dalam konsep motivasi adalah untuk menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan. Hasil penelitian ini menunjukkan responden (perempuan/istri) mempunyai jawaban bervariasi tentang motivasi bekerja. Distribusi secara rinci dapat dilihat pada table berikut.
Tabel  8. Distribusi Jawaban Responden Tentang Motivasi Bekerja, tahun 2010
No
S
M
P
L
Pendi-dikan
Kontribusi
Pendptan
(%)
Motivasi
Waktu
Luang
Bekerja
Tamat ingin bekerja
Menam
bah ek.
kel
Tdk ter
Gantung uang suami
Spy mpy ke
giatan
Mencari
Pengala
man
Suami
tdk
bekerja
1
SMEA
41


V




2
SMA
57


V




3
SMA
38


V




4
SMEA
47


V




5
D 3
31

V





6
SMA
47


V




7
SMA
47


V




8
SMA
54


V




9
SMA
36

V





10
SMA
36


V




11
SMA
39



V



12
SMEA
51


V




13
SMA
49


V




14
SMA
42


V




15
SMA
50


V




16
SMA
45


V




17
SMA
48


V




18
S 1
42

V





19
SMEA
61


V




20
S 1
42

V





21
SMA
42

V





22
SMA
52


V




23
D 3
45


V




24
D 3
46


V




25
D 3
40

V





26
SMA
42


V




27
SMA
69


V




28
SMA
53


V




29
SMA
48


V




30
S 1
43

V






Jumlah


7 Org
22  Org
1 Org





×=46,1

23,33%
73,34%
3,33%



Sumber : berdasarkan analisis data primer
Dari tabel dapat dilihat bahwa motivasi di dalam penelitian ini dilihat dari dua sisi yaitu ekonomi dan sosial. Menambah ekonomi keluarga merupakan motivasi ekonomi yang dinyatakan oleh 22 orang (73,34%) dan tidak tergantung uang suami juga merupakan motivasi ekonomi yang dinyatakan oleh 1 orang (3,33%) dan sisanya menyatakan dari segi motivasi sosial yaitu tamat ingin bekerja yang mana ini menunjukkan adanya status  dan jati diri bagi perempuan yang sudah menyelesaikan sekolahnya  berkeinginan untuk bekerja yang dinyatakan oleh 7 orang (23,33%).
Dari tabel juga dapat kita lihat ke 7 orang yang menyatakan sudah tamat ingin bekerja adalah perempuan/istri yang bekerja  berpendidikan S1 3 0rang, D3 2 orang dan SMA 2 orang yang mana kontribusi pendapatannya terhadap pendapatan total keluarga juga dibawah rata-rata (dibawah 46,1%) dan kalau dilihat dari ke 7 responden ini rata –rata kontribusi mereka terhadap pendapatan total keluarga mereka adalah sebesar 39,43% saja(276 % :7 ) berada di bawah rata-rata kontribusi  secara keseluruhan.
Sedangkan untuk ke 22 orang  responden yang menyatakan bekerja untuk menambah ekonomi keluarga rata-rata berpendidikan SMA dan  kontribusi mereka masing-masingpun  terhadap pendapatan total keluarga diatas kontribusi rata-rata. Dan kalau dilihat dari rata-rata ke 22 responden ini kontribusi mereka terhadap pendapatan total keluarga ada sebesar 48,5% (1068 % : 22) berada diatas rata-rata kontribusi secara keseluruhan.
Dilihat dari tingkat pendidikan , maka tingkat pendidikan responden yang kebanyakan SMA/SMEA di ikuti D 3 dan S 1 menunjukkan  bahwa responden mempunyai kesadaran yang tinggi untuk berusaha meningkatkan perekonomian  keluarga  dan sebagian untuk menunjukkan status atau jati dirinya melalui kegiatan yang lebih bermanfaat yaitu  bekerja , tanpa mengabaikan tugas sebagai ibu rumah tangga.




5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1.    Rata-rata pendapatan responden adalah  Rp 1.619.720,6 dan pendapatan total keluarga adalah  Rp 3.549.720,6. Kontribusi  pendapatan istri bekerja  sebesar  45,6% terhadap pendapatan total keluarga. Berdasarkan kontribusi masing-masing responden terhadap masing-masing pendapatan total keluarga maka rata-rata kontribusi perempuan/istri yang bekerja ada sebesar 46,1% terhadap pendapatan total keluarga.
2.    Semua responden adalah  perempuan  yang berumah tangga (istri ) yang berada pada usia produktif kerja dan rata-rata usia responden 44 tahun. Para responden terbanyak berpendidikan SMA dan ada  juga yang berpendidikan D 3 dan S1.
4.    Motivasi responden perempuan/istri bekerja adalah untuk menambah ekonomi keluarga 73,33% , dan sebagian untuk status sosial setelah tamat sekolah ingin bekerja 23,33% dan 3.33% supaya tidak tergantung uang suami.
5.2. Saran
Diharapkan  bagi pimpinan perusahaan  untuk memperhatikan  pertambahan gaji para perempuan/istri yang bekerja ini.

DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik Propinsi SU.2006. Statistik Ketenagakerjaan Propinsi S U. BPS Propinsi SU
Handayani M Th dan Artini Ni W P, 2009. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga. Piramida Vol  V No. 1.
Nurmanaf, A Rozany. 2006. Peranan Sektor Luar Pertanian Terhadap Kesempatan dan Pendapatan di  Pedesaan Berbasis Lahan Kering. Jurnal SOCA vol 8 no 3 November 2008.
Pudjiwati Sayogyo. 1983, Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Yayasan Ilmu-ilmu Sosial. Rajawali. Jakarta.
Saragih Bungaran dkk. 1994. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Direktorat  Perguruan Tinggi Swasta ,Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sayuti E R. 1997. Skripsi Peranan Istri Bekerja Dalam Kontribusinya Menambah Pendapatan Keluarga. UHN. Medan.
Sihotang Maria R. 1986. Skripsi Produktivitas Kerja Wanita Pemetik Daun Teh dan Persepsinya Terhadap Pekerjaannya. USU. Medan.
Sitohang Maria Ramos. 2004. Skripsi Peranan Istri Bekerja Dalam Kontribusinya Menambah Pendapatan Keluarga. UHN. Medan.
Singarimbun Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
Sulistiyani Ambar T dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sumarsono Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Yayasan Universitas HKBP Nommensen. 2007. Peraturan Perusahaan (Kepegawaian). UHN. Medan.



Contribution of Wife in  Family Income and her Working Motivation
(Case study: Administration Staffs of Universitas HKBP Nommensen, Medan)



Maria Rumondang Sihotang, lahir di Medan 9 juni 1962. Sarjana pertanian (S1) dari Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1986. Magister Sains dari Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1998. Tahun 1987 sampai sekarang dosen tetap jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen Medan dan saat ini menjabat pelaksana wakil dekan II Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar