Media Informasi Pemuda Peduli Dhuafa Gresik (PPDG) || Website: www.pemudapedulidhuafa.org || Facebook: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Twitter: @PPD_Gresik || Instagram: Pemuda Peduli Dhuafa Gresik || Email: ppd.gresik@gmail.com || Contact Person: 0838-3199-1684 || Nomor Rekening: 0335202554 BNI a.n. Ihtami Putri Haritani || Konfirmasi Donasi di nomor telepon: 0857-3068-6830 || #SemangatBerkarya #PPDGresik

Jumat, 04 April 2014

Review Tur Eropa: Timnas Indonesia Belum Maksimal tapi Berhasil Pecah Telor

Selesai sudah perjalan Tur Eropa ke Spanyol bagi Timnas Indonesia asuhan coach Opa Riedl. Bertempat di training camp milik FC Alzira, Firman Utina dan kawan-kawan melakoni tiga kali partai ujicoba internasional dengan Andorra (199 FIFA/ 1-0), Kuba (93 FIFA/ 0-1) dan terakhir kontra Villareal B (Divisi Segunda B/ 1-0).
Hasil yang lumayan baik bagi coach Opa Riedl yang menjadikan Tur Eropa ke Spanyol sebagai bagian seleksi untuk memilih skuad terbaik menurut kerangkan bermainnya sebelum tampil di Piala AFF 2014 di Singapura dan Vietnam akhir tahun ini. Menjadi ajang seleksi, karena bisa jadi sebagian kerangka inti timnas ala Opa Riedl diisi oleh pemain Arema Cronus dan Persipura Jayapura yang memang tidak dibawa ke Spanyol karena adanya gelara Piala AFC 2014.
Dan sesuai janjinya semua pemain pun dimainkan saat melakoni Tur Eropa kontra ketiga lawan tadi, praktis hanya Zulkifli Syukur dan Achmad Jufriyanto yang dimainkan dalam ketiga partai Tur Eropa dan berikut komposisi pemain yang diturunkan oleh Opa Riedl sebagai Starting line Up Timnas : Komposisi pemain Indonesia kontra Andorra : Andritany, Zulkifli Syukur, Muhammad Roby, Achmad Jufriyanto, Supardi (Novan Setya 46); Rizky Pellu, Raphael Maitimo ; Zulham Zamrun (Ferdinand Sinaga 87), Firman Utina (M Ridwan 63), Bayu Gatra (Amirul Mukminin 63); Greg Nwokolo
Komposisi pemain Indonesia kontra Kuba : I Made Wirawan, Zulkifli Syukur, Fachrudin Wahyudi, Raphael Maitimo, Achmad Jufrianto, M. Roby, Manahati Lestusen, Talaohu Musafri, M. Ridwan, Diego Michiels, Ferdinand Sinaga
Komposisi pemain Indonesia kontra Villareal B : Choirul Huda, Zulkifli Syukur, Diego Michiels, Amirul Mukminin, Achmad Jufriyanto, Firman Utina, M. Roby, Rizky Pellu, Tantan, M.Ridwan, Zulham Zamrun.
Memang Timnas Indonesia Senior belum maksimal secara permainan dengan terlihat dari skor yang didapatkan, dan alasan masih proses seleksi bisa menjadi sebuah pembenaran atas tidak maksimalnya permainan Timnas serta bisa jadi faktor adaptasi dengan cuaca dan lingkungan Spanyol sedikit banyak mempengaruhi pemain. Tetapi selain faktor belum maksimalnya Timnas Indonesia kala melakoni laga ujicoba di Tur Eropa, ternyata Timnas asuhan Opa Riedl mampu pecah telor, loh kok ?
Yach catatan minor memang menaungi perjalanan Timnas Indonesia ke Eropa, dari artikel penulis sebelumnya sejak tahun 50-an tercatat Timnas (baik Senior maupun U-23) pernah melakoni Tur Eropa dengan total 15 kali bertanding melawan negara-negara Eropa dan Irak, serta beberapa klub disana dengan catatan minor tidak pernah menang (2 kali imbang dan 13 kali kalah). Catatan golnya pun defisit untuk Timnas yaitu 12 gol memasukkan dan kemasukan 56 gol.
Kini, dengan raihan dua kemenangan atas Andorra (1-0) serta Villareal B (1-0). Timnas asuhan Opa Riedl mampu memecahkan rekor Tur Eropa tanpa pernah menang sejak terakhir timnas melakoni tur ke Eropa (Timnas U23) pada Oktober 14 tahun yang lalu. Sehingga Tur ke Eropa kali ini berhasil dimaksimalkan oleh Timnas untuk pecah telor tidak pernah menang di tanah Eropa.
Pastinya ada banyak sisi positif yang bisa dieksplore oleh Opa Riedl sehingga mampu mempersiapkan timnas Indonesia sebagaimana yang diharapkan, karena bagaimanapun target tinggi memang dibebankan kepada pelatih asal Austria tersebut yaitu Juara Piala AFF 2014. Dengan kondisi permainan belum maksimal Timnas, setidaknya akan terpenuhi jika kekuatan Timnas Indonesia penuh dengan datangnya pemain Arema Cronus dan Persipura.
“Vilareal B bukanlah lawan yang mudah mereka tangguh dan tim yang kuat. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, timnas Indonesia bermain dengan semua pemain yang dibawa ke Spanyol kecuali kiper,” ungkap Riedl.
“Bagi saya yang harus dihasilkan dari tur Spanyol yang dijalani timnas Indonesia adalah adanya peningkatan performa. Baik itu peningkatan kemampuan secara individu dan secara tim,” lanjutnya. (sumber : Okezone.com)
Sebagaimana yang dikonfirmasikan Opa Riedl, Output Tur Spanyol yang dijalani Timnas adalah adanya peningkatan performa secara individu dan secara tim, sehingga patut kita nantikan permainan terbaik Timnas Indonesia dengan skuad komplit kala melakoni partai di Tur berikutnya (9-16 Mei 2014) kontra Asia Tenggara All Star (dalam rangka donasi untuk korban topan Haiyyan)  serta kontra Panama (ranking 29 FIFA).
Karena bagaimanapun akan terlihat kerangka bermain Timnas Indonesia sesungguhnya dengan gambaran 80 persen pemain ini, sehingga kita bisa memprediksi perjalanan Timnas nantinya di Vietnam dan Singapura akhir tahun nanti.
“Kalau bicara hasil sudah lumayan. Tapi menurut saya pelatih sebaiknya sudah punya kerangka yang ingin dipakai di Piala AFF 2014. Meski mereka nantinya masih ingin menggelar seleksi lagi,” ujar mantan pelatih Timnas Piala AFF 2012, Nil Maizar.
“Kelihatannya  Alfred Riedl  masih mencari komposisi yang pas. Soal kelas antara Indonesia, Andorra dan Kuba. Saya kira tidak jauh berbeda,” ungkap Benny Dolo, mantan Pelatih Timnas yang kini menukangi Persija Jakarta. (sumber : harian top skor)
Ada  sisi positif dari Tur Eropa tentunya bagi Timnas,  selain kesempatan bertanding untuk semua pemain walau secara permainan belum maksimal tetapi mampu memecahkan telor selama Tur ke Eropa Timnas Indonesia yang sudah bertahan sejak terakhir ke benua biru tahun 2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar