Ketika mendengar kata Generasi Muda, maka yang terbetik dalam benak kita pasti kumpulan anak muda yang ceria dan dinamis. Semangat mereka tak terbantahkan, maka tak heran bila Presiden Soekarno pernah berucap, “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia”.
Masa depan suatu bangsa rupanya bisa dilihat dari potret kehidupan para pemuda masa kini. Para pemuda harus menjadi sosok historis yang mau dan mampu menjadi motor penggerak kemajuan bangsa, melanjutkan jalan yang telah dirintis oleh para pendahulu.
Bangga kepada prestasi masa silam adalah bagian dari rasa hormat kepada para pendahulu. Tugas generasi muda adalah menulis sejarah dengan karya yang lebih baik dan mengesankan.
Lantas bagaimana cara membangun generasi muda yang diidamkan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara? Salah satu caranya adalah generasi muda perlu kembangkan pemikiran bebas, sehingga menemukan banyak alternatif solusi persoalan hidup yang kompleks yang mereka hadapi.
Di zaman serba sulit ini, sejak kecil perlu dibantu berpikir bebas. Kembangkan angan-angan dalam berpikir, sehingga menemukan sesuatu yang lebih tinggi daripada yang ada. Pemuda semestinya mempersiapkan diri dengan memperbanyak ilmu pengetahuan, memperkuat mental, fisik, serta menciptakan karakter kepribadian yang kuat.
Membangun generasi muda yang berdaya guna dan tahan banting tentu bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan sinergi lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan bermasyarakat.
Esensi:
Generasi muda sekarang seharusnya sanggup menjawab tantangan dunia baru yang kompetitif dengan prestasi dan berkarya nyata. Generasi muda sekarang seharusnya konsisten terhadap kemajuan dan berpandangan jauh ke depan. Generasi muda sekarang seharusnya hidup damai, harmoni, serta siap bekerja sama dalam kebaikan. Dan generasi muda sekarang seharusnya berakhlak mulia dan menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam pribadinya serta kehidupan sehari-hari.
Faisal Ahmad Fani (Ketua Umum Pemuda Peduli Dhuafa Gresik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar