Kehidupan masyarakat kita belakangan ini memang seringkali melupakan kita akan kehidupan saudara-saudara kita yang hidup dalam serba keterbatasan. Katanya kehidupan bangsa ini semakin maju dan sejahtera dalam bidang ekonomi. Dimana-mana ada pembangunan berbagai macam perumahan modern dan mal-mal berdiri dengan megahnya. Tetapi kita juga tidak bisa pungkiri pula disamping lingkungan masyarakat kita sendiri masih banyak yang serba kekurangan.
Kaum dhuafa adalah kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang tertindas. Adalah mereka yang tak bisa hijrah karena terhalang baik sosial maupun ekonomi fakir dan miskin tertekan keadaan bukan karena malas, mereka yang kurang tenaga (bukan karena malas), mereka yang kurang kemampuan akalnya (bukan karena malas) dan atau mereka yang terbelakang pendidikannya. Itu adalah sebagian dari pengertian kaum dhuafa.
Kita mengetahui bahwasannya Rasulullah SAW adalah pecinta kaum dhuafa. Ada hadist Rasulullah SAW yang mengingatkan akan pentingnya membantu sesamanya dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kebaikan yang artinya "Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain. Siapa saja yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah SWT akan memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang menghilangkan kesusahan dari seorang Muslim, Allah SWT akan menghilangkan salah satu kesusahannya pada Hari Kiamat". (HR. Muttafaq 'alaih).
Perjalanan hidup ini berliku-liku, dan pasang surut. Terkadang terasa enak namun juga kadang terasa tidak enak, akan tetapi semua rasa itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Seperti tatkala menyaksikan anak-anak gelandangan yang seringkali kita lihat bertebaran di pinggir jalan, kalau pola pikir kita bermuatan "negatif", maka kita akan melihat "sampah-sampah" berkeliaran yang hanya membuat sesak di muka bumi ini.
Namun, jika muatan pola pikir kita positif, maka kita akan berfikir, kasihan akan nasib mereka yang tidak seberuntung kita. Kemudian kita akan mencari-cari cara bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah mereka agar menjadi layaknya seorang manusia.
Dan diantaranya tandanya menyayangi kaum dhuafa adalah kita akan menyisihkan sedikit rejeki yang kita dapatkan buat mereka. Sesungguhnya Allah SWT yang telah memberikan "modal" berupa kesehatan sehingga kita bisa bekerja, lalu Allah SWT pulalah yang telah mengaruniakan hasil yang baik dari pekerjaan kita ini.
Penduduk Indonesia ini bejumlah kurang lebih 220 juta. Katakan saja umat Islam di Indonesia negeri kita tercinta ini berjumlah 150 juta jiwa. Kalau seandainya semua umat Islam di Indonesia mau menyisihkan 200 rupiah saja buat fakir miskin maka Indonesia telah mampu mengumpulkan uang 1,5 milyar dalam sehari. Bagaimana jika seminggu ? Setahun ? Tentunya akan banyak sekali jumlahnya. Dan kita memerlukan akan kepedulian terhadap dhuafa yang akan bisa mendorong dan membantu peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Kita harus bisa meneladani contoh Rasulullah SAW dalam memberikan kasih sayangnya dan cintanya beliau kepada kaum dhuafa ini. Karena sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW kita diharuskan menjalankan sunnah-sunnah beliau dalam mengaplikasikan kedalam kehidupan kita sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar