Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Minggu, 22 Desember 2013

Tidak Bisa Tidak, Guru Harus Memiliki Idealisme

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan (Dorothy Law Nolte).
Menjadi guru TK (Taman Kanak-Kanak) tidaklah “main-main”. Ia harus memliki segudang kemampuan, sebab yang dihadapi sehari-hari adalah anak-anak berusia dini yang masih polos. Seorang guru TK tidak hanya cukup mempunyai kemampuan mengajar saja, dan hanya sekedar memenuhi tugas yang sifatnya rutin semata.
Guru TK juga dituntut, di era gencarnya arus globalisasi dan informasi tanpa batas, memiliki moralitas dan idealitas dalam mendidik. Mampu mengeluarkan aura pencerahan dan perubahan, hingga melahirkan daya kreatifitas yang tinggi buat anak-anak didik. Sebab, guru yang tidak memiliki aura dalam mendidik, hasilnya akan bekerja (mendidik) setengah hati dan asal-asalan. Kejar tayang saja.
Menjadi guru TK itu, sekali lagi, bukanlah sebuah profesi yang “main-main”. Ia memegang semacam amanah besar untuk membesarkan anak-anak. Karena di tangan para guru TK-lah –di luar pendidikan seorang ibu di dalam rumah– perkembangan seorang anak akan terbentuk. Di sini awal bentuk sikap kepribadian dan mental anak berakar, sebagai bekal masa dewasa mereka.
Seperti kita tahu, anak-anak usia dini, relatif masih sangat muda,  dan sangat  membutuhkan kasih sayang penuh dari orang tuanya. Lantas, di sinilah kemampuan lebih profesi guru TK dibutuhkan. Memberikan kasih sayang yang tulus kepada semua anak-anak didik, tanpa pandang pilih. Mampu menciptakan rasa aman dan nyaman kepada setiap anak-anak. Semua sejatinya harus dikerjakan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Dan ini akan lahir jika guru memiliki idealisme.
Melalui peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2013, semoga menjadi momentum meningkatkan kinerja kita sebagai guru. Tidak bisa tidak, para guru TK sudah seharusnya memiliki idealisme dalam mengajar. Sehingga mampu meningkatkan kualitas diri dalam mendidik anak-anak. Semoga kita tidak menjadi guru yang sekedar mendidik, hanya mengejar setoran kurikulum. Jika kita menjadi guru yang ala kadarnya, maka anak-anak pun akan menerima ala kadarnya juga. Selamat Hari Guru Nasional ke-68.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar